Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

(PPK)
RSU Muhammadiyah KATARAK SENILIS
Darul Istiqomah Kendal

DIAGNOSA Katarak Senilis


PENYAKIT

1. Pengertian (Definisi) Setiap kekeruhan lensayang terjadi pada usia lanjut

2. Anamnesa Tajam penglihatan menurun; makin tebal kekeruhan lensa,


tajam penglihatan makin mundur. Demikian pula bila
kekeruhan terletak di sentral dari lensa penderita merasa
lebih kabur dibandingkan kekeruhan di perifer. Penderita
merasa lebih enak membaca dekat tanpa kacamata seperti
biasanya karena miopisasi. Kekeruhan di subkapsular
posterior menyebabkan penderita mengeluh silau dan
penurunan penglihatan pada keadaan terang
3. Pemeriksaan Fisik 1. Visus dan refraksi
2. Tonometri
3. Slitlamp biomikroskopi
4. Funduskopi
4. Kriteria Diagnosis Visus menurun bisa sampai LP (+). Diperiksa proyeksi iluminasi
dari segala arah pada katarak matur untuk mengetahui fungsi
retina secara garis besar.
Refleks pupil terhadap cahaya pada katarak masih normal
Leukokoria : Tampak pupil berwarna putih pada katarak
maturdan kekeruhan pada lensa terutama bila pupil dilebarkan,
berwarna putih keabu-abuan yang harus dibedakan dengan
refleks senil
Tes iris shadow (bayangan iris pada lensa) : yang positif pada
katarak imatur dan negative pada katarak matur
Refleks fundus pada stadium insipien dan imatur tampak
kekeruhan kehitam-hitaman dengan latar belakang jingga
sedangkan pada stadium matur hanya didapatkan warna
kehitaman tanpa latar belakang jingga atau refleks fundus
negative

5. Diagnosis Katarak Senilis


6. Diagnosis Banding 1. Katarak komplikata : katarak terjadi sebagai penyulit dari
penyakit mata (missal uveitis anterior) atau penyakit sistemik
(misal Diabetes Mellitus)
2. Katarak karena penyebab lain : misal obat-obatan
(kortikosteroid), radiasi, rudapaksa mata dan lain-lain
3. Kekeruhan vitreus
4. Ablasi retina
7. Pemeriksaan Laboratorium : darah rutin, GDS, waktu pembekuan, waktu
Penunjang perdarahan

8. Terapi 1. Pada stadis insipien dan imatur bisa dicoba koreksi dengan
lensa kacamata yang terbaik
2. Pencegahan sampai saat ini belum ada
3. Pembedahan : dilakukan apabila kemunduran tajam
penglihatan penderita telah mengganggu pekerjaan sehari-
hari dan tidak dapat dikoreksi dengan kaca mata..
Pembedahan berupa ekstraksi katarak yang dapat
dikerjakan dengan cara ECCE, ICCE, SICS, maupun
phacoemulsifikasi.
4. Koreksi paska pembedahan : afakia (mata tanpa lensa),
Implantasi intra okuler : lensa intra okuler ditanam setelah
lensa mata diangkat lalu diberikan kaca mata kekuatan
lensa yang diberikan sekitar + 10 D bila sebelumnya
emetrop.Lensa kontak : diberikan pada afakia monokuler
di mana penderita koperatif, trampil dan kebersihan
terjamin. Kaca mata dan lensa kontak diberikan apabila
pemasangan lensa intra okuler tidak dapat dilakukan atau
merupakan kontraindikasi
9. Edukasi Aturan perawatan paska operasi harus diikuti, sampai batas
waktu yang ditentukan.
Diperlukan Kontrol rutin paska operasi sampai batas waktu yang
diperlukan (1 –3 bulan)
10. Prognosis Bila tanpa penyulit dan komplikasi prognosis tajam penglihatan
akan baik
11. Penelaah Kritis dr. Gilang Sekarfitri,Sp.M
12. Indikator Medis
13. Kepustakaan

Komite Medik Penelaah Kritis

dr. Lilis Untari Soerono, Sp. Rad dr. Gilang Sekarfitri,Sp.M

Direktur

RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah Kendal

dr. H. Rokhmat

Anda mungkin juga menyukai