Anda di halaman 1dari 3

GANGGUAN REFRAKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl Imam Bonjol No 7 Kalikjaya
Cikarang Barat 17520 025/KSMB/RSRS/IV/2020 0 1/3
Ditetapkan oleh
PANDUAN PRAKTIK Tanggal Terbit Ketua KSM Bedah,
KLINIK 2 April 2020
dr. Nanang Wahyu Hidayat, SpB
1. Pengertian Miopia adalah suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan permbiasan
sinar yang berlebihan, sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan
retina.
Mata hipermetropia mempunyai kekuatan refraksi yang lemah, sinar sejajar
yang datang dari obyek terletak jauh tak terhingga dibiaskan di belakang
retina.
Astigmatisma adalah keadaan dimana sinar sejajar tidak dibiaskan secara
seimbang pada seluruh meridian. Pada Astigmatisma regular, terdapat dua
meridian utama yang terletak saling tegak lurus.
2. Anamnesis Gejala myopia :
1. Gejala terpenting adalah melihat jauh buram.
2. Sakit kepala
3. Kecenderungan terjadinya juling saat melihat jauh.
4. Pasien lebih jelas melihat dekat.
Gejala hipermetropia :
1. Bila hipermetropia 3 dioptri atau lebih, atau pada usia tua, pasien
mengeluh penglihatan jauh kabur. Turunnya tajam penglihatan jauh
pada pasien usia tua disebabkan menurunnya amplitude akomodasi,
sehingga tidak dapat lagi mengkompensasi kelainan
hipermetropianya.
2. Penglihatan dekat lebih cepat buram. Karena kemampuan
akomodasi menurun dengan bertambahnya usia, sehingga
akomodasi tidak cukup adekuat lagi untuk penglihatan dekat.
Penglihatan dekat yang buram akan lebih terasa lagi pada keadaan
kelelahan, atau penerangan yang kurang.
3. Sakit kepala biasanya pada daerah frontal dan dipacu oleh kegiatan
melihata dekat jangka panjang. Jarang terjadi pada pagi hari,
cenderung terjadi setelah siang hari dan bias membaik spontan
kegiatan melihat dekat dihentikan.
4. Eyestrain.
5. Sensitif terhadap cahaya.
GANGGUAN REFRAKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl Imam Bonjol No 7 Kalikjaya
Cikarang Barat 17520 025/KSMB/RSRS/IV/2020 0 2/3
6. Spasme akomodasi, yaitu terjadinya cramp m. ciliaris diikuti
penglihatan buram intermiten. Over aksi akomodasi dapat
menyebabkan pseudomiopia, sehingga penglihatan lebih jelas saat
diberikan koreksi lensa negative.
Gejala Astigmatisma
1. Penglihatan kabur
2. Head tilting
3. Menengok untuk melihat jelas
4. Mempersaepit palpebra
5. Memegang bahan bacaan lebih dekat.
3. Pemeriksaan Fisik - Pemeriksaan refraksi dilakukan dengan memeriksa tajam
penglihatanmata satu persatu. Dengan satu mata ditutup pasien diminta
untuk membaca huruf pada kartu Snellen.
- Pemeriksaan dengan teknik fogging dapat dilakukan dengan atau tanpa
sikloplegik.
- pemeriksaan lensometri
4. Kriteria Diagnosis Sesuai pemeriksaan mata
5. Diagnosis 1. Miopia
2. hipermetropia
3. astigmatisma
6. komplikasi -
7. Pemeriksaan -
Penunjang
8. Terapi - Pengobatan pasien dengan myopia adalah dengan memberikan koreksi
sferis negative terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan
maksimal.
- Apabila disertai esophoria, hipermetropia dikoreksi penuh.
- Apabila disertai strabismus konvergen, koreksi hipermetropia total,
sebaliknya apabila disertai exophoria diberikan under koreksi.
- Penatalaksanaan Astigmatisma : Koreksi dengan lensa cylinder,
bersama dengan sferis, kalau ada.
9. Edukasi Tindakan dan prognosa
10. Prognosis Semakin bertambah
11. Tingkat Evidens I / II / III / IV
12. Tingkat Rekomendasi A/B/C
GANGGUAN REFRAKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl Imam Bonjol No 7 Kalikjaya
Cikarang Barat 17520 025/KSMB/RSRS/IV/2020 0 3/3
13. Penelaah Kritis dr. Dora Apriani, SpM
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan http://www.cicendoeyehospital.org/index.php/beranda/informasiaartikel/34-
informasi/52-kacamata-pada-kelainan-refraksi.

Anda mungkin juga menyukai