Anda di halaman 1dari 4

MATA KERING

1. Definisi1
Sindroma Mata Kering (Dry Eye Syndrome) ialah suatu gangguan pada permukaan mata
yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata.
Mata kering adalah penyakit multifaktorial pada air mata dan permukaan mata yang
menghasilkan gejala tidak nyaman, gangguan penglihatan, dan tidak stabilnya film air
mata yang berpotensi mengalami kerusakan pada permukaan mata. Mata kering juga
disertai dengan peningkatan osmolaritas film air mata dan peradangan pada permukaan
mata
2. Epidemiologi1
Mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata, persentase insiden
sekitar 10-30% dari populasi, terutama pada orang yang usianya lebih dari 40 tahun dan
90% terjadi pada wanita
3. Etiologi1
a. Defisiensi air mata
 Sindrom sjogren (autoimun, dimana sel imun menyerang dan menghancurkan
kelenjar eksokrin dalam hal ini kelenjar lacrimal)
 Non sindrom sjogren
 Defisiensi kelenjar lacrimal primer
 Defisiensi kelenjar lacrimal sekunder
 Obstruksi duktus lacrimal
 Refleks Hiposekresi (blok sensorik dan/atau motoric)
b. Penguapan air mata
 Penyebab Intrinsik
 Disfungsi kelenjar meibomian
 Gangguan pergerakan bola mata
 Kurang berkedip
 Penyebab Ekstrinsik
 Gangguan permukaan mata
 Penggunaan lensa kontak
 Penyakit Permukaan mata
 Konjungtivitis alergi
2
4. Faktor resiko
a. Usia lanjut. Produksi air mata cenderung berkurang saat tua, biasanya usia 50
tahun keatas
b. Wanita. Produksi yg kurang terjadi saat terjadi perubahan hormonal seperti saat
hamil, penggunaan pil KB, atau menopause
c. Konsumsi makanan rendah Vit
d. Penggunaan kontak lensa
5. Gejala dan Tanda, Manifestas Klinis1
a. Sebuah sensasi menyengat, terbakar atau gatal di mata
b. lendir di sekitar mata
c. Peka terhadap cahaya
d. Mata Merah
e. Sebuah sensasi memiliki sesuatu di mata
f. Kesulitan memakai lensa kontak
g. Kesulitan melihat pada malam hari
h. Mata berair, yang yang merupakan respon tubuh terhadap iritasi mata kering
i. penglihatan kabur atau kelelahan mata
6. Patofisiologi &/ Patomekanisme2

RA
Sindrom sjorgen

Penyakit epitel
permukaan mata (
Mata kering)
Disfungsi sekresi
Hiperosmol
Kelenjar lakrimal
ar air mata
dan/atau kelenjar
meibomian Inflamasi permukaan
mata

Wanita
Defisiensi androgen Adesi Infiltrasi Apoptosi
MMPs
Molekul sel T s

Sitokin
kemokin
7. Langkah diagnosis2
a. Anamnesis
 Tanyakan tanda dan gejala yang dialami pasien, kondisi eksaserbasi, dan
durasi dari gejala yang dirasakan
 Anamnesis tentang keadaan mata secara detail (penggunaan obat, kontak
lensa, alergi konjungtivitis, operasi mata, penyakit mata sebelumnya)
 Medical History (rokok, penyakit kulit, perawatan mata dan wajah, atopy,
menopause, penyakit inflamasi sistemik, trauma, kelelahan, penyakit
musculoskeletal, dll)
b. Pengukuran volume air mata dengan tes Schirmer
c. Menentukan kualitas air mata. Dengan tes khusus untuk mengetahui kondisi
permukaan mata
8. Penatalaksaan
a. Non Farmakologi
Penatalaksanaan dengan edukasi dan modifikasi lingkungan untuk menghindari
factor-faktor lingkungan yang bisa menyebabkan mata Kering
b. Farmakologi
 Medikasi topical : agen antiinflamasi, agen mukolitik, serum autologous
airmata
 Medikasi sistemik : omega 3, tetracycline, agen antiinflamsi sistemik,
secretagogues
c. Operasi : Punctal plug, transplantasi kelenjar air mata atau membrane mukosa
d. Lain-lain : Terapi kelopak Mata, lensa kontak.
9. Diagnosis Banding2
a. Alergi konjuntivitis
b. Bell Palsy
c. Ocular Rosacea
10. Komplikasi2
a. Infeksi mata
b. Kerusakan permukaan mata
c. Penurunan kualitas hidup (berkaitan dengan penurunan penglihatan)
11. Prognosis2
Penanganan yang adekuat memiliki prognosis yang baik, namun jika tidak bisa sampai
pada kehilangan penglihatan
12. Gambar (KALAU ADA)

Referensi : Vancouver

1. Dry Eye Workshop (DEWS) Committee. 2007 Report of the Dry Eye Workshop
(DEWS). Ocul Surf. April 2007;5(2):65-204
2. Coleman, Anne L. Dry Eye Syndrome. USA. American Academy of Opthalmology. 2013

Anda mungkin juga menyukai