DI SUSUN OLEH :
Hepatitis non- virus
Karakteristik umum
Gambaran klinis hepatitis yang disebabkan oleh tonsik dan obat bervariasi
sesuai dengan beratnya kerusakan hati dan agens penyebab
Gejala menyerupai gejala hepatitis virus
Kewaspadaan
Keracunan karbon tetraklorida juga menyebabkan sakit kepala, pusing,
mengantuk, dan kolaps c=vasator, hepatitis terkait halotan menyebabkan
demam, leukositosis sedang, dan eosinofilia ; klorpomazin menyebabkan ruam,
demam mendadak, artralgia, limfa denopati, dan nyeri epigastrik atau nyeri
pada kuadan kanan atas.
Komplikasi
Gagal hati fulminan
Gagal ginjal
Febrosis hati
Sirosis
Pengkajian
Riwayat
Pemajanan terhadap agens penyebab
Anoreksia
Mual
Muntah
Kemungkinan nyeri abdomen
Pruritus
Temuan pemeriksaan fisik
Ikterus
Urine berwarna gelap
Hepatomegali
Feses berwarna tanah liat
Hasil pemeriksaan
Laboraturium
Kadar amenotrasferase aspartat serum dan amenotransferase alanin meningkat
Kadar bilirubin total dan direks ( disertai dengan kolestasis ) meningkat
Kadar alkalifosfat meningkat
Hitung leokosit meningkat
Hitung eusinofil meningkat ( kemungkinan pada jenis hepatitis non virus yang disebabkan oleh obat )
Prosedur dianotik
Biopsy hati dapat membantu dalam mengidentifikasi patologi yang mendasarinya.
Teraphi
Umum
Penghilangan agens penyebab denga cara lafase, katarsis, atau heperfentilasi bergantung pada rute
pemajanan.
Diet bergizi dan asupan cairan adekuat.
Aktivitas sesuai toleransi aktivitas.
pengobatan
Asetilsistein ( keracuanan asetaminofen )
Kartikorteroid ( hepatitis akibat obat )
Pertimbangan keperawatan
Kritesia Hasil
Pasien akan :
Menunjukan pemahaman mengenai penyakit dan regimen terapi
Tetap bebas dari komplikasi
Mengungkapkan perasaaan mengenai peningkatan rasa nyaman
Intervensi keperawatan
Berikan obat yang diprogramkan
Berikan dukungan emosi
Pemantauan
Respon terhadap terapi
Hasil laboraturium
Tanda – tanda vital
Komplikasi
Pendidikan kesehatan pasien
Pastikan mencakup :
Penyakit, diagnosis dan terapi
Pemberian obat dosis, kemungkinan efek samping
Penanganan agens pembersih dan pelarut yang tepat
Perencanaan pulang
Anjurkan untuk melakukan perawatan lanjutan
Hepatitis Virus
Deskripsi Hepatitis Virus
Infeksi dan inflamasi hati yang disebabkan oleh virus
Terdapat 6 tipe yang dikenali ( A,B,C,D,E dan G ) , dan
dicurigai ada tipe yang ketujuh.
Ditandai dengan kerusakan sel hati, nekosis, dan autolysis,
menyebabkan anoreksia, ikterus dan hepatomegali.
Pada sebagian besar pasien, sel hepatic pada akhirnya
brgenerasi dengan sedikit atau tidak adanya kerusakan
yang tetap, untuk memungkinkan pemulihan.
Komplikasi lebih sering terjadi pada usia lanjut dan
penyebab berat yang mendasarinya.
Prognosis buruk jika terjadi edema dan ensefalopati
hepatic.
Patofisiologi
Inflamasi hati akibat virus yang menyebabkan cedera difus dan nekrosis hepatosit
Hipertrofit dan hyperplasia sel Kupffer dan sel lapisan sinosoit terjadi.
Obstruksi empedu dapat terjadi
Penyebab
Infaksi dengan virus penyebab 6 tipe virus hepatitis utama.
Tipe A
Ditularkan melalui rute fekal-oral atau parenteral
Mengonsumsi makanan, susu atau air yang terkontaminasi
Tipe B
Ditularkan melalui kontak dengan darah, sekresi, dan feses manusia yang terkontaminasi
Tipe C
Ditularkan terutama melalui pengunaan jarum suntik bersama oleh pengguna obat IV , melalui tranfusi darah,
atau jarum untuk membuata tato.
Tipe D
Ditemukan hanya pada pasien yang mengalami episode hepatitis B akut / kronis
Tipe E
Ditularkan melalui rute parenteral, dan biasanya dibawa oleh air.
Tipe G
Diperkirakan dibawa oleh darah, penularannya sama dengan penularan yang dibawa oleh hepatitis B dan C
Insidens
Hepatitis A
Terjadi sekitar 4 kasus baru per 100.000rb orang per tahun.
Dapat terjadi sebagai wabah epidemic
Hepatitis B
Diperkirakan 1,25 juta orang Amerika mengalami infeksi kronis
Angka penyakit tertinggi terjadi pada individu yang berusia 20-49th
Hepatitis C
Diperkirakan sekitar 3,9 juta orang Amerika mengalami infeksi kronis.
Karakteristik umum
Malaise, keletihan
Urine berwarna gelap, feses berwarna tanah liat
Nyeri tekan abdomen
Demam
Ikterus
Mual; kehilangan selera makan
Komplikasi
Hepatitis fulminan yang mengancam jiwa
Hepatitis aktif kronis ( hepatitis B )
Sindrom menyerupai penyakit serum, ditandai dengan artralgia / arthritis,
ruam, dan angioedema ; dapat menyebabkan diagnosis hepatitis B yang
salah seperti arthritis rheumatoid atau lupus eritematosus
Terutama kanker hati ( pada hepatitis B/C )
Pada hepatitis D, tipe hepatitis B yang ringan atau asimtopatik yang
berkembang menjadi hepatitis dan sirosis berat yang kronis aktif progesif
Pengkajian
Riwayat
o 50-60% individu dengan hepatitis B tidak mempunyai tanda atau gejala
o 80% individu dengan hepatitis C tidak mempunyai tanda dan gejala
o Terdapat sumber penularan
Tahap prodormal
o Pasien mudah lelah, dengan malaise umum
o Anoreksia, kehilangan berat badan ringan
o Depresi
o Sakit kepala, fotofobia
o Kelemahan
o Artralgia, mialgia (hepatitis B)
o Mual dan muntah
o Perubahan indera perasa dan penghidu
Tahap ikterus klinik
o Pruritus
o Nyeri atau nyeri tekan pada abdomen
o Indegesti
o Anoreksia
o Kemungkinan ikterus pada sclera, membrane mukosa dan kulit
Tahap pascaikterik
Sebagian besar gejala berkurang atau hilang
Temuan pemeriksaan fisik
Tahap prodormal
Demam (37,8 hingga 38,9)
Urine berwarna gelap
Feses berwarna tnah liat
Tahap ikterus klinis
Ruam, bercak eritema, atau gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak
Nyeri tekan abdomen pada kuadran kanan atas
Pembesaran dan nyeri tekan pada hati
Splenomegali
Adenopati serviks
Tahap pascaikterik
Berkurangnya pembesaran hati
Hasil pemeriksaan
Laboratorium
1. Pada dugaan hepatitis virus, profil hepatitisdilakukan secara rutin; hasilnya
akan mengidentifikasi antibody yang spesifik terhadap virus penyebab dan
menentukan tipe hepatitis:
Tipe A – deteksi antibody terhadap hepatitis A menegaskan diagnosis
Tipe B – adanya antigen permukaan hepatitis B dan antibody hepatitis B
menegaskan diagnosis
Tipe C – diagnosis bergantun pada pemeriksaan serologis untuk antibody
spesifik dalam 1 bulan atau lebih setelah awitan penyakit akut; sampai
sekarang, diagnosis sebagian besar ditentukan dengan mendapatkan uji klinis
yang negative terhadap hepatitis A,B,dan D.
Tipe D – deteksi antigen delta intra hepatic atau antigen antidelta
immunoglobulin ( Ig ) M pada penyakit akut ( atau penyakit kronis Ig M dan
IgG ) menegakkan diagnosis
Tipe E – deteksi antigen hepatitis E mendukung diagnosis ; akan tetapi,
diagnosis tersebut juga dapat menolak diagnosis hepatitis C
Tipe G – deteksi asam ribonukleat hepatitis G mendukung diagnosis
2. Hasil tambahan dari hasil uji fungsi hati mendukung diagnosis :
Kadar amino tranverase aspartat serum dan amino transverase alanin serum
meningkt pada tahap prodormal hepatitis virus akut.
Kadar alkali pospartase serum sedikit meningkat
Kadar blirubin serum meningkat ; kadarnya mungkin tetap meningkat di
akhir penyakit, terutama pada penyakit berat
Masa protombin ( protrhombin time, PT ) memanjang.( PT yang 3 detik
lebih lama dibandingkan normal , mengindikasikan kerusakan hati yang
berat ).
Hitung leukosit untungnya menunjukkan neutropenia transien dan
limponpenia yang diikuti dengan limfositosis.
Prosedur diagnotik
Biopsy hati menunjukan hepatitis kronis
Teraphi
Umum
Untuk hepatitis A
Perawatan supportive
Untuk hepatitis B
Perawatan supportive
Untuk hepatitis C
Bertujuan membersihkan hepatitis C dari tubuh, menghentikan atau
memperlambat kerusakan hati, dan meredakan gejala
Simtomatik
Makanan tinggi protein, tinggi kalori, dan dalam porsi kecil ( kurangi asupan
protein jika terdapat tanda prakoma – letargi , konfusi , perubahan mental )
Pemberian makan parenteral , jika perlu
Penghentian konsumsi alcohol
Periode istirahat yang sering sesuai kebutuhan
Upaya menghindari olahraga yang memerlukan interaksi dan aktifitas yang berat
Pengobatan
Immunoglobulin standar
Vaksin ( hepatitis A dan B )
Interveron alfa – 2B ( hepatitis B,C, dan D )
Antiemetic , seperti proklor perazin
Kolestiramin
Lamifudin ( hepatitis B )
Ribafirin ( hepatitin C )
Pembedahan
Kemungkinan transplantasi hati ( hepatitis C )
Pertimbangan keperawatan
Kriteria hasil
Pasien akan :
Tidak mengalami komplikasi
Mempertahankan tanda – tanda vital yang stabil
Melakukan aktifitas harian dalam batasan yang dibatasi oleh proses penyakit
Mengungkapkan pemahaman mengenai penyakit dan regimen terapi
Intervensi keperawatan
Observasi tindakan kewaspadaan yang standar untuk mencegah penularan penyakit
Berikan periode istirahat sepanjang hari
Berikan obat yang di programkan
Tingkatkan asupan cairan oral
Pemantauan
Status hidrasi dan nutrisi
Berat badan harian
Asupan dan haluaran
Feses untuk memeriksa warna, konsistensi, jumlah dan frekuensi
Tanda komplikasi
Pendidikan kesehatan pasien
Pastikan mencakup :
Penyakit diagnosis dan terapi
Tindakan untuk mencegah penyebaran penyakit
Pentingnya istirahat dan diet yang tepat
Perlunya untuk menghindarkan diri dari alcohol
Pemberian obat, dosis, dan kemungkinan efek samping
Perlunya menghindari obat yang dijual bebas kecuali diizinkan oleh dokter
Perlunya perawatan lanjutan
Perencanaan ulang
Rujuk pasien ke kelompok alkoholik, anonymouse, jika diindikasikan
Rujuk pasien ke pelayanan social sesuai kebutuhan.
TERIMA KASIH