PENGERTIAN
Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya
dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenanga.
(Alimul, 2009).
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986 dalam Alimul, 2009), atau juga
dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya
keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus
yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang
bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons
rangsangan dari luar (Alimul, 2009).
Bagan tahapan siklus tidur orang dewasa
Kantuk
Pratidur
Tidur
REM
NREM NREM
Tahap 2 Tahap 3
Ditandai dengan :
- Konfusi akut
- Agitasi
- Ansietas
- Apatis
- Sering memberontak
- Mengantuk di siang hari
- Penurunan kemampuan berfungsi
- Keletihan
- Fleeting nystagmus
- Halusinasi
- Tremor tangan
- Peningkatan sensitivitas terhadap nyeri
- Ketidakmampuan berkonsentrasi
- Iritabilitas
- Letargi
- Lesu
- Malaise
- Gangguan persepsi (mis., gangguan sensasi tubuh, waham, merasa melayang)
- Geisha
- Reaksi lambat
- Paranoia sementara
Kesiapan meningkatkan tidur
Definisi :
- pola “tidur ayam” yang periodik dan alami, yang memberi istirahat adekuat,
mempertahankan gaya hidup yang diingikan, dan dapat ditingkatkan.
Ditandai dengan :
- Jumlah tidur sesuai kebutuhan perkembangan
- Mengekspresikan perasaan dapat beristirahat setelah tidur
- Mematuhi rutinitas tidur yang meningkatkan kebiasaan tidur
- Penggunaan obat penginduksi tidur hanya kadang-kadang saja
- Menyatakan merasa cukup istirahat setelah tidur
Gangguan pola tidur
Definisi :
- Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
Berhubungan dengan :
- Kelembapan lingkungan sekitar
- Suhu lingkungan sekitar
- Tanggung jawab pemberi asuhan
- Perbahan pajanan terhadap cahaya-gelap
- Gangguan (mis., untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan
laboratorium)
- Kurang kontrol tidur
- Kurang privasi
- Pencahayaan
- Bising
- Bau gas
- Restrain fisik
- Teman tidur
- Tidak familier dengan perabot tidur
Ditandai dengan :
- Perubahan pola tidur normal
- Penurunan kemampuan berfungsi
- Ketidak puasan tidur
- Menyatakan sering terjaga
- Menyatakan mengalami kesulitan tidur
- Menyatakan tidak merasa cukup istirahat
III. Intervensi keperawatan
IV. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan sesuai dengan perencanaan
V. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan tujuan dan kriteria hasil
Mengetahui
(_____________________________) (____________________________)
NIP.
Mengetahui
Pembimbing Akademik
(________________________________)
NIP.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. Aziz. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Buku 2.Jakarta : Salemba Medika
Moorhead, Sue, et.al. Nursing Outcomes Classification (NOC).Fourth Edition. St. Louis
Missouri : Mosby Elsevier.
Potter, Patricia A., Perry. Anne G. 2010. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 3.
Jakarta : Salemba Medika
Weiner, Howard L. 2001. Buku Saku Neurologi. Edisi 5.Jakarta : ECG. Didapat melalui
URL :
http://books.google.co.id/books?id=Ju1qkucenEgC&pg=PA117&dq=pemeriksaan
+penunjang+tidur&hl=en&sa=X&ei=_zrPUJfvJo3wrQfVpIDwBA&redir_esc=y#v=o
nepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20tidur&f=false (3 Desember 2013)