PENURUNAN KESADARAN
Oleh
Fathiah Ulil Albab
202011101044
Pembimbing
dr. Yuli Hermansyah, Sp. PD
Parillo, J.E. dan Dellinger, R.P. 2019. Critical Care Medicine: Principles of Diagnosis and Management in the Adult. Elsevier: Philadelphia.
DERAJAT KESADARAN
Kompos Mentis: Respon sensorik utuh sepenuhnya dengan orientasi waktu, tampat, dan
dihilangkan.
Stupor/Sopor: Pasien dapat terbangun dengan stimulus lebih kuat. Respon sensorik
berkabut. Pasien dapat bergerak spontan dan dapat mengikuti beberapa perintah sederhana.
Koma dangkal: Pasien tidak merespon dengan stimulus verbal. Gerakan hanya muncul jika
distimulus dengan nyeri. Refleks kornea dan pupil utuh. Pasien bernapas adekuat.
Koma dalam: Tidak terdapat gerakan atau siklus bangun secara spontan. Nafas terganggu
Lesi otak struktural: disfungsi otak akibat gangguan secara langsung pada struktur
otak (tumor, perdarahan intrakanial (SAH, SDH, EH, IPH) peningkatan TIK
menghambat vaskularisasi dan distorsi jaringan / herniasi otak
Disfungsi neuron difus: abnormalitas otak pada tingkat seluler baik akibat gangguan
metabolik atau zat toksik yang mengakibatkan abnormalitas lingkungan neuron
gangguan metabolisme sel saraf menghambat fungsi otak secara global.
Disfungsi neuron difus selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yaitu disfungsi
neuron difus akibat zat toksik dan akibat metabolik
Edlow JA, Rabinstein A, Traub SJ, Wijdicks EF. Diagnosis of reversible causes of coma. Lancet. 2014 Dec 06;384(9959):2064-76.
Traub SJ, Wijdicks EF. Initial Diagnosis and Management of Coma. Emerg Med Clin North Am. 2016;34(4):777-793. doi:10.1016/j.emc.2016.06.017
MEKANISME KOMA
PADA TRAUMA KEPALA
Trauma kepala
Perdarahan
MEKANISME KOMA Lokasi berdekatan dengan pusat-pusat
PADA TUMOR OTAK pengelola kesadaran
Hidrosefalus akut
Mekanisme koma akibat metabolik
1. Respiratory Insufficiency
Hipoksia dan hiperkapnia g3 metabolisme energi pada otak menganggu transmisi saraf dan
kelangsungan hidup neuron.
2. Distermia
Penurunan suhu tubuh <28,5 C atau peningkatan suhu >40 C dapat menginduksi terjadinya koma
3. Disglikemia
Kondisi hipoglikemia berat dan hiperglikemia (KAD dan HHS).
4. Gangguan Elektrolit
Hiponatremia gangguan osmolalitas cairan intraseluler dan ekstraseluler Aliran air menuju parenki
m otak Edema otak
Koreksi berlebihan pada hypernatremia perubahan tiba2 pada volume intraparenkim demielenasi
dan perdarahan intrakranial
Harrison. 2014. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13 Volume 1. Jakarta: EGC.
ANAMNESIS
Onset kejang, riwayat trauma atau konsumsi alkohol/obat-
1 obatan tertentu
4 Riwayat Psikiatri
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK UMUM NEUROLOGIS PENUNJANG
• Nadi (frekuensi, • GCS
• Kimia darah
irama, denyut) • Perubahan postur
• Cairan
• Tekanan Darah (dekortikasi/deseler
serebrospinalis
• Suhu tubuh asi)
• EEG
• Respirasi • Lateralisasi
• MRI
(frekuensi, • Refleks batang otak
• CT-SCAN
keteratuan, • Rangsang
• Oftalmoskop
kedalaman, bau meningeal
nafas)
• Kulit
Pemeriksaan Fisik
Hipertermia Infeksi sistemik, meningitis bakterialis, lesi otak,
heat stroke, intoksifikasi obat antikolinergik
Hipotermi intoksikasi alkohol, intoksikasi barbiturat, intoksikasi
fenotiazin, hipoglikemia, kegagalan sirkulasi perifer,
hipotiroidisme
Hipertensi Enselopati hipertensi, perdarahan serebral,
Hidrosefalus
Hipotensi Intoksifikasi alkohol, intoksifikasi barbiturat, perdarahan interna,
infark miokard,septikemia, krisis Addison
Takikardi Hipertiroid, sepsis, KAD, uremia
Tindall SC. Level of Consciousness. In: Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition.
Pupil
Periksa: Ukuran dan reaktivitas pupil
Tindall SC. Level of Consciousness. In: Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition.
Defisit Neurologis Fokal & Tanda Lateralisasi
Focal neurologic deficit is a problem with nerve, spinal cord or brain function affects a
specific location, such as the left side of the face, right arm or even a small area such as the
tongue. FND can affect motoric (paralysis, weakness, loss of muscle control, increased/loss
muscle tone) or sensoric (parasthesia or numbness).
Sign of lateralization:
1. Unequal pupil
2. Deviation of the eyes to one side
3. Facial asymetry
4. Turning the head to one side
5. Unilateral hypo-hypertonia
6. Asymmetric reflexes
Daroff RB, Jankovic J, Mazziotta JC, Pomeroy SL. Diagnosis of neurological disease. In: Daroff RB, Jankovic J, Mazziotta JC, Pomeroy SL, eds. Bradley's Neurology in Clinical Practice. 7th
ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2016:chap 1.
4. Pemeriksaan rangsang meningeal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Lengkap
Kadar gula darah, BUN, Creatinine, Elektrolit, LFT, BGA
2. CT SCAN
Hemorrage(Hyperdense), midline shift structure, massa/tumor pada otak
3. Pungsi Lumbal
Apabila ada kecurigaan adanya meningitis(bakteri, fungi, atau TB)
4. Pemeriksaan funduskopi
Papil edema, perdarahan retinal
Steven RD, Bhardwaj A. Approach to the comatose patient. Crit Care Med 2006; 34: 31-41.
Koma Diabetikum
Komplikasi akut:
- Hipoglikemia
- Koma Lakto-asidosis
- Koma Keto-asidosis Diabetikum
- Hyperosmolar Hypoglycemic State (HHS)
Hipoglikemia
1. Hipoglikemia murni: glukosa darah <70 mg/dl
2. Hipoglikemia reaktif: glukosa darah turun mendada
kmisalnya dari 400100
3. Koma hipoglikemik: koma akibat glukosa darah
turun sampai <30 mg/dl
4. Reaksi hipoglikemi: Terjadi 3-5 jam setelah makan
PB-PERKENI. 2015. KONSENSUS PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INDONESIA
KOMA LAKTO ASIDOSIS
KAAL Tipe A KAAL Tipe B
Kelainan Sistemik
(Primer: hipoksia)
- DM
- Neoplasia
- Semua jenis shock - RFT/LFT terganggu
- Konvulsi
- Decomp. Cordis
Obat
- Asfiksia - Biguanide
- Salisilat
- Intoksikasi CO
- Alkohol (Metanol,
Etanol)
- Glukosa-Alkohol
(Sorbitol dll)
PATOFISIOLOGI KAD
Didalam hepar, ginjal, dan jaringan perifer terdapat reaksi pembentukan
bikarbonat dari asam laktat