Cikarang Barat 17520 010/KSMNB/RSRS/IV/2020 00 1 dari 3
Ditetapkan, Tanggal Terbit Ketua KSM Non Bedah PANDUAN PRAKTIK KLINIK 2 April 2020
dr. Nurita Hidayati, SpS
1. Pengertian Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38ºC) tanpa adanya proses infeksi intrakranial, gangguan elektrolit atau metabolik lain biasanya terjadi pada anak umur 3 bulan sampai 5 tahun. 2. Anamnesis - Adanya kejang, jenis kejang, lama kejang, kesadaran - Suhu sebelum / saat kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, kesadaran pasca kejang, penyebab demam diluar infeksi susunan saraf pusat ( gejala infeksi saluran nafas akut / ISPA, infeksi saluran kencing / ISPA, Otitis media akut / OMA) - Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan riwayat epilepsi dalam keluarga. - Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya diare atau muntah yang menyebabkan gangguan elektrolit, sesak yang menyebabkan hipoksia, asupan yang kurang dapat menyebabkan hipoglikemia) 3. Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran, suhu tubuh apakah terdapat demam 2. Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk, Bruzinski I dan II, kernique, laseque 3. Pemeriksaan nervus kranial 4. Tanda peningkatan infeksi intrakranial : ubun-ubun besar membonjol, papil edema 5. Tanda infeksi diluar SSP : ISPA, OMI,ISK, dll 6. Pemeriksaan neurologis : tonus motorik, reflek fisiologis, reflek patologis. 4. Kriteria Diagnosis Sesuai dengan pengertian 5. Diagnosis Sesuai dengan pengertian 6. komplikasi 1. Meningitis 2. Epilepsi 7. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan dilakukan sesuai indikasi untuk mencari penyebab demam Penunjang atau kejang. Pemeriksaan darah lengkap perifer, gula darah, elektrolit, KEJANG DEMAM SEDERHANA Jl Imam Bonjol No 7 Kalikjaya No. Dokumen No. Revisi Halaman Cikarang Barat 17520 010/KSMNB/RSRS/IV/2020 00 2 dari 3
urinalisa, biakan darah, urin, feses.
2. Pemeriksaan cairan cerenrospinal dilakukan untuk menegakkan/menyingkirkan meningitis 3. Pemeriksaan eeg tidak direkomendasikan, masih dilakukan pada kejang demam yang tidak khas. 8. Terapi Medikamentosa 1. Antipiretik Paracetamol 10-15mg/kgBB perkali diberikan 4 kali perhari, atau ibuprofen 5-10x/kgBB diberikan 4-5 kali sehari. 2. Antikejang Diazepam oral dengan dosis 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam rectal 0,8mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh >38,5oC 3. Pengobatan jangka panjang / rumatan Pengobatan jangka panjang jika kejang demam menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut : - Kejang lama > 15 menit - Kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang : hemiparesis, cerebral palsi, retardasi mental, hidrocephalus. - Kejang fokal 9. Edukasi 1. Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik. 2. Memberitahukan cara penanganan kejang. 3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali. 4. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat 10. Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam / malam Ad sanationam : dubia ad bonam / malam Ad Fungsionam : dubia ad bonam / malam 11. Tingkat Evidens IV 12. Tingkat Rekomendasi A 13. Penelaah Kritis 1. dr. Ikromi Dalimunthe,, Sp.A 2. dr Nelly Rosari, M.Ked (Ped), SpA 14. Indikator Medis 1. Tidak ada demam KEJANG DEMAM SEDERHANA Jl Imam Bonjol No 7 Kalikjaya No. Dokumen No. Revisi Halaman Cikarang Barat 17520 010/KSMNB/RSRS/IV/2020 00 3 dari 3
2. Tidak ada kejang
15. Kepustakaan 1. IDAI Panduan Pelayanan Medis Anak jilid 1 tahun 2009 2. Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Konsesus Penatalaksanaan Kejang Demam 2006 3. Melda Diana Tata Laksana Kejang Demam pada Anak Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002: 59 - 62