Anda di halaman 1dari 6

RHINITIS AKUT

: 440/SOP..../Pkm-
No. Dokumen
Cibeuteung/2022
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 2022
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
HIDAYAH ILMIATI .K
CIBEUTEUNG
UDIK
1. Pengertian Rinitis akut adalah peradangan pada mukosa hidung yang berlangsung akut
(<12 minggu). Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun
iritan. Radang sering ditemukan karena manifestasi dari rhinitis simpleks
(common cold), influenza, penyakit eksantem (seperti morbili, variola, varisela,
pertusis), penyakit spesifik, serta sekunder dari iritasi local atau trauma.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan kemudahan dan
sebagai acuan bagi praktisi kesehatan (Puskesmas) dalam
penanganan/penatalaksanaan pertama Rhinitis akut
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. /SK/Pkm-Cibeuteung/2022 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi KEPMENKES RI NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Alat dan a. Gown / baju APD
Bahan b. Handscoon
c. Masker
d. Safety glasses / kacamata pelindung
e. Stetoskop
f. Lampu kepala.
g. Spekulum hidung
h. Senter
i. Blangko Resep
j. Blangko Lab
k. Blanko Rujukan pasien
l. RM
m. Buku Register BP dan Anak

6. Langkah- 1. Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan


langkah 2. Pasien dipersilakan masuk ruangan pemeriksaan
3. Petugas melakukan anamnesis, yang tersusun :
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan:
1. Keluar ingus dari hidung (rinorea).
1/1
2. Hidung tersumbat.
3. Dapat disertai rasa panas atau gatal pada hidung.
4. Bersin-bersin
5. Dapat disertai batuk

Faktor Risiko:
1. Penurunan daya tahan tubuh.
2. Paparan debu, asap, atau gas yang bersifat iritatif.
3. Paparan dengan penderita infeksi saluran napas.
a. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik:
1. Suhu dapat meningkat
2. Rinoskopi anterior:
a) Tampak kavum nasi sempit, terdapat sekret serous atau
mukopurulen, mukosa konka udem dan hiperemis.
b) Pada rinitis difteri tampak sekret yang bercampur darah. Membran
keabu-abuan tampak menutup konka inferior dan kavum nasi bagian
bawah, membrannya lengket dan bila diangkat mudah berdarah.
Pemeriksaan Penunjang : Tidak diperlukan
b. Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis:
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi berdasarkan etiologi:
1. Rinitis Virus
a) Rinitis simplek (pilek, selesma, common cold, coryza).
b) Rinitis simplek disebabkan oleh virus. Infeksi biasanya terjadi
melalui droplet di udara. Beberapa jenis virus yang berperan antara
lain, adenovirus, picovirus, dan subgrupnya seperti rhinovirus, dan
coxsackievirus. Masa inkubasinya 1-4 hari dan berakhir dalam 2-3
minggu.
c) Rinitis influenza.
d) Virus influenza A, Batau C berperan dalam penyakit ini. Tanda dan
gejalanya mirip dengan common cold. Komplikasi berhubungan
dengan infeksi bakteri sering terjadi.
e) Rinitis eksantematous.
f) Morbili, varisela, variola, dan pertusis, sering berhubungan dengan
rinitis, dimana didahului dengan eksantema sekitar 2- 3 hari. Infeksi
sekunder dan komplikasi lebih sering dijumpai dan lebih berat.
2. Rinitis Bakteri
a) Infeksi non spesifik
1) Rinitis bakteri primer. Infeksi ini tampak pada anak dan
biasanya akibat dari infeksi pneumococcus, streptococcus atau

2/1
staphylococcus. Membran putih keabu-abuan yang lengket
dapat terbentuk di rongga hidung, dan apabila diangkat dapat
menyebabkan pendarahan/epistaksis.
2) Rinitis bakteri sekunder merupakan akibat dari infeksi bakteri
pada rinitis viral akut.
b) Rinitis Difteri
Disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae, dapat berbentuk akut
atau kronik dan bersifat primer pada hidung atau sekunder pada
tenggorokan. Harus dipikirkan pada penderita dengan riwayat
imunisasi yang tidak lengkap. Penyakit ini semakin jarang
ditemukan karena cakupan program imunisasi yang semakin
meningkat.
3. Rinitis Iritan.
Disebabkan oleh paparan debu, asap atau gas yang bersifat iritatif
seperti ammonia, formalin, gas asam dan lain-lain. Dapat juga
disebabkan oleh trauma yang mengenai mukosa hidung selama masa
manipulasi intranasal, contohnya pada pengangkatan corpus alienum.
Pada rinitis iritan terdapat reaksi yang terjadi segera yang disebut
dengan “immediate catarrhalreaction” bersamaan dengan bersin, rinore,
dan hidung tersumbat. Gejalanya dapat sembuh cepat dengan
menghilangkan faktor penyebab atau dapat menetap selama beberapa
hari jika epitel hidung telah rusak. Pemulihan akan bergantung pada
kerusakan epitel dan infeksi yang terjadi.
Diagnosis Banding:
Rinitis alergi pada serangan akut, Rinitis vasomotor pada serangan akut
Komplikasi
1. Rinosinusitis
2. Otitis media akut.
3. Otitis media efusi
4. Infeksi traktus respiratorius bagian bawah seperti laringitis,
trakeobronkitis, pneumonia.
c. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan:
1. Non medikamentosa:
a) Istirahat yang cukup
b) Menjaga asupan yang bergizi dan sehat
2. Medikamentosa:
a) Simtomatik: analgetik dan antipiretik (Paracetamol), dekongestan
topikal, dekongestan oral (Pseudoefedrin, Fenilpropanolamin,
Fenilefrin).
b) Antibiotik: bila terdapat komplikasi seperti infeksi sekunder bakteri,
Amoksisilin, Eritromisin, Sefadroksil.

3/1
c) Untuk rinitis difteri: Penisilin sistemik dan anti-toksin difteri.
Konseling dan Edukasi:
Memberitahu individu dan keluarga untuk:
1. Menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat.
2. Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh wajah.
3. Memperkecil kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi.
4. Menutup mulut ketika batuk dan bersin.
5. Mengikuti program imunisasi lengkap, sepertivaksinasi influenza,
vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya rinitis eksantematosa.
6. Menghindari pajanan alergen bila terdapat faktor alergi sebagai pemicu.
Melakukan bilas hidung secara rutin.

1. Waktu dalam melakukan pemeriksaan rhinitis akut 10-15 menit.

1. Diagram
Alir (jika Pasien Masuk :
Melakukan Anamnesa
dibutuhkan)

Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang (Bila
Fisik
Perlu)

Menegakkan diagnosa klinis

Melakukan Therapy

Memberikan RUJUK
Edukasi
(Bila Perlu)

Mengarahkan pasien untuk mengambil


obat ke ruang obat

Selesai

Pendaftaran
Rekam medis
2. Unit Terkait Pelayanan Umum
Rawat jalan
Ruang Tindakan
3. Dokumen
terkait
4. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Histori Diberlakukan
4/1
Perubahan

5/1
DAFTAR TILIK
RHINITIS AKUT

UPT
PUSKESMAS HIDAYAH ILMIATI .K
CIBEUTEUNG
UDIK

Unit :….......…………………………………………………………………
Nama Petugas :…......………………………………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………………………..........
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan
1
pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas
mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?

8 Apakah Petugas menegakan diagnosis klinis ?


9 Apakah Petugas melakukan therapy ?
10 Apakah Petugas memberikan edukasi ?
11 Apakah Petugas merujuk (bila perlu) ?
12 Apakah Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat ke
ruang obat?
Jumlah
Compliance rate (CR) : ……………..%
………………………………..,…………..
Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………..........................

1/1

Anda mungkin juga menyukai