Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2

No. 440//SOP/
:
Dokumen 430.9.2.4/2020
No.Revisi : 00
SOP TanggalTe
: 2 Januari 2020
rbit

Halaman : 1-4

UPT TANDA TANGAN:


Dr. Ahmad Kudlori
Puskesmas
NIP.197104242006041013
Curahdami

1. Pengertian Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalahkumulangejala yang


ditandaiolehhiperglikemiaakibatdefekpadakerja insulin (resistensi
insulin) dansekresi insulin ataukedua-duanya.

No. ICD X : E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus

2. Tujuan Sebagai acuan penerapanlangkah – langkahuntuk pelayanan klinis


diabtes mellitus tipe 2
3. Kebijakan KeputusanKepala UPT PuskesmasKaranggenengNomor:
188/015/413.102.09/KEP/2017 tentang
KebiajakanPelayananKlinisPuskesmasKaranggeneng.
4. Referensi KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomer 514 Tahun
2015 tentangPanduanPraktikKlinisBagiDokter Di
FasilitasPelayananKesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur/ A. Petugasmelakukananamnesis(Subjective), seperti:


langkah- Keluhan
langkah 1. Polifagia
2. Poliuri
3. Polidipsi
4. Penurunanberatbadan yang tidakjelassebabnya
5. Keluhantidakkhas, antara lain :
a. Lemah
b. Kesemutan (rasa baal di ujung-ujungekstremitas)
c. Gatal
d. Mata kabur
e. Disfungsiereksipadapria
f. Pruritus vulvae padawanita
g. Luka yang sulitsembuh
FaktorResiko :
1. Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2)
2. Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau sedang
dalam terapi hipertensi)
3. Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau
pernah didiagnosis DM Gestasional
4. Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary
syndrome)
5. Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)
6. Aktifitas jasmani yang kurang

B. PetugasmelalukanpemeriksaanFisik, seperti:
1. Penilaianberatbadan
2. Mata : Penurunanvisus, lensamataburam
3. Extremitas : Ujisensibilitaskulitdenganmikrofilamen

C. Petugasmelalukanpemeriksaanpenunjang, seperti:
1. GulaDarahPuasa
2. GulaDarah 2 jam Post Prandial
3. Urinalisis

D. Petugasmenegakkandiagnostik(Assessment), antara lain:


1. Diagnosisklinis
Diagnosis ditegakkanberdasarkananamnesis,
pemeriksaanfisik, danpemeriksaanpenunjang.

Kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa:


a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) +
glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L).
b. Gejala Klasik DM(poliuria, polidipsia, polifagi)+ Kadar
glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl.
c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi
glukosa oral (TTGO)> 200 mg/dL (11,1 mmol/L)

Kriteria gangguan toleransi glukosa:


a) GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa
plasma puasa didapatkan antara 100–125 mg/dl (5,6–
6,9 mmol/l).
b) TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO kadar
glukosa plasma 140–199 mg/dl pada 2 jam sesudah
beban glukosa 75 gram (7,8 -11,1 mmol/L).
c) HbA1C 5,7 -6,4%

2. Komplikasi
a. AkutKetoasidosisdiabetik, Hiperosmolar non ketotik,
Hipoglikemia
b. KronikMakroangiopati, Pembuluhdarahjantung,
Pembuluhdarahperifer, Pembuluhdarahotak
c. Mikroangiopati: Pembuluhdarahkapiler retina,
pembuluhdarahkapiler renal
d. Neuropati
e. Gabungan: Kardiomiopati, rentaninfeksi, kaki diabetik,
disfungsiereksi

E. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensi f(Plan),


seperti:
Cara Pemberian OHO (ObatHiperglikemik Oral), terdiridari:
1. OHO
dimulaidengandosiskecildanditingkatkansecarabertahapse
suairesponskadarglukosadarah,
dapatdiberikansampaidosis optimal.
2. Sulfonilurea: 15 –30 menitsebelummakan.
3. Metformin :sebelum/padasaat/sesudahmakan.
4. Penghambatglukosidase (Acarbose):
bersamamakansuapanpertama.

F. Petugasmelakukankonselingdanedukasi, seperti:
1. Penyakit DM tipe 2 tidakdapatsembuhtetapidapatdikontrol
2. Gaya
hidupsehatharusditerapkanpadapenderitamisalnyaolahraga,
menghindarirokok, danmenjagapolamakan.
3. Pemberianobatjangkapanjangdengankontrolteratursetiap 2
minggu

G. Petugasmenentukankriteriarujukan, seperti:
1. DM tipe 2 dengankomplikasi
2. DM tipe 2 dengankontrolgulaburuk
3. DM tipe 2 denganinfeksiberat

H. Petugasmenentukanevaluasidan prognosisdaripasien
Prognosis padaumumnyadubia ad bonam

6.Diagram Alir
Anamnesa Pemeriksaanfisik

PemeriksaanPenunjang

PenegakanDiagnostik

Penatalaksanaan

Konselingdanedukasi

Evaluasidanprognosis Kriteriarujukan
7.Unit terkait - Ruangan PemeriksaanUmum
- RuaganPemeriksaanLansia
- Ruangan KIA-KB
- RuanganRawat Inap
- RuanganGawatDarurat
- PuskesmasPembantu
- Ponkesdes
- Polindes

Rekaman HistorisPerubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan TanggalMulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai