Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

SMF : ILMU PENYAKIT SARAF


RSUD Dr HARJONO S. PONOROGO
TAHUN 2022

KEJANG

No. Dokumen Tanggal Terbit No Revisi Halaman


………….. ……………… ………… …………..
Kejang adalah suatu episode disfungsi neurologis
1. Pengertian (Definisi)
yang disebabkan oleh aktivitas abnormal neuron.
Abnormalitas ini dapat menyebabkan terjadinya
perubahan mendadak perilaku, persepsi,
sensorik, dan motoric.

2. Anamnesis 1. adanya kejang, jenis kejang, lama kejang,


kejang berapa kali, kesadaran selama kejang,
dan kesadaran setelah kejang, interval kejang,
keadaan pasca kejang, usia awitan
Apakah diikuti peningkatan suhu?
Apakah ada kelemahan anggota gerak?
Apakah mengeluh pusing dan mual muntah
sebelumnya?
2. Apakah ada infeksi diluar SPP seperti ISPA,
selulitis, malaria
3. Riwayat kejang sebelumnya, adanya epilepsi
dalam keluarga
4.riwayat trauma
5. riwayat penyakit sebelumnya (febris, post
terkena tusukan paku, psikiatri dll?
6. usia kehamilan, adakah kecenderungan
eklamsia?
7. penggunaan obat napza

3. Pemeriksaan Fisik 1. Suhu tubuh


2. Kesadaran (Glass Glow Coma Scale)
3. Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk,
brudzinsky I dan II, Kernig sign, Laseque sign.
4. Tanda peningkatan tekanan intracranial,
muntah proyektil, tekanan darah meningkat, sakit
kepala, penglihatan ganda
5. Tanda infeksi diluar SSP: ISPA, ISK, selulitis
6. Pemeriksaan neurologis lainnya : tonus,
motorik, reflek fisiologis dan patologis.
7. Tanda trauma sistem saraf (jejas, vulnus,
hematoma, fraktur dll)
8. tanda kelainan kongenital
9. adanya tanda kecanduan napza
10. adanya trismus, defans muscular, dll

Kriteria klinis seuai definisi kejang


4. Kriteria Diagnosis
Kejang
5. Diagnosis Kerja

6. Diagnosis Banding 1. Stroke


2. Epilepsi
3. Meningitis
4. Encephalitis
5. Kelainan intracranial
6. Tetanus

1. Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, gula darah


7. Pemeriksaan Penunjang
sewaktu, urinalisis, kultur darah, urin dan feses bila
dibutuhkan , LFT
2. CT Scan dilakukan jika ada indikasi

8. Tata Laksana Tatalaksana kejang pada dewasa


- Stabilisasi Airway, Breathing , Circulation.
- Pasien diposisikan semi prone, kepala
dimiringkan agar tidak aspirasi bila muntah
- Pasang o2, iv line
- Berikan anti konvulsan, diazepam
0,2mg/kgBB secara IV
- Fenitoin diberikan untuk mencegah kejang
berulang : dosis fenitoin 18-20mg/kgBB iv
untuk loading. Maintenance 3x100mg bolus
pelan.
- Antikejang lainnya midazolam, propofol ,
fenobarbital
- Pemberian anti piretik dan antibiotic bila
indikasi
- Cek TTV dan kesadaran

9. Edukasi Kejang perlu rawat inap / perawatan lanjutan untuk


penegakan etiologi kejang

10. Prognosis a. Ad Vitam : Dubia


b. Ad Sanationam : Dubia
c. Ad Functionam : Dubia
d.
11. Tingkat Evidens* I/II/III/IV
12. Tingkat Rekomendasi* A/B/C/D
13. Penelaah Kritis ILMU PENYAKIT SARAF
14. Indikator Klinis Mampu memberikan tatalaksana awal kejang pada
dewasa

15. Kepustakaan - Baehr,M. 2014: Diagnosis Topik Neurologis DUUS.


Edisi 5
- Guidelines for seizure Management. 2010
- Sidharta Priguna. Neurologi Klinis dalam Praktek
Umum, Jakarta : Dian Rakyat.2007

Mengetahui,
Direktur RSUD dr. Harjono S Ponorogo Ketua SMF ILMU Penyakit Saraf

dr. Yunus Mahatma, SP. PD dr. Mutia Sinta, Sp. S


NIP. 19651108 199102 2 002

Anda mungkin juga menyukai