2. Anamnesis Demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernafas atau
sesak, Sakit tenggorokan, riwayat kontak dengan covid terkonfirmasi positif
3. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tergantung ringan atau beratnya
manifestasi klinis.
1. Tingkat kesadaran : komposmetis atau penurunan kesadaran
2. Tanda vital : frekuensi nadi meningkat, frekuensi nafas meningkat,
tekanan darah normal atau menurun, suhu tubuh meningkat. Saturasi
oksigen dapat normal atau turun.
3. Dapat disertai retraksi otot pernapasan
4. Pemeriksaan fisik paru didapatkan inspeksi dapat tidak simetris statis
dan dinamis, fremitus raba mengeras, redup pada daerah konsolidasi,
suara napas bronkovesikuler atau bronkial dan ronki kasar
3. Berat
a. Isolasi dan pemantauan
Isolasi diruang isolasi rumah sakit rujukan atau rumah sakit secara
kohorting
b. Non farmakologis
1) Istirahat total, intake kalori adekuat, kontrol elektrolit, status
hidrasi (terapi cairan). Dan oksigen
2) Pemantauan laboratorium daerah perifer lengkap berikut dengan
hitung jenis, bila memungkinkan ditambahkan dengan CRP,
fungsi ginjal, fungsi hati, hemostatis, LDH, D-dimer.
3) Pemeriksaan foto toraks serial bila perburukan
4) Monitor tanda-tanda sebagai berikut :
a) Takipnea, frekuensi napas ≥ 30x/min,
b) Saturasi oksigen dengan pulse oximetry ≤93% (di jari)
c) PaO2/FiO2≤300 mmHg
d) Peningkatan sebanyak > 50% di keterlibatan area paru-paru
pada pencitraan toraks dalm 24-48 jam
e) Limfopenia progresif
f) Peningkatan CRP Progresif
g) Aisidosis laktat progesif
5) Monitor keadaan kritis
a) Gagal napas yang membutuhkan ventilasi mekanik, shock
atau gagal multiorgan yang memerlukan perawatan ICU
b) Bila terjasi gagal napas disertai ARDS pertimbangakan
penggunaan ventilator mekanik (alur gambar 1)
c) 3 langkah yang penting dalam pencegahan perburukan
penyakit yaitu sebagai berikut :
- Gunakan high flow nasal canulla( HFNC) atau non –
invasive mechanical ventilation (NIV) pada pasien denga
ARDS atau efusi paru luas.HFNC lebih disarankan
dibandingkan NIV (alur gambar 1)
- Pembatasan resusitasi cairan, terutama pada pasien
dengan edema paru
- Posisikan pasien sadar dalam posisi tengkurep (awake
prone position)
d) Prinsip terapi oksigen
- NRM : 15 liter per menit
- HFNC
Jika dibutuhkan, tenaga kesehatan harus
menggunakan respirator (PAPR, NP5)
CORONAVIRUS (COVID-19)
10. Prognosis Pasien COVID-19 umumnya bergantung pada usia. Komplikasi umum
terjadi pada pasien COVID-19 dengan faktor risiko.
11. Tingkat Evidens I / II / III / IV
12. Tingkat Rekomendasi A/B/C
CORONAVIRUS (COVID-19)