Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

HEPATITIS A (B15.9)
1. Pengertian (definisi) Hepatitis adalah proses terjadinya inflamasi dan atau
nekrosis jaringan hati. Secara klinis hal ini ditandai dengan
peningkatan kadar transaminase. Dikatakan akut apabila
berlangsung kurang dari 6 bulan.
2. Anamnesis  Gejala klasik berupa demam, mual, muntah, anoreksia,
malaise, sakit perut, ikterus dan diare.
 Gejala klinis hepatitis A bersifat akut, dengan gejala
non spesifik (prodomal) seperti demam, mual, muntah,
anoreksia, malaise, sakit perut, dan diare.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pada umumnya pasien tampak sakit ringan atau
malaise
2. Kadang didapatkan demam
3. Keadaan umum yang tampak sakit berat disertai
gangguan atau penurunan kesadaran kemungkinan
hepatitis akut yang berat atau fulminan
4. Sklera mata dan kulit ikterik
5. Hepatomegali disertai nyeri tekan di abdomen kuadran
kanan atas, kadang-kadang splenomegali
4. Kriteria Diagnosis 1. Klinis ditemukan : panas, mual, muntah, tidak mau
makan dan nyeri perut disertai dengan peningkatan
kadar transaminase.
2. Serologis: IgM anti HAV positif (jika tersedia)
5. Diagnosis Kerja Hepatitis A (B15.9)
6. Diagnosis Banding 1. Infeksi malaria
2. Leptospirosis
3. Batu empedu
4. Sindrom hemolitik uremik
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Tes fungsi hati:
a. Bilirubin direk dan indirek serum meningkat, total
protein, albumin dan globulin
b. Serum transaminase (SGOT, SGPT) untuk
mengetahui kerusakan hepatosit
c. Gamma GT untuk mengetahui kerusakan sistem
bilier
2. Urine : Bilirubin dan urobilinogen urin
3. Darah rutin : dapat ditemukan pansitopenia (virus),
eosinofilia (infestasi cacing, hepatotoksitas obat),
leukositosis (infeksi bakteri).
4. Seromarker: IgM anti HAV positif (jika tersedia)
5. USG hati (untuk kasus yang berat/fulminan)
8. Tata Laksana : 1. Istirahat: tirah baring.
2. Usahakan terjadinya proses regenerasi sel hati dengan
cara mempertahankan homeostasis.
a. Makanan adekuat
b. Makanan rendah lemak pada umumnya tidak
diperlukan kecuali bila anak dalam keadaan
mual/muntah.
c. Koreksi adanya dehidrasi, gangguan keseimbangan
elektrolit dan asam-basa, atau anemia
d. Jaga ‘hepatic blood flow’ dengan tidak melakukan
aktifitas yang berlebihan. Tirah baring umumnya
dianjurkan selama fase akut terutama bila masih
banyak keluhan dengan bilirubin/transminase
serum yang masih terus meningkat dan
hepatomegali yang nyeri tekan dapat merusak hati
e. Bentuk akut: hindari pemberian steroid karena
menyebabkan recurrent rate tinggi (sampai 20%).
3. Medikamentosa.
Asam ursodeoksikolat 10 mg/kgbb/kali dengan 3 kali
pemberian selama fungsi hati belum membaik. Hindari
pemberian obat/bahan makanan yang dapat merusak
hati.
9. Edukasi : 1. Pemberian nutrisi dan suplementasi sesuai petunjuk
(Hospital Health Promotion) 2. Melakukan kontrol teratur untuk memantau perjalanan
klinis dan laboratorium
3. Mengenali tanda-tanda bahaya dan perburukan
10. Prognosis Dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens Tingkat evidens Ia
12. Tingkat Rekomendasi Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis
14. Indikator 1. Tidak didapatkan gejala demam, mual muntah, nyeri
perut
2. Asupan oral membaik
3. Parameter laboratorium menunjukkan perbaikan
15. Lama hari rawat 3 – 14 hari
16. Kepustakaan 1. Pudjiadi AH, dkk. Pedoman pelayanan medis Ikatan
Dokter Anak Indonesia. Pengurus Pusat Ikatan Anak
Indonesia. Jakarta; 2010.h.99-103.
2. Juffrie M, dkk. Buku Ajar Gastroenterologi-hepatologi.
Badan Penerbit IDAI. Jakarta; 2010.h.287-319.
3. Corey KE, Naravo M, Gorospe EC, Zheng H, Chung
RT. Early treatment improves outcome in acute
hepatitis A virus infection: A meta analisis. Journal of
viral hepatitis 2014;17(3):201-7.
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Hepatitis A Tgl.Keluar
Penyakit Utama Hepatitis A Kode ICD : B15.9 B15
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORIU Tes Fungsi Hati
M Urine
Darah rutin

Seromarker (IgM anti HAV)

3. RADIOLOGI/ USG Hati


IMAGING
4. KONSULTASI Tidak ada
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Penunjang
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNISIS Hepatitis A
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE
PLANNING
8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / Penjelasan Diagnosis


INFORMASI Rencana Terapi
MEDIS
Informed Consent
c. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
e. EDUKASI
KEPERAWATA
N
g. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN INFUS Infus D5%

c. OBAT ORAL Asam ursodeoksikolat 10 mg/kgbb/kali


dalam 3 kali pemberian

10. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)


a. TLI MEDIS
c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
11. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER DPJP
b. KEPERAWATAN

c. GIZI Monitoring asupan makanan


Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait gizi
12. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Tidak didapatkan gejala demam, mual
muntah, nyeri perut
Asupan Oral Membaik
Parameter laboratorium menunjukkan
perbaikan
c. KEPERAWAT
AN
e. GIZI

g. FARMASI

14. KRITERIA Umum :


PULANG

Khusus :
15. RENCANA
PULANG/
EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai