Anda di halaman 1dari 2

HIPERMETROPIA

: 440/00/SOP/
No. Dokumen
430.9.2.4/2020
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 2Januari 2020
Halaman : 1/3
UPT TANDA TANGAN:
Dr. Ahmad Kudlori
Puskesmas
NIP.197104242006041013
Curahdami

Hipermetropia merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata


1. Pengertian
dimana sinar sejajar jauh tidak cukup kuat dibiaskan sehingga titik fokusnya
terletak di belakang retina.

2. Tujuan Acuan petugas dalam mendiagnosa pasien.

3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Sindang Jaya Nomor: 440/062/PKM-SDJ-


2016 tentang layanan klinis.

4. Referensi Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
Edisi 1 Tahun 2013.

A. Anamnesis
5. Prosedur
a. Pasien datang dengan keluhan melihat dekat dan jauh kabur.
b. Gejala penglihatan dekat, kabur lebih awal, terutama bila
lelah dan penerangan kurang.
c. Sakit kepala terutama daerah frontal dan makin kuat pada
penggunaan mata yang lama dan membaca dekat.
Penglihatan tidak enak (asthenopia akomodatif = eye strain)
terutama bila melihat pada jarak yang tetap dan diperlukan
penglihatan jelas pada jangka waktu yang lama, misalnya
menonton TV dan lain-lain.
d. Mata sensitif terhadap sinar.
B. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan refraksi subjektif: Penderita duduk menghadap


kartu snellen pada jarak 6 meter.
b. Pada pasien dengan daya akomodasi yang masih sangat
kuat atau pada anak-anak, sebaiknya pemeriksaan dilakukan
dengan pemberian siklopegik atau melumpuhkan otot
akomodasi.
C. Penatalaksanaan
a. Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang

1/2
menghasilkan tajam penglihatan terbaik.

D. Bagan Alir
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan melihat dekat dan jauh
kabur. Gejala penglihatan dekat, kabur lebih awal, terutama
bila lelah dan penerangan kurang. Mata sensitif terhadap
sinar.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan refraksi subjektif: Penderita duduk
menghadap kartu snellen pada jarak 6 meter. Pada pasien
dengan daya akomodasi yang masih sangat kuat atau pada
anak-anak, sebaiknya pemeriksaan dilakukan dengan
pemberian siklopegik atau melumpuhkan otot akomodasi.

Penatalaksanaan
Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang
menghasilkan tajam penglihatan terbaik.

Edukasi dan Konseling


E. Hal – hal yang 1. Memberitahu keluarga jika penyakit ini harus dikoreksi dengan
perlu diperhatikan bantuan kacamata. Karena jika tidak, maka mata akan
berakomodasi terus menerus dan menyebabkan komplikasi.

F. Unit Terkait Poli umum, poli anak, poli remaja, poli santun lansia.

G. Dokumen Terkait Rekam Medis dan SOP Hipermetropia

H. Rekaman Historis
No Yang Berubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai