Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

STATUS EPILEPTIKUS (G41.9)


1. Pengertian (definisi) Status epileptikus adalah kejang yang berlangsung lebih
dari 30 menit atau kejang berulang selama lebih dari 30
menit tanpa pemulihan kesadaran diantara 2 serangan
kejang
2. Anamnesis Deskripsi kejang (bentuk (fokal atau umum), lama,
frekuensi, interval, kesadaran sebelum,selama dan
sesudah kejang, tanda-tanda yang dirasakan sebelum
terjadi kejang, dengan/tanpa demam, kelumpuhan pasca
kejang )
Anamnesis untuk mencari etiologi kejang : demam,
trauma kepala, sesak nafas, diare, muntah, riwayat ada
tidaknya kejang/epilepsi, asupan makan, riwayat
perdarahan. Jika ada epilepsi, apakah minum obat secara
teratur.
Riwayat kejang/epilepsi dalam keluarga.
3. Pemeriksaan Fisik Penilaian kesadaran, pemeriksaan fisik umum yang
menunjang kearah etiologi kejang seperti ada tidaknya
demam, hemodinamik, tanda-tanda dehidrasi maupun
tanda-tanda hipoksia.
Pemeriksaan neurologi meliputi ada tidaknya kelainan
bentuk kepala, ubun-ubun besar, tanda rangsang
meningeal, nervus kranial, motorik, refeks fisiologis dan
patologis.
4. Kriteria Diagnosis Sesuai klinis dan penunjang
5. Diagnosis Kerja Status Epileptikus (G41.9)
6. Diagnosis Banding 1. Involuntary movement
2. Kejang lama dan berulang
7. Pemeriksaan Penunjang  Darah perifer lengkap, gula darah, elektrolit darah,
analisis gas darah.
8. Tata Laksana : Pemberian cairan rumatan

Anti konvulsan Sesuai bagan


9. Edukasi : Tatalaksana kejang dan permasalahan yang ditimbulkan
(Hospital Health oleh kejang
Promotion)
10. Prognosis Tergantung etiologi kejang
11. Tingkat Evidens Tingkat Eviden 1b
12. Tingkat Rekomendasi Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis
14. Indikator Kejang terkontrol
15. Lama hari rawat 7 – 10 hari
16. Kepustakaan 1. Goldstein JA, Chung MG. Status epileticus and
seizures. Dalam : Abend NS, Helfaer MH,
penyunting. Pediatric neurocritical care. New York:
Demosmedical;2013.h. 117-138.
2. Lowenstein DH, Bleck T, Mac Donald R.
Epilepsia .1999;40:120-2.
3. Singh RK, Stephen S, Neurology.2010;74:636-
42.
4. Camfield PC, Camfield CC. Advances in the
diagnosis and management of pediatric seizure
disorders in the twentieth century. J Pediatr,
2000;136:847-9.
5. Mae PG, Seay AR. Neurological and muscular
disorders. Dalam:Hay WW, Hayward AR, Levin
MJ, Sandheimer JM, penyunting. Current
pediatric : Diagnosis and treatment. Edisi ke-18.
International edition: Mc Graw Hill;2008.h.735.
6. ACT Health. Buccal midazolam for prolonged
convulsions. Summary for parents.
7. Hartmann H, Cross JH. Post natal epilepsies
seizures. Dalam: Kennedy C, penyunting.
Principles and practice of child neurology in
infancy. Mac Keith Press;2012.234-235.
8. Anderson M. Buccal midazolam for pediatric
convulsive seizures : efficacy, safety and patient
acceptability. Patient preference and
adherence.2013;7:27-34
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Status Epileptikus Tgl.Keluar
Penyakit Utama Status Epileptikus Kode ICD : G41.0 Grand mal status
Rencana Rawat epileptikus
G41.1 Petit mal status
epilepticus
G41.2 Complex partial
status epilepticus
G41.8 Other status
epilepticus
G41.9 Status epilepticus,
unspecified
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORIU Darah perifer lengkap dan kimia
M darah
cairan serebrospinal
elektrolit darah
analisis gas darah
3. RADIOLOGI/
IMAGING
1. KONSULTASI
2. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Penunjang
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
3. DIAGNOSIS
a. DIAGNISIS Status Epileptikus
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
4. DISCHARGE
PLANNING
5. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / Tatalaksana kejang dan permasalahan yang


INFORMASI ditimbulkan oleh kejang
MEDIS
b. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
d. EDUKASI
KEPERAWATA
N
f. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
6. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN INFUS Dekstrosa 5% 0,225 NS / dekstrosa 5%
0,45 NS sesuai kebutuhan cairan harian
Obat Injeksi :
Diazepam 0,2-0,3 mg/kg iv maksimal 10
mg
Fenitoin 20mg/kg iv, maks. 1000mg
Fenobarbital 20mg/kg iv maks. 1000 mg
Midazolam 100-200mcg/kg iv makx 10
mg, lanjut dengan inf. Kontinyu
100mcg/kg/jam, dapat naik 50mcg/kg
tiap 15 menit maks 2mg/kg/jam
Rumatan Fenitoin : 5-10mg/kg dibagi 2
dosis
Rumatan Fenobarbital : 3-5mg/kg/hari
dibagi 2 dosis
c. OBAT ORAL

7. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)


a. TLI MEDIS Tatalaksana kejang (akut)

c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
8. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER DPJP Dokter Spesialis Anak
b. KEPERAWATAN

c. GIZI Monitoring asupan makanan


Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait gizi
9. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
10. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Kejang terkontrol

c. KEPERAWAT
AN
e. GIZI

g. FARMASI

11. KRITERIA Umum


PULANG Kejang terkontrol
Keluarga mengerti dan setuju untuk
pemberian terapi dan rencana kontrol
12. RENCANA
PULANG/
EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai