Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

H DENGAN BBLR
DI RUANG MELATI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak

YOLANDA SRI BHUNGA


14B022001

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
PURWOKERTO
2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BAYI

Nama mahasiswa : Yolanda Sri Bhunga Dx : BBLR


Tempat praktek/ujian : Melati MRS : 15 Des 2022
Tanggal pengkajian : 5 Januari 2023 BB :2268 gram

I. IDENTITAS
Nama : An. H
Jenis kelamin : laki-laki
TTL/Usia : 03 Desember 2022 / 13 hari
Nama ibu : Ny. U
Umur ibu : 22 tahun
Pekerjaan ibu : ibu rumah tangga
Pendidikan ibu : SMP
Agama : Islam
Alamat/ no telp. : Pangandaran
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia

II. KELUHAN UTAMA


Bayi rujukan RS pangandaran dengan diagnosis ileus obstruktif letak tinggi, bayi
riwayat lahir spontan dari ibu G1P0A0 hamil 41 minggu. Berat lahir 2268 gram,
apgar score 5-6. Sejak 8 hari perut kembung, BAB sedikit, muntah + warna merah
kehitaman, nafas cepat, tidak ada demam, kulit tidak tampak kuning.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


A. Prenatal
Jumlah kunjungan : sebulan sekali
Periksa di bidan/dokter : bidan
Penkes yang didapat : tidak ingat
HPHT : tidak ingat
Kenaikan BB selama hamil : 10 kg total
Komplikasi kehamilan : pra eklamsi berat
Komplikasi obat : tidak ada
Obat-obatan yang didapat : obat penurun tensi

76
Riwayat hospitalisasi : riwayat dirawat saat hamil untuk menurunkan
tekanan darah
Golongan darah ibu :O
Pemeriksaan kehamilan/skreening maternal : hasil pemeriksaan menunjukan normal

B. Natal
Awal persalinan : 3 Desember 2022
Lama persalinan : 8 Jam
Komplikasi persalinan : tidak ada
Terapi yang diberikan : tidak ingat
Cara melahirkan
(√ ) pervaginam ( ) caesar ( ) lain-lain
Tempat melahirkan
( ) rumah ( ) rumah bersalin ( √ ) RS

C. Postnatal
Usaha bernafas :( √ ) dengan bantuan ( ) spontan
Kebutuhan resusitasi : tidak ada
Obat-obatan yang diberikan saat lahir : tidak tahu
Interaksi bayi dengan orangtua :( √ ) ada ( ) tidak ada
Trauma lahir :( ) ada ( √ ) tidak ada
Keluarnya urin/ BAB : tidak tahu
Respon fisiologis yang bermakna : tidak tahu

IV. RIWAYAT KELUARGA ( Disertai genogram )

An. H

77
Ibu pasien mengatakan memiliki riwayat keponakan yang terlahir kecil juga, serta saudara tiri
yang juga terlahir kecil.

VII. RIWAYAT SOSIAL


Sistim pendukung yang dapat dihubungi : ibu kandung
Hubungan orangtua dan bayi (apakah ayah dan ibu menyentuh, kontak makata,
memeluk, berbicara, berkunjung, diskripsikan) hubungan baik, ibu selalu
berkunjung tiap pagi untuk melakukan KMC, ibu dan ayah bayi selalu menunggu di
RS selama perawatan berlangsung
Anak yang lain: belum ada karena ini anak pertama

Lingkungan rumah baik tidak ada masalah berarti

Masalah sosial yang penting, tidak ada.


( ) kurangnya sistim dukungan sosial
( ) perbedaan bahasa
( ) riwayat penyalah gunaan zat adiktif
( ) lingkungan rumah yang kurang memadai
( ) masalah keuangan, sebutkan

78
VIII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : BBLR, susp. ileus obstruktif dan RDS
2. Tindakan operasi : Tidak ada
3. Obat-obatan : ivfd kaen 4b 10cc/jam, inj meropenem 3x100 mg,
metronidazole 3x20 mg
4. Tindakan keperawatan : manajemen jalan napas, terapi oksigenasi; manajemen
hipoglikemia; manajemen nutrisi, motivasi ASI peras;
Kontrol infeksi
5.Hasil laboratorium :
Pemeriksaan tanggal : 30/12/2022
No Cek Lab Nilai Rujukan Hasil Ket
1. Hemoglobin 10.3 – 17.9 g/dL 14,6 Normal
2. Leukosit 5000 – 19500 /mm3 6610 Normal
3. Hematokrit 31 – 50 % 43 Normal
4. Trombosit 217000 – 497000 /uL 137000 Rendah
5. Eritrosit 3.29 – 5.60 106/uL 5.26 Normal
6. MCV 82 – 126 fL 80.8 Rendah
7. MCH 26 – 38 pg/cell 27.5 Normal
8. MCHC 25 – 37 g/dL 34.4 Normal
9. RDW 11.3 – 14.6 % 22.1 Tinggi
10. Basofil 0–1% 0.3 Normal
11. Eosinofil 1–5% 15.0 Tinggi
12. Batang 0–8% 0.9 Normal
13. Segmen 17 – 60 % 32.9 Normal
14. Limfosit 20 – 70 % 34.6 Normal
15. Monosit 1 – 11 % 16.3 Tinggi
16. Neutrofil 17 – 60 % 33.8 Normal
17. Bilirubin total 1 – 12 mg/dL 10.51 Normal
18. Bilirubin Direk 0 – 0.2 mg/dL 7.66 Tinggi
19. Bilirubin inderek 0 – 1 mg/dL 2.85 Tinggi
20. IgM Anti CMV < 0.7 COI (non reaktif) 0.186 Non-reaktif
non reaktif < 0.5 U/mL
Indeterminate 0.5 – 1
21. IgG Anti CMV 263.8 Reaktif
U/mL
Reaktif >= 1 U/mL

6. Hasil Rontgen :
Pemeriksaan 21/12/22
a) X – Foto Polos Abdomen AP
b) Colon In Loop
c) Kesan : tak tampak gambaran megacolon congential maupun gambaran
obstruksi colon pada segmen yang tervisualisasi (colon ascendent – rectum)
7. Data tambahan :
Down score: 2 (tidak ada kegawatan napas)
Pemeriksaan Hasil Skor
frekuensi napas 51x/menit 0
retraksi ringan 1
sianosis tidak ada 0
air entry udara masuk 0
merintih dapat didengar dengan 1
stetoskop

79
80
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : CM
Tanda Vital:
Nadi : 135 x/menit Suhu :37.3
RR : 51 x/menit TD : -

Saat
Ukuran Saat ini
Lahir
Berat Badan
2268 2315

Panjang Badan
47 47

Beri tanda (√) pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini. Gambarkan semua
temuan
abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu:
1. Reflek
( ) Moro ( √ ) Menggenggam (√)
Menghisap
2. Tonus/ Aktivitas
a. (√ ) Aktif ( ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang
b. ( √ ) Menangis keras ( ) Lemah ( ) Melengking ( ) Sulit menangis
3. Kepala/ Leher
a. Fontanel anterior
( √ ) Lunak ( ) Tegas ( ) Datar
( ) Menonjol ( √ ) Cekung
b. Sutura sagitalis
( ) Tepat (√) Terpisah ( ) Menjauh
c. Gambaran wajah
(√) Simetris ( ) Asimetris

81
3. Molding:
( ) Caput succudaneum ( ) Chepalohematoma
4. Mata
(√ ) Bersih ( ) Sekresi
5. THT
a. Telinga
(√) Normal ( ) abnormal
b . Hidung
( √ ) bilateral ( ) obstruksi ( ) cuping hidung
c. Palatum
(√ ) normal ( ) abnormal

6. Abdomen:
a. ( ) lunak ( ) tegas ( ) datar (√ )kembung
b. Lingkar perut :
c. Liver : ( ) kurang dari 2 cm ( √ ) lebih dari 2 cm
7. Thoraks:

a. (√ ) simetris ( ) asimetris
b. retraksi : ( ) derajat 0 (√) derajat 1 ( ) derajat 2
c. Klavikula : ( √) normal ( ) abnormal

8. Paru – paru:
a. suara napas : ( ) sama kanan kiri ( √ ) tidak sama kanan kiri
b. Bunyi napas
( √ ) bersih ( ) ronkhi ( ) crackles ( ) wheezing
c. Respirasi :
( ) spontan jumlah : 51 x/menit
( √ ) sungkup/boxhead jumlah : 1 liter/menit
( ) ventilasi assited CPAP

9. Jantung
( √ ) Bunyi Normal Sinus Rhytm (NSR) : 132 x/menit
( ) Murmur ( ) lain-lain, sebutkan……………….
10. Ekstremitas
(√ ) Semua ekstremitas gerak ( ) ROM terbatas ( ) tidak dapat dikaji
d. Ekstremitas atas dan bawah : ( √ ) Simetris ( ) Asimetris
11. Umbilikus : sudah kering
12. Genital : bersih, penis sudah turun
Anus : terdapat lubang anus
13.

82
14. Spina : tidak ada tonjolan
15. Kulit : kering
Suhu :
a. Suhu lingkungan/inkubator : 32.9
b. Suhu kulit : 37.3

X. TERAPI
No. Nama Obat Manfaat Dosis Rute
1. cefotaxim membunuh bakteri dan 2x220 mg IV
menghambat pertumbuhannya
2. Cymeven antivirus mengobati 2 x 25 mg IV
cytomegalovirus
3. DS ¼ NS cairan infus pengganti nutrisi 5cc/jam IV
4. Urdafalk melindungi sel – sel hati dari 2 x 30 mg oral
kerusakan, (pasca sinar)
5. Phenobarbital antikonvulsan, mengatasi 2 x 5 mg oral
kejang

XI. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


An. H masuk RS pada 15 desember 2022 karena muntah dan napas
cepat, BBL 2268 gram. Saat ini hari perawatan ke 21, bayi masih berada
di incubator menggunakan oksigen 1 lpm, kondisi compos mentis,
merintih, tidak ada respon moro, jari-jari meregang, kulit tampak kering
dan terkelupas, ibu bayi sudah melakukan kangaroo mother care dan
Latihan menyusui. Hasil lab menunjukan kadar bilirubin inderek dan
direk masih tinggi, IgG CMV reaktif, dan trombosit rendah.

XII. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
1. DO: kesulitan transisi ikterik neonatus
- Bilirubin inderek 2.85 mg/dL ke kehidupan
- Bilirubin direk 7.66 mg/dL ekstra uterin
- Bibir kering
- Kulit sedikit kuning
2. DO: malnutrisi disorganisasi
- Tidak ada reflek moro perilaku bayi
- Jari-jari tampak meregang
- Menyusu lemah

83
3. DO: imaturitas pola napas tidak
- Penggunaan otot bantu napas neurologis efektif
- RR 51x/menit
- Suara merintih terdengar
dengan stetoskop

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Pola napas tidak efektif bd imaturitas neurologis ditandai dengan penggunaan
otot bantu napas, suara merintih terdengar dengan stetoskop
2. Ikterik neonates bd kesulitan transisi ke kehidupan ekstra uterin ditandai
dengan bibir kering, bilirubin inderek dan direk tinggi
3. Disorganisasi perilaku bayi bd malnutrisi ditandai dengan tidak daa reflek
moro dan jari meregang.

84
XV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Hari, Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi implementasi dan respon evaluasi (SOAP)
tanggal keperawatan
1 6/1/23 Pola napas tidak Pola napas (L.01004) Manajemen jalan napas 1. Mengukur ttv pasien S: tidak ada
efektif (I.01011) 2. Menambah air oksigen
Yolanda 1. Penggunaan otot bantu O:
Observasi: pasien
napas 3  4 - retraksi dada derajat 1
1. Monitor pola napas 3. Memposisikan pasien
2. Frekuensi napas 4 5 - RR: 45x/menit
2. Monitor bunyi napas tambahan lateral kanan di dalam
Terapeutik: - terpasang NK O2 1 lpm
nesting
1. Posisikan pronasi dalam 4. Memasang infus pump A: masalah pola napas teratasi
nesting sebagian
DS ¼ NS 5cc/jam
2. Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada 200ml indicator awal tujuan akhir
4. Berikan oksigen otot bantu 3 4 3
Edukasi: napas
1. Anjurkan asupan cairan frekuensi 4 5 5
terpenuhi
2. Anjurkan ibu rutin menyetok P: penuhi kebutuhan cairan, pantau
ASI pemberian oksigen, lakukan posisi
Kolaborasi : pronasi, berikan massage dada
1. Pemberian bronkodilator, jika
perlu
1 6/1/23 ikterik neonates integritas kulit dan Perawatan bayi (I.10338) 5. Membantu S: tidak ada
Yolanda jaringan (L.14125) Observasi: memandikan bayi O: suhu kulit 36.8 C, kulit tampak
1. Kerusakan lapisan kulit 3. Monitor ttv bayi (suhu kulit) pukul 08.30 WIB. kering namun tidak terkelupas, ikterik
23 Terapeutik: Respon: kulit bayi derajat 1
2. Pigmentasi abnormal 3 5. Mandikan bayi dengan suhu tampak kering dan
A: masalah ikterik neonatus teratasi
4 ruangan 21 – 24 ‘C terkelupas, bayi
6. Mandikan bayi dalam waktu 5 Sebagian
3. Suhu kulit 4  5 merintih
– 10 menit 6. Menimbang bayi 08.40
7. Ganti popok bayi segera jika
BAB/BAK WIB. Respon: BB saat indicator awal tujuan akhir
8. Kenakan pakaian bayi dari ini 2315 gram.
bahan katun kerusakan 2 3 3
7. Mengganti pakaian, lapisan
Edukasi:
popok, dan bedong kulit
3. Anjurkan ibu menyusui sesuai bayi 08.40 WIB.
kebutuhan bayi pigmentasi 3 4 3
4. Ajarkan cara melakukan Respon: bayi tampak
abnormal
kangaroo mother care (KMC) masih merintih, kulit
Kolaborasi : lebih bersih. suhu 4 5 5
2. Pemeriksaan darah vena 8. Menemani ibu bayi P: intervensi dilanjutkan: berikan
bilirubin indirek dan direk melakukan KMC 11.00 massage perut, berikan ASI lebih
3. Pemberian obat WIB. Respon: ibu sering /2 jam sekali, pantau TCB
ursodeoxycholic acid, jika tampak senang dekat pasien, posisikan bed pasien dekat
perlu
dengan bayinya, bayi jendela agar mudah terkena sinar
tampak tenang. matahari

1 6/1/23 Disorganisasi Organisasi perilaku bayi Pemantauan Neurologis 1. Mengecek tanda-tanda S: tidak ada
perilaku bayi (L.05043) (I.06197) vital 13.00 WIB.
Yolanda O: RR 45x/menit, respon neurologis
1. Gerakan pada Observasi: Respon: nadi: sucking (+) lemah, Babinski (+) kuat,
ekstremitas kemampuan 1. Monitor tanda-tanda vital 130x/menit, RR: rooting (+), tonic (+) kurang, grasping
jari-jari 34 2. Monitor status pernapasan 45x/menit, suhu: 36.8
2. Menangis 3 4 3. Monitor irama otot, Gerakan (+) lemah, moro (-), bayi tampak
motor, gaya berjalan, dan ‘C menangis lemah
3. Mampu berespon kejut
23 propriosepsi 2. Monitor respon
A: masalah disorganisasi perilaku
4. Monitor kekuatan pegangan Babinski dan cushing
5. Monitor respon Babinski bayi teratasi sebagian
13.10 WIB. Respon:
6. Monitor respon cushing indicator awal tujuan akhir
Babinski (+) dan
Terapeutik: cushing (-). Gerakan 3 4 4
1. Tingkatkan frekuensi ekstremitas
pemantauan neurologis
2. Dokumentasi hasil dan jari-
pemantauan jari
Edukasi: menangis 3 4 4
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mampu 2 3 2
pemantauan
berespon
kejut
P: intervensi dilanjutkan yaitu beri
stimulasi taktil dan cek pendengaran
2 10/1/23 Pola napas tidak Pola napas (L.01004) Manajemen jalan napas 9. Mengukur ttv pasien S: tidak ada
efektif (I.01011) 10. Memberikan minum
Yolanda 3. Penggunaan otot bantu O:
Observasi: susu formula BBLR
napas 3  4 - tidak ada retraksi dada
4. Monitor pola napas 30cc
4. Frekuensi napas 4 5 - RR: 37x/menit
5. Monitor bunyi napas tambahan 11. Menganjurkan ibu
Terapeutik: - terpasang NK O2 1 lpm
pasien untuk rutin
9. Posisikan pronasi dalam - terdengar suara merintih saat
memerah ASI minimal
nesting auskultasi
per 3 jam sekali
10.Berikan minum hangat A: masalah pola napas teratasi
11.Lakukan fisioterapi dada 12. Memposisikan pasien
12.Berikan oksigen lateral indicator awal tujuan akhir
Edukasi: otot bantu 3 4 4
5. Anjurkan asupan cairan napas
terpenuhi
frekuensi 4 5 5
6. Anjurkan ibu rutin menyetok
ASI P: intervensi dihentikan
Kolaborasi :
Pemberian bronkodilator, jika
perlu
2. 10/1/23 ikterik neonates integritas kulit dan Perawatan bayi (I.10338) 1. Memeriksa tanda- S: tidak ada
Yolanda jaringan (L.14125) Observasi: tanda vital pasien O: suhu kulit 37.3 C, kulit tampak
4. Kerusakan lapisan kulit 6. Monitor ttv bayi (suhu kulit) 2. Mengganti popok kering, tidak terkelupas, bilirubin total
23 Terapeutik: pasien 5.53 mg/dL (H)
5. Pigmentasi abnormal 3 13.Mandikan bayi dengan suhu 3. Membaca hasil lab
4 ruangan 21 – 24 ‘C pasien A: masalah ikterik neonates teratasi
6. Suhu kulit 4  5 14.Mandikan bayi dalam waktu 5 4. Melakukan sebagian
– 10 menit
15.Ganti popok bayi segera jika massage perut ‘I indicator awal tujuan akhir
BAB/BAK LOVE U’
kerusakan 2 3 3
16.Kenakan pakaian bayi dari
bahan katun lapisan
Edukasi: kulit
7. Anjurkan ibu menyusui sesuai pigmentasi 3 4 3
kebutuhan bayi abnormal
8. Ajarkan cara melakukan
kangaroo mother care (KMC) suhu 4 5 4
Kolaborasi : P: intervensi dilanjutkan:
4. Pemeriksaan darah vena lakukan massage perut, berikan ASI,
bilirubin indirek dan direk letakan bayi dekat jendela, kompres
5. Pemberian obat
hangat pada axila bila demam
ursodeoxycholic acid, jika
perlu
2. 10/1/23 Disorganisasi Organisasi perilaku bayi Pemantauan Neurologis 1. Memeriksa telinga S: tidak ada
perilaku bayi (L.05043) (I.06197) pasien
Yolanda O: respon sucking, Babinski, dan
4. Gerakan pada Observasi: 2. Memberikan rooting kuat, sementara moro masih
ekstremitas kemampuan 7. Monitor tanda-tanda vital rangsangan bunyi lemah. Pasien juga berespon pada
jari-jari 34 8. Monitor status pernapasan 3. Memeriksa refleks
5. Menangis 3 4 9. Monitor irama otot, Gerakan sumber bunyi
motor, gaya berjalan, dan sucking, moro,
6. Mampu berespon kejut A: masalah disorganisasi perilaku
23 propriosepsi rooting, dan
bayi teratasi
10.Monitor kekuatan pegangan babinski
11.Monitor respon Babinski indicator awal tujuan akhir
12.Monitor respon cushing
Gerakan 3 4 4
Terapeutik:
ekstremitas
3. Tingkatkan frekuensi dan jari-
pemantauan neurologis
4. Dokumentasi hasil jari
pemantauan menangis 3 4 4
Edukasi:
mampu 2 3 3
2. Jelaskan tujuan dan prosedur berespon
pemantauan
3. Informasikan hasil kejut
pemantauan P: intervensi dihentikan

3. 11/1/23 ikterik neonates integritas kulit dan Perawatan bayi (I.10338) 1. Mengukur ttv bayi S: tidak ada
Yolanda jaringan (L.14125) Observasi: 2. Mengganti popok O: derajat Kramer ikterik 1, kulit
7. Kerusakan lapisan kulit 7. Monitor ttv bayi (suhu kulit) bayi tampak lembab, suhu kulit 36.8 C
23 Terapeutik: 3. Mengukur warna
A: masalah ikterik neonates teratasi
8. Pigmentasi abnormal 3 17.Mandikan bayi dengan suhu kulit bayi
sebagian
4 ruangan 21 – 24 ‘C 4. Memberikan pijat
18.Mandikan bayi dalam waktu 5 ‘I LOVE U’ pada indicator awal tujuan akhir
9. Suhu kulit 4  5
– 10 menit perut bayi kerusakan 2 3 3
19.Ganti popok bayi segera jika
BAB/BAK lapisan
20.Kenakan pakaian bayi dari kulit
bahan katun
pigmentasi 3 4 3
Edukasi: abnormal
9. Anjurkan ibu menyusui sesuai
kebutuhan bayi suhu 4 5 5
10.Ajarkan cara melakukan P: intervensi dilanjutkan:
kangaroo mother care (KMC)
lakukan massage perut, berikan ASI,
Kolaborasi :
letakan bayi dekat jendela, kompres
6. Pemeriksaan darah vena
hangat pada axila bila demam
bilirubin indirek dan direk
Pemberian obat ursodeoxycholic
acid, jika perlu
Analisis Jurnal

Judul : Pengaruh pijat bayi dan breastfeedinh terhadap penurunan kadar bilirubin pada

neonates dengan hiperbilirubinemia

Penulis : Nurul Qamariah R A dan Ema Alasiry

Jurnal : Jurnal Ilmiah Bidan, Vol. III, No. 2

Tahun : 2018

Analisis PICO :

P (problem) : bayi dengan hiperbilirubin

I (intervensi) : pemberian pijat “I LOVE U” dan ASI

C (comparation) : -

O (outcome) : ada penurunan kadar bilirubin dengan peningkatan frekuensi defekasi pada

neonatus

Pelaksanaan: intervensi pijat dilakukan dua kali dalam satu shift setiap selesai mengonsumsi susu
formula dengan menggunakan minyak telon. Intervensi diterapkan selama dua hari.

Hasil penerapan: kadar bilirubin secara laboratorium belum dapat di evaluasi, namun secara
derajat belum terjadi penurunan. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan pasien yang belum
mendapatkan ASI dan hanya mengonsumsi susu formula, selain itu bayi belum menjalani
fototerapi.

Anda mungkin juga menyukai