Anda di halaman 1dari 5

HEPATITIS AKUT VIRAL

Tessa Rulianty 04114708073

HEPATITIS AKUT VIRAL adalah suatu infeksi sistemik dimana terjadi inflamasi dihati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung selama kurang dari 6 bulan. Agen viral yang biasanya menyebabkan hepatitis yaitu : a. b. c. d. e. Hepatitis A virus (HAV) Hepatitis B virus (HBV) Hepatitis C virus (HCV) Hepatitis D virus (HDV) Hepatitis E virus (HEV) Hepatitis A dan E sering dsebabkan oleh terkontaminasinya makanan atau air. Hepatitis B,C,D biasanya terjadi akibat kontak secara parenteral dengan cairan tubuh penderita. Pada hepatitis B juga dapt disebabkan transmisi dari ibu ke bayi pada saat proses kelahiran dan juga dari kontak seksual Cara lain transmisi virus ini berkaitan dengan transfusi darah, tindakan medik yang invasif menggunakan perlengkapan yang telah terinfeksi. Gambaran klinis akut dibagi dalam 4 tahap 1. Fase inkubasi. a. Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala ikterus b. Awitan singkat atau insidious c. Ditandai dengan malaise, myalgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran napas atas dan anoreksia d. Diare dan konstipasi dapat terjadi e. Serum sickness dapat muncul ada hepatitis b akut di awal infeksi f. Demam pada hepatitis A akut g. Nyeri abdomen ringan dikuadran kanan atas atau epigastrium, nyeri menetap, kadang diperberat dengan aktivitas. 2. Fase ikterus a. Muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul dengan gejala lainnya. b. Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodromal tetapi justru terjadi perbaikan klinis yang nyata 3. Fase konvalesen atau penyembuhan a. Diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain b. Hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada c. Nafsu makan membaik d. Keadaan akut membaik 2-3 minggu. e. Pada hepatitis A perbaikan klinis dan laboratorium lengkap terjadi pada 9 minggu pada hepatitis B 16 minggu
Kriteria diagnostik

Mual, anoreksia, malaise dan urine berwarna gelap Ikterus, hepatomegali yang kenyal dengan nyeri tekan Peningkatan SGOT dan SGPT lebih dari 3x batas atas nilai normal SGPT lebih tinggi daripada SGOT Hasil positif dari IgM anti HBc atau anti HCV atau anti HEV

PEMERIKSAAN PENUNJANG SGOT, SGPT, serum bilirubin IgM anti HAV, IgM anti HBc, HbsAG, anti HCV dan anti HEV USG hati

Komplikasi Hepatitis fulminan Kholestasis berkepanjangan Hepatitis kronis pada hepatitis C 70%, hepatitis B 10%

PROGNOSIS BONAM HEPATITIS A : sembuh spontan Hepatitis B : 90% sembuh, 9% kronis, 1% hepatoma Hepatiitis C : 70% kronis

ANAMNESIS Demam o Demam derajat rendah, demam jarang ditemukan kecuali pada infeksi HAV Nyeri perut kanan atas yang bersifat menetap dan ringan Mual,muntah, anoreksia Malaise, mialgia, athralgia, mudah lelah Gejala flu ( demam, nyeri tenggorok, mialgia, nyeri kepala, batuk, hidung tersumbat Urin berwarna gelap/seperti teh Riwayat sebelumnya o Sakit yang serupa o Penggunaan obat-obatan o Alkoholisme o Minum jamu o Suntik o Transfusi o Kontak dengan penderita sakit kuning

PEMERIKSAAN FISIK Kepala : sklera ikterik Mulut : bawah lidah ikterus (+) Abdomen : palpasi : nyeri tekan (+), tepar teraba (hepatomegali), permukaan rata, tepi tajam, konsistensi lunak, splenomegali (10% dari seluruh kasus) Ekstremitas ( warna telapak tangan kuning (ikterus)

RENCANA PEMERIKSAAN a. Pemeriksaan darah rutin Peningkatan neutrofil batang (N:2-6), segmen (N:50-70), menandakan infeksi virus b. Pemeriksaan faal hati : untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan dd kolelitihiasis, kolesistitis, dan menentukan hepatitis akut atau kronik - SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase) : meningkat 20x nilai normal (normal <40) - SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transamine) : Meningkat 20x nilai normal ( normal <41) Keduanya merupakan enzim hati, peningkatan pada enzim ini menandakan adanya nekrosis sel hati . jika SGOT/SGPT meningkat 20x nilai normal menandakan hepatitis akut, jika hepatitis kronis SGOT/SGPT meningkat 3-10x nilai normal. c. Pemeriksaan bilirubin darah : untuk membantu penegakkan diagnosis Bilirubin total : normal 0,2 1 (mg%) meningkat pada hepatitis, ikterus baru terlihat jika bilirubin >2mg d. Pemeriksaan serologi HBsAg IgM anti HAV IgM anti HbC Anti HCV Intrepetasi + + Hepatitis B akut + Hepatitis B kronis + + Hepatitis A superimposed hepatitis B + + + Hepatitis A + hepatitis B akut + Hepatitis A akut + + Hepatitis A dan B akut + Hepatitis B akut ( HbsAg dibawah ambang deteksi) + Hepatitis C akut

DIAGNOSIS BANDING 1. Hepatotoksitas imbas obat a. Manifestasi klinik gejala hepatitis ( mual,muntah, anorexia, ikterus) Cara menyingkirkan dd

a. Tida ditemukan riwayat konsumsi obat-obatan : OAT (RHZES), obet kemoterapi ( siklosfamid, klorambusil, GMP, AZ, mertatreksat), OAINS b. Ada konsumsi obat-obatan tetapi tidak memenuhi kriteria International Consencus Criteria o Waktu dari mulai minum obat dan penghentian obat sampai awitan reaksi nyata adalah sugestif (5-90 hari dari awal minum obat), atau kompatibel ( kurang dari 5 atau lebih dari 90 hari sejak minum obat dan tidak lebih dari 15 hari dari penghentian obat untuk reaksi hepatoseluler, dan tidak lebih dari 30 hari dari penghentian obat dari reaksi kolestatik) dengan hepatoksisitas obat. o Perjalanan reaksi sesudah penghentian obat adalah sangat sugestif ( penurunan enzim hati paling tidak 50% diatas batas normal dalam 8 hari ) atau sugestif ( penurunan kadar enzim paling tidak 50% dalam 30 hari untuk reaksi hepatoseluler, dan 180 hari untuk reaksi kolestatik) dari reaksi obat. o Alternatif sebab lain dari reaksi setelah diekslusi dengan pemeriksaan teliti, termasuk biopsi hati pada setiap kasus o Dijumpai respon positif pada pemaparan ulang dengan obat yang sama paling tidak kenaikan dua kali lipat enzim hati. *kriteria terpenuhi jika 2 dari kriteria pertama + atau 3 kriteria + 2. Hepatitis alkoholik Cara menyingkirkan dd : tidak ditemukan riwayat konsumsi alkohol (>2 gls/hr untuk pria, >1gls/hr untuk wanita) 3. Kolesistitis Nyeri perut kanan atas menjalar kepunggung, teraba masa kandung empedu, murphy sign (+), tidak ada hepatomegali 4. Kolelithiasis Nyeri perut kanan atas menjalar kepunggung atau bahu, nyeri hilang timbul, pruritus, bab seperti dempul,nyeri ketok, tidak ada hepatomegali 5. Malaria Demam intermiten atau terus menerus, pergi kedaerah endemik malaria, ada trias malaria, anemia, splenomegali, pada pemeriksaan lab ditemukan plasmodium TATALAKSANA Bed rest IVFD D5 gtt X/m Diet TKTP Roborantia ( mutivitamin ) 5cc 3x1 o Meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat regenerasi sel

Pada hepatitis c sering mnjd kronis, mk sebaikny diberikan interferon alpha2-3/minggudosis 3 juta unit sub kutan

Kriteria sembuh : gejala hilang ikterus (-) hepar/lien mengecil SGOT/SGPT Normal ATAU <2X Normal Serologi HBSag (-), anti HbS (+) pada hepatitis B

Anda mungkin juga menyukai