: 440/SOP..../Pkm-
No. Dokumen
Cibeuteung/2022
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 2022
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
HIDAYAH ILMIATI .K
CIBEUTEUNG
UDIK
1. Pengertian Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada
pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi oleh alergen yang sama serta
dilepaskan suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen
spesifik tersebut. Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and it’s Impact on
Asthma), 2001, rhinitis alergi adalah kelainan pada gejala bersin-bersin, rinore,
rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang
diperantai oleh Ig E.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan kemudahan dan
sebagai acuan bagi praktisi kesehatan (Puskesmas) dalam
penanganan/penatalaksanaan pertama Rhinitis Alergi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. /SK/Pkm-Cibeuteung/2022 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi KEPMENKES RI NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Alat dan a. Gown / baju APD
Bahan b. Handscoon
c. Masker
d. Safety glasses / kacamata pelindung
e. Stetoskop
f. Lampu kepala.
g. Spekulum hidung
h. Senter
i. Blangko Resep
j. Blangko Lab
k. Blanko Rujukan pasien
l. RM
m. Buku Register BP dan Anak
2/1
Pemeriksaan Penunjang : tidak diperlukan
c. Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis : Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
Diagnosis Banding : Rinitis vasomotor, Rinitis akut.
Komplikasi : Polip hidung, Sinusitis paranasal, Otitis media.
d. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan:
1. Menghindari alergen spesifik.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui
berkhasiat dalam menurunkan gejala alergis.
3. Terapi topikal dapat dengan dekongestan hidung topikal melalui
semprot hidung. Obat yang biasa digunakan adalah oxymetazolin atau
xylometazolin, namun hanya bila hidung sangat tersumbat dan dipakai
beberapa hari (< 2 minggu) untuk menghindari rinitis medikamentosa.
4. Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala sumbatan hidung akibat
respons fase lambat tidak dapat diatasi dengan obat lain. Obat yang
sering dipakai adalah kortikosteroid topikal: beklometason, budesonid,
flutikason, mometason furoat dan triamsinolon.
5. Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida yang
bermanfaat untuk mengatasi rinorea karena aktivitas inhibisi reseptor
kolinergik pada permukaan sel efektor.
6. Terapi oral sistemik :
a) Antihistamin
1) Anti histamin generasi 1: difenhidramin, klorfeniramin,
siproheptadin.
2) Anti histamin generasi 2: loratadin, cetirizine b. Preparat
simpatomimetik golongan agonis alfa dapat dipakai sebagai
dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi
antihistamin. Dekongestan oral: pseudoefedrin,
fenilpropanolamin, fenilefrin.
Kriteria Rujukan:
1. Bila perlu dilakukan Prick Test untuk mengetahui jenis alergen.
2. Bila perlu dilakukan tindakan operatif.
3/1
1. Waktu dalam melakukan pemeriksaan rhinitis alergi 10-15 menit.
1. Diagram
Alir (jika Pasien Masuk :
Melakukan Anamnesa
dibutuhkan)
Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang (Bila
Fisik
Perlu)
Melakukan Therapy
Memberikan RUJUK
Edukasi
(Bila Perlu)
Selesai
Pendaftaran
Rekam medis
2. Unit Terkait Pelayanan Umum
Rawat jalan
Ruang Tindakan
3. Dokumen
terkait
4. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Histori Diberlakukan
Perubahan
4/1
DAFTAR TILIK
RHINITIS ALERGI
UPT
PUSKESMAS HIDAYAH ILMIATI .K
CIBEUTEUNG
UDIK
Unit :….......…………………………………………………………………
Nama Petugas :…......………………………………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………………………..........
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan
1
pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas
mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
……………………………………….
NIP: ………………..........................
1/1