Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RSD dr. SOEMARNO SOSROATMODJO

LOW BACK PAIN


Nyeri dan rasa tidak nyaman, yang berlokasi dibawah daerah costa
dan di atas lipatan gluteal bawah, dengan atau tanpa nyeri tungkai.
1. Pengertian 1. Akut : < 6 minggu
2. Sub-akut : antara 6 – 12 minggu
3. Kronik : ≥ 12 minggu
1. Letak / lokasi nyeri
2. Penyebaran nyeri
3. Sifat nyeri
4. Pengaruh aktivitas terhadap nyeri
5. Pengaruh posisi tubuh
6. Trauma ?
7. Proses terjadinya nyeri : akut / kronis ?
8. Obat-obat yang pernah diminum (analgesic)
9. Kemungkinan proses keganasan
2. Anamnesis 10. Riwayat menstruasi
11. Kondisi mental / emosional
12. Identifikasi red flags (riwayat kanker, penurunan
13. BB, penggunaan narkoba, kortikosteroid lama
14. Immunusupressan, HIV, onset pada usia <20
tahun atau pada usia >55 tahun, trauma mayor,
osteoporosis, demam,
15. Nyeri saat istirahat / malam hari, gangguan BAB
/ BAK)

1. Pemeriksaan Umum
a. Vital sign
b. Inspeksi : kurvatura, sikap
c. Palpasi
d. Perkusi
2. Pemeriksaan Neurologis
a. Pemeriksaan motorik
b. Pemeriksaan sensorik
c. Pemeriksaan refleks
d. Pada HNP L4, 5 refleks patella (-)
e. Pada HNP L5, S1 refleks achiles (-)
f. Pemeriksaan range of movement 
3. Pemeriksaan Fisik
g. Lasegue test
h. (+) → HNP
i. Lasegue test menyilang
j. (+) → HNP
k.  Naffziger test
l. Percobaan Valsava
m. Percobaan Patrick
n.  Nyeri → kelainan di sendi panggul

o. Percobaan Kontra Patrick


p. p.  Nyeri → kelainan di sendi panggul
3. Percobaan Prespirasi

4. Pemeriksaan Penunjang 1. Rontgen


2. CT-Scan
3. MRI
Anamnesis yang tajam & pemeriksaan fisik harus
dilakukan, kemudian pasien dimasukkan kedalam
salah-satu dari 3 kategori dibawah ini untuk
menentukan langkah selanjutnya :
Kategori 1. LBP non-spesifik
1.  LBP not attributed to recognizable, known
specific pathology
2. (seperti infeksi, tumor, osteoporosis, ankylosing
spondylitis, fraktur, inflamasi, sindrom radikuler
atau cauda equine).
3. Pemeriksaan imaging atau tes diagnostik lain
tidak diperlukan.

Kategori 2. LBP yang berhubungan


dengan radiculopathy atau stenosis
spinal
1.  Nyeri yang persisten
5. Kriteria Diagnosis 2.  Imaging & tes diagnostik lain perlu dilakukan.
MRI lebih baik dibanding CT.
3. Pasien dengan tanda & gejala spinal stenosis /
radiculopathy dievaluasi dengan MRI atau CT
hanya jika mereka merupakan kandidat potensial
untuk intervensi invasi (bedah atau injeksi steroid
epidural).

Kategori 3. LBP associated with another


specific spinal cause
1. Defisit neurologis yang berat atau bersifat
 progresif
2. Terdapat underlying disease (seperti tumor,
infeksi, ankylosing spondylitis, fraktur kompresi,
atau sindrom cauda equina)

6. Diagnosis Kerja Low Back Pain

7. Diagnosis Banding 1. Kelainan-kelainan organ abdomen


2. Kelainan-kelainan ongga pelvis
8. Tatalaksana Farmakologis
1. Acetaminophen (analgetic non narcotics) atau
nonsteroidal anti- inflammatory drugs (NSAIDs)
adalah obat lini pertama → pereda nyeri ringan
2.  Muscle relaxants → spasme akut
3.  Narkotik → pereda nyeri sedang – hebat (jika
obat-obat diatas gagal)
4. Antikonvulsan → nyeri neurogenik 

Non Farmakologis
1. Manipulasi spinal → untuk LBP akut
2. Rehabilitasi, exercise, acupuncture, massage,
manipulasi spinal, yoga, cognitive-behavioral
therapy, atau progressive relaxation → untuk
LBP kronik atau subakut
Ad vitam : dubia ad bonam
9. Prognosis Ad sanctionam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
1. PPK RSDM
2. American College of Physicians. (2011).
Radiology Tests for patients with low back pain:
10. Kepustakaan high-value health care advice from the American
College of Physicians.  Annals of Internal Medicine,
154(3), I-36.
3. Amarican College of Radiology. (2011).  ACR
appropriateness criteria: low back pain. Page 133-
134

Anda mungkin juga menyukai