Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SMALL GROUP DISCUSSION (SGD)

ASUHAN KEPERWATAN PADA NEONATUS


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah blok Keperawatan Anak)

Oleh:
Kelompok III

Umi Cahyati (1602522003)


Asih Devi Rahmayanti (1602522004)
Ni Kadek Devi Kumarayanti (1602522006)
Gusti Ayu Kade Dewi Mahayani (1602522007)
I Kadek Astika (1602522008)
Yuvensius Pili (16025220012)
VeronikaYuliani Nolo (1602522013)
Kadek Lia Lilyani (1602522014)
Ni Wayan Mariadnyani (1602522018)
Ade Gede Yoga Darma Sentana (1602522025)

PROGRAM STUDI ILMUKEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
LEARNING TASK KEPERAWATAN ANAK
Konsep Penyakit dan Asuhan Keperawatan pada Neonatus

Kasus 3 (Kelompok 3)
Buatlah Pathway dan Asuhan Keperawatan untuk kasus di bawah ini.

Bayi S (27 hari) dirawat di SCN 3 dengan diagnosa medis Necrotizyng Enterocolitis
perforasi pasca Laparatomy explorasi dan Ileustomy. Bayi lahir di RSCM secara spontan
dengan berat lahir 1700 gram. Usia gestasi 31 minggu. Pasien dirawat karena riwayat ibu
ketuban pecah 36 jam. Setelah lahir diberikan ASI dan antibiotik amoxiclav. Pada saat usia 3 hari
residu NGT kecoklatan, bayi lethargi dan kembung. Kemudian bayi dilakukan foto abdomen 3
posisi dan didagnosa NEC grade II. Pasien dipuasakan dan diberikan antibiotik Piptazobactam,
amikasin, dan metronidazole. Pasien mengalami gagal napas, dipasang ventilator dan dirawat di
SCN I. Pada saat usia 9 hari, pasien mengalami demam, antibiotik menjadi Meropenem dan
metronidazole. Pada saat usia 11 hari abdomen bayi semakin distended, kemudian dilakukan foto
abdomen lagi dengan hasil NEC grade II. Pada usia 12 hari pasien dilakukan operasi laparatomy
explorasi dan ileustomy.
Pada saat dilakukan pengkajian, kondisi bayi masih lemah, pernapasan spontan tanpa
oksigen. Pasien berada dalam inkubator dengan setting suhu: 33,5C. Tanda-tanda vital: suhu:
36,8C, Nadi: 140 X/menit, Pernapasan: 42 X/menit. Hasil pemeriksaan fisik: ubun-ubun datar,
jantung dan paru dalam batas normal. Abdomen: datar, lemas, bising usus dalam batas normal
pasien terdapat luka post laparatomi melintang dan kolostomi. Kondisi luka: masih ada
rembesan. Ekstremitas: akral hangat, capilary refill < 2 detik. Udema tidak ada. Pasien saat ini
dipuasakan untuk persiapan USG abdomen selama 12 jam sebelum tindakan. Berat badan saat ini
1800 gram. Pasien tampak kesakitan dan menangis saat dilakukan ganti balutan dan ganti
kolostomy bag.
Diagnosa medis:
- Necrotizyng Enterocolitis perforasi pasca laparatomy explorasi dan ileustomi
- Sepsis e.c Acinebacter Baumanii neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan
- BBLR

Hasil Pemeriksaan laboratorium


Pemeriksaan Hasil
SGOT 415
SGPT 252
Bilirubin total 20,01 gr/dl
Bilirubin direct 16,74 gr/dl
Bilirubin indirect 3,27 gr/dl

Terapi:
Cefepime 85 mg 2 X IV
Cafein sitrat 3,6 1 X IV
Vitamin E 35 iu 1 X oral
Actavol 0,5 ml 2 X oral
Asam urodeoksilat 20 mg 3 X oral
Infus: D10 (48) + Ca (2): 121 ml = 10,6 ml/jam.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S
DENGAN NECROTIZYNG ENTEROCOLITIS PERFORASI
TANGGAL 30 MEI 2017

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Bayi S
Tempat/tanggal lahir : RSCM
Umur : 27 hari
No Register :-
Diagnosa Medis : Necrotizyng Enterocolitis perforasi pasca laparatomy
explorasi dan ileustomi, Sepsis e.c Acinebacter Baumanii
neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan, BBLR.
Nama Ayah/Ibu :-
Pekerjaan Ayah :-
Pendidikan Ayah :-
Pekerjaan Ibu :-
Pendidikan Ibu :-
Alamat/No.Telp :-
Agama :-

II. KELUHAN UTAMA


Kondisi bayi lemah.

III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


A. Prenatal
1. Jumlah kunjungan :-
2. Bidan/dokter :-
3. Penkes yang didapat :-
4. HPHT :-
5. Kenaikan BB selama hamil :-
6. Komplikasi kehamilan :-
7. Komplikasi obat :-
8. Obat-obatan yang didapat :-
9. Riwayat hospitalisasi :-
10. Golongan darah ibu :-
11. Pemeriksaan kehamilan/Maternal screening : -

B. Natal
1. Awal persalinan :-
2. Lama persalinan :-
3. Komplikasi persalinan :
Riwayat Ketuban Pecah Dini 36 jam, Persalinan Prematur Gestasi 31 Minggu
4. Terapi yang diberikan :-
5. Cara melahirkan
() Pervaginam ( ) SC
6. Tempat melahirkan
( ) Rumah bersalin ( ) Rumah () Rumah Sakit
7. Penolong persalinan :-

C. Postnatal
1. Usaha nafas
() dengan bantuan
( ) tanpa bantuan
2. Kebutuhan resusitasi
a. Jenis dan lamanya : Menggunakan ventlator
b. Skor APGAR :-
3. Obat-obatan yang diberikan kepada
neonatus :
- Cefepime 85 mg 2 X IV
- Cafein sitrat 3,6 1 X IV
- Vitamin E 35 iu 1 X oral
- Actavol 0,5 ml 2 X oral
- Asam urodeoksilat 20 mg 3 X oral
- Infus: D10 (48) + Ca (2): 121 ml = 10,6 ml/jam.
4. Interaksi orang tua dan bayi
a. Kualitas : Dirawat pisah
b. Kuantitas : 27 hari
5. Trauma lahir
( ) ada
() tidak ada
6. Narcosis
( ) ada
() tidak ada
7. Keluarnya urine/BAB
( ) ada
() tidak ada
8. Respon fisiologis atau perilaku bermakna :
Bayi sering menangis, tampak kesakitan saat dilakukan rawat luka.

IV. RIWAYAT KELUARGA


-
V. GENOGRAM
-
VI. RIWAYAT SOSIAL
A. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi :
B. Hubungan orang tua dengan bayi :-
C. Anak yang lain : -
D. Lingkungan rumah :-
E. Problem sosial yang penting : -

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


A. Diagnosa medis :
- Necrotizyng Enterocolitis perforasi pasca laparatomy explorasi dan ileustomi
- Sepsis e.c Acinebacter Baumanii neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan
- BBLR
B. Tindakan operasi :
Laparatomy explorasi dan Ileustomi
C. Status nutrisi :
Saat ini pasien dipuasakan selama 12 jam untuk persiapan USG
D. Status cairan :-
E. Obat-obatan :
- Cefepime 85 mg 2 X IV
- Cafein sitrat 3,6 1 X IV
- Vitamin E 35 iu 1 X oral
- Actavol 0,5 ml 2 X oral
- Asam urodeoksilat 20 mg 3 X oral
F. Aktivitas :
Bayi tampak lemah dan menangis.
G. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan :
- Menempatkan bayi pada inkubator agar bayi tetap hangat dengan suhu 33,5C.
- Melakukan perawatan luka dan penggantian kantong kolostomy setiap hari.
H. Hasil laboratorium :
Hasil Satuan Remark Nilai Rujukan
SGOT 415 u/L High < 25 u/L
SGPT 252 u/L High < 30 u/L
Bilirubin total 20,01 gr/dL High 0,3 1,0 mg / dL
Bilirubin direct 16,74 gr/dL High 0 0,25 mg / dL
Bilirubin indirect 3,27 gr/dL High < 1,0 mg / dL

I. Pemeriksaan penunjang :
- Foto Abdomen 3 posisi
Diagnosa : NEC Grade II
- USG Abdomen

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan umum
1. Kesadaran : Lemah, Compos Mentis
2. Tanda vital : S: 36,8C, N: 140 X/menit, RR: 42 X/menit.
3. Antropometri :
Saat lahir Saat ini
1. Berat badan 1700 gr 1800 gr
2. Panjang badan - -
3. Lingkar kepala - -
4. Refleks
-
5. Tonus/aktivitas
a. ( ) Aktif ( ) tenang () letargi ( ) kejang
b. () Menangis keras ( ) lemah ( ) melengking ( ) sulit menangis
6. Kepala/leher
a. Fontanel anterior
( ) Lunak ( ) Tegas ( ) Tegas () datar ( ) Menonjol ( ) Cekung
b. Sutura sagitalis
( ) Tepat () Terpisah ( ) Menjauh
c. Gambaran wajah
() Simetris ( ) Asimetris
d. Holding
() Caput succedaneum ( ) Chepalohematoma
7. Mata
() Bersih ( ) Sekresi,
8. THT
a. Telinga
() Normal ( ) Abnormal
b. Hidung
() Bilateral ( ) Obstruksi ( ) Cuping hidung
c. Palatum
() Normal ( ) Abnormal
9. Abdomen
a. ( ) Lunak ( ) Tegas () Datar ( ) Kembung
b. Lingkar perut: -
c. Liver: ( ) kurang dari 2 cm ( ) lebih dari 2 cm
Lainnya : Bising usus dalam batas normal, terdapat luka post laparatomi melintang dan
kolostomi, kondisi luka masi hada rembesan.
10. Toraks
a. () Simetris ( ) Asimetris
b. Retraksi: ( ) derajat 1 ( ) derajat 2 ( ) derajat 3
c. Klavikula: () normal ( ) abnormal
11. Paru-paru
a. Suara nafas: () sama kanan kiri ( ) tidak sama kanan kiri ( ) bersih

( ) ronchi ( ) rales ( ) sekret


b. Bunyi nafas
() terdengar di semua lapang paru ( ) tidak terdengar ( ) menurun
c. Respirasi
() spontan, jumlah: 42 x/menit
( ) sungkup/boxhead, jumlah: x/menit
( ) ventilasi assisted CPAP
12. Jantung
a. () bunyi normal sinus rhytm (NSR), jumlah: 140x/menit
( ) murmur ( ) Lain-lain,sebutkan
b. Waktu pengisian kapiler :
extremitas : < 2 dt
c. Nadi perifer : -
13. Extremitas
a. () Semua extremitas gerak ( ) ROM terbatas ( ) tidak dapat dikaji
b. Extremitas atas dan bawah () simetris ( ) asimetris
Lainnya : Akral hangat, oedema (-).
14. Umbilikus
() normal ( ) abnormal ( ) inflamasi ( ) drainase
15. Genital
() normal ( ) ambivalen
16. Anus
-
17. Spina
() normal ( ) abnormal
18. Kulit
a. Warna
( ) pink ( ) pucat ( ) jaundice
b. ( ) rash/kemerahan
c. ( ) tanda lahir

19. Suhu
a. Lingkungan
( ) penghangat radian ( ) pengaturan suhu () inkubator ( ) suhu ruang ( ) boks terbuka
b. Suhu kulit : 36,8C

IX. INFORMASI LAIN


-

X. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


Setelah lahir bayi S dirawat di SCN 3, diberikan ASI dan antibiotik amoxiclav. Pada saat
usia 3 hari residu NGT kecoklatan, bayi lethargi dan kembung. Kemudian bayi dilakukan foto
abdomen 3 posisi dan didagnosa NEC grade II. Pasien dipuasakan dan diberikan antibiotik
Piptazobactam, amikasin, dan metronidazole. Pada saat usia 9 hari, pasien mengalami demam,
antibiotik menjadi Meropenem dan metronidazole. Pada saat usia 11 hari abdomen bayi semakin
distended, kemudian dilakukan foto abdomen lagi dengan hasil NEC grade II. Pada usia 12 hari
pasien dilakukan operasi laparatomy explorasi dan ileustomy.
XI. ANALISA DATA
NO. TGLL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1. Selasa, 30 DS : - Dilatasi ireguler pada usus PK Infeksi
Mei 2017
Pk. 08.00 DO : Bayi tampak lemah, terdapat Trauma mukosa usus (laparatomi dan
WITA terdapat luka post laparatomi melintang ileustomi)
dan kolostomi pada, kondisi luka masih
ada rembesan, bayi dirawat di Infeksi tak terkontrol
inkubator, S: 36,8, N: 140 X/menit,
RR: 42 X/menit.
2. Selasa, 30 DS : - NEC Ikterus Neonatus
Mei 2017
Pk. 08.00 DO : Pasien BBLR, BBL: 1700 gr, BB Pelepasan bakteri dan gas hidrogen
WITA saat ini : 1800 gr, bayi terpasang NGT,
bayi dirawat di inkubator, profil darah Bakteri dan gas pada vena hepar
abnormal (SGOT: 415 u/L, SGPT: 252 meningkat
u/L, Bilirubin total: 20,01 mg/dL,
Bilirubin direct: 16,7 mg/dL, dan Bayi mengalami kesulitan transisi
Bilirubin indirect 3,27 mg/dL), S: 36,8, kehidupan ekstra uterin
N: 140 X/menit, RR: 42 X/menit.
Ikterus Neonatus

3. Selasa, 30 DS : - NEC Resiko Ketidakseimbangan


Mei 2017 Suhu Tubuh
Pk. 08.00 DO : Pasien BBLR, bayi dirawat di Perawatan intensif incubator
WITA inkubator selama 27 hari, suhu
inkubator : 33,5C, suhu tubuh : 37,8C, Suhu lingkungan yang ekstrem
akral hangat, BB : 1800 gr.
Resiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
A. PK Infeksi berhubungan dengan trauma mukosa usus (laparatomi dan ileustomi) ditandai
dengan bayi tampak lemah, terdapat terdapat luka post laparatomi melintang dan kolostomi
pada, kondisi luka masih ada rembesan, bayi dirawat di inkubator, S: 36,8, N: 140
X/menit, RR: 42 X/menit.
B. Ikterus Neonatus berhubungan dengan bayi mengalami kesulitan transisi kehidupan ekstra-
uterin ditandai dengan pasien BBLR, BBL: 1700 gr, BB saat ini : 1800 gr, bayi terpasang
NGT, bayi dirawat di inkubator, profil darah abnormal (SGOT: 415 u/L, SGPT: 252 u/L,
Bilirubin total: 20,01 mg/dL, Bilirubin direct: 16,7 mg/dL, dan Bilirubin indirect 3,27
mg/dL), S: 36,8, N: 140 X/menit, RR: 42 X/menit.
C. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan suhu lingkungan yang ekstrem.
XIII. RENCANA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA NOC NIC NAMA/
KEPERAWATAN TTD
1. PK Infeksi Setelah dilakukan perawatan 3 x 24 1. Kontrol
berhubungan dengan jam diharapkan : Infeksi
trauma mukosa usus 1. Keparahan - Bersihkan ruangan perawatan dan ikubator
(laparatomi dan Infeksi : baru lahir bayi setiap hari
ileustomi) ditandai - Tidak ada kemerahan - Ganti peralatan perawatan per pasien
dengan bayi tampak - Tidak ada cairan luka - Batasi jumlah pengunjung
lemah, terdapat yang berbau busuk - Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien
terdapat luka post - Tidak ada nanah - Pakai sarung tangan steril
laparatomi melintang - Tidak nyeri - Monitor TTV pasien setiap 4 jam
dan kolostomi pada, - Tidak terjadi peningkatan - Berikan terapi antibiotic yang sesuai
kondisi luka masih ada sel darah putih. - Monitor pasien mengenai efektifitas cara
rembesan, bayi 2. Pengetahuan penyakit pemberian obat
dirawat di inkubator, akut - Monitor pasien mengenai efek samping obat.
S: 36,8, N: 140 - Pengetahuan tentang efek terapi, 2. Perawatan
X/menit, RR: 42 samping dan lanjut obat luka
X/menit. - Pengetahuan sumber informasi - Monitor karakteristik luka, termasuk
yang terpercaya terkait penyakit. drainase, warna, ukuran, dan bau
3. Pemulihan - Bersihkan luka dengan noermal saline
Pembedahan - Berikan balutan yang sesuai dengan luka
- Suhu tubuh dalam - Ganti balutan sesuai jumlah eksudan dan
batas normal : 36,5-37,5C drainase
- Nadi dalam batas - Bandingkan dan catat setiap perubahan luka.
normal : 140x/mnt
- Irama napas dalam
batas normal : 30-40x/mnt
- Bising usus normal
- Asupan cairan
adekuat.
2. Ikterus Neonatus Setelah dilakukan perawatan 3 x 24 1. Fototerapi neonatus
berhubungan dengan jam diharapkan : - Kaji ulang riwayat maternal bayi terhadap
bayi mengalami 1. Integritas jarigan kulit dan adanya faktor resiko terjadinya
hiperbilirubinemia (mis, Rh atau
kesulitan transisi mukosa
incompatibility ABO, plositemia, sepsis,
kehidupan ekstra- - Suhu kulit dalam batas normal : premature, malpresentasi)
uterin ditandai dengan 36,5-37,5C - Observasi tanda-tanda (warna) kuning
pasien BBLR, BBL: - Elastisitas baik - Kolaborasi dalam pemeriksaan kadar
1700 gr, BB saat ini : - Integritas kulit baik bilirubin
1800 gr, bayi terpasang - Tidak ada pigmentasi abnormal. - Isolasikan bayi
NGT, bayi dirawat di 2. Eliminasu usus - Edukasi keluarga mengenai prosedur dan
perawatan fototerapi
inkubator, profil darah - Pola eliminasi tidak terganggu
- Tutup kedua mata bayi dan hindari
abnormal (SGOT: 415 - Gerakan usus terkontrol penekanan
u/L, SGPT: 252 u/L, - Suara bising usus normal - Buka penutup mata bayi dan ubah posisi bayi
Bilirubin total: 20,01 3. Berat badan : Masa Tubuh setiap 4 jam dan berikan waktu untuk kontak
mg/dL, Bilirubin - Terjadi kenaikan berat badan antara ibu dan bayi
direct: 16,7 mg/dL, dan minimal 100 gr. - Monitor edema pada bayi dan drainase dan
Bilirubin indirect 3,27 warna
- Cek intensitas lampu setiap hari
mg/dL), S: 36,8, N:
- Periksa tanda vital bayi
140 X/menit, RR: 42
X/menit. 2. Pendidikan orangtua bayi
- Monitor kebutuhan belajar orang tua bayi
- Ajarkan orang tua bayi mencegah ruam pada
popok bayi
- Berikan dukungan pada orang tua bayi untuk
belajar perawatan bayi
- Jelaskan dan demonstrasikan keadaan bayi.
3. Risiko Setelah dilakukan perawatan 3 x 24 1. Pengaturan Suhu
ketidakseimbangan jam diharapkan : - Monitor suhu setiap 2 jam
suhu tubuh 1. T - Monitor warna kulit bayi
berhubungan dengan ermoregulasi - Monitor dan laporkan adanya tanda
suhu lingkungan yang - Suhu tubuh dalam batas normal : dan gejala hipotermia dan hipertermia
ekstrem. 36,5-37,5C - Tingkatkan intake cairan dan
- Denyut nadi dalam batas normal : nutrisi
140x/mnt - Pertahankan kelembaban pada 50%
- Irama napas dalam batas normal : atau lebih beasar dalam incubator untuk
30-40x/mnt mencegah hilangnya panas.
- Tidak terjadi perubahan warna
kulit
- Tidak terjadi dehidrasi.

XIV. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah dirumuskan pada intervensi keperawatan.

XV. EVALUASI
Evaluasi berdasarkan respon klien setelah dilakukan implementasi.

Anda mungkin juga menyukai