4. Kriteria Diagnosis Anamnesis yang tajam dan pemeriksaan fisik harus dilakukan, kemudian pasien
dimasukkan ke dalam salah satu dari 3 kategori di bawah ini untuk menentukan
langkah selanjutnya.
1. Kategori 1. LBP Non-Spesifik
a. LBP yang tidak disebabkan oleh proses patologis yang spesifik (seperti
infeksi, tumor, osteoporosis, ankylosing spondylitis, fraktur, inflamasi,
sindrom radikuler, atau cauda equina)
b. Pemeriksaan imaging atau tes diagnostik lain tidak diperlukan.
2. Kategori 2. LBP yang berhubungan dengan radikulopati atau stenosis spinal
a. Nyeri yang persisten
b. Imaging dan tes diagnostik lain perlu dilakukan (MRI lebih baik diband-
ingkan CT)
c. Pasien dengan tanda dan gejala spinal stenosis/ radikulopati dievaluasi
dengan MRI atau CT hanya jika mereka merupakan kandidat potensial
untuk intervensi invasive (bedah atau injeksi steroid epidural)
3. Kategori 3. LBP associated with another specific spinal cause
a. Defisit neurologis yang berat atau bersifat progresif
Terdapat underlying disease (seperti tumor, infeksi, ankylosing spondylitis,
fraktur kompresi, atau sindrom cauda equina)
8. Tatalaksana 1. Farmakologis
a. Parasetamol (analgetik non-narkotik) atau NSAID adalah obat lini per-
tama sebagai pereda nyeri ringan
b. Muscle relaxant untuk mengatasi spasme akut
c. Narkotik sebagai pereda nyeri sedang – hebat (jika obat-obat di atas ga-
gal)
d. Antikonvulsan untuk mengatasi nyeri neurogenik.
e. Antidepresan trisiklik, bila bersifat kronik atau cenderung menjadi
kronik ( aspek Bio psikososial )
2. Non Farmakologis
Rehabilitasi, exercise, akupuntur, masase, yoga, cognitive-behavioral
therapy, atau progressive relaxation untuk LBP kronik atau sub-akut