Anda di halaman 1dari 6

PPK RSUD MANGGELEWA PARU

LOGO RSUD PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


MENGGELEWA DOMPU RSUD MANGGELEWA DOMPU
KELOMPOK STAF MEDIS PARU 2023
PPOK
1 DEFINISI Penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati, yang ditandai dengan
keterbatasan aliran udara yang progresif dan berhubungan dengan
peningkatan respon inflamasi kronik pada saluran napas dan paru terhadap
gas atau partikel berbahaya lainnya. Eksaserbasi dan komorbid berkontribusi
pada keparahan penyakit pada pasien
2 ANAMNESIS Umumnya terjadi pada usia diatas 40 tahun
Gejala pernapasan berupa sesak umumnya terus menerus, progresif seiring
waktu, memburuk terutama selama latihan atau aktivitas. Gejala batuk kronik
dengan produksi sputum, dan disertai dengan suara mengi, namun mungkin
batuk hilang timbul dan tidak produktif. Riwayat terpapar partikel dan gas
beracun (terutama asap rokok dan biomass fuel) Riwayat keluarga dengan
PPOK, atau kondisi saat masih anak-anak, seperti berat badan lahir rendah,
infeksi saluran napas berulang
3 PEMERIKSAAN Adanya tanda-tanda hiperinflasi
FISIK Adanya tanda-tanda insufisiensi pernapasan
Abnormalitas pada auskultasi (wheezing dan/atau crackle)

4 KRITERIA Pemeriksaan penunjang dilakukan bila perlu


DIAGNOSIS
5 DIAGNOSIS KERJA 1. Adanya gejala dan tanda sesuai dengan PPOK
2. Penilaian risiko dan berat eksaserbasi
a. mMRC untuk menentukan skala sesak napas dengan nilai 0-4
b. CAT (COPD Assesment Test) untuk menilai gejala harian meliputi
keluhan batuk, jumlah dahak, gejala sesak, kemampuan aktivitas,
gangguan tidur dan kelemahan fisik)
6 DIAGNOSIS 1. Berdasarkan Populasi
BANDING a. PPOK Populasi A
Tidak pernah ekaserbasi atau hanya 1 kali kunjungan ke rumah sakit
karena eksaserbasi berat selama 1 tahun dengan nilai mMRC 0-1
dan CAT < 10 (dapat dilakukan rujuk balik untuk pasien jkn/ bpjs)
b. PPOK Populasi B
Tidak pernah atau hanya 1 kali kunjungan ke rumah sakit karena
eksaserbasi berat selama 1 tahun
tetapi nilai mMRC >= 2 dan CAT >= 10
c. PPOK Populasi C
>= 2 kali eksaserbasi atau >= 1 kali kunjungan ke rumah sakit
karena eksaserbasi berat selama 1 tahun dengan nilai mMRC 0-1
dan CAT < 10
d. PPOK Populasi D
e. >= 2 kali eksaserbasi atau >= 1 kali kunjungan ke rumah sakit
karena eksaserbasi berat selama 1 tahun dengan nilai mMRC >= 2
dan CAT
>= 10
7 PEMERIKSAAN 1. Asma Bronkial
PENUNJANG 2. Gagal jantung kongestif
3. Bronkiektasis
4. Tuberkulosis
5. Bronkiolitis obliteratif
6. Panbronkiolitis difus
8 TERAPI 1. Medikamentosa
a. Bronkodilator inhalasi
Agonis β2 (SABA, LABA) dan antikolinergik inhalasi (SAMA, LAMA)
b. Antiinflamasi
Kortikosteroid inhalasi (ICS), PDE4 inhibitor,
c. Antibiotik bila perlu Azithromycin dan Erythromycin
d. Mukolitik bila perlu N-Acetyl Cystein dan Carbocystein
Populasi A: Pemberian bronkodilator berdasarkan efek terhadapgejala sesak.
Dapat diberikan bronkodilator kerja cepat (SABA, SAMA) ataupun
bronkodilator kerja lama (LABA, LAMA)
Populasi B: Terapi awal dengan bronkodilator kerja lama. Untuk pasien dengan
sesak menetap dengan monoterapi, direkomendasikan penggunaan dua
bronkodilator.
Polpulasi C: Terapi awal dengan satu bronkodilator kerja
lama.Direkomendasikan penggunaan LAMA. Pada eksaserbasi
persisten, direkomendasikan penggunaan kombinasi
bronkodilator kerja lama atau kombinasi LABA dengan ICS.
Populasi D: Direkomendasikan memulai terapi dengan kombinasi
LABA dan LAMA. Apabila masih mengalami eksaserbasi
direkomendasikan kombinasi LAMA, LABA dan ICS. Pertimbangan
pemberian Roflumilast untuk pasien dengan FEV1< 50% prediksi
dan bronkitis kronis. Makrolid (Azithromycin) pada bekas perokok.
2. Nonmedikamentosa
a. Disarankan vaksinasi influenza untuk semua pasien PPOK,
vaksinasi pneumokokal untuk usia > 65 tahun atau usia lebih
muda dengan komorbid penyakit jantung dan paru kronik.
b. Oksigen
Penggunaan Long-term oxygen therapy pada pasien hipoksemia
berat.
c. Ventilasi mekanis
Penggunaan long-term non-invasive ventilation pada hiperkapnia
kronik berat
d. Nutrisi adekuat untuk mencegah kelaparan dan menghindari
kelelahan otot pada pasien malnutrisi.
e. Rehabilitasi dengan aktivitas fisik dan latihan pernapasan untuk
mengurangi disabilitas bila perlu
9 EDUKASI 1. Berhenti merokok
2. Aktivitas fisik
3. Tidur yang cukup
4. Diet sehat
5. Strategi managemen stres
6. Mengenali gejala eksaserbasi
7. Penggunaan obat yang tepat
8. Kontrol teratur
10 PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia
11 INDIKATOR MEDIS 1. Sesak berkurang atau hilang
2. Dapat mobilisasi
3. Perbaikan kondisi klinis dan pemeriksaan lain
4. Penyakit penyerta tertangani
5. Mengerti pemakaian obat
13 PENYULIT -
14 DAFTAR PUSTAKA Penyakit Paru Obstruksi Kronik, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2016. Global Initiative for Chronic
obstructive Lung Disease (GOLD). 2018
PPK RSUD MANGGELEWA PARU

LOGO RSUD PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


MENGGELEWA DOMPU RSUD MANGGELEWA DOMPU
KELOMPOK STAF MEDIS PARU 2023
BRONKITIS
1 DEFINISI Bronkitis adalah suatu perdangan pada bronkus. Radang dapat berupa
hiersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang minimal selama 3
bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien
yang tidak terdapat penyebab lain. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan
pada akhirnya akan sembuh sempurna, namun pada penderita yang memiliki
penyakit menahun dan pada usia lanjut, bronkitis dapat menjadi serius.
Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronkitis yaitu :
rokok, infeksi, dan polusi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor
keturunan dan status sosial.
Bronkitis akut adalah peradangan pada bronkus yang disebabkan oleh infeksi
saluran napas yang ditandai dengan batuk (berdahak atau tidak berdahak)
dan berlangsung hingga 3 minggu.
2 ANAMNESIS Batuk dengan atau tanpa produksi sputum dalam 3 minggu terakhir, tanpa
bukti klinis pneumonia, dan tidak terdapat kecurigaan imunokompromise.
Common cold, refluk esofagitis, dan PPOK excaserbasi akut patut
dipertimbangkan sebelumnya sebagai penyebab batuk lama yg lain.
Pertimbangkandiagnosa lain jikabatuklebihdaritigaminggu, dengan gejala
tambahan lain
3 PEMERIKSAAN Tidak spesifik tergantung lokasi yang terkenamirip 2nfluenza / common
FISIK colddimanapemeriksaanfisikparubiasanya normal
tanpaterdapattemuankelainandalampemeriksaanfisik
4 KRITERIA Infeksi saluran nafas akut dalam 3 minggu tanpa bukti pneumonia
DIAGNOSIS
5 DIAGNOSIS KERJA BRONKITIS
6 DIAGNOSIS 1. Infeksi akut saluran napas bagian atas
BANDING 2. Bronkopneumonia
3. TB Paru
7 PEMERIKSAAN Laboratorium rutin darah: hitung leukosit mungkin meninggi pada hitung
PENUNJANG jenis, terdapat dominasi sel leukosit PMN C-Reaktif protein bisa meningkat
8 TERAPI Terapi Umum :
1. Beta2 agonis bronkodilator hanyadiberikan
padapasiendengangejalaobstruksi
2. Antibiotiktidakperludigunakanuntuk bronchitis akutdengankondisiumum
yang
baikkarenainfeksinyakebanyakandisebabkanoleh virus.
Penggunaanantibiotikterutamauntukpasiendenganresiko yang tinggiterhadap
pneumonia, umur>dari 75 tahun, demamtinggi, penyakitjantung, PPOK,
diabetes, mendapatterapiimunosupresif, danpasienpengguna alcohol.
Antibiotik
yang disarankanadalahamoksilin 750mg 3 kali sehari, atau doksisiklin150mg
sekalisehariselama 5-7 hari.
3. antitusif diberikan untuk mengurangi gejala batuk tetapi hanya untuk
jangka pendek
4. mukolitik tidak disarankan.
9 EDUKASI 1. merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri
2. batuk dapat bertahan dalam 3 minggu
3. istirahat yang cukup
4. intake cairan oral yang cukup
5. berhenti merokok dan menghindari second hand smoke
10 PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia
11 INDIKATOR MEDIS 1. klinis (pemeriksaan fisik) membaik

13 PENYULIT -
14 DAFTAR PUSTAKA

PPK RSUD MANGGELEWA PARU

LOGO RSUD PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


MENGGELEWA DOMPU RSUD MANGGELEWA DOMPU
KELOMPOK STAF MEDIS PARU 2023
TUBERKOLOSIS
1 DEFINISI
2 ANAMNESIS
3 PEMERIKSAAN
FISIK
4 KRITERIA
DIAGNOSIS
5 DIAGNOSIS KERJA Gangren diabetik
6 DIAGNOSIS
BANDING
7 PEMERIKSAAN 1. Laboratorium : pemeriksaan darah lengkap
PENUNJANG 2. Mikrobiologi : -
8 TERAPI
9 EDUKASI 1. Diagnosis dan rencana tindakan.
2. Komplikasi dan resiko
10 PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia
11 INDIKATOR MEDIS -
13 PENYULIT -
14 DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Ajar Ilmu Bedah FKUI
2. Principal of surgery, Schwartz’s
3. Konsensus nasional IKABI

Anda mungkin juga menyukai