Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

Kehamilan Ganda
1. Pengertian (definisi) Kehamilan ganda adalah satu kehamilan
dengan dua janin atau lebih.
2. Anamnesis Didapatkan pasien datang dengan keluhan
1. Perut lebih buncit dari semestinya tua
kehamilan.
2. Gerakan janin lebih banyak dirasakan
ibu hamil.
3. Perut terasa lebih cepat membesar.
4. Pernah hamil kembar atau ada sejarah
keturunan.
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Tanda vital dan
antropometri ibu
2. Inspeksi dan palpasi
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulang
ada kesan uterus lebih besar dan
cepat tumbuhnya dari biasa.
b. Teraba gerakan-gerakan janin lebih
banyak.
c. Banyak bagian-bagian kecil teraba.
d. Teraba 3 bagian besar janin.
e. Teraba 2 balotemen
3. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2
tempat yang agak berjauhan dengan
perbedaan kecepatan sedikitnya 10
denyut per menit atau sama-sama
dihitung dan berselisih 10.
4. Kriteria Diagnosis 1. Pemeriksaan fisik didapatkan ukuran
uterus lebih besar dari usia kehamilan
serta terdengar 2 denyut jantung janin.

2. USG
Khorionisitas merupakan salah satu hal
yang penting dalam outcome kehamilan
ganda, dan dapat terlihat paling baik pada
trimester pertama dan nuchal translusensi
juga dapat diukur
5. Diagnosis Kerja Kehamilan Gemelli
6. Diagnosis Banding 1. Kehamilan dengan mioma uteri
2, kehamilan dengan kistoma ovarii
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan USG
8. Tata Laksana : 1. Penanganan dalam Kehamilan :
a. Pemeriksaan kehamilan setiap 2
minggu pada usia kehamilan 34 – 36
minggu.
b. Pemeriksaan kehamilan setiap
minggu pada usia kehamilan >36
minggu.
c. Pertumbuhan janin dipantau dengan
USG setiap 3 – 4 minggu yang dimulai
pada usia kehamilan 20 minggu.
d. Istirahat baring
e. Pemeriksaan ulangan harus lebih
sering (1× seminggu pada kehamilan
lebih dari 32 minggu).
f. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus
dan perjalanan jauh sebaiknya
dihindari, karena akan merangsang
partus prematurus.
g. Periksa darah lengkap, Hb, dan
golongan darah
2. Penanganan dalam Kehamilan :
a. Bila anak pertama letaknya
membujur, kala I diawasi seperti
biasa dan di tolong seperti biasa
dengan episiotomy mediolateralis.
b. Setelah ibu baru waspada, lakukan
periksa luar, periksa dalam untuk
menentukan keadaan anak kedua.
Tunggu sambil memeriksa tekanan
darah dll.
c. Biasanya 10 – 15 menit his akan kuat
lagi. Bila anak k membujur, ketuban
dipecahkan pelan – pelan supaya air
ketuban tidak mengalir deras keluar.
Tunggu dan pimpin persalinan anak
kedua seperti biasa.
d. Waspadalah atas kemungkinan
terjadinya perdarahan postpartum.
e. Bila ada kelainan letak pada anak
kedua, misalnya melintang atau
terjadi prolaps tali pusat dan solusio
plasenta. Maka janin dilahirkan
dengan cara obstetric.
f. Indikasi seksio saesarea hanya pada :
1) Janin pertama letak lintang.
2) Bila terjadi prolaps tali pusat.
3) Placenta previa.
4) Terjadi interlocking pada letak
janin 69, anak pertama letak
sungsang dan anak kedua letak
kepala.
g. Kala 4 diawasi terhadap kemungkinan
terjadinya perdarahan postpartum.

h. Medikamentosa :
Medikasi diberikan sebagai pencegahan
persalinan prematur pada kehamilan
ganda : yakni pemberian tokolitik dan
kortikosteroid.
9. Edukasi : Edukasi diberikan pada saat kehamilan
(Hospital Health yaitu :
Promotion) 1. Pemeriksaan kehamilan setiap 2 minggu
pada usia kehamilan 34 – 36 minggu.
2. Pemeriksaan kehamilan setiap minggu
pada usia kehamilan >36 minggu.
3. Pertumbuhan janin dipantau dengan
USG setiap 3 – 4 minggu yang dimulai
pada usia kehamilan 20 minggu.
4. Istirahat baring.
5. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus
dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari,
karena akan merangsang partus
prematurus.
10. Prognosis 1. Bahaya bagi ibu pada kehamilan kembar
lebih besar daripada kehamilan tunggal
karena lebh seringnya terjadi anemia,
pre-eklampsia dan eklampsia, operasi
obstetric dan perdarahan postpartum.
2. Kematian perinatal anak kembar lebih
tinggi daripada anak kehamilan tunggal.
Prematuritas merupakan sebab utama.
Selain itu, juga lebih sering terjadi pre-
eklampsia dan eklampsia, hidramnion,
kelainan letak, prolapsus funikuli,
opersai obstetrik dan menyebabkan
sindroma distress respirasi, trauma
persalinan dengan perdrahan serebral
dan kemungkinan adanya kelainan
bawaan pada bayi.
3. Kematian anak kedua lebih tinggi
daripada yang pertama karena lebih
sering terjadi gangguan sirkulasi
plasenta setelah anak pertama lahir,
lebih banyaknya terjadi prolapsus
funikuli, solusio plasenta serta kelainan
letak pada janin kedua.
4. Kematian anak pada kehamilan
mozigotik lebih besar daripada
kehamilan dizigotik karena pada yang
pertama dapat terjadi lilitan tali pusat
antara janin pertama dan kedua.
11. Tingkat Evidens Penegakan diagnosis Level II-III C
menggunakan
pemeriksaan USG
Persalinan pada Level IB
kehamilan ganda
dilakukan pada
fasilutas kesehatan
lanjut (RS)
13. Tingkat Rekomendasi
14. Penelaah Kritis
15. Indikator
16. Kepustakaan 1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS.
William Obstetrics 24th Edition 2014;
2. Society of Obstetricians and Gynaecologists of
Canada (SOGC). Multiple Pregnancy. Clinical
Practice Guideline 2015.
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Tgl.Keluar
Penyakit Utama Kode ICD :
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL
MEDIS
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORI
UM

3. RADIOLOGI/
IMAGING
4. KONSULTASI
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN
MEDIS
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN
GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNISIS
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE
PLANNING
8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI /
INFORMASI
MEDIS
c. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
e. EDUKASI
KEPERAWATA
N
g. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN
INFUS
c. OBAT ORAL

10. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)


a. TLI MEDIS

c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
11. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER
DPJP
b.
KEPERAWATAN
c. GIZI Monitoring asupan makanan
Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait
gizi
12. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS

c. KEPERAWAT
AN
e. GIZI
g. FARMASI

14. KRITERIA Umum


PULANG
Khusus
15. RENCANA
PULANG/
EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai