Mei 2019
HERNIA DIAFRAGMATIKA
Kelompok 5
Nurul Amalia C014182117
Widarsi C014182119
Multazam C014182120
Gracia Inriya C014182127
Andre 201884021
Pembimbing Residen:
dr. Ariany Asnur
Konsulen Pembimbing:
dr. Nikmatiah Latief, Sp.Rad(K)
3
1.
Laporan Kasus
Identitas Pasien 4
» Nama : By. S
» Usia : 7 hari
» Jenis Kelamin : Laki-laki
» Alamat : Pekan Baru
» Tanggal MRS : 4 April 2013
Anamnesis 5
» Neonatus usia 7 hari, rujukan dari Puskesmas dengan gangguan nafas berat dan
sianosis. Neonatus lahir pada tanggal 31 desember 2013 secara spontan, ditolong
bidan, nilai APGAR tidak diketahui, resusitasi dilakukan tidak diketahui, keadaan
setelah lahir sesak, sisa ketuban jernih,sudah diberi ASI, BAB (+), BAK (+), muntah(-),
kembung (-), sesak (+), biru (+), banyak terdapat lendir dimulut, demam (+). Ibu ANC di
bidan dan dokter sebanyak 5 kali, G2P1A0H1, taksiran maturitas 42 minggu dari HPHT.
Selama hamil, demam (-), keputihan (-), DM (-), hipertensi (-). Saat usia kehamilan 6
bulan terdapat benjolan pada vagina ibu pasien dan disarankan untuk melahirkan di
Pekanbaru oleh dokter. Setelah lahir, pasien sesak kemudian dibawa ke Puskesmas
dan dikatakan tidak ada masalah dengan pasien. 1 hari sebelum masuk RS tubuh
pasien membiru, tidak mau menyusu, sesak, pasien kemudian dibawa ke Puskesmas
Kandis lalu dirujuk ke RS.
Pemeriksaan Fisik 6
Keadaan Umum
» Baik, kesadaran kompos mentis
» Berat Badan : 3,9 kg
» Tinggi Badan : 51 cm
Tanda-Tanda Vital
» Nadi : 132 x / menit
» Pernapasan : 68x / menit
» Suhu : 36,9oC
Pemeriksaan Fisik 7
» Sistem saraf pusat : warna kulit sianosis, aktivitas bayi mengantuk, kesadaran letargi, ukuran pupil 2
mm/2mm, refleks pupul (+/+), kejang(-), tonus otot lemah
» Kepala/wajah : fontanella datar, suara normal, langit-langit normal, sianosis sentral, lidah biru (+)
» Sistem respirasi : bernafas dengan upaya keras, merintih(+), pernafasan cuping hidung (+), sesak (+),
retraksi intercosta (+), gerakan dinding nafas simetris, ronkhi (+/+)
» Sistem gastrointestinal : warna dinding abdomen pucat, perut supel, bising usus (+) terdengan pada dada
kiri, arus paten
» Sistem genetalia : dalam batas normal
» Ekstremitas : akral hangat
Pemeriksaan Laboratorium 8
» Pasien bayi usia 3 bulan rujukan dari RSUD Manokwari, datang dengan keluhan utama sesak napas sejak 1.5
bulan yang lalu, batuk (+), riwayat diare (+), riwayat dirawat dengan keluhan yang sama (+), riwayat imunisasi
tidak lengkap riwayat pengobatan di RSUD Manokwari dengan cefotaxim dan Gentamicin tanggal 4-10 April 2019,
kemudian diganti dengan meropenem-amicin tanggal 10-16 April 2019 setelah itu paien sudah tidak pernah
mendapatkan antibiotic, pasien lahir dari ibu (G1P1A0) berusia 16 tahun di RSUD Monokwari yang dibantu oleh
bidan. Merupakan anak pertama.Lahir cukup bulan, BBL 3000 gr, langsung menangis.
» Dari hasil pemeriksaan didapatkan Nadi : 120x / menit, Pernapasan : 30x / menit, Suhu : 36,9oC. Pada foto thorax
AP/Lateral menunjukkan adanya gastric tube yang terpasang dengan tip kesan pada gaster tampak diafragma
kanan tidak intak, disertai multiple bayangan lusen berbentuk lonjong (curiga loop-loop usus) pada posterior
hemithorax kanan. Sedangkan pada MSCT Thoracoabdominal didapatkan tampak multiple lesi kistik, dinding
tipis, batas tegas, tepi regular berbagai ukuran dengan ukuran terbesar 1,7 x 3,0 x 2,8 cm pada lobus medial dari
inferior paru kanan tampak konsolidasi inhomogen pada segmen apicoposterior lobus superior paru kiri
» Diagnosis Hernia Diafragmatika (foto thorax). Congenital cystic adenomatoid malformation tipe 1, pneumonia
sinistra, efusi pleura dextra (MSCT Thoracoabdominal).Untuk Terapi diberikan O2 1-2L dan IVFD Kaen 3B 12 tpm.
15
2.
Tinjauan Pustaka
Anatomi Thorax 16
» Still unknown
» Laporan kelainan kromosom 7-31% (disertai cacat lain)
» Peran obat dan bahan kimia masih belum pasti. Tetapi nitrofen, quinine,
thalidomide, phenmetrazine, dan diphenyls polibrominasi telah digunakan
untuk menginduksi CDH pada berbagai spesies
Patofisiologi 21
Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membrane pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan dari tepi
yang berasal dari otot-otot dinding dada. Gangguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan
diafragma yaitu gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan pembentukan otot. Pada gangguan pembentukan dan fusi
akan terjadi lubang hernia, sedangkan pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan
menimbulkan eventerasi.
Diagnosis 22
Pada pemeriksaan foto polos thoraks pada hernia bohdaleck tampak gambaran lesi opak pada
bagian posterior lateral pada bagian basal paru
Bochdalek Hernia 25
Pada Pemeriksaan CT-Scan tampak gambaran lemak di bagian atas diafragma posterior tanpa
ada gambaran organ yang terjebak
Morgagni Hernia 26
Pada pemeriksaan foto polos thoraks dapat terlihat massa bulat di area sudut cardiophrenicus,
berdekatan dengan bagian anterior dinding dada.
Morgagni Hernia 27
Pada CT-scan hernia morgagni, tampak hernia retro-sternal yang mencakup omentum colon.
Sliding Hernia 28
Pada foto toraks tampak gambaran lusen bulat dan konsisten yang jelas di wilayah retrocardiac
Sliding Hernia 29
Fundus gaster herniasi melalui hiatus ke dalam toraks. Persimpangan gastroesofageal dan
lambung serta duodenum juga mengalami herniasi ke toraks. Tidak ada tanda-tanda obstruksi.
Mixed Hernia 32
CT scan menunjukkan herniasi lambung ke dalam toraks melalui hiatus dengan perpindahan dari
persimpangan gastroesofageal
Diagnosis Banding - Pneumothorax 33
Gambaran Radiologi:
» Meningkatnya bayangan radiolusen dan avaskuler di
daerah yang terkena.
» Perdorongan mediastinum ke arah kontra lateral.
» Meningkatnya ketajaman batas mediastinum, adanya
double contour daerah diafragma.
Diagnosis Banding - CCAM 34
Foto Toraks yang diperoleh pada usia 6 minggu CT Scan toraks menunjukkan beberapa kista kecil,
menunjukkan daerah radiolusen kistik yang kecil dan seragam, berdinding tipis di hemithorax kanan, yang
kabur (panah) di paru-paru kanan tengah dan atas. memberi gambaran air fluid level
38
3.
Diskusi
39
Pasien merupakan anak pertama dari ibu yang berusia 16 tahun, hal ini diduga yang dapat
menyebabkan timbulnya kelainan pada pasien. Dari hasil anamnesis tidak ditemukan riwayat
trauma, penggunaan obat-obatan pada saat dikandung disangkal. Tidak ada riwayat keluhan atau
penyakit yang sama pada keluarga.
Pada pemeriksaan radiologi konvensional didapatkan hasil pada foto Babygram AP/Lateral kesan
suspek hernia diafragmatika sesuai dengan diagnosa klinis. Namun, setelah dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan MSCT Thoracoabdomen, memberikan hasil yang
berbeda yaitu dengan kesan Congenital cystic adenomatoid malformation type 1.
Hal ini seseuai dengan teori yang menyebutkan bahwa salah satu diagnosis banding untuk hernia
diafragmatika berdasarkan gambaran radiologi maupun secara klinis mirip dengan Congenital
Cystic Adenomatoid.
40