: 440/SOP..../Pkm-
No. Dokumen
Cibeuteung/2022
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 2022
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
HIDAYAH ILMIATI .K
CIBEUTEUNG
UDIK
1. Pengertian Faringitis adalah peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus,
bakteri, alergi, trauma, iritan, dan lain-lain.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan lagkah-lagkah untuk memberikan kemudahan dan
sebagai acuan bagi praktisi kesehatan (Puskesmas) dalam
penanganan/penatalaksanaan pertama pada Faringitis
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. /SK/Pkm-Cibeuteung/2022 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi KEPMENKES RI NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Alat dan a. Gown / baju APD
Bahan b. Handscoon
c. Masker
d. Safety glasses / kacamata pelindung
e. Stetoskop
f. Senter
g. Lampu kepala
h. Spatula lidah
i. Lidi kapas
j. Blangko Resep
k. Blangko Lab
l. Blanko Rujukan pasien
m. RM
n. Buku Register BP dan Anak
2/1
3. Faringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan
pangkal lidah, sedangkan mukosa faring lainnya hiperemis.
4. Faringitis kronik hiperplastik, pada pemeriksaan tampak kelenjar limfa
di bawah mukosa faring dan hiperplasia lateral band. Pada
pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata dan
bergranular (cobble stone).
5. Faringitis kronik atrofi, pada pemeriksaan tampak mukosa faring
ditutupi oleh lendir yang kental dan bila diangkat tampak mukosa
kering.
6. Faringitis tuberkulosis, pada pemeriksaan tampak granuloma perkejuan
pada mukosa faring dan laring.
7. Faringitis luetika tergantung stadium penyakit:
a) Stadium primer
Pada lidah palatum mole, tonsil, dan dinding posterior faring
berbentuk bercak keputihan. Bila infeksi berlanjut timbul ulkus
pada daerah faring seperti ulkus pada genitalia yaitu tidak nyeri.
Juga didapatkan pembesaran kelenjar mandi bula
b) Stadium sekunder
Stadium ini jarang ditemukan. Pada dinding faring terdapat
eritema yang menjalar kearah laring.
c) Stadium tersier
Terdapat guma. Predileksi pada tonsil dan palatum.
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan darah lengkap.
2. Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan Gram.
3. Pada dugaan adanya infeksi jamur, dapat dilakukan dengan
pemeriksaan mikroskopik swab mukosa faring dengan pewarnaan
KOH.
c. Penegakan Diagnostik (Assessment)
Klasifikasi faringitis:
1. Faringitis Akut
a) Faringitis Viral Dapat disebabkan oleh rinovirus, adenovirus,
Epstein Barr Virus (EBV), virus influenza, coxsachievirus,
cytomegalovirus, dan lain-lain. Pada adenovirus juga menimbulkan
gejala konjungtivitis terutama pada anak.
b) Faringitis Bakterial Infeksi grup Astereptokokus beta hemolitikus
merupakan penyebab faringitis akut pada orang dewasa (15%) dan
pada anak (30%). Faringitis akibat infeksi bakteri streptokokkus
group A dapat diperkirakan dengan menggunakan Centor criteria,
yaitu:
1) Demam
2) Anterior Cervical lymphadenopathy
3/1
3) Eksudat tonsil
4) Tidak ada batuk Tiap criteria ini bila dijumpai di beri skor 1.
Bila skor 0-1 maka pasien tidak mengalami faringitis akibat
infeksi streptokokkus group A, bila skor 1-3 maka pasien
memiliki kemungkian 40% terinfeksi streptokokkus group A
dan bila skor 4 pasien memiliki kemungkinan 50% terinfeksi
streptokokkus group A
c) Faringitis Fungal Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut
dan faring.
d) Faringitis Gonorea
Hanya terdapat pada pasien yang melakukan kontak orogenital
2. Faringitis Kronik
a) Faringitis Kronik Hiperplastik Pada faringitis kronik hiperplastik
terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring.
b) Faringitis Kronik AtrofiFaringitis kronikatrofi sering timbul
bersamaan dengan rhinitis atrofi. Pada rhinitis atrofi, udara
pernafasan tidak diatur suhu serta kelembapannya sehingga
menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring.
3. Faringitis Spesifik
a) Faringitis Tuberkulosis Merupakan proses sekunder dari
tuberculosis paru.
b) Faringitis Luetika Treponema palidum dapat menimbulkan infeksi
di daerah faring, seperti juga penyakit lues di organ lain.
Gambaran klinik tergantung stadium penyakitnya.
Komplikasi:
Tonsilitis, Absesperitonsilar, Absesretrofaringeal, Gangguanfungsi tuba
Eustachius, Otitis media akut, Sinusitis, Laringitis, Epiglotitis, Meningitis,
Glomerulonefritisakut, Demamrematikakut, Septikemia
5/1
2. Diagram
Alir (jika Pasien Masuk :
Melakukan Anamnesa
dibutuhkan)
Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang (Bila
Fisik
Perlu)
Melakukan Therapy
Memberikan RUJUK
Edukasi
(Bila Perlu)
Selesai
Pendaftaran
Rekam medis
3. Unit Terkait Pelayanan Umum
Rawat jalan
Ruang Tindakan
4. Dokumen
terkait
5. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Histori Diberlakukan
Perubahan
6/1
DAFTAR TILIK
FARINGITIS
UPT
PUSKESMAS HIDAYAH ILMIATI .K
CIBEUTEUNG
UDIK
Unit :….......…………………………………………………………………
Nama Petugas :…......………………………………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………………………..........
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan
1
pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas
mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
……………………………………….
NIP: ………………..........................
1/1