Anda di halaman 1dari 20

Kejang

Demam
Oleh :

Dosen Pembimbing :

LABORATORIUM ILMU PENYAKIT SARAF


KEPANITERAAN KLINIK MADYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIDYA KUSUMA
1
2022
EPIDEMIOLOGI
Kejang demam adalah penyakit yang sering dijumpai pada anak. Terjadi
pada 2% - 5% pada anak usia 6 bulan sampai 60 bulan.

Terdapat 2-4% (2008) dan


80% disebabkan oleh ISPA

• Gupta A. Febrile seizures. Continuum. 2016: 22; 51-9. 2


• Profil kejang demam di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2014 – Juni 2016. e-CliniC. 2016;4(2)
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak
berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu
tubuh (suhu di atas 380C, dengan metode pengukuran suhu apapun)
yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial.

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2016. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 3
KLASIFIKASI
Kejang demam sederhana Kejang demam kompleks
(Simple Febrile Seizure) (Complex Febrile Seizure)

• Kejang demam berlangsung <15 menit Kejang demam dengan salah satu ciri berikut
• Bentuk kejang umum (tonik dan atau ini:
klonik) 1. Kejang lama > 15 menit
• Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam. 2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau
kejang umum didahului kejang parsial
3. Berulang atau >1 kali dalam 24 jam

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2016. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 4
PATOFISIOLOGI
DEMAM
(kenaikan suhu tubuh 10C)

Metabolisme basal meningkat (10-15%) Kebutuhan O2 meningkat (± 20%)

Perubahan keseimbangan
(membran sel neuron)

Difusi melalui membran


(Ion K+ ------ Ion Na+)

Lepas muatan listrik

KEJANG

Purwanti, Okti Sri & Maliya, Arina. 2008. Kegawatdaruratan Kejang demam 1(2): 97-100. . 5
DIAGNOSIS

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang

6
1. Anamnesis
• Adanya kejang  jenis kejang, kesadaran, lama kejang,
berulang/frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang
• Suhu sebelum/saat kejang,
• Penyebab demam diluar infeksi SSP  ISPA, ISK, OMA
• Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan epilepsi dalam
keluarga
• Singkirkan penyebab kejang yang lain, mis.
 Diare/muntah  gangguan elektrolit
 Sesak  hipoksemia
 Asupan kurang  hipoglikemia

Pedoman Pelayanan Medis (PPM) Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI) Edisi 1 (2009) hal. 150-153 7
2. Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran, suhu tubuh : demam
• Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk, Bruzinski I dan II, kernique,
Laseque
• Pemeriksaan nervus kranial
• Tanda peningkatan TI K : ubun-ubun besar (UUB) memonjol, papil edema
• Tanda infeksi diluar SSP : ISPA, OMA, ISK, dll
• Pemeriksaan neurologis : tonus, motorik, reflek fisiologis, reflek patologis

Pedoman Pelayanan Medis (PPM) Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI) Edisi 1 (2009) hal. 150-153 8
Pemeriksaan Penunjang
Pungsi Lumbal
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan
untuk menegakkan atau menyingkirkan
• Pemeriksaan laboratorium tidak kemungkinan meningitis.
dikerjakan secara rutin, tetapi dapat 1. Terdapat tanda dan gejala rangsang
digunakan untuk mengevaluasi meningeal
sumber infeksi penyebab demam. 2. Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP
• Pmx Lab  darah perifer, elektrolit berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
dan gula darah klinis
3. Dipertimbangkan pada anak dengan kejang
disertai demam yang sebelumnya telah
mendapat antibiotik dan pemberian
antibiotik tersebut dapat mengaburkan tanda
dan gejala meningitis.

9
Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2016. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Pemeriksaan Penunjang

Pencitraan
Elektroensefalografi
• Foto X-ray kepala dan pencitraan seperti
computed tomography scan (CT-scan)
• Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG)
atau magnetic resonance imaging (MRI)
tidak dapat memprediksi berulangnya jarang sekali dikerjakan, tidak rutin
kejang, atau memperkirakan kemungkinan dan hanya atas indikasi seperti:
kejadian epilepsi pada pasien kejang 1. Kelainan neurologik fokal yang menetap
demam. Oleh karenanya tidak (hemiparesis)
direkomendasikan
2. Paresis nervus VI
3. Papiledema

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 10
PROGNOSIS
1) Kemungkinan mengalami kecacatan atau 2) Kemungkinan mengalami kematian 
kelainan neurologis  Tidak ada Tidak pernah dilaporkan

3) Kemungkinan berulangnya kejang 4) Faktor Risiko terjadinya epilepsi


demam • Kelainan neurologis atau
Faktor risikonya adalah : perkembangan yang jelas sebelum
• Riwayat kejang demam dalam keluarga kejang demam pertama.
• Usia < 12 bulan • Kejang demam kompleks
• Suhu tubuh < 390C saat kejang • Riwayat epilepsi pada orang tua atau
• Interval waktu yang singkat antara awitan saudara kandung
demam dengan terjadinya kejang. • Kejang demam sederhana yang
• Apabila kejang demam pertama berulang 4 episode atau lebih dalam
merupakan kejang demam kompleks satu tahun.

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2016. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 11
12
13
Tatalaksana saat Kejang

14
PEMBERIAN OBAT PADA SAAT DEMAM

1) ANTIPIRETIK
Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan 2) ANTIKONVULSAN
antipiretik mengurangi risiko terjadinya Pada saat demam (suhu > 38,50C) pemberian
kejang demam, namun para ahli sepakat antikonvulsan dapat menurunkan risiko
untuk tetap diberikan. berulangnya kejang.
- Parasetamol dosis 10–15 mg/kg/kali - Diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8
diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih jam
dari 5 kali. - Diazepam rektal dosis 0,5 mg/ kg setiap
- Ibuprofen dosis 5-10 mg/kg/kali 3-4 kali 8 jam
sehari

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 15
PEMBERIAN OBAT RUMAT
Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri sebagai berikut
(salah satu):
1. Kejang lama > 15 menit
2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya
hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
3. Kejang fokal
Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:
• Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
• Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
• kejang demam > 4 kali per tahun

Fenobarbital dosis 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis atau asam valproat 3-4 mg/kg per hari
dalam 1-2 dosis.
Diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 16
PEMBERIAN OBAT INTERMITEN
Obat antikonvulsan intermiten adalah obat antikonvulsan yang diberikan hanya
pada saat demam. Profilaksis intermiten diberikan pada kejang demam dengan salah
satu faktor risiko di bawah ini :
• Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral
• Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
• Usia < 6 bulan
• Bila kejang terjadi pada suhu tubuh < 39 0 C
• Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh meningkat dengan
cepat

Obat : diazepam oral 0,3 mg/kg/kali atau rektal 0,5 mg/kg/kali, sebanyak 3 kali sehari,
dengan dosis maksimum diazepam 7,5 mg/kali. Obat diberikan selama 48 jam
pertama demam.

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 17
EDUKASI PADA ORANG TUA

1. Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai


prognosis baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
4. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi
harus diingat adanya efek samping

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 18
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila
kembali kejang
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring.
Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun
kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
5. Tetap bersama pasien selama kejang
6. Berikan diazepam rektal.
7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006. UKK Neurologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 19
Terimakasih

20

Anda mungkin juga menyukai