6
KLASIFIKASI HEPATITIS
G A
TIPE
E B
D C
7
Tabel Gambaran Klinis yang Penting pada Virus Hepatitis
(ISO Farmakoterapi – ISFI, hal : 355)
8
HEPATITIS A
PATOFISIOLOGI
9
HEPATITIS B PATOFISIOLOGI
10
HEPATITIS C PATOFISIOLOGI
11
MANIFESTASI KLINIK
HEPATITIS A HEPATITIS B
Tanda-tanda dan gejala: Tanda-tanda dan gejala:
Fase preikterus: gejala-gejala seperti • Mudah lelah, cemas, tidak nafsu
influenza (hilang nafsu makan, makan, dan rasa tidak enak badan.
mual, lelah, dan rasa tidak enak • Asites, jaundice (kuning), perdarahan
badan) demam, sakit kepala, dan varises, dan enselepati hati dapat
nyeri abdomen bagian kanan atas. muncul bersama dekompensasi hati.
Fase ikterus : sklera dan kulit • Ensefalopati hepatik sering dikaitkan
berwarna kuning, urin dengan hipereksitabilitas,
berwarna gelap, feses berwarna • Gangguan mental, obtundation,
terang (acholic), kulit gatal- bingung, dan koma.
gatal, dan gejala-gejala sistemis
yang memburuk
12
DIAGNOSIS
HEPATITIS A HEPATITIS B
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
• Sklera, kulit, dan sekresi ikterik • Sklera, kulit, dan sekresi ikterik.
• Penurunan berat badan ringan (2-5 kg) • Penurunan bunyi usus besar, peningkatan
• Hepatomegali lingkar abdomen/ketebalan perut, dan adanya
pergerakan cairan.
• Asterixis
• Spider angiomata
14
Tabel Dosis Havrix dan Vaqta yang disarankan
1. Interferon (IFN)
Dosis:
Interferon α-2a
SC/IM : 4,5 x 106 unit 3x seminggu, jika tidak menimbulkan respon setelah 6
bulan, naikkan sampai dosis maks 18x106 unit 3x seminggu.
Interferon α-2b
SC : 3x106 unit 3x seminggu, naikkan sampai 5-10x106 unit 3x seminggu bila
tidak menimbulkan respons setelah 6 bulan. Pertahankan dosis minimum
selama 4-6 bulan kecuali dalam keadaan intoleran
2. Lamivudine : Hepatitis B kronik.
Dosis :
• Dewasa, anak > 12 tahun : 100 mg 1 x sehari.
• Anak usia 2 – 11 tahun : 3 mg/kg 1 x sehari (maksimum 100 mg/hari).
Interaksi obat : Trimetroprim
16
Lanjutan . . . . .
3. Adefovir
Mekanisme kerja : menghambat polimerase DNA HBV.
Dosis : 10 mg/hari selama 1 tahun.
4. Entecavir
Mekanisme kerja : menghambat polimerase HBV.
Dosis : 0,5 mg/hari atau 1 mg/hari pada pasien dengan HBV
resisten lamivudine
5. Telbivudine
Mekanisme kerja : inhibitor kompetitif DNA polimerase.
6. Tenofovir
7. Emtricitabine
17
Terapi farm
akologi
HEPATITIS C
18
Tabel 2. Algoritma Pengobatan Virus Hepatitis C
(Pharmacotherapy Handbook 9th edition)
19
PENCEGAHAN
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Dapat dilakukan dengan vaksinasi Dengan vaksinasi atau imunisasi Tidak ada vaksin untuk HCV.
dan imunisasi. (Hepatitis B imunoglobulin atau
HBIg)
Semua anak yang berusia >1 Pencegahan dapat dilakukan
tahun, kelompok faktor risiko, Beberapa contoh sediaan vaksin di dengan cara mencegah kontak
pasien penyakit hati kronis, dan AS: Twinrix (kombinasi vaksin dengan darah atau mukus pasien
orang- orang dengan gangguan HCV
faktor pembekuan darah hepatitis A dan hepatitis B),
sebaiknya menerima vaksin
hepatitis A. Recombivax HB, dan Engerix-B
Dua jenis vaksin hepatitis A yang Twinrix adalah vaksin bivalen untuk Penderita HCV perlu diberikan
berlisensi di AS adalah Vaqta dan hepatitis A dan B. konseling agar mereka tidak
Havrix. (diperbolehkan untuk orang- mengajukan diri sebagai donor
Imunoglobulin (Ig) digunakan orang berusi ≥ 18 tahun darah atau organ.
sebagai terapi profilaksis dengan waktu pemberian 0, 1,
pra/pasca paparan terhadap HAV dan 6 bulan)
Ig jarang menyebabkan efek
samping serius dan aman
diberikan kepada wanita hamil
dan menyusui.
20
21
“PENGKAJIAN RESEP
HEPATITIS
DI APOTEK KIMIA
FARMA BUARAN DAN
387 PONDOK GEDE”
22
Berdasarkan analisis resep yang dilakukan pada periode Februari 2017 di Apotek Kimia
Farma Buaran terdapat resep dengan indikasi penyakit Hepatitis. Pada resep ditulis
beberapa obat yaitu :
24
Lanjutan...........
No. Komponen Uraian Pustaka
9 Farmakologi Sofosbuvir adalah PAN-genotip penghambat HCV ns5b RNA Mims.com
tergantung RNA polimerase, yang sangat penting untuk replikasi
virus. sofosbuvir adalah nukleotida prodrug yang mengalami
intraseluler metabolisme untuk membentuk farmakologi aktif
uridin analog trifosfat (gs-461203), yang dapat dimasukkan ke
dalam HCV RNA oleh ns5b polymerase dan bertindak sebagai
rantai Terminator. di biokimia assay, gs-461203 menghambat
polymerase aktivitas dari rekombinan ns5b dari HCV genotipe 1b,
2a, 3a dan 4a dengan 50% konsentrasi Hambat (ic50) nilai mulai
dari 0.7 2,6 μm. gs-461203 (aktif metabolit sofosbuvir) bukan
merupakan penghambat manusia DNA dan RNA polimerase atau
sebuah inhibitor mitokondria RNA polimerase.
25
Profil Obat 2
No. Komponen Uraian Pustaka
1 Nama obat Daclatasvir Mims.com
2 Komposisi Daclatasvir 60 mg/tab Mims.com
3 Indikasi Hepatitis C Kronis Mims.com
4 Efek samping Nyeri perut, alopesia, anemia, kecemasan, artralgia, penglihatan Mims.com
kabur, konstipasi, batuk, nafsu makan menurun, depresi, diare,
gangguan perhatian, pusing, mulut kering dan kulit, dyspnoea, perut
kembung, GERD, sakit kepala, hot flush, insomnia, mudah
tersinggung , limfopenia, malaise, migrain, mialgia, hidung
tersumbat, mual, neutropenia, pruritus, pireksia, ruam, ketajaman
visual berkurang, muntah
8 Interaksi obat Dapat menyebabkan bradikardia berat dan blok jantung bila Mims.com
bersamaan menggunakan dengan amiodarone (bersamaan dengan
sofosbuvir). Berkurangnya konsentrasi plasma dan efek terapeutik
dengan moderat CYP3A4 enzim inducers. Peningkatan konsentrasi
plasma dengan inhibitor CYP3A4 yang kuat (misalnya klaritromisin,
itrakonazol, ketokonazol, ritonavir). Dapat meningkatkan paparan
sistemik terhadap obat-obatan yang merupakan substrat transporter
P-gp (misalnya digoksin), OATP 1B1 / 1B3, dan BCRP. Berpotensi Fatal:
Berkurangnya konsentrasi plasma dan efek terapeutik dengan induksi
enzim CYP3A4 yang kuat (misalnya carbamazepine, fenitoin,
rifampisin).
9 Farmakologi Daclatasvir adalah antivirus langsung dengan aktivitas melawan virus Mims.com
hepatitis (HCV), berikatan dengan protein 5A (NS5A) sehingga
menghambat replikasi RNA dan perakitan virion.
27
Kelengkapan Administratif
No. Persyaratan administrasi Ada Tidak Ada Keterangan
1. Dokter
Nama dokter ✔ Ditanyakan kepada
pasien/Rumah sakit
Nomor SIP ✔
Nomor telepon ✔
Alamat dokter ✔
Paraf ✔
2. Tanggal penulisan resep ✔
3. Pasien
Nama Pasien ✔
Alamat ✔ Ditanyakan kepada
pasien/keluarga pasien
Umur ✔
Berat badan ✔
Jenis Kelamin ✔
28
Kelengkapan Administratif (Skrining
Administratif)
29
Pertimbangan Farmasetis
Pertimbangan farmasetis meliput bentuk dan kekuatan sediaan, stabilitas, dan kompatibilitas
(ketercampuran obat).
4 Jumlah ✔
5 Cara pemakaian ✔
6 Informasi lainnya ✔ Tidak ada keterangan
terkait diagnosis 30
Lanjutan...........
1. Bentuk Sediaan
2. Potensi Sediaan
No. Nama obat Potensi sediaan Keterangan
Ada Tidak ada
1 Sofosbuvir ✔ 400 mg
2 Daclatasvir ✔ Tidak ada
keterangan
31
Stabilitas : Dapat disimpan pada suhu
ruangan/kamar dan terlindung dari cahaya dan
kelembapan
Inkompatibilitas : -
Kesimpulan : Secara farmasetik, obat tidak
memiliki potensi/kekuatan sediaan dalam resep, tetapi
resep masih bisa dilayani.
Pada resep yang seperti ini digunakan
dosis terkecil yang ada pada sediaan.
Pertimbangan Klinis
1. Interaksi Farmakokinetik/Farmakodinamik
1 Sofosbuvir - - - -
2 Daclatasvir - - - -
2. Efek Samping : -
3. Kesesuaian Dosis
4. Kontraindikasi
34
Penyiapan Obat
No. Nama obat Penyiapan obat
35
Pemberian Informasi obat
• Langkah pemberian informasi obat dalam resep:
– Pertama, saya memperkenalkan diri saya sebagai apoteker.
– Kemudian menjelaskna kepada pasien mengenai obat-obatan
yang akan dikonsumsi dengan pemberian informasi obat.
• Selanjutnya, setelah pasien mendapatkan informasi mengenai obat-
obatan tersebut, saya sebagai apoeker harus memasikan bahwa
pasien tersebut sudah memahami dan mengerti mengenai informasi
obat yang telah dijelaskan dengan cara meminta pasien mengulangi
penjelasan yang telah diberikan.
• Jika pasien sudah paham maka saya mengucapkan terimakasih atas
waktunya dan tidak lupa mengingatkan pasien untuk meminum
obat dengan air mineral dan mendoakan semoga pasien lekas
sembuh.
36
Lanjutan...........
37
Edukasi Pasien
• Pasien diberitahu bahwa penyakit dapat menular kepada orang lain
melalui darah dan cairan tubuh seperti air liur. Sehingga pasien dan
keluarga diharapkan dapat menjaga agar tidak tertular seperti
menyiapkan tempat makan dan minum khusua untuk pasien dan tidak
bercampur dengan anggota keluarga lainnya.
• Pasien juga diberi edukasi untuk menjaga kebersihan dan sanitasi
terutama makanan dan minumannya.
• Pasien diberitahukan agar meminum obatnya secara teratur dan benar
(teapt waktu dan tepat dosis) untuk agar terapi yang dijalankannya
efektif.
• Pasien juga diberitahu untuk memakan makanan yang sehat dan bergizi
yang bertujuan untuk menigkatkan kekebalan tubuhnya. Hal ini karena
hepatitis C disebabkan oleh virus. Sehingga dengan meningkatkan
kekebalan tubuh diharapkan dapat membantu dalam pengobatannya.
38
Kesimpulan
• Resep terkait penyakit hepatitis yang diterima di Apotek Kimia
Farma Buaran dan 387 belum memenuhi kelengkapan
administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis
sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
39
T E R I M A
K A S I H
40