Anda di halaman 1dari 9

Fraktur Klavikula: Trauma dan Morbiditas Terkait

Kamil M. Amer, Dominick V. Congiusta, Pooja Suri, Arsalaan Choudhry, Katie Otero, Mark Adams
ABSTRAK
Latar belakang: Fraktur klavikula sering dikaitkan dengan trauma pada daerah di luar
lokasi cedera langsung. Untuk memberikan informasi kepada ahli bedah tentang
prevalensi cedera untuk mencegah keterlambatan diagnosis dan manajemen, kami
menjelaskan epidemiologi cedera penyerta pada pasien dengan fraktur klavikula dan
mengidentifikasi perbedaan antara fraktur terbuka dan tertutup.
Metode: Database Nationwide Inpatient Sample (NIS) 2001-2013 didata untuk pasien
dewasa yang dipulangkan dengan diagnosis fraktur klavikula menggunakan kode ICD-
9. Cedera "umum" didefinisikan sebagai prevalensi 4,0% pada populasi penelitian kami.
Kami menganalisis data untuk lokasi cedera yang terkait dengan fraktur klavikula
terbuka vs tertutup dengan uji chi square dan uji t sampel independen.
Hasil: Sebanyak 411.612 pasien dimasukkan dalam populasi penelitian kami. Mayoritas
pasien mengalami fraktur klavikula tertutup (98,2%). Fraktur penyerta yang paling
umum adalah kosta, diikuti oleh vertebra. Cedera non-vaskular, non-saraf yang paling
umum adalah hemo/pneumotoraks diikuti oleh cedera paru, bronkus, atau diafragma.
Fraktur humerus, kosta, skapula, pelvis, tibia atau fibula, dan tulang wajah serta
konkusio, pneumo/hemothorax, paru lainnya, dan cedera limpa lebih sering terjadi pada
pasien dengan fraktur klavikula terbuka. Pasien dengan fraktur klavikula terbuka, rata-
rata, 11,8 tahun lebih muda dibandingkan dengan fraktur tertutup.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara fraktur klavikula dan
konkusio, limpa, dan cedera toraks, serta peningkatan tingkat komplikasi dengan fraktur
terbuka. Dokter dapat menggunakan informasi ini untuk melakukan penilaian risiko
mencegah keterlambatan diagnosis.

1. Pendahuluan
Fraktur klavikula mewakili 44% dari semua fraktur terkait korset bahu dan 2,6-
3,3% dari semua fraktur ortopedi. Cedera ini sering terjadi pada hampir seluruh
kelompok usia dan merupakan sumber morbiditas yang signifikan pada pasien bedah
ortopedi dan bedah umum. Kecelakaan lalu lintas dan jatuh yang tidak disengaja
merupakan penyebab paling sering dari fraktur klavikula, diikuti oleh aktivitas olahraga.
Dengan jenis trauma ini, ada kemungkinan pasien akan mengalami cedera terkait
lainnya yang mungkin tidak terbatas pada fraktur, sprain, atau dislokasi. Ketika banyak
sistem organ terlibat, risiko komplikasi dan operasi juga meningkat.
Fraktur klavikula telah dikaitkan dengan berbagai cedera dan komplikasi, yang
dibedakan menjadi cedera skeletal dan non-skeletal. Secara khusus, cedera non-skeletal
dapat hadir dengan trauma pada paru-paru, pleura, pembuluh darah di dekatnya, dan
pleksus brakialis. Dalam tinjauan retrospektif dari pusat trauma tingkat I, Gottschalk et
al. menetapkan bahwa cedera korset bahu sangat terkait dengan cedera pembuluh darah
besar, toraks, dan kepala.9Sebuah studi yang dilakukan oleh Nordqvist et al.
menemukan lebih dari 75% pasien politrauma dengan fraktur klavikula memiliki cedera
toraks terkait. Literatur lain menunjukkan bahwa cedera toraks lebih sering terjadi pada
pasien dengan fraktur klavikula daripada yang tidak. Memang, yang lain telah
menunjukkan cedera terkait yang melibatkan konkusio, perdarahan otak, cedera
gastrointestinal/abdomen, cedera pembuluh darah, dan fraktur panjang. Lebih jelas,
fraktur klavikula memiliki prevalensi cedera yang tinggi pada daerah di luar lokasi
cedera langsung.
Studi epidemiologi terkini tentang fraktur klavikula dan cedera terkait telah
difokuskan pada komplikasi spesifik trauma, seperti cedera toraks, atau kerusakan
pleksus brakialis daripada "semua komplikasi." Karena salah satu penyebab paling
umum dari fraktur klavikula adalah jatuh atau kecelakaan, cedera lain pada tubuh
kemungkinan akan ditemukan, yang memerlukan penyelidikan atas prevalensinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan epidemiologi cedera
penyerta pada pasien dengan fraktur klavikula dan untuk mengetahui perbedaan antara
yang mengalami fraktur terbuka dan tertutup. Menentukan asosiasi ini akan membantu
ahli bedah dengan memberikan dasar untuk intervensi dan pencegahan cedera, serta
mengurangi keterlambatan diagnosis.
2. Material dan Metode
2.1 Pengumpulan data
Analisis retrospektif dilakukan pada database Nationwide Inpatient Sample
(NIS) 2001-2013. NIS adalah database nasional yang dibuat oleh Agency for
Healthcare Research and Quality dan dikelola oleh Healthcare Cost and Utilization
Project (HCUP). Ini mendekati 20% sampel bertingkat dari semua pasien keluar dari
rumah sakit komunitas AS, termasuk rumah sakit khusus dan pusat medis akademik
kecuali pusat rehabilitasi, pusat bedah, dan rumah sakit perawatan akut jangka panjang.
NIS adalah database semua pasien rawat inap pembayar terbesar yang tersedia untuk
umum di Amerika Serikat, dan pemanfaatannya terus meningkat karena aksesibilitas
dan metodologi yang divalidasi.
Desainnya yang unik memerlukan pertimbangan metodologis khusus yang
dirinci dalam tutorial dan dokumentasi online yang tersedia sebelum analisis. Secara
khusus, perubahan dalam strategi pengambilan sampel terjadi mulai dari data tahun
2012, yang mengakibatkan perlunya menerapkan bobot tren untuk semua tahun
berikutnya. Mengikuti rekomendasi ini, data dibobot menggunakan HCUP yang
disediakan tren dan bobot debit untuk tahun yang sesuai, dan kode ICD-9 khusus
digunakan untuk ekstraksi data.
Dataset NIS 2001–2013 digunakan untuk pasien dewasa yang dipulangkan
dengan diagnosis fraktur klavikula menggunakan kode diagnosis ICD, revisi ke-9 (ICD-
9) (810.0x-810.1x). Cedera lain juga diidentifikasi dengan kode ICD-9.
3. Luaran dan Analisis Statistik
Data yang diperoleh terutama dari terjadi atau tidaknya cedera. Untuk menilai
epidemiologi cedera yang terkait dengan fraktur klavikula, frekuensi setiap cedera
diekstraksi. Cedera "umum" didefinisikan sebagai prevalensi yang lebih besar dari
persentil ke-50 dari cedera penyerta, yaitu 4,0% dalam populasi penelitian kami. Kami
juga menganalisis data kami untuk pola cedera yang terkait dengan fraktur klavikula
terbuka vs tertutup, karena cedera terbuka sering kali melibatkan trauma energi yang
lebih tinggi dan mungkin diperkirakan memiliki cedera yang lebih parah. Analisis chi
square digunakan untuk variabel kategori dan uji t sampel independen digunakan untuk
variabel kontinu. Signifikansi didefinisikan sebagai p <0,05.
4. Hasil
Sebanyak 411.612 pasien dimasukkan dalam populasi penelitian akhir kami
(Tabel 1). Mayoritas pasien mengalami fraktur klavikula tertutup (98,2%). Fraktur
penyerta yang paling umum adalah kosta, diikuti oleh vertebra (Tabel 2). Cedera non-
vaskular dan non-saraf yang paling umum adalah hemo/pneumotoraks diikuti oleh
cedera paru, bronkus, atau diafragma (Tabel 3). Konkusio juga merupakan gejala sisa
yang umum.
Tabel 1. Data Deskriptif
Variabel Frekuensi (%)
Usia
19–34 55,794 (13.6%)
35–49 110,214 (26.8%)
50–64 60,075 (14.6%)
65–74 76,075 (18.5%)
≥75 63,200 (15.4%)
Perempuan 155,577 (37.8%)
Ras
Kaukasia 259,139 (63%)
Amerika Afrika 19,918 (4.8%)
Hispanik 33,135 (8.1%)
Lainnya 18,826 (4.6%)
Penggunaan pelayanan emergensi 277,550 (67.4%)
Mortalitas 11,753 (2.9%)

Tabel 2. Fraktur, dislokasi, dan sprain pada pasien dengan fraktur klavikula.
Frekuensi (Tidak Ada
Layanan Darurat
Cedera Persentase
Digunakan, Layanan
Darurat Digunakan)
Fraktur
404,193 (108,927,
Fraktur klavikula tertutup 98.2
272,509)
Fraktur klavikula terbuka 7419 (1908, 5079) 1.8
Fraktur lengan bawah 22,871 (5560, 16,043) 5.6
Fraktur humerus 16,492 (4407, 11,191) 4.0
Fraktur vertebra 63,063 (16,635, 43,710) 15.3
Fraktur sacrum atau coccyx 170 (42, 109) <1%
Fraktur kosta 170,143 (42,029, 119,236) 41.3
Fraktur skapula 46,051 (11,703, 31,976) 11.2
Fraktur trunk 281 (161, 115) <1%
Fraktur pelvis 38,490 (9815, 26,268) 9.4
Fraktur femur 25,009 (5789, 17,727) 6.1
Fraktur patella 3049 (746, 2163) <1%
Fraktur tibia atau fibula 20,034 (4976, 13,737) 4.9
Fraktur carpal 2506 (737, 1611) <1%
Fraktur metacarpal 6793 (1648, 4675) 1.7
Fraktur phalanx 5288 (1404, 3541) 1.3
Fraktur multiple atau tidak jelas 780 (261, 465) <1%
Fraktur kaki atau ankle 8401 (2026, 5875) 2.0
Fraktur tengkorak 36,344 (9520, 24,861) 8.8
Fraktur tulang wajah 28,535 (7298, 19,750) 6.9
Tengkorak atau wajah dengan 4001 (1121, 2585) 1.0
fraktur lain
Fraktur laring or trakea 184 (58, 117) <1%

Tabel 3. Cedera jaringan lunak non-vaskular, non-saraf.


Frekuensi (Tidak Ada
Layanan Darurat
Cedera Persentase
Digunakan, Layanan
Darurat Digunakan)
Konkusio 34,352 (8293, 23,885) 8.3
Kontusio atau laserasi otak 14,276 (3559, 9667) 3.5
Perdarahan subaraknoid 14,464 (3749, 10,107) 3.5
Perdarahan subdural 11,756 (3037, 8232) 2.9
Perdarahan epidural 1145 (307, 743) <1%
Cedera otak tidak spesifik 11,406 (3356, 7473) 2.8
Pneumo/hemotoraks 96,567 (22,922, 68,397) 23.5
Cedera jantung (laserasi,
2094 (504, 1495) <1%
kontusio)
Cedera paru, bronkus, diafragma
72,724 (17,847, 51,208) 17.7
Cedera esofagus 47 (9, 38) <1%
Cedera gaster 156 (57, 94) <1%
Cedera usus 1643 (374, 1108) <1%
Cedera pankreas 611 (136, 427) <1%
Cedera gastrointestinal lainnya 1276 (349, 836) <1%
Cedera hepar 13,181 (3100, 9223) 3.2
Cedera limpa 17,442 (4189, 12,263) 4.2
Cedera gijal 5831 (1389, 4162) 1.4
Cedera traktus geniotourinar 2105 (505, 1441) <1%
Cedera organ pelvis lainnya 404 (83, 308) <1%
Cedera organ abdomen lainnya 7447 (1875, 5185) 1.8

Fraktur humerus, kosta, skapula, pelvis, tibia atau fibula, dan tulang wajah serta
konkusio, pneumo/hemothorax, paru lainnya, dan cedera limpa secara signifikan lebih
umum pada pasien dengan fraktur klavikula terbuka (Tabel 4). Pasien dengan fraktur
klavikula terbuka, rata-rata, 11,8 tahun lebih muda dibandingkan dengan fraktur
tertutup. 67% (n = 277.550) pasien dievaluasi di unit gawat darurat, dan 47,7% (n =
196.222) pasien mengalami politrauma, yang didefinisikan sebagai memiliki lebih dari
dua cedera. Sebanyak 2,9% (n=11.753) meninggal dunia selama dirawat di rumah sakit.
Ada perbedaan yang signifikan dalam mortalitas antara pasien dengan fraktur klavikula
tertutup dan terbuka (masing-masing 2,9% vs 2,4%, p <0,01). Selain itu, ada perbedaan
yang signifikan dalam lama rawat inap antara pasien dengan fraktur klavikula tertutup
dan terbuka (masing-masing 6,2 hari vs 7,4 hari, p <0,01).
Tabel 4. Analisis cedera terkait yang dipilih.
Frekuensi (% Fraktur Klavikula)
Tertutup Terbuka Nilai P
(n = 404,193) (n = 7419)
Demografi
Usia (rata-rata tahun) 49.8 38.1 <0.001∗
Perempuan 154,076 (38.3%) 1501 (20.3%) <0.001∗
Amerika Afrika (vs.
18,738 (4.6%) 1179 (15.9%) <0.001∗
Kaukasia)
Hispanik (vs. Kaukasian) 32,282 (8.0%) 854 (11.5%) <0.001∗
Lama perawatan (rata-rata,
6.2 7.4 <0.001∗
hari)
Cedera terkait
Fraktur
Lengan bawah 22,446 (5.6%) 424 (5.7%) 0.549
Humerus 15,954 (3.9%) 538 (7.3%) <0.001∗
Vertebra 61,961 (15.3%) 1103 (14.9%) 0.271
Kosta 167,712 (41.5%) 2431 (32.8%) <0.001∗
Skapula 44,682 (11.1%) 1370 (18.5%) <0.001∗
Pelvis 38,152 (9.4%) 338 (4.6%) <0.001∗
Tibia atau fibula 19,740 (4.9%) 294 (4.0%) <0.001∗
Tengkorak 35,701 (8.8%) 643 (8.7%) 0.615
Tulang wajah 27,869 (6.9%) 666 (9.0%) <0.001∗
Konkusio 33,904 (8.4%) 447 (6.0%) <0.001∗
Pneumo/hemotorak 94,483 (23.4%) 2085 (28.1%) <0.001∗
Cedera paru lainnya (paru,
70,889 (17.5%) 1835 (24.7%) <0.001∗
bronkus, or diafragma)
Limpa 17,212 (4.3%) 231 (3.1%) <0.001∗
Mortalitas 11,577 (2.9%) 176 (2.4%) 0.012
Tabel 4. Analisis cedera terkait yang dipilih.
Frekuensi (% Fraktur Klavikula)
Tertutup Terbuka Nilai P
(n = 404,193) (n = 7419)
Demografi
Usia (rata-rata tahun) 49.8 38.1 <0.001∗
Perempuan 154,076 (38.3%) 1501 (20.3%) <0.001∗
Amerika Afrika (vs.
18,738 (4.6%) 1179 (15.9%) <0.001∗
Kaukasia)
Hispanik (vs. Kaukasian) 32,282 (8.0%) 854 (11.5%) <0.001∗
Lama perawatan (rata-rata,
6.2 7.4 <0.001∗
hari)
Cedera terkait
Fraktur
Lengan bawah 22,446 (5.6%) 424 (5.7%) 0.549
Humerus 15,954 (3.9%) 538 (7.3%) <0.001∗
Vertebra 61,961 (15.3%) 1103 (14.9%) 0.271
Kosta 167,712 (41.5%) 2431 (32.8%) <0.001∗
Skapula 44,682 (11.1%) 1370 (18.5%) <0.001∗
Pelvis 38,152 (9.4%) 338 (4.6%) <0.001∗
Tibia atau fibula 19,740 (4.9%) 294 (4.0%) <0.001∗
Tengkorak 35,701 (8.8%) 643 (8.7%) 0.615
Tulang wajah 27,869 (6.9%) 666 (9.0%) <0.001∗
Konkusio 33,904 (8.4%) 447 (6.0%) <0.001∗
Pneumo/hemotorak 94,483 (23.4%) 2085 (28.1%) <0.001∗
Cedera paru lainnya (paru,
70,889 (17.5%) 1835 (24.7%) <0.001∗
bronkus, or diafragma)
Limpa 17,212 (4.3%) 231 (3.1%) <0.001∗
Mortalitas 11,577 (2.9%) 176 (2.4%) 0.012

5. Diskusi
Cedera pada klavikula dalam kondisi traumatis mewakili setidaknya 3% dari
semua fraktur ortopedi. Meskipun banyak dari fraktur ini terjadi secara terpisah, sering
ada cedera terkait lainnya. Tujuan dari penelitian kami adalah untuk menentukan
epidemiologi cedera penyerta pada pasien yang memiliki fraktur klavikula. Ini dapat
digunakan untuk memandu penilaian pasien dalam survei traumatis primer dan sekunder
dan menjelaskan pola cedera dalam kasus politrauma. Data kami menunjukkan bahwa
fraktur penyerta yang paling dominan adalah kosta, diikuti oleh vertebra.
Sebagian besar cedera klavikula melibatkan trauma akibat kecelakaan
kendaraan, jatuh, atau cedera olahraga pada pasien yang lebih muda. Penelitian kami
menunjukkan bahwa pasien yang lebih muda memiliki insiden fraktur terbuka yang
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengalami fraktur tertutup hampir satu
dekade. Hal ini mungkin mencerminkan kecenderungan pasien yang lebih muda untuk
terlibat dalam trauma energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi lansia.
Karena orang yang lebih muda merupakan bagian yang signifikan dari pasien dengan
fraktur klavikula, inisiatif kesehatan masyarakat dapat diarahkan untuk mengurangi
insidensi perilaku berisiko tinggi atau meningkatkan keamanan mereka, meskipun ini
tidak dinilai dalam penelitian kami. Memang, pasien dan dokter sama-sama menyadari
perlunya upaya kesehatan masyarakat yang efektif melalui pengurangan konsumsi
alkohol, merokok, dan pencegahan cedera olahraga.
Studi epidemiologi terkini tentang fraktur klavikula dan cedera terkait
difokuskan pada komplikasi spesifik trauma, dengan cedera toraks yang paling umum.
Klavikula digambarkan sebagai pintu gerbang ke toraks. Studi kami konsisten dengan
yang lain menggambarkan sebagian besar cedera penyerta yang terkait dengan fraktur
klavikula adalah yang terjadi di dalam toraks, karena 23,5% cedera adalah
hemo/pneumotoraks dan 17,7% melibatkan cedera paru, bronkus, atau diafragma.
Fraktur klavikula terbuka adalah cedera yang relatif jarang, tetapi kejadiannya telah
dikaitkan dengan cedera serius. Kami menunjukkan fraktur humerus, kosta, skapula,
pelvis, tibia atau fibula, dan tulang wajah serta konkusio, pneumo/hemothorax, paru
lainnya, dan cedera limpa secara signifikan lebih umum pada pasien dengan fraktur
klavikula terbuka. Kami berhipotesis bahwa ini mungkin karena trauma yang lebih
parah pada saat cedera dibandingkan dengan fraktur tertutup. Secara keseluruhan,
cedera kepala dan dada yang terjadi secara bersamaan lebih sering terjadi pada fraktur
klavikula dibandingkan dengan pasien dengan jenis cedera korset bahu lainnya.
Data ini dapat digunakan untuk menginformasikan ahli bedah tentang prevalensi
tingkat cedera ini dan memeriksa risiko cedera jaringan lunak yang terjadi bersama
dengan fraktur klavikula. Mereka dapat berfungsi sebagai dasar untuk stratifikasi risiko
potensial untuk pasien trauma dengan fraktur klavikula dan mencegah keterlambatan
diagnosis cedera penyerta.
Ada beberapa keterbatasan penting untuk penelitian kami. Karena sifat database
NIS, ada kekurangan informasi yang terperinci dan granular. Informasi penting tentang
politrauma, seperti mekanisme, tingkat cedera, dan keadaan lingkungan tidak diselidiki
dalam penelitian ini. Variabel-variabel ini mungkin berguna dalam menentukan
signifikansi klinis dan luasnya pengobatan yang diindikasikan untuk cedera ini.
Kurangnya informasi tentang mekanisme cedera yang mengarah pada fraktur klavikula,
oleh karena itu sulit untuk menerapkan teknik pencegahan secara khusus. Selain itu,
NIS melaporkan data rawat inap tanpa informasi lama pulang atau jangka waktu tindak
lanjut. Oleh karena itu, kondisi yang terjadi sebagai pasien rawat jalan atau di beberapa
pengaturan perawatan kesehatan mungkin kurang terwakili. Karena hanya sampel
pasien rawat inap yang digunakan untuk interpretasi, yang kemungkinan terkait dengan
politrauma yang signifikan, mungkin ada perkiraan yang terlalu tinggi dari kejadian
sebenarnya dari patologi terkait untuk fraktur klavikula. Oleh karena itu, kesimpulan
dari data ini harus dibuat dengan hati-hati dengan mempertimbangkan potensi perkiraan
yang terlalu tinggi. Namun, tujuan dari penelitian ini bukan untuk mengevaluasi hasil,
tetapi untuk melaporkan epidemiologi cedera yang terkait dengan fraktur klavikula.
Temuan kami menguatkan dan menambahkan informasi baru pada pola trauma seputar
cedera ini.
6. Kesimpulan
Mengetahui cedera penyerta terkait pada pasien dengan fraktur klavikula dapat
menginformasikan dengan lebih baik pada ahli bedah tentang distribusi penyakit dan
membentuk dasar untuk pencegahan penyakit. Ini juga dapat memberikan bukti untuk
pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan masyarakat dan intervensi klinis. Data
kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara fraktur klavikula dengan konkusio,
cedera limpa, dan cedera toraks. Dokter dapat menggunakan informasi ini untuk
melakukan penilaian risiko dan meningkatkan kesadaran pada pola cedera yang umum.
Studi masa depan dapat menyelidiki risiko komplikasi pada pasien politrauma dan
mengevaluasi efektivitas intervensi kesehatan masyarakat dan keterlambatan diagnosis
pada populasi ini.

Anda mungkin juga menyukai