Ditetapkan,
Direktur
PANDUAN PRAKTIK Tanggal Terbit
KLINIK 2 Nopember 2015
98
HIPERBILIRUBINEMIA
1. Pengertian Ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan mukosa akibat
penumpukan bilirubin.
Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang
menjurus ke arah terjadinya kern ikterus atau ensefalopati bilirubin bila
kadar bilirubin tidak dikendalikan.
2. Anamnesis - Riwayat keluarga ikterus, anemia, splenektomi, sferositosis, defisiensi
glukosa 6-fosfat --dehidrogenase (G6PD)
- Riwayat keluarga dengan penyakit hati, menandakan kemungkinan
galaktosemia, --deifisiensi alfa-1-antiripsin, tirosinosis,
hipermetioninemia, penyakit Gilbert, sindrom Crigler-Najjar tipe 1 dan
II, atau fibrosis kistik
- Riwayat saudara dengan ikterus atau anemia, mengarahkan pada
kemungkinan --inkompatibilitas golongan darah atau breast-milk
jaundice
- Riwayat sakit selama kehamilan, menandakan kemungkinan infeksi virus
atau --toksoplasma
- Riwayat obat-obatan yang dikonsumsi ibu, yang berpotensi menggeser
ikatan --bilirubin dengan albumin (sulfonamida) atau mengakibatkan
hemolisis pada bayi dengan defisiensi G6PD (sulfonamida,
nitrofurantoin, antimalaria)
- Riwayat persalinan traumatik yang berpotensi menyebabkan perdarahan
atau --hemolisis. Bayi asfiksia dapat mengalami hiperbilirubinemia yang
disebabkan ketidakmampuan hati memetabolisme bilirubin atau akibat
perdarahan intrakranial. Keterlambatan klem tali pusat dapat
menyebabkan polisitemia neonatal dan peningkatan bilirubin.
- Pemberian nutrisi parenteral total dapat menyebabkan hiperbilirubinemia
direk --berkepanjangan.116 Hiperbilirubinemia
- Pemberian air susu ibu (ASI). Harus dibedakan antara --breast-milk
jaundice dan breastfeeding jaundice.
Breast feeding jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh
kekurangan asupan ASI. Biasanya timbul pada hari ke-2 atau ke-3
pada waktu produksi ASI belum banyak. Untuk neonatus cukup
bulan sesuai masa kehamilan (bukan bayi berat lahir rendah), hal ini
tidak perlu dikhawatirkan, karena bayi dibekali cadangan lemak
coklat, glikogen, dan cairan yang dapat mempertahankan
metabolisme selama 72 jam. Walaupun demikian keadaan ini dapat
memicu terjadinya hiperbilirubinemia, yang disebabkan peningkatan
sirkulasi enterohepatik akibat kurangnya asupan ASI. Ikterus pada
bayi ini tidak selalu disebabkan oleh breastfeeding jaundice, karena
99
HIPERBILIRUBINEMIA
3. Pemeriksaan Fisik Ikterus dapat dideteksi secara klinis dengan cara mengobservasi warna kulit
setelah dilakukan penekanan menggunakan jari. Pemeriksaan terbaik
dilakukan menggunakan cahaya matahari. Ikterus dimulai dari kepala dan
meluas secara sefalokaudal. Walaupun demikian inspeksi visual tidak dapat
dijadikan indikator yang andal untuk memprediksi kadar bilirubin serum.
Hal-hal yang harus dicari pada pemeriksaan fisis:
- Prematuritas--
- Kecil masa kehamilan, kemungkinan berhubungan dengan polisitemia.--
- Tanda infeksi intrauterin, misalnya mikrosefali, kecil masa kehamilan--
- Perdarahan ekstravaskular, misalnya memar, sefalhematom--
- Pucat, berhubungan dengan anemia hemolitik atau kehilangan darah
ekstravaskular--
- Petekie, berkaitan dengan infeksi kongenital, sepsis, atau eritroblastosis--
- Hepatosplenomegali, berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi
kongenital, atau --penyakit hatiPedoman Pelayanan Medis Edisi II 117
- Omfalitis--
- Korioretinitis, berhubungan dengan infeksi kongenital--
- Tanda hipotiroid--
100
HIPERBILIRUBINEMIA
setelah itu berangsur turun. Pada bayi prematur, awitan ikterus terjadi
lebih dini, kadar bilirubin naik perlahan tetapi dengan kadar puncak lebih
tinggi, serta memerlukan waktu lebih lama untuk menghilang, mencapai
2 minggu. Kadar bilirubin pada neonatus prematur dapat mencapai 10-12
mg/dL pada hari ke-5 dan masih dapat naik menjadi >15 mg/dL tanpa
adanya kelainan tertentu. Kadar bilirubin akan mencapai <2 mg/dL
setelah usia 1 bulan, baik pada bayi cukup bulan maupun prematur.
Hiperbilirubinemia fisiologis dapat disebabkan beberapa mekanisme:
a. Peningkatan produksi bilirubin, yang disebabkan oleh:
Masa hidup eritrosit yang lebih singkat --
Peningkatan eritropoiesis inefektif --
b. Peningkatan sirkulasi enterohepatik
c. Defek uptake bilirubin oleh hati
d. Defek konjugasi karena aktivitas uridin difosfat glukuronil transferase
(UDPG-T) yang rendah
e. Penurunan ekskresi hepatik
2. Hiperbilirubinemia nonfisiologis
Keadaan di bawah ini menandakan kemungkinan hiperbilirubinemia
nonfisiologis dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut:
- Awitan ikterus sebelum usia 24 jam--
- Peningkatan bilirubin serum yang membutuhkan fototerapi (lihat
Diagram 1)--
- Peningkatan bilirubin serum >5 mg/dL/24 jam--
- Kadar bilirubin terkonjugasi >2 mg/dL--
- Bayi menunjukkan tanda sakit (muntah, letargi, kesulitan minum,
penurunan berat --badan, apne, takipnu, instablilitas suhu)
Ikterus yang menetap >2 minggu
5. Diagnosis Kumpulan gejala dan pemeriksaan
6. Diagnosis Banding 1. Kern ikterus
2. Bilirubin ensefalopati
7. Pemeriksaan Penunjang - Bilirubin serum total. Bilirubin serum direk dianjurkan untuk diperiksa
bila ikterus --menetap sampai usia >2 minggu atau dicurigai adanya
kolestasis.
- Darah perifer lengkap dan gambaran apusan darah tepi untuk melihat
morfologi --eritrosit dan ada tidaknya hemolisis. Bila fasilitas tersedia,
lengkapi dengan hitung retikulosit.
- Golongan darah, Rhesus, dan --direct Coombs’ test dari ibu dan bayi untuk
mencari penyakit hemolitik. Bayi dari ibu dengan Rhesus negatif harus
101
HIPERBILIRUBINEMIA
102
HIPERBILIRUBINEMIA
Diagram 1. Panduan terapi sinar untuk bayi dengan usia gestasi ≥35 minggu.
Keterangan
- Bilirubin yang digunakan adalah bilirubin serum total. Jangan
menggunakan nilai bilirubin tak terkonjugasi ataupun bilirubin
terkonjugasi.
- Faktor risiko: penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia,
letargi, instabilitas suhu, sepsis, asidosis, atau albumin <3 g/dL
- Untuk bayi dengan usia gestasi 35-37 6/7 minggu, digunakan kurva
risiko medium (medium risk). Untuk bayi dengan usia gestasi
mendekati 35 minggu, dapat dipertimbangkan untuk mengintervensi
pada kadar bilirubin serum total yang lebih rendah dari cut-off point,
sedangkan untuk bayi dengan usia gestasi mendekati 37 6/7 minggu
103
HIPERBILIRUBINEMIA
Diagram 2. Panduan transfusi tukar untuk bayi dengan usia gestasi ≥35 minggu.
Keterangan:
- Transfusi tukar segera direkomendasikan untuk bayi yang
menunjukkan tanda ensefalopati bilirubin akut (hipertoni, arching,
retrocollis, opistotonus, demam, high pitched cry) atau bila bilirubin
serum total ≥5 mg/dL di atas garis yang ditentukan.
- Faktor risiko: penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia,
letargi, instabilitas suhu, sepsis, asidosis
- Periksa albumin serum dan hitung rasio bilirubin/albumin.
- Bilirubin yang digunakan adalah bilirubin serum total.
Pada bayi yang mendapat fototerapi intensif :
Pemberian minum dilakukan 2-3 jam
9. Edukasi 1. Pencegahan
2. Edukasi laktasi
3. Komplikasi tindakan
4. Evaluasi terhadap kondisi bayi menetek, keaktifan dan tanda-tanda
ikterik
10. Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam / malam
Ad sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam / malam
11. Tingkat Evidens IV
104
HIPERBILIRUBINEMIA
2. Kadar bilirubin
1000-1500 g <5
1500-2000 g <8
2000-2500 g <1
0
15. Kepustakaan 1. IDAI Panduan Pelayanan Medis Anak edisi II tahun 2011
2. IDAI Buku Ajar Neonatologi Anak edisi pertama tahun 2008
105