Anda di halaman 1dari 3

PAROTITIS

No. Dokumen : /UKP-UMUM/

405.09.03/2016
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 01 MARET 2016
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr.Abraham Reza Kautsar,
BABADAN MKes.
NIP.196707201998031005
1. Pengertian Parotitis adalah peradangan pada kelenjar parotis yang disebabkan oleh
infeksi virus, infeksi bakteri, atau kelainan autoimun, dengan derajat
kelainan yang bervariasi dari ringan hingga berat.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah
penatalaksanaan kasus parotitis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Babadan Nomor
188.4/038/405.09.03/2016 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pertama
5. Prosedur/ a. Petugas melakukan Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
Langkah- b. Pada anamnesa pasien ditemukan keluhan :
langkah 1) Parotitis mumps
a) Pembengkakan pada area didepan telinga hingga rahang
bawah
b) Bengkak berlangsung tiba – tiba.
c) Rasa nyeri pada area yang bengkak
d) Onset akut, biasanya < 7 hari.
e) Gejala konstitusional : malaise, anoreksia, demam.
f) Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral.
2) Parotitis bakterial akut
a) Pembengkakan pada area didepan telinga hingga rahang
bawah
b) Bengkak berlangsung progresif
g) Onset akut, biasanya < 7 hari.
c) Demam
d) Rasa nyeri saat mengunyah.
3) Parotitis HIV
a) Pembengkakan pada area didepan telinga hingga rahang
bawah
b) Tidak disertai rasa nyeri
c) Dapat pula bersifat asimtomatik
4) Parotitis tuberculosis
a) Pembengkakan pada area didepan telinga hingga rahang
bawah
b) Onset kronik
c) Tidak disertai rasa nyeri
d) Disertai gejal – gejal tuberculosis
5) Parotitis autoimun
a) Pembengkakan pada area didepan telinga hingga rahang
bawah
b) Onset kronik atau rekurens
c) Tidak disertai rasa nyeri
d) Dapat unilateral atau bilateral
e) Gejala – gejala seperti mulut kering, mata kering
c. Pada pemeriksaan fisik ditemukan :
1) Suhu meningkat pada kasus parotitis infeksi
2) Pada area preaurikuler (lokasi kelenjar parotis) terdapat :
a) Edema
b) Eritema
c) Nyeri tekan
3) Pada kasus parotitis bacterial akut, bila dilakukan masase
kelenjar paroti dari arah posterios ke anterior, nampak saliva
purulent keluar dari duktur parotis.
d. Penatalaksanaan :
1) Parotitis mumps
a) Nonmedikamentosa : pasien perlu cukup istirahat, hidrasi
yang cukup, asupan nutrisi yang bergizi
b) Medikamentosa : pengobatan bersifat simtomatik (antipiretik,
analgesic)
2) Parotitis bacterial akut
a) Nonmedikamentosa : pasien perlu cukup istirahat, hidrasi
yang cukup, asupan nutrisi yang bergizi
b) Medikamentosa : antibiotik, simtomatik (antipiretik, analgesic)
e. Apabila terdapat parotitis dengan komplikasi atau parotitis akibat
kelainan sistemik , seperti HIV, tuberculosis, dan Sjogren Syndrome,
maka diperlukan rujukan
6. Unit Terkait a. Pelayanan Umum
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Sanitasi
d. Kamar Obat
7. Diagram .
Alir/Flow chart

8. Rekaman Historis
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tanggal

2/3
3/3

Anda mungkin juga menyukai