Anda di halaman 1dari 4

MILIARIA

No. : 440/SOP-
Dokumen 392/PKM.KMG/I/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 31 Januari 2018
Terbit
Halaman : 1/4

Puskesmas drg. Nina Martini R


Kemang NIP. 196203291993032001

1. Pengertian Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh
adanya vesikel milier.
Kode ICD X untuk miliaria adalah G43.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Miliaria.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: 440/SK-054/PKM.KMG/I/2018


tentang Layanan Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan.
4. Referensi KMK No. 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur/L 1. Petugas melakukan anamnesis


angkah- a. Keluhan:
langkah 1) Gatal terutama saat berkeringat
2) Bintil.
b. Faktor resiko:
1) Tinggal di lingkungan panas, kelembaban tinggi
2) Pemakaian baju terlalu ketat
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, ditemukan tanda
patognomonis terganting jenis miliaria
a. Miliaria kristalina
1) Vesikel miliar (1-2 mm), mudah pecah dengan garukan
2) Predileksi di badan yang tertutup pakaian
b. Miliaria rubra
1) Vesikel miliar atau papulovesikel di atas dasar eritematosa
sekitar lubang keringat, tersebar diskret
2) Gatal dan pedih di daerah predileksi
c. Miliaria profunda
MILIARIA

No. : 440/SOP-
Dokumen 392/PKM.KMG/I/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 31 Januari 2018
Terbit
Halaman : 2/4

Puskesmas drg. Nina Martini R


Kemang NIP. 196203291993032001

1) Kelanjutan miliaria rubra, bentuk papul putih keras 1-3 mm,


dapat disertai pustule
2) Predileksi di badan dan ekstermitas
d. Miliaria pustulosa
1) Berasal dari miliaria rubra, vesikelnya berubah menjadi pustul
3. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan anamnesis, dan
pemeriksaan fisik
4. Petugas melakukan Tatalaksana:
5. Modifikasi gaya hidup
1) Memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat
2) Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
3) Menjaga kebersihan kulit
4) Mengusahakan ventilasi yang baik
a. Farmakoterapi
1) Topikal
 Bedak kocok (mengandung kalamin, mentol, atau
kamfora) 2 kali sehari selama 1 minggu
2) Sistemik
 Antihistamin sedatif : klorfeniramin maleat
3 x 4 mg per hari selama 7 hari
 Antihistamin non sedative : loratadine 1 x 10 mg per
hari selama 7 hari
6. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit
farmasi.
7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis
pasien dan e-puskesmas.
MILIARIA

No. : 440/SOP-
Dokumen 392/PKM.KMG/I/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 31 Januari 2018
Terbit
Halaman : 3/4

Puskesmas drg. Nina Martini R


Kemang NIP. 196203291993032001

8. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran.

6. Diagram
Alir
Petugas menggali
anamnesis & faktor risiko
: Pemeriksaan TV & fisik
Gatal terutama saat
berkeringat, bintil

Tatalaksana
Menegakkan diagnosis
 Pakai pakaian tipis &
menyerap keringat
 Bedak kocok
 antihistamin
Dokumentasi pada rekam
medis

Edukasi
Menyerahkan rekam
medis ke petugas
pendaftaran

7. Unit 1. Pelayanan Umum


Terkait 2. Pelayanan KIA & MTBS

8. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
MILIARIA

No. : 440/SOP-
Dokumen 392/PKM.KMG/I/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 31 Januari 2018
Terbit
Halaman : 4/4

Puskesmas drg. Nina Martini R


Kemang NIP. 196203291993032001

Anda mungkin juga menyukai