Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SEPSIS NEONATORUM (P36.8)


1. Pengertian (definisi) Sepsis neonatorum adalah sindrom klinik yang terjadi akibat invasi
mikroorganisme ke dalam aliran darah dan timbul pada satu bulan
pertama kehidupan. Dibedakan menjadi sepsis neonatorum awitan
dini (SNAD) yang terjadi pada usia ≤ 72 jam dan sepsis
neonatorum awitan lambat (SNAL) terjadi pada usia ≥ 72 jam.
2. Anamnesis Faktor risiko mayor infeksi :
1. Ketuban pecah > 24 jam
2. Ibu demam saat intrapartum suhu > 380C
3. Korioamnionitis
4. Denyut jantung janin menetap > 160x/menit
5. Ketuban berbau
Faktor risiko minor infeksi :
1. Ketuban pecah > 12 jam
2. Ibu demam saat intrapartum suhu > 37,50C
3. Nilai Apgar rendah ( menit ke-1 < 5 , menit ke-5 < 7 )
4. Bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ) < 1500 gr
5. Usia gestasi < 37 minggu
6. Kehamilan ganda
7. Keputihan yang tidak diobati
8. Infeksi Saluran Kemih (ISK) / tersangka ISK yang tidak
diobati
3. Pemeriksaan Fisik Tanda klinis sepsis neonatorum tidak spesifik dan berhubungan
dengan karakteristik kuman penyebab dan respon tubuh terhadap
masuknya kuman, seperti:
1. Iregularitas temperatur: hipertermi, hipotermi,
2. Perubahan perilaku: letargi, iritabel
3. Perubahan tonus
4. Kelainan pada kulit: perfusi perifir buruk, sianosis,
mottling, pucat, petikie, rash, ikterus, sklerema
5. Masalah minum: intoleransi minum
6. Masalah saluran cerna: muntah, diare, kembung Masalah
kardiopulmoner: takipnea, takikardia, hipotensi, distress
pernafasan (sesak, retraksi, grunting, sianosis sentral)
7. Masalah metabolik: hipoglikemia, hiperglikemia, metabolik
asidosis
4. Kriteria Diagnosis 1. Adanya faktor risiko infeksi (minimal 1 risiko infeksi mayor
atau 2 risiko infeksi minor)
2. Klinis dan pemeriksaan fisik
a. RR > 60 x/menit, dengan atau tanpa retraksi
b. Instabilitas suhu
c. Capillary reffil time> 3 detik
3. Laboratorium (didapatkan minimal positif pada 2 pemeriksaan
dengan atau tanpa hasil kultur darah yang positif) :
a. Hitung leukosit < 5 atau > 35 x103/L
b. Neutropenia <1,5 x103/L atau Neutrofilia.
c. IT ratio > 0,2
d. Blood smear: vakuolisasi dan atau toxic granule positif
5. Diagnosis Kerja Sepsis Neonatorum (P36.8)
6. Diagnosis Banding 1. Meningitis
2. respiratory distress syndrome
3. pneumonia
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Septic marker
a. Darah rutin: hitung leukosit, neutrofil absolut dan
trombosit
b. IT ratio (rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total):
Usia 1 hari 3 hari 7 hari 14 hari 1 bulan
IT 0,16 0,12 0,12 0,12 0,12
Rati
o

Hitung leukosit (leukositosis), neutrofil absolut, trombosit


(thrombocytopenia) dan IT rasio dilakukan:
1) Pada hari pertama perawatan
2) Bila setelah 72 jam pemberian antibiotik tidak terjadi
perbaikan klinis
3) Pada hari ke 10 setelah pemberian antibiotik
2. Blood smear pada hari pertama perawatan.
8. Tata Laksana : Pemberian antibiotik kombinasi yang mempunyai sensitifitas baik
terhadap kuman gram (+) dan (-).

Lini I
i. Ampisilin:
Umur 0-7 hari: 100 mg/kgBB/hari, IV, IM dibagi 2 dosis
Umur >7 hari: 100 mg/kg BB/hari, IV, IM dibagi 3-4 dosis
ii. Gentamisin:
Dosis 5 mg/kgBB/kali, (IV/IM)
diberikan:
Berat badan <1200 gram:
Umur ≤ 7 hari diberikan tiap 48 jam
Umur 8-30 hari diberikan tiap 36 jam
Umur >30 hari diberikan tiap 24 jam
Berat badan ≥1200 gram:
Umur ≤ 7 hari diberikan tiap 36 jam
Umur >7 hari diberikan tiap 24 jam

Lini II
i. Cefotaxime 50 mg/kg/kali (IV/IM)
Interval :
GA < 30 minggu : ≤ 28 hari  @12 jam
> 28 hari  @8 jam
GA ≥ 30 minggu : ≤ 14 hari  @ 12 jam
>14 hari  @ 8 jam
ii. Amikacin 7,5mg/kgBB/Kali (IV)
Interval :
CA < 28 minggu : @ 36 jam
CA 28-29 minggu : @24 jam
CA 30-35 minggu : @18 jam
CA ≥36 minggu : @ 12 jam
CA ≥ 37 minggu dan > 7 hari : @ 8 jam

Lini III
Meropenem 40 mg/kgBB/ kali
Interval :
Usia ≤ 7 hari : @ 12 jam
Usia > 7 hari : @ 8 jam

Lamanya pengobatan;
7-21 hari.
9. Edukasi : Diagnosis penyakit, penyebab, tata laksana, komplikasi, dan
(Hospital Health prognosis.
Promotion)
10. Prognosis Dubia ad malam
11. Tingkat Evidens Tingkat evidens 1b
12. Tingkat Rekomendasi Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis
14. Indikator Infeksi teratasi
15. Lama hari rawat 7– 21 hari
16. Kepustakaan 1. Sepsis Pada Bayi Baru Lahir. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama.
2010
2. Significance of serial C-reactive protein responses in neonatal
infection and other disorders. 1993
3. Bone RC. The Sepsis Syndrome: definition and general approach to
management. 1996
4. Sepsis and Shock. Nelson textbook of pediatrics. 2000
5. Bacterial and fungal infection of the neonate. Neonatology for
clinician. 1993
6. Clinical Pharmacology of antibacterial agents. Infection diseases of
the fetus and newborn infant. 1995
7. Nonconventional therapies for neonatal sepsis. Journal of Infectious
Diseases; 1983.
8. Intensive and Spesial Care Nurseries. Clinician‘s Handbook. 2003.
9. HTA Indonesia 2008. Sepsis Neonatorum.
10. Reassessment of guidelines for management of neonatal sepsis.
2015.
11. Neonatology: Management, procedures, on call problems,
diseases, drugs. 2013.
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Sepsis Neonatorum Tgl.Keluar
Penyakit Utama Sepsis Neonatorum Kode ICD : P36.10
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
ASESMEN AWAL Perawat primer:
KEPERAWATAN Kondisi umum
Tingkat kesadaran
Tanda –tanda vital
Riwayat alergi
Skrining gizi
Risiko jatuh
Risiko decubitus
Kebutuhan edukasi dan budaya.
2. LABORATORIU Septic marker
M Lumbal pungsi
Blood smear
Kultur darah
4. RADIOLOGI/
IMAGING
5. KONSULTASI Dokter spesialis anak
6. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Anamnesis
MEDIS
Pemeriksaan penunjang
b. ASESMEN Perawat primer:
KEPERAWATA Kondisi umum
N Tingkat kesadaran
Tanda –tanda vital
Riwayat alergi
Skrining gizi
Risiko jatuh
Risiko decubitus
Kebutuhan edukasi dan budaya
c. ASESMEN GIZI Melakukan pengkajian antropometri,
biokimia, fisik, klinis dan asupan
makanan
d. ASESMEN
FARMASI
7. DIAGNOSIS Sepsis Neonatorum
a. DIAGNISIS Sepsis Neonatorum
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
8. DISCHARGE
PLANNING
9. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / Penjelasan diagnosis


INFORMASI Rencana terapi
MEDIS Informed consent
d. EDUKASI & Pemberian kalori dan protein sesuai
KONSELING Recommended Daily Allowance (RDA)
GIZI
f. EDUKASI
KEPERAWATA
N
h. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
10. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN INFUS Dekstrosa 5% 0,225 NS / dekstrosa 5%
0,45 NS sesuai kebutuhan cairan harian
Cairan lainnya …
c. OBAT ORAL

e. INJEKSI Antibiotik…
Antifungal…
g. LAIN-LAIN Oksigen 1-2 liter/menit/ sesuai klinis
IV IG
Transfusi
11. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)
a. TLI MEDIS Terapi sepsis Neonatorum

c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
12. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER DPJP
b. KEPERAWATAN

c. GIZI Monitoring asupan makanan


Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait gizi
13. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
14. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Gejala dan tanda sepsis membaik

c. KEPERAWAT
AN
e. GIZI

g. FARMASI

15. KRITERIA Umum


PULANG
Khusus
16. RENCANA
PULANG/
EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS

JUDUL
1. Pengertian (definisi)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Tata Laksana :
9. Edukasi :
(Hospital Health Promotion)
10. Prognosis
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator
15. Kepustakaan
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Tgl.Keluar
Penyakit Utama Kode ICD :
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

16. ASESMEN AWAL


ASESMEN AWAL
MEDIS
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
17. LABORATORIU
M

18. RADIOLOGI/
IMAGING
19. KONSULTASI
20. ASESMEN LANJUTAN
e. ASESMEN
MEDIS
f. ASESMEN
KEPERAWATA
N
g. ASESMEN GIZI
h. ASESMEN
FARMASI
21. DIAGNOSIS
g. DIAGNISIS
MEDIS
h. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
j. DIAGNOSIS
GIZI
22. DISCHARGE
PLANNING
23. EDUKASI TERINTEGRASI

j. EDUKASI /
INFORMASI
MEDIS
l. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
n. EDUKASI
KEPERAWATA
N
p. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
24. TERAPI MEDIKA MENTOSA
j. CAIRAN INFUS

l. OBAT ORAL

25. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)


h. TLI MEDIS

j. TLI
KEPERAWAT
AN
l. TLI GIZI
m. TLI FARMASI
26. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
b. DOKTER DPJP
b. KEPERAWATAN

d. GIZI Monitoring asupan makanan


Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait gizi
27. MOBILISASI /REHABILITASI
d. MEDIS
e. KEPERAWAT
AN
f. FISIOTERAPI
28. OUTCOME / HASIL
l. MEDIS

n. KEPERAWAT
AN
p. GIZI

r. FARMASI

29. KRITERIA Umum


PULANG
Khusus
30. RENCANA
PULANG/
EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai