2. Fatique
3. Malaise
4. Sakit kepala
5. Myalgia
6. Arthralgia
7. Batuk produktif/batuk tidak produktif
dengan sputum purulent, bisa disertai darah
8. Sesak napas
9. Nyeri dada
3. PEMERIKSAAN FISIK 1. Demam
2. Sesak napas (berbicara dengan kalimat terpengal)
3. Perkusi paru pekak
4. Ronki nyaring
5. Suara pernapasan bronchial.
3. KRITERIA DIAGNOSIS Kriteria rawat jalan:
1. Tanpa penyakit kardiopulmonal, tanpa
faktor modifikasi (Grup I)
2. Terdapat riwayat penyakit kardiopulmonal dan/
atau faktor modifikasi (Grup II)
Faktor modifikasi: penyakit jantung, hati, atau ginjal
yang kronis, diabetes mellitus, alkoholik, keganasan,
asplenia, imunokompromais menggunakan antibiotik
dalam 3 bulan terakhir, adanya risiko streptococcus
pneumonia resisten obat.
Kriteria rawat inap (Grup III):
Jika terdapat kriteria CURB-65 ≥2
1. Confusion
2. Uremia (BUN > 19 mg/dL or 7 mmol/L)
3. Respiratory rate (> 30x/menit)
4. Blood preassure (diastolik < 60 or sistolik < 90
mmHg) 65 tahun atau lebih atau tidak
mendapatkan perawatan yang baik di rumah.
Kriteria rawat ICU (Grup IV):
1. Ditemukan 1 diatara 2 kriteria mayor:
a. Memerlukan ventilasi mekanik
c. Infiltrat multilobus
d. Konfusi
e. Blood urea nitrogen (BUN) > 20 mg/dL
f. Leukopenia (leukosit < 100.000 mm3)
g. Hipotermi (suhu tubuh < 36°C)
h. Hipotensi, memerlukan terapi cairan agresif
Tatalaksana antibiotik:
1. Terapi antibiotik diberikan selama 5 hari
untuk pasien rawat jalan dan 7 hari untuk pasien
rawat inap. (1A)
2. Syarat untuk alih terapi antibiotik intravena ke
oral (ATS 2007): Hemodinamik stabil dan gejala
klinis membaik (2A)
8. EDUKASI
9. PROGNOSIS