Anda di halaman 1dari 3

PAROTITIS

No. Dokumen 440/001/SOP/


430.9.2.4/2020
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit 2 Januari 2020
Halaman 1/3

UPT TANDA TANGAN: Dr. Ahmad Kudlori


Puskesmas NIP.19710424200604101
Curahdami

1 Pengertian Parotitis adalah peradangan pada kelenjar parotis. Parotitis dapat


disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, atau kelainan
autoimun, dengan derajat kelainan yang bervariasi dari ringan
hingga berat.
2 Tujuan Menegakkan diagnosa dan pengenalan gejala parotitis serta
tatalaksananya
3 Kebijakan langkah-langkah dalam penanganan parotitis menerapkan langkah
SPO yang telah ditetapkan.

4 Referensi 1. Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktek


Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
2. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I edisi IV, Media Aeusculapius,
Jakarta, 2014
5 Prosedur/Langkah 1. Alat dan Bahan
Kerja a. Alat Tulis
b. Buku Rekam Medik
c. Senter
d. Spatula lidah
e. Form rujukan
2. Langkah Kerja
a. Anamnesis
Keluhan :
1) Parotitis mumps
 Pembengkakan pada area di depan telinga hingga
rahang bawah
 Bengkak berlangsung tiba-tiba
 Rasa nyeri pada area yang bengkak
 Onset akut, biasanya < 7 hari
 Gejala konstitusional: malaise, anoreksia, demam
 Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral
2) Parotitis bakterial akut
 Pembengkakan pada area di depan telinga hingga
rahang bawah
 Bengkak berlangsung progresif
 Onset akut, biasanya < 7 hari
 Demam
 Rasa nyeri saat mengunyah
3) Parotitis HIV
 Pembengkakan pada area di depan telinga hingga
rahang bawah
 Tidak disertai rasa nyeri
 Dapat pula bersifat asimtomatik
4) Parotitis tuberkulosis
 Pembengkakan pada area di depan telinga hingga
rahang bawah
 Onset kronik

1/3
 Tidak disertai rasa nyeri
 Disertai gejala-gejala tuberkulosis lainnya
5) Parotitis autoimun (Sjogren syndrome)
 Pembengkakan pada area di depan telinga hingga
rahang bawah
 Onset kronik atau rekurens
 Tidak disertai rasa nyeri
 Dapat unilateral atau bilateral
 Gejala-gejala Sjogren syndrome, misalnya mulut
kering, mata kering
 Penyebab parotitis lain telah disingkirkan
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kelenjarparotis dapat ditemukan
tanda-tanda berupa:
1) Demam
2) Pembengkakan kelenjar parotis
3) Eritema pada kulit.
4) Nyeri tekan di kelenjar parotis.
5) Terdapat air liur purulen.
c. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
d. Penatalaksanaan
1) Parotitis mumps
Nonmedikamentosa
 Pasien perlu cukup beristirahat
 Hidrasi yang cukup
 Asupan nutrisi yang bergizi
Medikamentosa
 Pengobatan bersifat simtomatik (antipiretik, analgetik)
2) Parotitis bakterial akut
Nonmedikamentosa
 Pasien perlu cukup beristirahat
 Hidrasi yang cukup
 Asupan nutrisi yang bergizi
3) Medikamentosa
 Antibiotik
 Simtomatik (antipiretik, analgetik)
e. Tindak Lanjut
1) Memantau komplikasi. Pada parotitis mumps dapat
menimbulkan epididimitis, orkitis, atrofi testis, oovaritis,
ketulian, miokarditis, tiroiditis, pancreatitis, ensefalitis dan
neuritis. Kerusakan permanen kelenjar parotis dapat
menyebabkan gangguan fungsi sekresi saliva (infeksi dan
karies gigi). Parotitis autoimun berhubungan dengan
peningkatan insidens limfoma.
2) Rujukan untuk Perawatan di Rumah Sakit untuk parotitis
dengan komplikasi dan parotitis akibat penyakit sistemik
(HIV, tuberculosis dan sindrom Sjogren.

2/3
6 Diagram Alir Pasien datang

Anamnesis: bengkak pada area depan telinga


hingga rahang bawah

Pemeriksaan fisik: demam, pada lokasi kelenjar


parotis ditemukan: edema, eritema, nyeri tekan

Diagnosa : anamnesis + pemeriksaan fisik

Tatalaksana : supportif (analgetik, antipiretik),


hidrasi yang cukup, antibiotik

Tindak lanjut: awasi komplikasi dan rujukan jika


ada komplikasi

Pasien pulang

7 Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA, Kamar Obat

3/3

Anda mungkin juga menyukai