Anda di halaman 1dari 54

PENYUSUNAN

DOKUMEN YANG
DIPERSYARATKAN DALAM
AKREDITASI
Jenis Dokumen Akreditasi FKTP :

1. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh
Kepala FKTP.
2. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada
sekretariat/tiap unit/pelaksana, terdaftar
dalam Daftar Distribusi Dokumen
Terkendali, dan menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik
bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini
harus ada tanda/stempel TERKENDALI.
3. Dokumen tidak terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk
kebutuhan eksternal atau atas
permintaan pihak di luar FKTP digunakan
untuk keperluan insidentil, tidak dapat
digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan memiliki
tanda/stempel TIDAK TERKENDALI. Yang
berhak mengeluarkan dokumen ini adalah
Penanggung jawabManajemen Mutu dan
tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen
Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak
berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi
menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel KEDALUWARSA. Dokumen
induk diidentifikasi dan dokumen sisanya
dimusnahkan.
DOKUMEN AKREDITASI : Adalah semua
dokumen/regulasi internal yg harus disiapkan,
yang merupaan persyaratan yang diminta
oleh standar akreditasi.

Dibedakan :
Dokumen yg merupakan REGULASI
Rekaman: dokumen sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan.
TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN
AKREDITASI

Fokuskan pada salah satu Standar


Dimulai dengan menelaah per kriteria
Baca dan hayati Pokok Pikiran dari Kriteria yang
dimaksud
Telaah per elemen penilaian meliputi: Cara Telusur dan
Dokumen
Tentukan dokumen yang harus disusun untuk elemen di
maksud (SK/Kebijakan/Pedoman/Panduan/KAK/SOP
dan Dokumen pendukung lain: surat undangan, daftar
hadir, notulen, bukti lain)
TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN
AKREDITASI

Siapkan dokumen internal/eksternal yang berkiaitan


dengan dokumen yang akan disusun
Penyiapan tata naskah penulisan dokumen/Pelajari
format pembuatan dokumen
Menyusun/membuat dokumen secara hirarki
(SK/Kebijakan/Pedoman/Panduan/KAK/SOP dan
Dokumen pendukung lain: surat undangan, daftar hadir,
notulen, dan bukti lain/Rekam Implementasi)
Pengendalian dokumen akreditasi meliputi: kewenangan
pembuatan, pemanfaatan dan penyimpanan seluruh
dokumen Puskemas
Dokumen-dokumen yang perlu disediakan di
Puskesmas adalah sebagai berikut:
Penyelenggaraan manajemen Puskesmas:
Kebijakan Kepala Puskesmas,
Rencana Lima Tahunan Puskesmas,
Pedoman/manual mutu,
Pedoman/panduan teknis yang terkait dengan
manajemen,
Standar operasional prosedur (SOP),
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP):
Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Kerangka Acuan Kegiatan.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM):
Kebijakan Kepala Puskesmas,
Pedoman untuk masing-masing UKM (esensial maupun
pengembangan),
Standar operasional prosedur (SOP),
Rencana Tahunan untuk masing-masing UKM,
Kerangka Acuan Kegiatan pada tiap-tiap UKM.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP)
Kebijakan tentang pelayanan klinis,
Pedoman Pelayanan Klinis,
Standar operasional prosedur (SOP) klinis,
Kerangka Acuan terkait dengan Program/Kegiatan
Pelayanan Klinis dan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.

foto copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat


kalibrasi, dan sebagainya perlu menyiapkan
rekam implementasi (bukti tertulis kegiatan yang
dilaksanakan)
KEBIJAKAN & PEDOMAN
KEBIJAKAN :
Adalah penetapan pimpinan pada tataran
strategis atau bersifat garis besar.
Untuk penerapannya perlu disusun Pedoman /
Panduan dan Prosedur > Kejelasan langkah-
langkah untuk melaksanakan kebijakan
(Peraturan / Keputusan).
Ditetapkan dengan Peraturan atau Keputusan
Pimpinan. Dapat dituangkan dalam Pasal-pasal
atau sebagai lampiran dari SK tsb.
SK = BERSIFAT INDIVIDUAL, FINAL, KONGKRET,
SUDAH MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM.
SURAT KEPUTUSAN
Format Peraturan/Surat Keputusan disesuaikan dengan
Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun
sebagai berikut:
Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama FKTP),
Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP,
Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin diakhiri dengan tanda koma (,)
Konsideran, meliputi:
Menimbang:
- Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
keputusan,
- Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf
kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan
diletakkan di bagian kiri,
- konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata
bahwa dengan b huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
Diktum:
Diktum MEMUTUSKAN ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital;
Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan sejajar dengan kata menimbang dan
mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik
dua ( : );
Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan
(kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
Batang Tubuh.
Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan
yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
Peraturan/Surat Keputusan, dan pada halaman terakhir
ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian
akhir substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari:
tempat dan tanggal penetapan,

nama jabatan diakhiri dengan tanda koma

(,),
tanda tangan pejabat, dan

nama lengkap pejabat yang menanda

tangani (tanpa gelar).


Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani
oleh Kepala FKTP, dituliskan nama tanpa gelar.
Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/Surat Keputusan,
Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala
FKTP.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
dokumen Peraturan / Surat Keputusan yaitu :
Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap
berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala FKTP
hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh
tidak ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab
dan Pasal-pasal.
Mengingat:
Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat Peraturan/Surat
Keputusan tersebut,
Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum
adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih
tinggi,
Kata mengingat diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
Konsideran yang berupa peraturan perundangan
diurutkan sesuai dengan hirarki tata perundangan
dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu, diawali
dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
Kebijakan pelayanan farmasi
Kebijakan pelayanan obat, yang berisi:
- Kebijakan peresepan obat (termasuk peresepan obat narkotika dan
psikotropika)
- kebijakan pelayanan obat rawat inap dan rawat jalan
- kebijakan penyediaan dan penggunaan obat
- kebijakan pengendalian dan penilaian penyediaan dan penggunaan obat
- kebijakan pelayanan obat 7 hari 24 jam pada puskesmas dengan rawat
darurat
- kebijakan persepan obat sesuai formularium
- Kebijakan penyediaan obat sesuai formularium
- Kebijakan penanganan obat kedaluwarsa
- Kebijakan tentang efek samping obat, riwayat alergi, obat yang dibawa
pasien rawat inap
- Kebijakan monitoring efek samping obat
- Kebijakan pengendalian pengawasan penggunaan psikotropika dan
narkotika
- Kebijakan penyediaan obat emergensi
- Kebijakan jika terjadi kesalahan pemberian obat dan pelaporannya (KTD,
KNC, dsb)
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS

Sistematika:
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
A. Kedadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan Penysunan Rencana Lima Tahunan

Bab II Kendala dan Masalah


A. Identifikasi Keadaan dan Masalah
1. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN. Renstra Kemenkes, SPM Kab, Dinkes Prov/Kab, Target
5 tahun yg harus dicapai Pkm
2. Tim mengumpulkan data: Umum, wil, pddk, cakupan, sumber daya
3. Tim melakukan analisis data
4. Alternatif pemecahan masalah
B. Penyusunan Rencana
5. Penetapan tujuan dan sasaran
6. Penyusunan Rencana
a) Penetapan strategi pelaksanaan
b) Penetapan kegiatan
c) Pengorganisasian
d) Penghitungan sumber daya yang diperlukan
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS

Sistematika:
Bab II Kendala dan Masalah
B. Penyusunan Rencana
1. Penetapan tujuan dan sasaran
2. Penyusunan Rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Penghitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (PoA)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian Sumber daya
3. Pelaksanaan Kegiatan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
Sistematika:
Bab III Indikator dan Standar Kinerja untuk tiap upaya dan jenis pelayanan
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap upaya/program/jenis
pelayanan
Bab IV Analisis Kinerja
A. Pencapaian kinerja u/ tiap jenis pelayanan dan upaya Pkm
B. Analisis Kinerja: analisis faktor pendukung/penghambat
Bab V Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahunan
C. Program Kerja dan Kegiatan (yang akan dilakukan)
1) Prog kerja pengemb SDM: Pelatihan, pengusulan penambahan SDM, seminar, workshop, dsb
2) Prog kerja pengemb sarana: keg pemb gedung, pemeliharaan sarana, pengadaan alat-alat
kesehatan
3) Prog kerja pengemb Manajemen:
4) Prog kerja pengemb UKM dan UKP dst

B. Rencana Anggaran: Rencana Biaya tiap program dan kegiatan secara garis besar
Bab VI Pemantauan dan Penilaian
Bab VII Penutup
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN MANFAAT
C. SUSUNAN TIM PTP (SK Kepala Puskesmas)

BAB II. ANALISIS SITUASI WILAYAH PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM
B. POTENSI PUSKESMAS

BAB III. HASIL KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN H-1 DAN RENCANA USULAN
KEGIATAN TAHUN H + 1

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


1. UPAYA KESEHATAN ESENSIAL
2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
C. MANAJEMEN DAN OPERASIONAL PUSKESMAS

BAB IV. PENUTUP


MANUAL MUTU

Manal mutu : dokumen yang membei informasi yang


konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem
manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan,
dan dipelihara oleh organisasi. Manal mutu meliputi:
MANUAL MUTU

Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses peayanan

B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
MANUAL MUTU

II. Sistem Manajemen Mutu dn Sistem


Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
MANUAL MUTU

III. Tanggung Jawab Manajemen


A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian
Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunakasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen
Mutu
G. Komunikasi Internal
MANUAL MUTU

IV.Tinjauan Manajemen
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan

IV.Manajemen Sumber Daya


A. Penyediaan Sumber Daya
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan Kerja
MANUAL MUTU

VI.Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
1. Perencanaan UKM, Akses dan Pengukuran Kinerja (Penilaian
Kinerja Puskesmas/PKP)
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi sasaran
3. Pembelian
MANUAL MUTU

VI.Penyelenggaraan Pelayanan
A.Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesma s
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
MANUAL MUTU

VI. Penyelenggaraan Pelayanan


A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit Internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
MANUAL MUTU
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kes Perorangan)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan
pelayanan klinis
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis
a. Pengendalian proses pelayana klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaa barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis dll)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
MANUAL MUTU

VI. Penyelenggaraan Pelayanan


B. Pelayanan Klinis (Upaya Kes Perorangan)
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan
Keselamatan Pasien
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengkuran pencapaian sasaran keselamaan
pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
MANUAL MUTU

Penyelenggaraan Pelayanan
VI.
B.Pelayanan Klinis (Upaya Kes Perorangan)
6. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif

VII. Penutupan
Lampiran (jika ada)
PEDOMAN.
Pedoman adalah :
ketentuan dasar yg memberi arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan
Dasar untuk menentukan atau
melaksanakan kegiatan.
Mengatur beberapa hal
Panduan :
Petunjuk dalam melakukan kegiatan
Hanya meliputi satu kegiatan
- Pedoman atau Panduan perlu SK Pemberlakuan.
Agar Pedoman/ panduan dapat diterapkan
dengan baik dan benar perlu SPO.
Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi
dengan peraturan atau keputusan Kepala
Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/
panduan tersebut.
Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas.
Sistematika Pedoman / Panduan :

Format Pedoman Pengorganisasian


Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Mis, Falsafah, Nilai dan
Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
Laporan Harian
Laporan Bulanan
Laporan Tahunan
Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB IIISTANDAR FASILITAS
D. Denah Ruang
E. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
Format Panduan Pelayanan Puskesmas

BAB I DEFINISI
BAB IIRUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Pedoman pelayanan farmasi

Pendahuluan: latar belakang, ruang lingkup, landasan hukum


Pengorganisasian
Standar ketenagaan
Standar fasilitas
Tata laksana pelayanan farmasi:
peresepan obat
pelayanan obat
pengadaan obat
penyimpanan obat
distribusi obat
monitoring dan penilaian thd penggunaan dan penyediaan obat
pencegahan dan penanganan obat kaduluwarsa
pelayanan dan penyimpanan obat psikotropika dan narkotika
rekonsiliasi obat
monitoring efek samping obat
penyediaan dan penggunaan obat emergensi
Logistik pelayanan obat
Kendali mutu pelayanan farmasi dan Keselamatan pasien
Keselamatan kerja karyawan farmasi
Penutup
PROSEDUR.
SPO (Standar Prosedur Operasional)
Adalah langkah-langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin tertentu
Agar proses kerja rutin terlaksana
dengan effisien, efektif, konsisten,
seragam dan aman dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan
melalui pemenuhan standar yang
berlaku.
Tujuan:
berisi tujuan pelaksanaan SOP secara
spesifik. Kata kunci : Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk

Kebijakan:
berisi kebijakan Kepala FKTP yang
menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut,
misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi,
pada kebijakan dituliskan: Keputusan
Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
Syarat penyusunan SOP :
SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut.
flow charting dari suatu kegiatan.
dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek,
predikat dan objek SOP harus jelas.
harus menggunakan kalimat perintah/instruksi
bagi pelaksana dengan bahasa yang dikenal
pemakai.
harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan.

KUNCINYA :
TULIS YANG DIKERJAKAN DAN KERJAKAN YANG
DITULIS , BISA
DIBUKTIKAN SERTA DAPAT DITELUSURI DENGAN
BUKTINYA.
FORMAT SOP
Judul SOP

Logo Pemda
SOP
No.Dokumen:
No.Revisi:
LOGO PUSKESMAS

TanggalTerbitan:
Halaman:

NAMAPUSKESMAS TtdKaPuskesmas Nama.NIP:
.

1.Pengertian
2.Tujuan

3.Kebijakan

4.Referensi
5.Posedur/Langkah-
langkah
6.DiagramAlir
(KalauPerlu)
7.Unitterkait 1.Rawatjalan
2.Rawatinap
3.Laboratorium

8.Dokumen 1.
Terkait 2.

``````````````````````````
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan
di atas, dapat ditambahkan antara lain:
bagan alir, dokumen terkait, dsb
menyesuaikan dengan format SOP yang
ditentukan oleh Pemerintah Daerah, yang
penting dalam satu organisasi menggunakan
satu format yang seragam.

SOP yang dipersyaratkan di elemen


penilaian adalah SOP minimal yang harus
ada di Puskesmas/FKTP.
Agar SOP dapat dikenali oleh
pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi SPO-SPO tersebut dan bila
SOP tersebut rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu
dilakukan pelatihan.
RPK
Tujuan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK)
Pencocokan pelaksanaan dengan
perencanaannya
Mengetahui kapan pelaksanaan dan
seleseainya kegiatan
Mengetahui siapa saja yang terlibat
Mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya
Memberikan gambaran yang
menyeluruh mengenai kegiatan
pekerjaan
Mendeteksi hambatan yang akan
Langkah Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

1. Tahap Persiapan (mempersiapkan staf yang terlibat)


2. Tahap Analisis Situasi (untuk
memperoleh informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang
dihadapi)
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan:
A. Analisis Masalah:
Identifikasi masalah
Menetapkan urutan prioritas masalah
Merumuskan masalah
Mencari akar penyebab masalah
B. Penyusunan rencana usulan kegiatan
4. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan:
a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah
disetujui.
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui
dengan RUK yang diusulkan dan situasi pada saat
penyusunan RPK.
c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume
kegiatan yang akna dilaksanakan serta sumber daya
pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
d. Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk
membahas kesepakatan RPK.
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk
matriks.
Penataan Dokumen.
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen
akreditasi Puskesmas/FKTP dikelompokan masing-
masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan
diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen
penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai