Anda di halaman 1dari 26

GASTROSCHISIS/OMPHA

LOCELE
GASTROSCHISIS/OMPHALOCELE
Disusun Oleh

Annisa Aulia R P1337420517062


M. Yusuf P1337420517079
Fania Galuh F P1337420517082
Novia Putri M.A P1337420517092

ANTASENA 2
A. Definisi
Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut, di mana usus bayi tergantung
keluar tubuh tanpa lapisan pelindung melalui lubang di dekat pusar. Selain usus, organ
lain seperti hati dan lambung juga bisa berada di luar tubuh.

Lubang pada dinding perut yang menyebabkan usus atau organ lainnya tergantung
di luar tubuh biasanya berada di sebelah kanan pusar. Ukuran lubang tersebut
berbeda-beda pada tiap penderita.

Kondisi yang disebabkan oleh gastroschisis hampir mirip dengan omfalokel, namun,
pada omfalokel usus dan organ tubuh lainnya tergantung di luar tubuh terbungkus
dengan membran tipis.
Omphalocele adalah kondisi bayi waktu dilahirkan perut bagian depannya berlubang
dan usus hanya dilapisi selaput yang sangat tipis (dr. Irawan Eko, Spesialis Bedah RSU
Kardinah, 2008).

Omphalocele terjadi saat bayi masih dalam kandungan, karena gangguan fisiologis
pada sang ibu, dinding dan otot – otot perut janin tidak terbentuk dengan sempurna.
Akibatnya organ pencernaan seperti usus, hati, tali pusar, serta lainnya tumbuh diluar
tubuh. Jenis gastroschizis terjadi seperti omphalocele. Bedanya tali pusar tetap ada
pada tempatnya (dr. Redmal Sitorus, 2008).
B. Etiologi
Gastroschizis diakibatkan pecahnya suatu eksomphalos. Rupturnya omphalokel kecil
dan transformasi menjadi gastroschizis dapat terjadi didalam uterus. Tetapi banyak kejadian
anomaly yang berhubungan dengan omphalokel tidak mendukung teori ini. Pada
gastroschizis jarang terjadi anomaly, tetapi sering lahir premature (22%).
Teori lain untuk etiologi gastroschizis adalah terputusnya secara prematur arteri
omphalomesentrik kanan, yang mengakibatkan injuri iskemik pada dinding depan
abdomen dimana herniasi menembus dan terdiri dari isi abdomen. Pada kondisi normal,
arteri ini tetap ada (Imam Sudrajat& Haryo Sutoto).
Factor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalocel atau gastroschizis adalah resiko
tinggi kehamilan seperti :
• Infeksi dan penyakit pada ibu
• Penggunaan obat – obatan berbahaya, merokok
• Kelainan genetik
• Defisiensi gizi seperti asam folat, protein dan vitamin B. Complex
• Hipoksia
• Salisilat dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen
• Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk kedalam tubuh ibu hamil.
Dengan penggunaan USG (ultrasonografi)
yang makin luas, maka diagnosis dapat
diketahui saat janin masih dalam kandungan
atau saat prenatal. Pada usia kehamilan 10
minggu, dinding dan kavitas abdomen dari
fetus sudah dapat terlihat. Pada usia 13
minggu, secara normal terjadi kembalinya usus
ke cavitas abdomen. Pada saat ini, baik
gastroschizis dan omfalokel dapat terdeteksi
(Imam Sudrajat & Haryo Sutoto).
C. Patofisiologi
Menurut Suriadi & Yuliani.R patofisiologi dari gastroschizis atau
omphalocele yaitu selama perkembangan embrio ada suatu
kelemahan yang terjadi didalam dinding abdomen semasa embrio
yang mana menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah satu
samping umbilicus (yang biasanya pada samping kanan), ini
menyebabkan organ visera abdomen keluar dari kapasitas abdomen
dan tidak tertutup oleh kantong. Terjadi malrotasi dan menurunnya
kapasitas abdomen yang dianggap sebagai anomaly.
Embryogenesis, pada janin usia 5-6 minggu isi abdomen terletak diluar embrio
dirongga selom. Pada usia 10 minggu terjadi pengembangan lumen abdomen
sehingga usus dari ekstra peritonium akan masuk kerongga perut.
Bila proses ini terhambat maka akan terjadi kantong dipangkal umbilicus yang berisi
usus, lambung kadang hati. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritonium dan lapisan
amnion yang keduanya bening sehingga isi kantong tengah tampak dari luar,
keadaan ini disebut omfhalocele, bila usus keluar dari titik terlemah dikanan umbilicus
usus akan berada diluar rongga perut tanpa dibungkus peritonium dan amnion
keadaan ini disebut gastroschizis (Retno Setiowati, 2008)
D. Manifestasi Klinis
Menurut A.H Markum(1991) manifestasi dari gastroschizis/omphalocele yaitu:
1. Organ visera keluar
2. Penonjolan pada isi usus
3. Pada pemeriksaan USG prenatal : tampak adanya Gastroscizis/ Ompalokel.

Banyak usus dan organ perut lainnya yang menonjol pada gastroschizis/ omfalochel
bervariasi tergantung kepada besarnya lubang dipusar. Jika lubangnya kecil mungkin
hanya usus yang menonjol tetapi jika lubangnya besar hati juga bisa menonjol melalui
lubang tersebut (Retno Setiowati, 2008).
Faktor Omphalocele Gastroschisis
Lokasi Cincin umbilicus Samping umbilicus
Defek ukuran Besar (2-10 cm) Kecil (2-4 cm)
Tali pusat Menempel pada kantong Normal
Kantong Ada Tidak
Isi Hepar, usus. Usus, gonad.
Usus Normal Kusut , meradang
Malrotasi Ada Ada
Abdomen kecil Ada Ada
Fungsi Intestinal Normal Fungsi menurun pada awal

Anomali lain Sering (30-70%) Tidak biasa kecuali atresia usus.


E. Pencegahan
Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti asam folat, vitamin B komplek
dan protein

F. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut A.H Markum (1991) pemeriksaan diagnostiknya adalah:
1. Pemeriksaan fisik, pada gastroschizis usus berada diluar rongga
perut tanpa adanya kantong
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Prenatal ultrasound
Pemeriksaan radiologi, fetal sonography dapat menggambarkan kelainan
genetik dengan memperlihatkan marker struktural dari kelainan kariotipik.
Echocardiography fetal membantu mengidentifikasi kelainan jantung
(Retno Setiowati, 2008).
G. Komplikasi
Menurut Marshall Klaus (1998) komplikasinya adalah:
1. Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada
permukaan yang telanjang
2. Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balance cairan dan nutrisi
yang adekuat misalnya: dengan nutrisi parenteral
3. Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator
yang lama
4. Nekrosis
5. Kelainan congenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain
yang memperburuk prognosis (Retno Setiowati, 2008).
Pengobatan
Omphaloceles dirawat dengan operasi. Apabila kantung yang
melindungi isi perut terjadi masalah lain yang lebih serius (seperti
cacat jantung) dokter akan menanganai masalah ini lebih dulu.

Untuk memperbaiki omphalocele, kantung ditutupi dengan bahan


sintetis khusus, yang kemudian dijahit. Perlahan-lahan, seiring waktu,
isi perut didorong ke dalam perut. Ketika omphalocele berada
sesuai dalam rongga perut, bahan sintetis akan diambil dan perut
ditutup.
Pathways
A. Pengkajian

1. Data Demografi

Nama pasien, tanggal lahir, alamat, tanggal masuk RS, jenis kelamin, agama, pekerjaan, no.register, dll.

2. Data fokus pengkajian

a. Mengkaji kondisi abdomen

1. kaji area sekitar dinding abdomen yang terbuka

2. Kaji letak defek, umumnya berada disebelah kanan umbilicus

3. Perhatikan adanya tanda – tanda infeksi atau iritasi

4. Nyeri abdomen, mungkin terlokalisasi atau menyebar, akut atau kronis sering disebabkan oleh inflamasi, obstruksi

5. Distensi abdomen, kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh perlambatan pengosongan
lambung, inflamasi, obstruksi.
b. Mengukur temperatur tubuh

1. Demam, manifestasi umum dari penyakit pada anak – anak


dengan gangguan GI biasanya berhubungan dengan dehidrasi,
infeksi atau inflamasi

2. Lakukan pengukuran suhu secara continue setiap 2 jam

3. Perhatikan apabila terjadi peningkatan suhu secara mendadak


c. Kaji sirkulasi, kaji adanya sianosis perifer
d. Kaji distress pernafasan

1. Lakukan pengkajian fisik dada dan paru

2. Frekuensi: cepat (takipneu), normal atau lambat

3. Kedalaman: normal, dangkal (hipopnea), terlalu dalam (hipernea)

4. Kemudahan: sulit (dispneu), otophnea

5. Irama: fariasi dalam frekuensi dan kedalaman pernapasan

6. Observasi adanya tanda-tanda infeksi, batuk, sputum, dan nyeri dada

7. Kaji adanya suara napas tambahan (mengi/wheezing)


B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas (00032)
Definisi:
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat.
Batasan Karakteristik:
 Dispnea
 Bradipnea
 Fase ekspirasi memanjang
 Penurunan kapasitas vital
 Perubahan ekskursi dada
 Pola napas abnormal (mis.,irama, frekuensi, kedalaman)
Faktor yang Berhubungan:
 Ansietas
 Keletihan otot pernapasan
 Nyeri
 Gangguan neurologis (mis.,elektroensefalogram [EEG] positif, trauma kepala, gangguan kejang)
NOC
1. Status Pernapasan: Ventilasi (0403)
 (040301) frekuensi pernapasan dipertahankan pada skala 1 (deviasi berat dari
kisaran normal) ditingkatkan ke skala 5 (tidak ada deviasi dari kisaran normal)
 (040302) irama pernapasan dipertahankan pada skala 2 (deviasi yang cukup
Cukup berat dari jisaran normal) ditingkatkan ke skala 5 (tidak ada deviasi dari
kisaran normal)
 (040310) suara napas tambahan dipertahankan pada skala 1 (sangat berat)
ditingkatkan ke skala 5 (tidak ada)
NIC
1. Manajemen Jalan Napas (3140)
 Posisikan pasien untuk memkasimalkan ventilasi
 Monitor status pernpasan dan oksigenasi, sebagimana mestinya
 Regulasi asupan cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan
 Identifikasi kebutuhan aktual/potensial pasien untuk memasukkan alat membuka
jalan napas
2. Resiko Infeksi (00004)
Definisi:
Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogenik yang
dapat menganggu kesehatan.
Faktor risiko:
 Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen
 Malnutrisi
 Statis cairan tubuh
 Penurunan hemoglobin
 Vaksinasi tidak adekuat
NOC
1. Keparahan infeksi: baru lahir (0708)
 (070802) hipotermia dipertahankan pada skala 1 (besar) ditingkatkan ke skala 5 (tidak
ada)
 (070815) distensi abdomen dipertahankan pada skala 1 (besar) ditingkatkan ke skala
5 (tidak ada)
NIC
1. Kontrol infeksi (6540)
 Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
 Batasi jumlah pengunjung
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
 Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
 Ajarkan pasien dan anggota keluarga mengenai bagaimana menghindari infeksi
3. Hipotermi (00006)
Definisi:
Suhu inti tubuh di bawah kisaran normal diurnal karena kegagalan
termoregulasi.
Batasan karakteristik:
 Kulit dingin
 Menggigil
 Hipoksia
 Hipertensi
 Penurunan ventilasi
Faktor yang Berhubungan:
 Peningkatan kebutuhan oksigen
 Termogenesis mengigil tidak efektif
 Usia ekstrem
 Lingkungan suhu rendah
NOC
1. Termoregulasi: Bayi Baru Lahir (0801)
 (080108) mengambil postur retensi panas untuk hipotermi dipertahankan pada
skala 1 (sangat terganggu) ditingkatkan ke skala 5 (tidak terganggu)
 (080118) hipotermia dipertahankan pada skala 1 (sangat terganggu)
ditingkatkan ke skala 5 (tidak terganggu)
NIC
1. Perawatan hipotermia (3738)
 Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang paling tepat.
 Bebaskan pasien dari lingkungan yang dingin.
2. Pengaturan suhu (3900)
 Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
 Tempatkan bayi baru lahir di bawah penghangat, jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai