1/3
Tidak disertai rasa nyeri
Disertai gejala-gejala tuberkulosis lainnya
5) Parotitis autoimun (Sjogren syndrome)
Pembengkakan pada area di depan telinga hingga
rahang bawah
Onset kronik atau rekurens
Tidak disertai rasa nyeri
Dapat unilateral atau bilateral
Gejala-gejala Sjogren syndrome, misalnya mulut
kering, mata kering
Penyebab parotitis lain telah disingkirkan
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kelenjarparotis dapat ditemukan
tanda-tanda berupa:
1) Demam
2) Pembengkakan kelenjar parotis
3) Eritema pada kulit.
4) Nyeri tekan di kelenjar parotis.
5) Terdapat air liur purulen.
c. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
d. Penatalaksanaan
1) Parotitis mumps
Nonmedikamentosa
Pasien perlu cukup beristirahat
Hidrasi yang cukup
Asupan nutrisi yang bergizi
Medikamentosa
Pengobatan bersifat simtomatik (antipiretik, analgetik)
2) Parotitis bakterial akut
Nonmedikamentosa
Pasien perlu cukup beristirahat
Hidrasi yang cukup
Asupan nutrisi yang bergizi
3) Medikamentosa
Antibiotik
Simtomatik (antipiretik, analgetik)
e. Tindak Lanjut
1) Memantau komplikasi. Pada parotitis mumps dapat
menimbulkan epididimitis, orkitis, atrofi testis, oovaritis,
ketulian, miokarditis, tiroiditis, pancreatitis, ensefalitis dan
neuritis. Kerusakan permanen kelenjar parotis dapat
menyebabkan gangguan fungsi sekresi saliva (infeksi dan
karies gigi). Parotitis autoimun berhubungan dengan
peningkatan insidens limfoma.
2) Rujukan untuk Perawatan di Rumah Sakit untuk parotitis
dengan komplikasi dan parotitis akibat penyakit sistemik
(HIV, tuberculosis dan sindrom Sjogren.
2/3
6 Diagram Alir Pasien datang
Pasien pulang
3/3