Anda di halaman 1dari 5

TATALAKSANA PASIEN SUSPEK

No. Dokumen :
No. Revesi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas MUHAMMAD ROHANI
Ipuh Bangun Jaya NIP : 19750312 199502 1 002

1. Pengertian Suspek
a) Orang dengan Infeksi Saluran Penapsan Akut (ISPA) yaitu Demam, Batuk , Pilek, Sesak Nafas, Sakit
Tenggorokan ,Pnemonia Ringan dengan riwayat perjalanan tinggal dinegara/wilayah Indonesia yang
melaporkan transmisi lokal.

b) Orang ISPA 14 Hari terakhir sebelum timbul gejala riwayat kontak dengan kasus Konfirmasi/ Probable
COVID-19

c) Orang dengan ISPA berat/ Pneumonia berat yang membutuhkan perawatan dirumah sakit dan tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
2. Tujuan Mendeteksi dini, merespon kasus COVID-19 dengan cepat dan Menjadi acuan dalam melaksanakan manajemen
klinis serta melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur / Langkah-langkah Alat dan Bahan :
- Alat Tensi
- Form PE
- Pengukur Suhu
Prosedur Langkah – langkah :

1/3
a) Dilakukan Isolasi sesuai dengan kriteria sebagaimana terlampir pada (Lampiran 13). PEDOMAN
PECENGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE(COVID-19) REVISI KE-5.
b) Pengambilan Spesimen pada Pasien SUSPEK.
RT- PCR Sebanyak 2 kali. Pada hari ke-1 dan ke-2
c) Pengiriman spesimen di sertai fomulir pemeriksaan SUSPEK/ PROBABEL ( Lampiran 6 ). PEDOMAN
PECENGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE(COVID-19) REVISI KE-5.
d) Pemantauan Sejak mulai munculnya gejala terhadap Pasien SUSPEK dilakukan secara berkala hingga
menunggu hasil Laboratorium. ( Pemantauan dapat dilakukan melalui telepon atau Kunjungan Harian
secara berkala pada Fomulir Pemantauan Harian. Pada ( Lampiran 2 ). PEDOMAN PECENGAHAN
DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE
(COVID-19) REVISI KE-5.
e) Jika tidak tersedia fasilitas pemeriksaan RT-PCR , maka dilakukan pemeriksaan Rapid Test. Apabila
Rapid Test pertama menunjukkan :
1. Negatif, Pasien SUSPEK melakukan Karangtina Mandiri di rumah, dan dilakukan pemeriksaan
ulang pada 2 hari berikutnya. Jika hasil pemeriksaan ulang Positif , maka di lanjutkan dengan
pemeriksaan RT-PCR Sebanyak 2 kali. Pada hari ke-1 dan ke-2 untuk penegakan diagnosis.
Untuk perbaikan klinis Follow Up Pasien SUSPEK pada hari ke-7.
2. Positif, Pasien SUSPEK melakukan karangtina mandiri pada kelompok ini dilanjutkan dengan
pemeriksaan RT-PCR Sebanyak 2 kali. Pada hari ke-1 dan ke-2 untuk penegakan diagnosis.
Untuk perbaikan klinis Follow Up Pasien SUSPEK pada hari ke-7. Di Laboratorium yang tersedia
RT-PCR
f) Kriteria SUSPEK
1. SUSPEK Ringan : Isolasi Mandiri

2/3
2. SUSPEK Sedang : Rawat di RS Darurat
3. SUSPEK Berat : Rawat di RS Rujukan
g) Komunikasi RISIKO
h) Petugas Kesehatan memberikan komunikasi risiko pada kasus kontak eratnya berupa informasi
COVID-19, Pencegahan, Penularannya, tatalaksana lanjut jika ada perburukan. SUSPEK harus
melakukan Karangtina Mandiri sesuai Protokol Isolasi Mandiri. Jika, hasil RT-PCR selama 2 hari
menunjukkan hasil Negatif dan masa Karangtina Mandiri selama 14 hari sudah dilakukan maka Surat
Pernyataan Selesai Masa Pemantauan dapat diberikan pada ( Lampiran 9 ). PEDOMAN
PECENGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) REVISI KE-5.
i) Penyelidikan Epidemiologi dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai SUSPEK, termasuk dengan
mengidentifikasi kontak erat SUSPEK.

3/3
6. Bagan Alir
KASUS SUSPEK

1. ISPA DAN Riwayat


dari Negara
/Wilayah Transmisi
lokal a) RINGAN :
2. Orang dengan ISOLASI Probabel
salah satu Dilakukan Pengambilan MANDIRI
gejala/tanda ISPA Spesimen Untuk b) SEDANG :
pemeriksaan RT-PCR RAWAT DI RS Konfirmasi
DAN Riwayat
kontak dengan hari ke-1 dan ke-2 DARURAT
pasien konfirmasi c) BERAT :
RAWAT DI RS Discarded
COVID-19
3. ISPA Berat yang RUJUKAN
perlu perawatan RS
tidak ada penyebab
lain.

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait
9. Dokumen terkait

4/3
10. Rekaman historis perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

5/3

Anda mungkin juga menyukai