PANDUAN PRAKTIK KLINIS

FRAKTUR SHAFT RADIUS ULNA

1. Pengertian (definisi) Terputusnya kontinuitas jaringan tulang pada
daerah shaft radius ulna.

2. Anamnesis Adanya deformitas, nyeri, pembengkakan, dan

terganggunya fungsi tangan dan lengan bawah.

3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan fisik umum.

2. Tanda-tanda vital.
3. Pemeriksaan fisik khusus: denyut nadi radial
dan ulnar.
4. Pemeriksaan fungsional: fungsi motorik dan
sensorik nervus medianus,radialis dan ulnaris.

4. Kriteria Diagnosis Klasifikasi menurut AO:

1. Tipe A: fraktur simpel unifokal dengan
a) A1 fraktur ulna terisolasi
b) A2 fraktur radius
c) A3 fraktur pada kedua tulang
d) A1.1 dan A2.1 fraktur oblik
e) A1.2 dan A2.2 fraktur tranversal
f) A1.3 fraktur Monteggia
g) A2.3 fraktur Galeazzi
h) A3.1 fraktur radius sepertiga proksimal
i) A3.2 pada sepertiga medial
j) A3.3 pada sepertiga distal
2. Type B: fraktur baji
a) Pada B1 dan B2,sufiks .1 baji intak, .2 baji
terfragmentasi, dan .3 fraktur dislokasi.
b) B1.3 fraktur Monteggia
c) B2.3 fraktur Galeazzi
3. Type C: fraktur kompleks
a) C1 fraktur kompleks ulna dengan (C1.2) atau
tanpa (C1.1) fraktur radius simpel
b) C2 mirip dengan fraktur kompleks radius
c) C2.3 fraktur Galeazzi
d) C3 fraktur kompleks mengenai kedua tulang
dengan peningkatan kompleksitas dari C3.1
sampai C3.3

5. Diagnosis Kerja Fraktur shaft radius ulna

6. Diagnosis Banding 1. Fraktus distal radius

2. Fraktur Monteggia

7. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium: darah rutin, PT, APTT,

serum elektrolit, albumin, GDS, SGOT,
SGPT, Ureum, Creatitin.
2. Radiologi:
 foto polos antebrachii AP, lateral, dan oblik
jika diperlukan.

8. Tata Laksana : 1. Non-operatif: Long arm cast dengan rotasi netral

dan siku fleksi 90 derajat, untuk fraktur radius
ulna non-displaced.
2. Operatif:
a) ORIF
b) Fiksasi eksternal, untuk kehilangan jaringan
lunak dan tulang, kontaminasi luas, non-
union terinfeksi.
c) Bone grafting, untuk bone loss.
3. Debridement, untuk luka dengan kontaminasi
luas.

1. Edukasi : Edukasi yang diberikan pada pasien dan keluarga:

(Hospital Health 1. Gangguan atau penyakit yang diderita
Promotion) beserta prognosisnya.
2. Tatalaksana yang akan dilakukan.

2. Prognosis Sesuai dengan beratnya cedera.

3. Tingkat Evidens
4. Tingkat Rekomendasi
5. Penelaah Kritis
6. Indikator Mengurangi nyeri, mengembalikan fungsi.

7. Kepustakaan 1. Canale T, Beaty J, Campbell’s operative

orthopaedic, 11th ed. MOSBY ELSEVIER 1600
John F. Kennedy Boulevard. 2007
2. Salomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s
System of Orthopaedics and Fractures. 9th ed.
Hodder Arnold, an imprint of Hodder Education,
an Hachette UK Company. UK. 2010.
3. Bucholz RW, Court-Brown CM, Heckman JD,
Tornetta III P. Rockwood and Green’s Fracturs in
Adults. Lipincott Williams & Wilkins seventh
edition.
4. Hoppenfeld, Stanley. Surgical Exposures in
Orthopaedic: The Anatomic Approach, 3rd Ed.
 CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Tgl.Keluar
Penyakit Utama Kode ICD :
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Anamnesa
MEDIS Pemeriksaan Fisik
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORI
UM

3. RADIOLOGI/ X-Ray
IMAGING
4. KONSULTASI dr Bedah Umum
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Anamnesa
MEDIS Pemeriksaan Fisik
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN
GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNISIS Fraktur Shaft Radius Ulna
MEDIS Fraktur Monteggia
Fraktur Galeazzi
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE
PLANNING
8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / Penjelasan diagnosa

 INFORMASI Penjelasan pengobatan
MEDIS Informed Consent
d. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
f. EDUKASI
KEPERAWATA
N
h. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN NaCl 0.9% / Ringer Laktat
INFUS
c. OBAT ORAL

e. INJEKSI Ceftriaxone 1000mg setiap 12

jam
Metronidazole 500mg setiap 8
jam
Metimazole 1000mg setiap 8 jam
Ketorolac 30mg setiap 8 jam

j. LAIN-LAIN Debridement
10. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)
a. TLI MEDIS Debridement
Pasang Long Arm Cast
c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
11. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER dr Bedah Umum
DPJP
b.
KEPERAWATAN
c. GIZI Monitoring asupan makanan
Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait
gizi
12. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Gejala nyeri fraktur berkurang
Immobilisasi dan fiksasi bagian
fraktur
 Pencegahan infeksi
d. KEPERAWAT
AN
f. GIZI

h. FARMASI

14. KRITERIA Umum

PULANG
Khusus
15. RENCANA
PULANG/
EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan

Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan