Komponen content
Alert
Respon terhadap suara (Voice)
Respon terhadap nyeri (Pain)
Penurunan kesadaran
(Unconscious)
AVPU
Etiologi penurunan
kesadaran
Onset
KAKU KUDUK
Struktural MOTORIK LATERALISI
PUPIL ANSIKOT,
MIDRASIS
Metabobik
NERVUS
KRANINIAL :REFLEK
Kerusakan DOLL EYE
N OKULER, N FACIALIS
ARAS
Tidak
Langsung Koma hipoglikemia/hiperglikemoa
langsung
Koma hepatikum
Perdarahan Koma uremikum
Infark Konsomsi obat
Infeksi Herniasi Hipoxia
Tumor Gangguan e
Trauma
DIAGNOSIS
PENURUNAN
KESADARAN
PEMERIKSAAN
History DARAH,GDS,UR
ONSET TANDA VITAL AVPU/GCS EUM,KREATININ,
Riwayat obat TEKANAN DARAH KAKU KUDUK NA,KALIUM ,SGO
Trauma SUHU MOTORIK T SGPT
Infeksi PERNAPASAN LATERALISASI LCS
KEJANG N/H NERVUS CT SCAN
KERACUNAN ST INTERNA KRANIAL MRI
ZAT/MAKAN EEG
Pemeriksaan pasien gangguan kesadaraan
a. Anamnesis
• Auto-anamnesis masih dapat dilakukan; hal ini terjadi pada kasus di
mana gangguan kesadaran masih bersifat "ringan"
• Namun demikian kedalaman makna dari anamnesis perlu dicari dan
hetero-anamnesis, yaitu anamnesis terhadap pengantar dan atau
keluarganya. Berbagai hal yang perlu ditanyakan pada saat
anamnesis adalah sebagai berikut:
1. Penyakit yang pernah diderita sebelum terjadinya gangguan
kesadaran
2. Keluhan pasien sebelum terjadinya gangguan kesadaran
3. Obat-obat yang diminum secara rutin oleh pasien
4. Apakah gangguan kesadaran terjadi secara bertahap atau
mendadak,
Pemeriksaan fisik
(status presen dan status internus)
• Hidung, apakah ada darah dan atau cairan yang keluar
dari hidung
• Orbita, apakah ada brill hematoma
• Leher, apakah ada fraktur vertebra/kaku kuduk
(hati-hati jangan sekali-kali melakukan manipulasi pada dugaan
fraktur servikal)
• Dada, pemeriksaan fungsi jantung dan pare secara
sistematik dan teliti
• Perut, meliputi pemeriksaan hati, limpa, ada distensi atau
tidak
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
• Fokus awal: lokalisasi neuroanatomi:
- RAS
- bihemisfer
Dasar: refleks-refleks batang otak
pemeriksaan motorik
Pendekatan Klinis
3. Pemeriksaan neurologik
Dasar: lokalisasi neuroanatomi
tujuan: 1. Untuk menilai fungsi batang otak
2. Untuk mencari adakah tanda-tanda
fokal.
Tentukan sifat gangguan kesadaran
Diagnosa diferensial dan pemeriksaan selanjutnya
tergantung pd apakah gangguan primer: arousal atau
konten.
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Kejang ?
• Kejang nonkonvulsif post trauma kepala atau stroke.
• Pemeriksaan rangsang meningeal
Tes Saraf Kranial: Hanya beberapa saraf kranial yang
bisa diperiksa dengan menstimulasi saraf sensori dan
amati respon motorik refleksnya.
CN I & II di atas batang otak.CN III – XII berlokasi
sepanjang batang otak.
CN XI (accessory) berasal dari spinalis, muncul ke atas di
antara N X dan N.XII.
Pemeriksaan untuk menetapkan letak proses patologik di batang otak
Observasi umum, meliputi:
• Darah
Yang harus diperiksa adalah jumlah lekosit dan diferensiasinya, kadar
hemoglobin, hematokrit, fungsi hati, fungsi ginjal„ elektrolit, kadar gula
darah, faal hemostatik
• Cairan serebrospinal
Bila ada indikasi yang kuat misalnya pada kasus infeksi
Pemeriksaan dengan alat
1. Oftalmoskop
2. Elektroensefalografi
3. Ekhoensefalografi
4. CT Scan atau MRI
5. Arteriografi
PENATALAKSANAAN
Setiap pasien penurunan kesadran harus dikelola menurut
pedoman sebagai berikut:
1. Pernapasan
• Harus diusahakan agar jalan napas tetap bebeas dari obstruksi
• Posisi yang baik adalah miring dengan kepala lebih rendah dari badan
supaya darah atau cairan yang dimuntahkan dapat mengalir keluar
2. Tekanan darah
• Harus diusahakan agar tekanan darah cukup tinggi untuk memompa darah
ke otak
3. Otak
• Periksalah kemungkinan adanya edema otak
• Hentikan kejang yang ada
PENATALAKSANAAN
4. Vesika urinaria
• Periksalah apakah ada retensio atau inkontinensia urin
• Pemaasangan kateter merupakan suatu keharusan
5. Gastro-intestinal
• Perhatikan kecukupan kalori, vitamin dan elektrolit
• Pemasangan nasogastric tube berperan ganda: untuk memasukkan makanan
dan obat-obatan serta untuk memudahkan pemeriksaan apakah ada perdarahan
lambung (stress ulcer)
• Periksalah apakah ada tumpukan skibala
.
NOTE :
• Perlu diketahui secara cepat etiologi dari penurunan kesadaran
(struktural / metabolik) melalui pemeriksaan fisik sehingga
penatalaksanaan dapat dilakukan sesegera mungkin secara
efektif