Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN INDIVIDU KE-3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.P DENGAN VERTIGO DI


RUANG AR ROYAN RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
YOGYAKARTA

Disusun oleh :

NURBAITI INDAH LESTARI


NIM 1820206009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

PENATALAKSANAAN:
(Perkeni 2011)
DEFINISI:
1. Vertigo posisional Benigna (VPB) (Depkes, 2008)
2. Neurotis Vestibular ETIOLOGI:
Vertigo merupakan sensasi berputar dan bergeraknya (Soegondo, 2007)
3. Penyakit Meniere
penglihatan baik secara subjektif maupun objektif,
4. Presbiastaksis (Disekuilibrium pada Vertigo dengan perasaan subjektif terjadi bila 1. Keadaan lingkungan (Motion sickness (mabuk
usia lanjut) seseorang mengalami bahwa dirinya merasa bergerak, darat, mabuk laut).
5. Sindrom Vertigo Fisiologis sedangkan vertigo dengan perasaan objektif bila orang 2. Obat-obatan (Alkohol, Gentamisin)
6. Strok (pada daerah yang didarahi oleh tersebut merasa bahwa di sekitar orang tersebut 3. Kelainan sirkulasi (Transient ischemic attack
arteria vertebrobasiler) bergerak. (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu
bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri
basiler)

KOMPLIKASI: VERTIGO
(Perkeni, 2011) MANIFESTASI KLINIS
(American Diabetes Association (ADA)
2012)

Diagnosa keperawatan : 1. Vertigo Sentral (Gejala yang khas


bagi gangguan di batang otak
1. Resiko jatuh misalnya diplopia, paratesia,
2. Nausea perubahan serisibilitas dan fungsi
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
3. Defisit self care: toileting, bathing, feeding motorik.
4. Defisit pengetahuan 2. Vertigo perifer (berlangsung
1. Tes Romberg yang dipertajam 5. Perfusi jaringan tidak efektif; cerebral
2. Tes Melangkah ditempat (Stepping Test) detik/jam, berlangsung menit,
3. Salah Tunjuk(post-pointing) berlangsung hari)
4. Manuver Nylen Barang atau manuver
Hallpike
5. Tes Kalori
6. Elektronistagmografi
PATHWAY
VERTIGO
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien pada saat dilakukan pengkajian.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit. Pada pasien
vertigo tanyakan adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap
munculnya vertigo, posisi mana yang dapat memicu vertigo.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Adakah riwayat trauma kepala, penyakit infeksi dan inflamasi dan penyakit tumor
otak. Riwayat penggunaan obat vestibulotoksik missal antibiotik, aminoglikosid,
antikonvulsan dan salisilat.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga lain atau
riwayat penyakit lain baik
5. Aktivitas / Istirahat
- Letih, lemah, malaise
- Keterbatasan gerak
- Ketegangan mata, kesulitan membaca
- Insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala.
- Sakit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau
karena perubahan cuaca.
6. Sirkulasi
- Riwayat hypertensi
- Denyutan vaskuler, misal daerah temporal.
- Pucat, wajah tampak kemerahan.
7. Makanan dan cairan
- Makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat, bawang,keju,
alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus,hotdog, MSG
(pada migrain).
- Mual/muntah, anoreksia (selama nyeri)
- Penurunan berat badan
8. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan Persistem
a. Sistem persepsi sensori
Adakah rasa tidak stabil, disrientasi, osilopsia yaitu suatu ilusi bahwa benda
yang diam tampak bergerak maju mundur.
b. Sistem Persarafan
Adakah nistagmus berdasarkan beberapa pemeriksaan baik manual maupun
dengan alat.
c. Sistem Pernafasan
Adakah gangguan pernafasan.
d. Sistem Kardiovaskuler
Adakah terjadi gangguan jantung.

B. Intervensi keperawatan
1. Resiko jatuh berhubungan dengan pusing ketika menggerakan kepala.
2. Nausea berhubungan dengan penyakit meniere, labirintitis
3. Defisit self care: toileting, bathing, feeding.
4. Defisit pengetahuan tentang penyakit pengobatan dan perawatan berhubungan
dengan kurangnya paparan informasi.
5. Perfusi jaringan tidak efektif; cerebral berhubungan dengan aliran arteri
terhambat.
C. Intervensi keperawatan

DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN

1. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan 1. Environmental Management: Safety: awasi dan gunakan
berhubungan dengan keperawatan selama … x 24 lingkungan fisik untuk meningkatkan keamanan
pusing ketika jam pasien diharapakan
menggerakkan kepala tidak jatuh 2. Falls Prevention:

NOC: Kaji penurunan kognitif dan fisik pasien yang


mungkin dapat meningkatkan resiko jatuh
 Safeti status: Falls
Kaji tingkat gait, keseimbangan dan kelelahan dengan
Occurrence
ambulasi
 Falls prevention:
know ledge Instruksikan pasien agar memanggil asisten ketika
personal safety melakukan pergerakan
 Safety beheviour:
Falls prevention 3. Teaching: disease proles

Dengan kreteria: jelaskan pada pasien tanda dan gejala dari penyakit
yang diderita
 pasien mampu Anjurkan pasien untuk bedrest pada fase akut
berdiri, d uduk,
berjalan tanpa Jelaskan pada pasien tentang terapi rehabilitatif pada
pusing pasien vertigo
 Klien mampu
menjelaskan jika
terjadi serangan dan
cara
mengantisipasinya

2. Nausea berhubungan Setelah dilakukan tindak 1. Patient / family teaching


dengan stimulasi visual keperawatan selama…x24
yang tidak jam, nausea berkurang / -Anjurkan pasien agar pelen-pelan nafas dalam dan
mengenakkan, meniere, hilang menelan untuk menurunkan rasa mual dan muntah.
labirintitis
N.O.C: -Ajarkan pasien untuk tidak minum 1 jam sebelum,1 jam
setelah dan sewaktu makan.
a. Comfort level
2.NUTRITIONAL MONITORING
b. Hidration -Monitor tipe kehilangan berat badan dan pertumbuhan

c. Nutritional status -Monitor kelembaban,turgor kulit dan depigmentasi.


food finid intake
-Monitor tingkat energi,malaise,fatigue dan kelemahan
pasien.
Dengan kreteria:
-Monitor asupan kalori dan nutrisi.
b. Terdapat tanda-tanda fisik
dan psikologik membaik -Kolaborasi;
c. Turgor kulit, mukosa mulut kelola pemberian anticmetic sebelum makan atau sesuai
baik jadwal
d. Tidak panas dan tidak 3. Fluid managmen:
terdapat edeme perifer

Intake makanan dan  Awasi secara akurat intake dan output


minuman baik  Monitor vital sign
 Monitor status nutrisi pasien
 Monitor status hydrasi misal kelembaban
membranmukosa, tekanan nadi dan orthostatic
BP

Kelola pemberian terapi IV

3 Kurang perawatan diri: Setelah dilakukan tindakan NIC:Membantu perawatn diri pasien mandi dan toileting
makan, mandi, keperawatan selama ... x 24
berpakaian, toileting b.d jam diharapkan kebutuhan Aktifitas:
kerusakan mandiri klien terpenuhi,
neurovaskuler NOC;PERAWATAN DIRI 1.Tempatkan alat-alat mandi ditempat yang mudah dikenali
(Mandi,makan,toileting,berp dan mudah dijangkau klien
akaian) Dengan kriteria :
2.Libatkan klien dan danpingi
Batasan Karakteristik : Klien dapat makan de-ngan
bantuan orang lain / mandiri 3.Berikan bantuan selama klien tidak mampu mengerjakan
Kelumpuhan wajah sendiri
atau anggota badan Klien dapat mandi de-ngan
sehingga menyebab-kan bantuan orang lain NIC : ADL berpakaian
:
Klien dapat memakai Aktifitas :
Ketidakmampuan pakaian dengan bantuan
dalam menyuap, orang lain / mandiri 1. Informasikan pada klien dalam memilih pakaian
memegang alat makan selama perawatan
Klien dapat toileting de- 2. Sediakan pakaian ditempat yang mudah
Ketidakmampuan ngan bantuan alat dijangkau
dalam membasuh badan, 3. Bantu berpakaian yang sesuai
mongering-kan, keluar 4. Jaga privasi klien
masuk kamar mandi 5. Berikan pakaian pribadi yang digemari dan
sesuai
Ketidakmampuan
pergi ke kamar mandi,
NIC : ADL Makan
mengguna-kan pispot
Aktifitas :

1. Anjurkan klien duduk dan berdoa bersama


teman
2. Dampingi saat makan
3. Bantu jika klien belum mampu dan beri contoh
4. Beri rasa nyaman saat makan
4. Defisit pengetahuan ten- Setelah dilakukan penjelasanTeaching individual (5606)
tang penyakit, selama ...x pertemuan, pe-
pengobatan dan ngetahuan klien tentang pe-1. Tentukan kebutuhan pembelajaran klien
perawatan klien b.d nyakit, pengobatan dan pe-
keterbatasan kognitif, rawatan klien meningkat 2. Kaji tingkat pengetahuan dan pemahaman klien tentang
ku-rang paparan atau vertigo
mudah lupa
3. Kaji tingkat pendidikan
NOC :
4. Kaji kesiapan klien dalam mempelajari informasi
- Knowledge : Disease spesifik
process (1803)
5. Atur agar realita tujuan pembelajaran dengan klien
- Knowladge : Illness care saling menguntungkan
(1824)
6. Pilih metode / strategi mengajar yang sesuai

7. Sediakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran


Dengan kriteria :
8. Koreksi adanya kesalahan informasi
- Klien dan keluarga mam-
pu menjelaskan penger-tian,9. Sediakan waktu untuk bertanya pada klien
proses penyakit, penyebab,
tanda dan gejala, efek 10.
penyakit, tindakan
Teaching : disease process (5602)
pencegahan, pe-ngobatan
dan perawatan vertigo 1. Nilai tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya

2. Jelaskan patofisiologi vertigo

3. Jelaskan tanda dan gejala vertigo

4. Jelaskan kemungkinan penyebabnya

5. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin dapat


mencegah komplikasi dimasa yang akan datang

6. Diskusikan pilihan-pilihan terapi pe-ngobatan dan


perawatan

7. Jelaskan alasan rasional dari terapi pengobatan yang


direkomendasikan

8. Kaji sumber-sumber pendukung yang memungkinkan

5. Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan Monitorang neurologis (2620)


efektif (spesifik: keperawatan selama ..... x 24
cerebral) b.d aliran jam diharapkan 1. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan bentuk pupil
darah arteri terhambat
Nyeri kepala / vertigo 2. Monitor tingkat kesadaran klien
berkurang sampai de-ngan
hilang 3. Monitir tanda-tanda vital
Batasan Karakteristik :
Tanda-tanda vital stabil 4. Monitor keluhan nyeri kepala, mual, muntah
Nyeri kepala / vertigo
5. Monitor respon klien terhadap pengobatan
Perubahan status mental
6. Hindari aktivitas jika TIK meningkat
perubahan respon
motorik 7. Observasi kondisi fisik klien

dis-artria
Kelumpuhan wa-jah Terapi oksigen (3320)

Bersihkan jalan nafas dari sekret

Pertahankan jalan nafas tetap efektif

Berikan oksigen sesuai intruksi

Monitor aliran oksigen, kanul oksigen dan sistem


humidifier

Beri penjelasan kepada klien tentang pentingnya


pemberian oksigen

Observasi tanda-tanda hipo-ventilasi

Monitor respon klien terhadap pemberian oksigen

Anjurkan klien untuk tetap memakai oksigen selama


aktifitas dan tidur
BAB II
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
a.) Nama : Ny.P
b.) Usia : 50 Tahun
c.) Jenis kelamin : Perempuan
d.) Alamat & No.tlp : Gamping, Sleman.
e.) Suku bangsa : Jawa
f.) Status perkawinan : Menikah
g.) Agama : Islam
h.) Pekerjaan : IRT
i.) Diagnosa medik : Vertigo
j.) No.RM : 21-xx-98
k.) Tanggal masuk RS : 17 Oktober 2019
l.) Tanggal pengkajian : 17 Oktober 2019
2. Penanggung jawab
a.) Nama : Ny.E
b.) Usia : 26 Tahun
c.) Jenis kelamin : Perempuan
d.) Pekerjaan : Wiraswasta
e.) Hubungan dengan pasien : Anak
f.) Alamat & No.tlp : Gamping, Sleman
3. Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri kepala
4. Riwayat kesehatan
a.) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan awalnya pada tanggal 17 Oktober 2019 menunggu
panggilan di poli syaraf RS PKU Muhammadiyah Gamping. Klien
mengatakan nyeri kepala karena pusing berputar itu terjadi hilang timbul
bersamaan dengan mual dan muntah. Karena tidak tahan kemudian dibawa ke
IGD. Kemudian setelah diperiksa disarankan untuk dirawat inap. Klien
dirawat inap di ruang Ar royan lantai 2.
b.) Usaha yang dilakukan
Keluarga klien mengatakan setelah melihat kondisi klien yang tadi mual dan
muntah lemas langsung membawa ke IGD.
c.) Kondisi saat dikaji
Klien mengatakan masih merasakan pusing rasanya dan lemas. Klien juga
mengatakan pusingnya seperti rasa nyeri dibagian area kepala.
P : nyeri terasa saat gerak maupun diam
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : area kepala
S : skala 4
T : hilang timbul
d.) Riwayat kesehatan yang lalu
Keluarga klien mengatakan sebulan yang lalu periksa ke Klinik PMI kemudian
dirujuk ke IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping, hal yang sama karena
vertigo. Keluarga juga mengatakan klien memiliki riwayat sakit magh.
e.) Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat sakit
hipertensi, gula, jantung atau penyakit menular lainnya.
Genogram :

Ny.P
Sakit
Keterangan :
: Klien : Menikah
: Laki-laki : Tinggal serumah
: Perempuan

f.) Riwayat psikososial


Klien mengatakan dirumah dengan masyarakat atau tetangga dalam keadaan
baik komunikasi atau menjalin silatuhrahmi. Keluarga juga mengatakan siap
selalu mendampingi klien sampai sembuh pulih kembali.
g.) Riwayat spiritual
Klien mengatakan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga terutama anak-
anaknya selalu mendampingi klien dari awal dirawat sampai sekarang dan
keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan klien.
5. Pemeriksaan fisik
a.) Keadaan umum : Sedang
b.) Kekuatan otot
5 5
5 5

c.) Kesadaran :
1.) Ekspresi wajah : Lemah
2.) TB : cm
3.) BB : kg
d.) Tanda-tanda vital
TD : 114/67mmHg
N : 84x/menit
S : 36,9°C
RR : 20x/menit
6. Pemeriksaan per sistem
a.) Sistem pernafasan
1.) Hidung : tulang hidung tidak ada pembengkakan, lubang hidung tidak
sumbatan secret/lendir, tidak ada nyeri tekan, terpasang oksigenasi nasal
canul dengan volume 3 liter/menit.
2.) Leher : posisi simestris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada pembengkakan kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar vena
jugularis.
3.) Dada :
Adanya bentuk dada seperti tong, terlihat meninggikan bahu untuk
bernafas, pada perkusi ditemukan bunyi pekak pada paru, auskultasi :
bunyi nafas mengi, ronkhi pada paru bagian kanan dan wheezing pada
paru bagian kiri.
4.) Payudara
Bentuk payudara : simestris kanan dan kiri
Putting susu : normal, menonjol.
Hiperpigmentasi : Areola dan puting kedua payudara mengalami
hiperpigmentasi.
Kebersihan : kedua payudara tampak bersih
Benjolan abnormal : tidak ada
b.) Sistem kardiovaskuler
1.) Conjugtiva : tidak pucat dan bibir lembab
2.) Arteri carotis : normal, terhitung 95x/menit
3.) Tekanan vena jugularis : normal, tidak ada pembesaran kelenjar vena
jugularis
4.) Ukuran jantung : normal, dilihat dari hasil hitung nadi 73x/menit
dibatas normal dewasa (normal 60-100x/menit) dan suara redup
5.) Ictus cordis/apex : normal, tidak ada pembesaran.
6.) Suara jantung : suara jantung redup
7.) Capillary retiling time : normal, >2 detik
c.) Sistem pencernaan
1.) Sklera : normal
2.) Bibir : lembab, berwarna merah kecoklatan
3.) Mulut : normal dan terdapat karang gigi.
4.) Gaster :-
5.) Abdomen :
Inspeksi : tidak terdapat benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : berbunyi tympani
Auskultasi : suara peristaltic 17x/menit
6.) Anus : terdapat bulu rambut pubis, tidak ada pembengkakan tetapi
ada benjolan diarea perienium.
d.) Indera
1.) Mata : simestris, tidak ada pembengkakan, reflek pupil baik,
konjungtiva pucat.
2.) Hidung : tulang hidung tidak ada pembengkakan, lubang hidung tidak
sumbatan secret/lendir, tidak ada nyeri tekan, terpasang oksigenasi nasal
canul dengan volume 3 liter/menit.
3.) Telinga : bentuk telinga simestris, tidak ada serumen/pembengkakan,
pendengaran kurang baik (intonasi bicara ke Ny.M harus dekat telinga).
e.) Sistem saraf
1) Fungsi cerebral : tidak ada gangguan
2) Fungsi cranial : tidak ada gangguan
3) Fungsi motorik : tidak ada gangguan
4) Fungsi sensorik : tidak ada gangguan
5) Fungsi cerebellum : tidak ada gangguan
6) Reflek : tidak ada gangguan
7) Iritasi meningen : tidak ada gangguan
f.) Sistem musculoskeletal
1.) Kepala : bentuk simestris, tidak ada benjolan atau pembesaran
diarea kepala, warna rambut hitam beruban.
2.) Vertebrae : normal, tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan
dan tidak ada pembengkakan
3.) Pelvis : tidak ada pembengkakan
4.) Lutut : dapat ditekuk, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembengkakan
5.) Kaki : kedua kaki dapat digerakan. Kekuatan otot 5.
6.) Bahu : normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
dan tidak ada pembengkakan
7.) Tangan : kedua tangan dapat digerakan, kekuatan kedua tangan
5 dan terpasang infus ditangan sebelah kiri, infuse RL 20 tpm
g.) Sistem integument
1.) Rambut : warna rambut hitam beruban.
2.) Kulit : tampak bersih tidak terdapat kelainan-kelainan kulit,
tidak terdapat edema, kelembapan kulit (berkeringat).
3.) Kuku : pendek-pendek dan bersih
h.) Sistem endokrin
1.) Kelenjar tiroid : normal dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
2.) Percepatan pertumbuhan : tidak ada
3.) Gejala kreatinisme : tidak ada
4.) Eksresi urine berlebihan : tidak ada
5.) Suhu tubuh yang tidak seimbang : tidak ada
6.) Riwayat bekas air seni : tidak ada
i.) Sistem perkemihan
1) Edema palpebra
2) Moon face
3) Edema anasarka
4) Keadaan kandung kemih
5) Nocturia, kencing batu
6) Penyakit hubungan seksual
7) Balance cairan
j.) Sistem reproduksi
1) Wanita : Sudah tidak menstruasi dan menopause
k.) Sistem immun
1.) Alergi : tidak ada alergi makanan, minuman atau obat-obatan.
2.) Immunasi : imunnisasi lengkap
3.) Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : tidak ada
4.) Riwayat transfusi dan reaksinya : tidak ada riwayat
tranfusi
l.) Aktivitas sehari-hari
1.) Nutrisi : selama di Rumah sakit makan dan
makan hanya beberapa sendok, untuk makan 3x/hari porsi sedikit.
2.) Cairan : untuk minum sering lebih 5 gelas air
putih terkadang teh.
3.) Eliminasi : Untuk BAK ke kamar mandi dibantu
sama anak klien
4.) Istirahat tidur : selama di Rumah sakit bisa.
5.) Olahraga : tidak berolahraga.
6.) Rokok/alcohol/obat-obatan : tidak mengkonsumsi
rokok/alcohol/obat-obatan lainnya.
7.) Personal hygiene : mandiri dan kekamar mandi didampingi
sama anaknya klien.
8.) Aktivitas/mobilitas fisik : mandiri dengan pengawasan dan dibanu
oleh anaknya klien.
9.) Rekreasi : tidak berekreasi.
m.) Test diagnostik
1) Ro foto
No. Jenis Tanggal Tanggal Hasil Nilai Analisa &
Pemeriksaan Pemeriksaa Hasil Normal Interprestasi
Diagnostik n Hasil
Pemeriksaan
1. Rontgen 17 Oktober 17 Oktober Thorax dewasa - -
2019 2019 S-CR
Jam 19:34 Jam 21:41 Kedua pulmo
WIB WIB dalam batas
normal
cardiomegali

n.) Therapy
No. Nama obat Dosis dan Kontra indikasi Efek samping
frekuensi

1. Ondancentron 8 mg/IV Hipersensitivitas Mengantuk,


Frekuensi : mual, muntah,
12 jam (06.00- pilek, demam.
20.00)
2. Antrain 1 ampul/IV Hipersensitif, Sulit tidur,
Frekuensi : idiopathic sakit kepala,
8 jam (08.00- thrombocytopenic mual, sakit
16.00, 24.00) purpura, bayi perut,
prematur, infeksi kembung.
jamur sistemik,
pemberian secara
intratekal (sumsum
tulang belakang)
Perhatian

3. Betahistine 1 tablet/oral Hipersensitif terhadap Diare, mual,


Frekuensi : levofloksasin dan muntah, susah
8 jam (06.00, fluorokuinolon lain. tidur.
12.00, 18.00) Hamil dan laktasi.
Anak <12 tahun
4. Alparazolam 1 tablet/oral Hipersensitivitas, Mual, muntah,
Frekuensi : disfungsi hati dan diare, sakit
24 jam (24.00) ginjal perut, pusing.
5. Diphenhydramin 1 ampul/IV Hipersensitif terhadap Sakit kepala,
salbutamol atau obat mual, pusing.
agonis adrenoreseptor
beta-2 lainnya

B. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
 Klien mengatakan masih merasakan pusing  Tanda-tanda vital
rasanya dan lemas. Klien juga mengatakan TD : 114/67mmHg
pusingnya seperti rasa nyeri dibagian area N : 84x/menit
kepala. S : 36,9°C
P : nyeri terasa saat gerak maupun diam RR : 20x/menit
Q : seperti tertusuk-tusuk  Keadaan umum : Sedang
R : area kepala  Ekspresi wajah : Lemah
S : skala 4  Tampak aktivitas dibantu anaknya
T : hilang timbul  Klien tampak tiduran
 Klien mengatakan berjalan didampingi  Klien tampak meringis nyeri pada kepala
anaknya.
 Klien mengatakan pusing seperti tertusuk
tusuk diarea kepala

C. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi Diagnosa
keperawatan
1. DS : Resiko jatuh Pusing ketika Resiko jatuh
 Klien mengatakan menggerakkan berhubungan
berjalan didampingi kepala dengan pusing
anaknya. ketika
 Klien mengatakan menggerakkan
masih merasakan kepala
pusing
DO :
 Tanda-tanda vital
TD :
114/67mmHg
N : 84x/menit
S : 36,9°C
RR : 20x/menit
 Keadaan umum :
Sedang
 Ekspresi wajah :
Lemah

2. DS : Perfusi jaringan Aliran darah arteri Perfusi jaringan


 Klien mengatakan tidak efektif terhambat tidak efektif
pusing seperti tertusuk (spesifik: (spesifik:
tusuk diarea kepala cerebral) cerebral)
 Klien mengatakan berhubungan
masih merasakan dengan aliran
pusing rasanya dan darah arteri
lemas. Klien juga terhambat
mengatakan
pusingnya seperti rasa
nyeri dibagian area
kepala.
P : nyeri terasa saat
gerak maupun diam
Q : seperti tertusuk-
tusuk
R : area kepala
S : skala 3
T : hilang timbul

DO :
 Tanda-tanda vital
TD :
114/67mmHg
N : 84x/menit
S : 36,9°C
RR : 20x/menit
 Keadaan umum :
Sedang
 Ekspresi wajah :
Lemah

3. DS : Nyeri akut Agen cedera Nyeri akut


 Klien mengatakan biologis berhubungan
masih merasakan dengan agen
pusing rasanya dan cedera biologis
lemas. Klien juga
mengatakan
pusingnya seperti rasa
nyeri dibagian area
kepala.
P : nyeri terasa saat
gerak maupun diam
Q : seperti tertusuk-
tusuk
R : area kepala
S : skala 4
T : hilang timbul
DO :
 Klien tampak tiduran
 Klien tampak lemah
 Klien tampak
meringis nyeri pada
kepala

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko jatuh berhubungan dengan pusing ketika menggerakkan kepala
2. Perfusi jaringan tidak efektif (spesifik: cerebral) berhubungan dengan aliran darah
arteri terhambat
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
E. RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan (NOC) Rencana tindakan (NIC) Rasional
keperawatan
1. Resiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC  Membantu mempermudah
dengan pusing ketika selama … x 24 jam pasien diharapakan pemberian intervensi.
menggerakkan kepala tidak jatuh  Menghindari hal-hal yang
NOC: Environmental Management: Safety:
dapat meningkatkan
 awasi dan gunakan lingkungan
potensial jatuh.
fisik untuk meningkatkan
 Safeti status: Falls Occurrence  Mengetahui langkah,
keamanan
 Falls prevention: know ledge Falls Prevention:
keseimbangan, dan level
personal safety kelelahan
 Kaji penurunan kognitif dan
 Safety beheviour: Falls  Mencegah lansia untuk
fisik pasien yang mungkin dapat
prevention jatuh
meningkatkan resiko jatuh
 Membantu mencegah jatuh
 Kaji tingkat gait, keseimbangan
Dengan kreteria: akibat alat-alat pribadi.
dan kelelahan dengan ambulasi
 Mencegah lansia jatuh
 Instruksikan pasien agar
Indikator Target akibat lingkungan
memanggil asisten ketika
Pasien mampu berdiri, 4 melakukan pergerakan  Membantu lansia dalam
duduk, berjalan tanpa Teaching: disease proles berpindah dan mengurangi
risiko jatuh
pusing  jelaskan pada pasien tanda dan
gejala dari penyakit yang
diderita
Klien mampu 4  Anjurkan pasien untuk bedrest
menjelaskan jika terjadi pada fase akut
serangan dan cara  Jelaskan pada pasien tentang
mengantisipasinya terapi rehabilitatif pada pasien
vertigo

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
2. Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC  Untuk mengetahui keadaan
efektif (spesifik: cerebral) selama ..... x 24 jam diharapkan : umum pasien sebagai
beruhubungan dengan Indikator Target standar dalam menentukan
aliran darah arteri Monitorang neurologis (2620)
Nyeri kepala / vertigo 4 intervensi yang tepat
 Monitor ukuran, kesimetrisan,
terhambat berkurang sampai dengan  Penurunan tanda dan gejala
reaksi dan bentuk pupil
hilang neurologis atau kegagalan
Tanda-tanda vital stabil 4  Monitor tingkat kesadaran klien dalam pemulihannya
 Monitir tanda-tanda vital merupakan awal pemulihan
 Monitor keluhan nyeri kepala, dalam memantau TIK.
mual, muntah  Untuk mengetahui tingkat
 Monitor respon klien terhadap kesadaran dan potensial
Keterangan : pengobatan
1 : Sangat terganggu peningkatan TIK
 Hindari aktivitas jika TIK  Untuk mengetahui
2 : Banyak terganggu meningkat
3 : Cukup terganggu potensial peningkatan TIK.
 Observasi kondisi fisik klien  Memberi rasa nyaman bagi
4 : Sedikit terganggu Terapi oksigen (3320)
5 : Tidak terganggu klien
 Bersihkan jalan nafas dari secret  Ungkapan keluarga yang
 Pertahankan jalan nafas tetap menyenangkan
efektif memberikan
 Berikan oksigen sesuai intruksi efek menurunkan TIK
 Monitor aliran oksigen, kanul dan efek relaksasi bagi
oksigen dan sistem humidifier klien.
 Beri penjelasan kepada klien  Sebagai therapi terhadap
tentang pentingnya pemberian kehilangan kesadaran
oksigen akibat kerusakan otak,
 Observasi tanda-tanda hipo- kecelakaan lalu lintas dan
ventilasi operasi otak.
 Monitor respon klien terhadap
pemberian oksigen
 Anjurkan klien untuk tetap
memakai oksigen selama
aktifitas dan tidur
3. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC  Untuk mengetahui tingkat
berhubungan dengan selama … x 24 jam pasien diharapakan Label : Pain Management nyeri pasien
agen cedera biologis
nyeri berkurang  Kaji secara komprehensip  Untuk mengetahui tingkat
NOC: ketidaknyamanan dirasakan
terhadap nyeri termasuk lokasi,
oleh pasien
karakteristik, durasi, frekuensi,
Indikator Target  Untuk mengalihkan
kualitas, intensitas nyeri dan perhatian pasien dari rasa
Klien melaporkan nyeri 4
berkurang faktor presipitasi nyeri
Klien dapat mengenal 4  Observasi reaksi ketidaknyaman  Untuk mengetahui apakah
lamanya (onset) nyeri secara nonverbal nyeri yang dirasakan klien
Klien dapat 4  Gunakan strategi komunikasi berpengaruh terhadap yang
menggambarkan faktor lainnya
terapeutik untuk
penyebab  Untuk mengurangi factor
mengungkapkan pengalaman
Klien dapat menggunakan 4 yang dapat memperburuk
teknik non farmakologis nyeri dan penerimaan klien nyeri yang dirasakan klie
Klien menggunakan 4 terhadap respon nyeri  untuk mengetahui apakah
analgesic sesuai instruksi  Tentukan pengaruh pengalaman terjadi pengurangan rasa
nyeri terhadap kualitas hidup( nyeri atau nyeri yang
Keterangan : napsu makan, tidur, dirasakan klien bertambah.
1 : Sangat terganggu aktivitas,mood, hubungan sosial)  Pemberian “health
2 : Banyak terganggu education” dapat
 Tentukan faktor yang dapat mengurangi tingkat
3 : Cukup terganggu
memperburuk nyeriLakukan kecemasan dan membantu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu evaluasi dengan klien dan tim klien dalam membentuk
kesehatan lain tentang ukuran mekanisme koping
pengontrolan nyeri yang telah terhadap rasa nyeri
dilakukan  Untuk mengurangi tingkat
ketidaknyamanan yang
 Berikan informasi tentang nyeri
dirasakan klien.
termasuk penyebab nyeri, berapa  Agar nyeri yang dirasakan
lama nyeri akan hilang, klien tidak bertambah.
antisipasi terhadap  Agar klien mampu
ketidaknyamanan dari prosedur menggunakan teknik
 Control lingkungan yang dapat nonfarmakologi dalam
mempengaruhi respon memanagement nyeri yang
dirasakan.
ketidaknyamanan klien( suhu
 Pemberian analgetik dapat
ruangan, cahaya dan suara)
mengurangi rasa nyeri
 Hilangkan faktor presipitasi pasien
yang dapat meningkatkan
pengalaman nyeri klien(
ketakutan, kurang pengetahuan)
 Ajarkan cara penggunaan terapi
non farmakologi (distraksi,
guide imagery,relaksasi)
 Kolaborasi pemberian analgesic
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Keperawatan: Resiko jatuh berhubungan dengan pusing ketika
menggerakkan kepala
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
17 Oktober 2019 14.40 WIB  Melakukan BHSP S:
 Melakukan pengkajian  Klien mengatakan masih pusing
dan berputar-putar
 Klien mengatakan jika ke toilet
15.00 WIB  Melakukan TTV didampingi oleh sang anak
 Monitor resiko jatuh klien O:
 Klien tampak lemah
15.10 WIB  Melakukan injeksi  Aktivitas klien tampak dibantu
sang anak
 Klien kooperatif
18.00 WIB  Melakukan pemberian obat oral  TTV (TD : 111/58, N : 82, S :
37,1°C)
 Diberikan injeksi : obat atrain
20.00 WIB
 Melakukan pemberian obat oral 500 mg
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi
A:

Indikator T C
Pasien mampu berdiri, 4 3
duduk, berjalan tanpa
pusing

Klien mampu 4 3
menjelaskan jika terjadi
serangan dan cara
mengantisipasinya

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu

Masalah keperawatan resiko jatuh belum


tertasi :

P:
Pertahankan intervensi :
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor KU
 Monitor resiko jatuh klien
 Kolaborasi obat

18 Oktober 2019 14.40 WIB  Melakukan BHSP S:


 Melakukan pengkajian  Klien mengatakan masih
meraskan pusing
 Klien mengatakan bisa
15.00 WIB  Melakukan TTV mengikuti teknik nafas dalam
O:
15.10 WIB  Melakukan injeksi  Klien tampak lemah
 Klien kooperatif
 Mengajarkan non-farmakologi  TTV (TD : 136/96, N : 97, S :
37,3°C)
18.00 WIB  Diberikan injeksi : obat atrain
 Melakukan pemberian obat oral 500 mg
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
20.00 WIB  Tampak mengajarkan teknik
 Melakukan pemberian obat oral nafas dalam
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi
A:
Masalah keperawatan resiko jatuh belum
tertasi :
Indikator T C
Pasien mampu berdiri, 4 3
duduk, berjalan tanpa
pusing

Klien mampu 4 3
menjelaskan jika terjadi
serangan dan cara
mengantisipasinya

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu

P:
Pertahankan intervensi :
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor KU
 Kolaborasi obat
 Mengajarkan teknik nafas dalam
 Monitor resiko jatuh klien

19 Oktober 2019 14.40 WIB  Melakukan BHSP S:


 Melakukan pengkajian  Klien mengatakan masih
merasakan pusing
O:
 Melakukan TTV  Klien tampak lemah
15.00 WIB  Klien kooperatif
 Melakukan injeksi  TTV (TD : 125/77, N : 77, S :
15.10 WIB 37,0°C)
 Diberikan injeksi : obat atrain
 Melakukan pemberian obat oral 500 mg
18.00 WIB  Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
 Melakukan pemberian obat oral mg/Injeksi dan ondacentron 8
20.00 WIB mg/injeksi
A:
Masalah keperawatan resiko jatuh belum
tertasi :
Indikator T C
Pasien mampu berdiri, 4 3
duduk, berjalan tanpa
pusing

Klien mampu 4 3
menjelaskan jika terjadi
serangan dan cara
mengantisipasinya
Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu

P:
Pertahankan intervensi :
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor KU
 Kolaborasi obat
 Monitor resiko jatuh klien

Diagnosa Keperawatan: Perfusi jaringan tidak efektif (spesifik: cerebral)


beruhubungan dengan aliran darah arteri terhambat
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
17 Oktober 2019 14.40 WIB  Monitor keadaan umum S:
 Pemasangan oksigenasi  Klien mengatakan masih
merasakak pusing
 Klien mengatakan nyeri di area
15.00 WIB  Monitor tanda-tanda vital kepala
 Melakukan pemberian obat injeksi O:
 Klien tampak lemah
18.00 WIB  Melakukan pemberian obat oral  Terpasang oksigenasi nasal canul
3 liter/menit
 Posisi semi fowler
20.00 WIB  Melakukan pemberian obat injeksi  TTV (TD : 111/58, N : 82, S :
37,1°C)
 Diberikan injeksi : obat atrain
500 mg
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi

A:
Masalah keperawatan perfusi jaringan
tidak efektif belum teratasi
Indikator T C
Nyeri kepala / vertigo 4 2
berkurang sampai dengan
hilang
Tanda-tanda vital stabil 4 2

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
P:
Pertahanan intervensi :
 Monitor oksigenasi
 Monitor KU
 Monitor tanda-tanda vital
 Kolaborasi obat
18 Oktober 2019 14.40 WIB  Monitor keadaan umum S:
 Pemasangan oksigenasi  Klien mengatakan masih
merasakak pusing
 Klien mengatakan nyeri di area
 Monitor tanda-tanda vital kepala
15.00 WIB  Melakukan pemberian obat injeksi O:
 Klien tampak lemah
 Melakukan pemberian obat oral  Terpasang oksigenasi nasal canul
18.00 WIB 3 liter/menit
 Posisi semi fowler
 Melakukan pemberian obat injeksi  TTV (TD : 111/58, N : 82, S :
20.00 WIB 37,1°C)
 Diberikan injeksi : obat atrain
500 mg
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi
A:
Masalah keperawatan perfusi jaringan
tidak efektif belum teratasi
Indikator T C
Nyeri kepala / vertigo 4 2
berkurang sampai dengan
hilang
Tanda-tanda vital stabil 4 2
Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
P:
Pertahanan intervensi :
 Monitor oksigenasi
 Monitor KU
 Monitor tanda-tanda vital
 Kolaborasi obat

19 Oktober 2019 14.40 WIB  Monitor keadaan umum S:


 Pemasangan oksigenasi  Klien mengatakan masih
merasakak pusing
 Klien mengatakan nyeri di area
15.00 WIB  Monitor tanda-tanda vital kepala
 Melakukan pemberian obat injeksi O:
 Klien tampak lemah
18.00 WIB  Melakukan pemberian obat oral  Terpasang oksigenasi nasal canul
3 liter/menit
 Posisi semi fowler
20.00 WIB  Melakukan pemberian obat injeksi  TTV (TD : 111/58, N : 82, S :
37,1°C)
 Diberikan injeksi : obat atrain
500 mg
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi
A:
Masalah keperawatan perfusi jaringan
tidak efektif belum teratasi
Indikator T C
Nyeri kepala / vertigo 4 2
berkurang sampai dengan
hilang
Tanda-tanda vital stabil 4 2

Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
P:
Pertahanan intervensi :
 Monitor oksigenasi
 Monitor KU
 Monitor tanda-tanda vital
 Kolaborasi obat
Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
biologis
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
17 Oktober 2019 14.40 WIB  Melakukan pengkajian nyeri S:
 Klien mengatakan masih merasakan
pusing rasanya dan lemas. Klien juga
mengatakan pusingnya seperti rasa
15.00 WIB  Melakukan tanda-tanda vital nyeri dibagian area kepala.
P : nyeri terasa saat gerak maupun diam
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : area kepala
15.15 WIB  Melakukan pemberian obat
S : skala 4
T : hilang timbul
20.00 WIB  Melakukan pemberian obat O :
 TTV (TD : 111/58, N : 82, S :
37,1°C)
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi
 Klien tampak lemah

A :
Indikator Target
Klien melaporkan nyeri 4
berkurang
Klien dapat mengenal 4
lamanya (onset) nyeri
Klien dapat menggambarkan 4
faktor penyebab
Klien dapat menggunakan 4
teknik non farmakologis
Klien menggunakan analgesic 4
sesuai instruksi

P:
Pertahankan intervensi
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor nyeri
 Monitor KU
 Kolaborasi obat
 Mengajarkan teknik nafas dalam

18 Oktober 2019 14.40 WIB  Melakukan pengkajian nyeri S:


 Klien mengatakan masih merasakan
pusing rasanya dan lemas. Klien juga
mengatakan pusingnya seperti rasa
15.00 WIB  Melakukan tanda-tanda vital nyeri dibagian area kepala.
P : nyeri terasa saat gerak maupun diam
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : area kepala
15.15 WIB  Melakukan pemberian obat
S : skala 3
T : hilang timbul
20.00 WIB  Melakukan pemberian obat O :
 Mengajarkan teknik nafas dalam  TTV (TD : 111/58, N : 82, S :
37,1°C)
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi
 Tampak mengikuti cara teknik
nafas dalam
 Klien tampak lemah
A :
Indikator Target
Klien melaporkan nyeri 4
berkurang
Klien dapat mengenal 4
lamanya (onset) nyeri
Klien dapat menggambarkan 4
faktor penyebab
Klien dapat menggunakan 4
teknik non farmakologis
Klien menggunakan analgesic 4
sesuai instruksi

P:
Pertahankan intervensi
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor nyeri
 Monitor KU
 Kolaborasi obat
 Mengajarkan teknik nafas dalam

19 Oktober 2019 14.40 WIB  Melakukan pengkajian nyeri S:


 Klien mengatakan masih merasakan
pusing rasanya dan lemas. Klien juga
mengatakan pusingnya seperti rasa
15.00 WIB  Melakukan tanda-tanda vital nyeri dibagian area kepala.
P : nyeri terasa saat gerak maupun diam
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : area kepala
15.15 WIB  Melakukan pemberian obat
S : skala 2
T : hilang timbul
20.00 WIB  Melakukan pemberian obat
 Mengajarkan teknik nafas dalam O :
 TTV (TD : 111/58, N : 82, S :
37,1°C)
 Diberikan obat : bethashine 6 mg
 Diberikan obat : Antrain 500
mg/Injeksi dan ondacentron 8
mg/injeksi
 Tampak mengikuti cara teknik
nafas dalam
A :
Indikator Target
Klien melaporkan nyeri 4
berkurang
Klien dapat mengenal 4
lamanya (onset) nyeri
Klien dapat menggambarkan 4
faktor penyebab
Klien dapat menggunakan 4
teknik non farmakologis
Klien menggunakan analgesic 4
sesuai instruksi

P:
Pertahankan intervensi
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor nyeri
 Monitor KU
 Kolaborasi obat
 Mengajarkan teknik nafas dalam
DISCHARGE PLANNING

1. Kontrol sesuai yang diprogramkan


2. Edukasi tentang rutin mengkonsumsi obat yang akan dibawa pulang
3. Edukasi tentang penanganan dirumah jika vertigo kambuh
DAFTAR PUSTAKA

Lumban Tobing. S.M, 2008, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta : FK UI


Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia, 2008, Vertigo Patofisiologi, Diagnosis dan
Terapi, Malang : Perdossi
Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Patifisiologi: Konsep klinis proses-proses
penyakit.Vol.2. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif M .dkk. 2007.Kapita selekta kedokteran 3 jilid 2,Jakarta:Media Aesculapius
Israr. Y. 2008. Vertigo. Diakses 26 Oktober 2019, jam 08.05
Http://yayanakhyr.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai