No Dokumen : SOP/008/IV.A/AK-VII
No Revisi : 01
SOP Tgl Terbit : 02 Januari 2018
Halaman : 1/4
1. Pengertian Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38o C) akibat dari suatu proses
ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti
adanya infeksi intracranial atau penyebab lain.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mengetahui diagnosa dan
penatalaksanaan kejang demam
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sumberasih
Nomor: 440/SK/02/AK-VII/2018
tentang pengkajian awal klinis
4. Referensi -Permenkes no 75. Tahun 2014. Tentang Puskesmas
-Kemenkes no 514. Tahun 2015. tentang Panduan Praktik Klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
5. Langkah-langkah 1) Lakukan anamnesa terhadap pasien :
Keluhan utama adalah kejang. Anamnesis dimulai dari riwayat
perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang,kemudian mencari
kemungkinan adanya faktor pencetus atau penyebab kejang.
Umumnya kejang demam pada anak. Dan berlangsung pada
permulaan demam akut, berupa serangan kejang klonik umum atau
tonik klonik, singkat dan tidak ada tanda-tanda neurologi post iktal.
Penting untuk ditanyakan riwayat kejang sebelumnya, kondisi medis
yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala infeksi, keluhan
neurologis, nyeri atau cedera akibat kejang.
Tanyakan :
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat makanan dan aktifitas
Riwayat alergi obat (pasien baru)
Faktor risiko
a. Demam
2. Derajat demam:
c. Gen
a. Risiko meningkat 2 – 3x bila saudara kejang demam
b. Risiko meningkat 5% bila orang tua menderita kejang demam
2) Ukurlah tekanan darah, nadi, suhu badan, berat badan dan tinggi
(catat dalam simpustronik)
Diagnosis Klinis
1. Kejang generalisata
2. Durasi: < 15 menit
3. Kejang tidak disebabkan oleh adanya meningitis,
encephalitis, atau penyakit yang berhubungan dengan
gangguan di otak
4. Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
1. Kejang fokal
2. Durasi: > 15 menit
3. Dapat terjadi kejang berulang dalam 24 jam.
Diagnosis Banding :
a. Meningitis
b. Ensefalitis
c. Epilepsi
d. Gangguan metabolik, seperti: gangguan elektrolit.
Komplikasi :
5) Penatalaksanaan :
Penatalakasanaan :