Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

RUMAH SAKIT ……..

SYOK ANAFILAKTIK PASKA VAKSINASI


Kasus
Definisi Syok yang diakibatkan oleh reaksi anafilaktik adalah reaksi
hipersensitifitas generalisata atau sistemik yang terjadi dengan
cepat (umumnya 5-30 menit sesudah suntikan) serius dan
mengancam jiwa setelah mendapatkan suntikan vaksin.
Anamnesis 1. Riwayat vaksinasi.
2. Tanda awal anafilaktik adalah kemerahan (eritema)
menyeluruh dan gatal (urtikaria) dengan obstruksi jalan
nafas atas dan/atau bawah.

Pemeriksaan fisik 1. Tingkat kesadaran


2. Vital sign :TD: Hipotensi,N:Takikardi,RR: Takipnea
3. Gejala Organ

Kriteria diagnosa Kriteria 1. Gejala muncul tiba-tiba dalam menit sampai jam,
melibatkan kulit, jaringan mukosa, atau keduanya ( mis: bercak
merah di seluruh tubuh, terasa gatal dan panas, bibir, lidah, dan
uvula, bengkak) Ditambah sedikitnya satu dari keadaan berikut :
a. Gejala pada pernafasan (mis: sesak napas, mengi, batuk,
stridor, hipoksemia)
b. Tekanan darah menurun mendadak atau timbulnya gejala
disfungsi organ seperti hipotonia (kolaps), inkontinensia.

Kriteria 2. Dua atau lebih dari keadaan berikut yang muncul


mendadak setelah pajanan alergen atau pemicu lainnya
a. Gejala muncul tiba-tiba dalam hitungan menit sampai jam
melibatkan kulit, jaringan mukosa, atau keduanya (mis:
bercak merah di seluruh tubuh, terasa gatal dan panas,
bibir, lidah dan uvula bengkak.
b. Gejala pada pernafasan (mis: sesak napas, mengi, batuk,
stridor, hipoksemia)
c. Tekanan darah menurun mendadak atau timbulnya gejala
disfungsi organ seperti hypotonia (kolaps), inkontinensia
d. Gejala pencernaan yang timbul mendadak (mis: nyeri perut
sampai kram, muntah)

Kriteria 3. Tekanan darah berkurang setelah pajanan


alergen**yang diketahui untuk pasien (dalam hitungan menit
sampai jam)

-1-
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
RUMAH SAKIT ……..

a. Bayi dan anak-anak: Tekanan darah sistolik rendah


(spesifik usia) atau pengurangan tekanan darah sistolik
yang lebih besar dari 30%.
b. Dewasa: tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg atau
lebih besar pengurangan tekanan darah sampai 30% dari
batas atas garis pasien tersebut.

Diagnosis Syok anafilaktik


Diagnosis banding 1. Reaksi Vasovagal
2. Infark Miokard
3. Reaksi Hipoglikemik
4. Asma Bronkial
5. Rhinitis Alergika

Pemeriksaan 1. Analisis Gas Darah (AGD)


penunjang 2. Tes Gula Darah
3. Tes Fungsi Ginjal
4. EKG
5. Rontgen toraks

Terapi 1. Nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernafasan, status


mental, kulit, dan berat badan (massa).
2. Berikan epinefrin (adrenalin) intramuskular pada
regio mid- anterolateral paha, 0,01 mg/kg larutan
1:1000 (1mg/ml), maksimum 0,5 mg (dewasa): catat
waktu pemberian dosis dan ulangi 5-15 menit jika
diperlukan. Kebanyakan pasien respon terhadap 1-2 dosis.
3. Letakkan pasien telentang atau pada posisi paling
nyaman jika terdapat distres pernafasan atau muntah;
elevasi ekstremitas bawah; kejadian fatal dapat terjadi
dalam beberapa detik jika pasien berdiri atau duduk tiba-tiba.
4. Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi (6-8L/menit)
dengan masker atau oropharyngeal airway.
5. Berikan akses intravena menggunakan jarum atau kateter
dengan kanula diameter besar(14-16 G), Jika diperlukan,
berikan 1-2 liter cairan NaCl 0,9% (isotonik) salin
dengan cepat (mis: 5-10 ml/kg pada 5-10 menit awal pada
orang dewasa).

-2-
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
RUMAH SAKIT ……..

6. Jika diperlukan, lakukan resusitasi kardiopulmoner


dengan kompresi dada secara kontinyu dan amankan
pernafasan.
7. Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi
jantung, status pernafasan dan oksigenasi pasien sesering
mungkin dalam interval regular.
8. Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi
jantung, status pernafasan dan oksigenasi pasien sesering
mungkin dalam interval regular.
9. Catat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi denyut
jantung, frekuensi pernafasan, denyut nadi) setiap waktu dan
catat dosis setiap pengobatan yang diberikan. Yakinkan
catatan detail tersebut juga dibawa bersama pasien ketika
dirujuk.
10. Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas, sehingga
pasien tersebut tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin
tersebut.

Isi dari kit anafilaktik terdiri dari:


a. Satu ampul epinefrin 1:1000
b. Aminofilin ampul, difenhidramin vial, dexamethasone
ampul
c. Beberapa spuit 1 mL
d. Beberapa infus set
e. Beberapa kantong NaCl 0.9 % atau Dextrose 5%
f. Tabung Oksigen
Edukasi 1. Mencatat penyebab reaksi anafilaktik di rekam medis
serta memberitahukan kepada pasien dan keluarga.
2. Jangan memberikan vaksin yang sama pada Vaksinasi
berikutnya.

Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam


Ad sanactionam : dubia ad bonam/malam
Ad functionam : dubia ad bonam/malam
Tingkat evidence I / II / III / IV
Tingkat rekomendasi A/B/C
Penelaah kritis Dokter spesialis penyakit dalam/anak
Indikator medis 1. Kesadaran membaik.

-3-
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
RUMAH SAKIT ……..

2. Tanda-tanda vital membaik.

Kepustakaan Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

-4-

Anda mungkin juga menyukai