Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

LOW BACK PAIN


1. Pengertian Nyeri dan rasa tidak nyaman yang berlokasi di bawah daerah costae dan di atas
lipatan gluteal bawah, dengan atau tanpa nyeri tungkai.
1. Akut : < 6 minggu
2. Sub-akut : antara 6 – 12 minggu
3. Kronis : > 12 minggu

2. Anamnesis 1. Letak atau lokasi nyeri


2. Penyebaran nyeri
3. Sifat nyeri
4. Pengaruh aktivitas terhadap nyeri
5. Pengaruh posisi tubuh
6. Riwayat trauma sebelumnya
7. Proses terjadinya nyeri (akut/ kronis)
8. Obat-obatan yang pernah dikonsumsi
9. Kemungkinan proses keganasan
Identifikasi red flags (riwayat kanker, penurunan BB, penggunaan narkoba,
penggunaan kortikosteroid lama/ imunosupresan, HIV, onset pada usia < 20
tahun/ > 55 tahun, trauma mayor, osteoporosis, demam, nyeri saat istirahat/
malam hari, gangguan BAB/ BAK).
3. Pemeriksaan fisik 1. Pemeriksaan Umum
a. Tanda-tanda vital
b. Inspeksi : kurvatura, sikap
c. Palpasi
d. Perkusi
2. Pemeriksaan Neurologis
a. Pemeriksaan motorik
b. Pemeriksaan sensorik
c. Pemeriksaan refleks
 Pada HNP L4, 5 : refleks patella (-)
 Pada HNP L5, S1 : refleks Achilles (-)
d. Pemeriksaan ROM
e. Laseque test (positif pada radikulopati)
f. Laseque test menyilang (positif pada radikulopati)
g. Manuver valsava
h. Patrick test (nyeri (+) jika ada kelainan di pangkal paha)
i. Kontra Patrick test (nyeri (+) jika ada kelainan di sendi panggul)

4. Kriteria Diagnosis Anamnesis yang tajam dan pemeriksaan fisik harus dilakukan, kemudian pasien
dimasukkan ke dalam salah satu dari 3 kategori di bawah ini untuk menentukan
langkah selanjutnya.
1. Kategori 1. LBP Non-Spesifik
a. LBP yang tidak disebabkan oleh proses patologis yang spesifik (seperti
infeksi, tumor, osteoporosis, ankylosing spondylitis, fraktur, inflamasi,
sindrom radikuler, atau cauda equina)
b. Pemeriksaan imaging atau tes diagnostik lain tidak diperlukan.
2. Kategori 2. LBP yang berhubungan dengan radikulopati atau stenosis spinal
a. Nyeri yang persisten
b. Imaging dan tes diagnostik lain perlu dilakukan (MRI lebih baik diband-
ingkan CT)
c. Pasien dengan tanda dan gejala spinal stenosis/ radikulopati dievaluasi
dengan MRI atau CT hanya jika mereka merupakan kandidat potensial
untuk intervensi invasive (bedah atau injeksi steroid epidural)
3. Kategori 3. LBP associated with another specific spinal cause
a. Defisit neurologis yang berat atau bersifat progresif
Terdapat underlying disease (seperti tumor, infeksi, ankylosing spondylitis,
fraktur kompresi, atau sindrom cauda equina)

5. Diagnosis kerja Low back pain

6. Diagnosis 1. Kelainan-kelainan organ abdomen


Banding 2. Kelainan-kelainan organ rongga pelvis

7.Pemeriksaan 1. Rontgen (sesuai indikasi)


penunjang
2. CT ( sesuai indikasi )
3. MRI (sesuai indikasi)

8. Tatalaksana 1. Farmakologis
a. Parasetamol (analgetik non-narkotik) atau NSAID adalah obat lini per-
tama sebagai pereda nyeri ringan
b. Muscle relaxant untuk mengatasi spasme akut
c. Narkotik sebagai pereda nyeri sedang – hebat (jika obat-obat di atas ga-
gal)
d. Antikonvulsan untuk mengatasi nyeri neurogenik.
e. Antidepresan trisiklik, bila bersifat kronik atau cenderung menjadi
kronik ( aspek Bio psikososial )
2. Non Farmakologis
Rehabilitasi, exercise, akupuntur, masase, yoga, cognitive-behavioral
therapy, atau progressive relaxation  untuk LBP kronik atau sub-akut

9. Edukasi (hospital  Bedrest selama 1 – 2 hari jika diperlukan


health promotion)  Hindari mengangkat beban berat
Hindari membungkukkan badan
10. Prognosis Ad Vitam : Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Kepustakaan Chou, D., et al. 2007. Diagnosis & Treatment of low Back pain: a Joint Clinical
Practice Guideline from the American College of Physicians and the American
Pain Society. Annals of Internal Medicine.

Anda mungkin juga menyukai