Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Klinis COVID-19

/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 1 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

1. PENGERTIAN Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit baru yang berlum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang ditandai gejala gangguan pernafasan
akut seperti demam, batuk dan sesak nafas.
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah alur penanganan COVID-19 di UPT
Puskesmas SUNGAI TABUK 2
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Nomor 005 /SK/PKM-ST2/2019 tentang Kebijakan
Penyelenggaraan Pelayanan Klinis UPT. Puskesmas Sungai Tabuk 2.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID 19)
4. REFERENSI
Kementrian Kesehatan RI Juli 2020
5.PROSEDUR DEFINISI OPERASIONAL

1. Kasus Suspek
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-
19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.

2. Kasus Probable
Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang
meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.

3. Kasus Konfirmasi
Manajemen Klinis COVID-19
/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 2 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan


dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)

4. Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi
COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi
dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti
bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau
konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian
risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat
(penjelasan sebagaimana terlampir).

5. Pelaku Perjalanan
Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri (domestik) maupun luar
negeri pada 14 hari terakhir.

6. Discarded

Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:


a. Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RT- PCR 2 kali
Manajemen Klinis COVID-19
/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 3 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

negatif selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu >24 jam.


b. Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina
selama 14 hari.

7. Selesai Isolasi
Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan
pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak
pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
b. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang tidak
dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak tanggal onset
dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan.
c. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang
mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah
minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan
pernapasan.

PROSEDUR

1. Triage: Deteksi Dini Pasien dalam Pengawasan COVID-19


- pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal gun
- pertanyaan sederhana seperti ada demam atau riwayat demam, batuk, nyeri
tenggorokan, sesak nafas,
- pertanyaan ada riwayat kontak erat dengan pasien konfirmasi dan atau riwayat
perjalanan dalam 14 hari dari negara atau wilayah transmisi lokal
- bila terdapat ya maka pasien akan dilakukan pemeriksaan di IGD
Manajemen Klinis COVID-19
/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 4 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

- bila tidak pasien diarahkan ke poli yang dituju

2. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik


- Anamnesis dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien (Auto
anamnese) atau pada orang tua atau sumber lain (Allo anamneses) untuk
menegakkan diagnosa.
- Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari tenaga medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit.

Kriteria Manifestasi Penjelasan


Gejala Klinis

Tanpa Gejala Tidak ada Pasien tidak menunjukkan gejala apapun.


(asimptomatik) gejala klinis

Sakit ringan Sakit ringan Pasien dengan gejala non-spesifik seperti


tanpa demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung
komplikasi tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot. Perlu
waspada pada usia lanjut dan imunocompromised
karena gejala dan tanda tidak khas.
Sakit Sedang Pneumonia Pasien Remaja atau Dewasa dengan tanda klinis
ringan pneumonia (demam, batuk, dyspnea, napas cepat)
dan tidak ada tanda pneumonia berat.

Anak dengan pneumonia ringan mengalami batuk


atau kesulitan bernapas + napas cepat: frekuensi
napas: <2 bulan,
≥60x/menit; 2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun,
Kriteria Gejala Manifestasi Penjelasan
Klinis
Manajemen Klinis COVID-19
/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 5 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

Sakit Berat Pneumonia Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau
berat / ISPA dalam pengawasan infeksi saluran napas, ditambah
berat satu dari: frekuensi napas >30 x/menit, distress
pernapasan berat, atau saturasi oksigen (SpO2)
<90% pada udara kamar.

Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas,


ditambah setidaknya satu dari berikut ini:

- sianosis sentral atau SpO2 <90%;


- distres pernapasan berat (seperti mendengkur,
tarikan dinding dada yang berat);
- tanda pneumonia berat: ketidakmampuan
menyusui atau minum, letargi atau penurunan
kesadaran, atau kejang.

Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding


dada, takipnea
:
<2 bulan, ≥60x/menit
2–11 bulan, ≥50x/menit;
1–5 tahun, ≥40x/menit;
>5 tahun, ≥30x/menit.

Diagnosis ini berdasarkan klinis; pencitraan dada


dapat membantu penegakan diagnosis dan dapat
menyingkirkan komplikasi.
Manajemen Klinis COVID-19
/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 6 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

Sakit Kritis Acute Onset: baru terjadi atau perburukan dalam waktu
Respiratory satu minggu.
Distress
Syndrome Pencitraan dada (CT scan toraks, atau
(ARDS) ultrasonografi paru): opasitas bilateral, efusi pluera
yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, kolaps
paru, kolaps lobus atau nodul.

Penyebab edema: gagal napas yang bukan akibat


gagal jantung atau kelebihan cairan. Perlu
pemeriksaan objektif (seperti ekokardiografi)
untuk menyingkirkan bahwa penyebab edema
bukan akibat hidrostatik jika tidak ditemukan
faktor risiko.

KRITERIA ARDS PADA DEWASA:

• ARDS ringan: 200 mmHg <PaO2/FiO2 ≤


300 mmHg (dengan PEEP atau continuous
positive airway pressure (CPAP) ≥5 cmH2O,
atau yang tidak diventilasi)

• ARDS sedang: 100 mmHg <PaO2 / FiO2 ≤200


mmHg dengan PEEP ≥5 cmH2O, atau yang
tidak diventilasi)

3. Pemeriksaan Penunjang
- Rapid Test
Pasien suspek dan probable dapat dilakukan rapid test. Seluruh Ibu hamil trimester 3
dilakukan screening rapid test covid 19
- Swab RT-PCR
Pasien yang memiliki gejala ringan hingga berat, atau tanpa gejala namun pernah
kontak dengan konfirms covid 19/ perjalanan keluar negeri dengan transmisi lokal
maka dilakukan swab test di laboratorium
4. Terapi dan Penatalaksanaan Klinis
Manajemen Klinis COVID-19
/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 7 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

a. Pasien terkonfirmasi tanpa gejala


- pasien harus menjalani isolasi selama 10 hari sejak pengambilan spesimen
diagnosis konfirmasi, baik isolasi mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang
dipersiapkan pemerintah.
- Setelah 10 hari pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
b. Pasien terkonfirmasi sakit ringan
- pasien harus menjalani isolasi minimal selama 10 hari sejak muncul gejala
ditambah 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernafasan.
- isolasi dapat dilakukan mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang
dipersiapkan
- diberikan pengobatan simptomatik
- Pasien harus diberikan informasi mengenai gejala dan tanda perburukan yang
mungkin terjadi dan nomor contact person yang dapat dia hubungi sewaktu-waktu
apabila gejala tersebut muncul
- Setelah melewati masa isolasi pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
c. Pasien terkonfirmasi sakit sedang dan pasien sakit ringan dengan penyulit,
berat dan kritis
- dilakukan rujukan ke rumah sakit penanganan covid 19

5. Komorbid
a. Diabetes Mellitus
1) Diabetes Mellitus Tipe 1
2) Diabetes Mellitus Tipe 2
3) Glucocorticoid-associated diabetes
b. Penyakit terkait Geriatri
c. Penyakit terkait Autoimun
d. Penyakit Ginjal
Manajemen Klinis COVID-19
/SOP/UKP/ PKM-
No . Dokumen
ST2/2020
SOP Terbitan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 8 dari 8
UPT. PUSKESMAS H. Yusdie Shopiani, SKM, MM
SUNGAI TABUK 2 NIP. 196802261989021003

e. ST Segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI)


f. Non-ST-segment Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)
g. Hipertensi
h. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
i. Tuberculosis
6. UNIT 1. Poli umum
TERKAIT 2. IGD

Anda mungkin juga menyukai