BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Ruang Lingkup
D. Sasaran
LAMPIRAN
Daftar Tilik Reviu Dokumen Penetapan Lembaga Independen Penyelenggara
Akreditasi Rumah Sakit
-2-
PETUNJUK TEKNIS
PENETAPAN LEMBAGA INDEPENDEN PENYELENGGARA AKREDITASI
RUMAH SAKIT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3,500
3,000 2,776 2,813 2,877
2,488 2,601
2,500
2,000
1,500
1,000
500
-
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
3500
2813 2877
3000 2601 2776
2500 2465
2000 1970
Jumlah RS
1500 1481 RS Terakreditasi
1000
828
500
0
2016 2017 2018 2019
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi lembaga independen penyelenggara akreditasi rumah
sakit baik dari dalam maupun luar negeri dalam penyelenggaraan
mengajukan permohonan penetapan sebagai lembaga independen
penyelenggara akreditasi di Indonesia.
2. Tujuan Khusus
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit dapat :
- memahami dokumen persyaratan dan prosedur penetapan lembaga
oleh Menteri
- memahami wewenang dan kewajiban lembaga
- melaksanakan akreditasi sesuai peraturan perundang-undangan
- berperan sebagai penggerak budaya mutu dan keselamatan pasien di
rumah sakit.
-4-
C. Ruang Lingkup
Hal-hal yang diatur di dalam Petunjuk Teknis Penetapan Lembaga
Independen Penyelenggara Akreditasi meliputi :
1. Persyaratan dokumen untuk dapat ditetapkan sebagai Lembaga
Independen Penyelenggara Akreditasi.
2. Alur permohonan, Tim dan penetapan Lembaga Independen
Penyelenggara Akreditasi.
3. Wewenang dan kewajiban Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi.
4. Pembinaan dan pengawasan Lembaga Independen Penyelenggara
Akreditasi oleh Kementerian Kesehatan.
D. Sasaran
Sasaran petunjuk teknis ini adalah seluruh lembaga independen
penyelenggara akreditasi baik dari dalam maupun dari luar negeri yang
melaksanakan akreditasi di Indonesia.
-5-
BAB II
PERSYARATAN LEMBAGA INDEPENDEN PENYELENGGARA AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Pengaturan tata kelola lembaga perlu dijelaskan di dalam Akta lembaga atau
dokumen lain misalnya Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga yang
menunjukkan kewenangan, akuntabilitas dan tanggung jawab, termasuk :
1. Pembentukan Dewan atau Komite Penasihat
Dewan atau Komite Penasihat memberikan arahan dalam menetapkan
program evaluasi eksternal, pendanaan, tata kelola lembaga, dan
pengembangan program evaluasi eksternal.
Komposisi Dewan atau Komite Penasihat tergantung pada kebijakan
pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya.
3. Pendanaan
Sumber dan penggunaan dana lembaga harus jelas untuk kepentingan
lembaga.
5. Waktu
Perlu ditentukan waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan,
penyelenggaraan dan pengembangan lembaga secara berkelanjutan
misalnya :
- Pengembangan dan pengujian standar
- Pengembangan dan pengujian metodologi penilaian
- Pemilihan dan pelatihan surveior
- Pengujian percontohan, pendidikan dan pemasaran
- Keputusan status akreditasi.
- Batasan waktu RS mengajukkan keberatan
Komunikasi dengan semua pemangku kepentingan dan masyarakat
untuk memperbarui informasi secara terus-menerus sangat penting
untuk pengembangan organisasi.
3. Fungsi Organisasi
a. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
b. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
c. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Arah
d. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
e. Kualifikasi dan Pendidikan Staf
f. Manajemen Informasi
4. Standar Rumah Sakit Pendidikan
a. Pendidikan Profesi Medis
b. Program Penelitian dengan Subjek Manusia
5. Program Nasional
a. Meningkatkan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi.
b. Percepatan perbaikan gizi masyarakat untuk pencegahan dan
penanggulangan permasalahan gizi ganda.
c. Peningkatan pengendalian penyakit.
d. Pembudayaan perilaku hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
e. Penguatan Sistem Kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional.
Fokus area dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit paling sedikit meliputi
hal-hal sebagai berikut :
BAB III
PENETAPAN LEMBAGA INDEPENDEN PENYELENGGARA AKREDITASI
RUMAH SAKIT
B. Tim Penetapan
Dokumen persyaratan yang telah dikirim kepada Menteri Kesehatan
dilakukan verifikasi oleh Tim Adhoc Penetapan Lembaga Independen
Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal yang bertanggung jawab terhadap pelayanan
kesehatan.
Tim Penetapan terdiri atas unsur-unsur :
1. Kementerian Kesehatan SOTK baru?
a. Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
b. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan
d. Sekretariat Ditjen Pelayanan Kesehatan
e. Biro Hukum dan Organisasi
2. Perhimpunan perumahsakitan PERSI
3. ADINKES
4. Praktisi rumah sakit
5. Akademisi
Persyaratan organisasi
1. .
Persyaratan individu :
1. Tidak ada konflik kepentingan
C. Persetujuan Standar
a. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit mengajukan
permohonan persetujuan standar kepada Menteri Kesehatan.
b. Menteri Kesehatan memberikan disposisi kepada Direktur Jenderal yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan.
c. Direktur Jenderal menugaskan Tim Penetapan Lembaga Independen
Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit melakukan verifikasi persyaratan
dokumen dan berkoordinasi dengan Lembaga Independen Penyelenggara
Akreditasi Rumah Sakit untuk dilakukan klarifikasi dokumen.
d. Apabila Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit
tidak memenuhi persyaratan maka Direktur Jenderal menginformasikan
kepada Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit
disertai dengan hasil verifikasi dokumen.
e. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit dapat
menyampaikan kelengkapan dokumen persyaratan untuk selanjutnya
dilakukan verifikasi oleh Tim Penetapan.
f. Standar Akreditasi Rumah Sakit yang telah memenuhi persyaratan
berdasarkan hasil verifikasi Tim Penetapan disetujui melalui Surat
Keputusan Menteri Kesehatan.
D. Penetapan Lembaga
1. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit mengajukan
permohonan penetapan kepada Menteri Kesehatan.
2. Menteri Kesehatan memberikan disposisi kepada Direktur Jenderal yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan.
3. Direktur Jenderal membentuk menugaskan Tim Adhoc Penetapan
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit melakukan
verifikasi persyaratan dokumen dan berkoordinasi dengan Lembaga
Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit untuk dilakukan
klarifikasi dokumen.
4. Jika diperlukan maka dilakukan visitasi Lembaga Independen
Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit.
5. Apabila Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit
tidak memenuhi persyaratan maka Direktur Jenderal menginformasikan
kepada Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit
disertai dengan hasil verifikasi dokumen.
6. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit dapat
menyampaikan kelengkapan dokumen persyaratan untuk selanjutnya
dilakukan verifikasi oleh Tim Penetapan.
7. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit yang telah
memenuhi persyaratan berdasarkan hasil verifikasi Tim Penetapan dapat
-25-
dokumen verifikasi
dan
klarifikasi
SK
SK rekomen tidak
Penetapan lengkap
Penetapan dasi lengkap
diterima
rekomendasi
melengkapi dokumen
-26-
BAB IV
WEWENANG DAN KEWAJIBAN LEMBAGA INDEPENDEN PENYELENGGARA
AKREDITASI RUMAH SAKIT
A. Wewenang Lembaga
1. Persiapan Akreditasi
a. Menyiapkan pembimbing dan surveior.
Harus ada sistem firewall yang jelas antara pembimbing dan surveior
untuk meminimalkan konflik kepentingan.
b. Melaksanakan pelatihan atau bimbingan akreditasi rumah sakit.
c. Menugaskan Tim Pembimbing untuk melakukan bimbingan
akreditasi.
d. Meminta kelengkapan persyaratan survei akreditasi.
2. Pelaksanaan Akreditasi
c. Meminta akses untuk melihat dokumen akreditasi rumah sakit.
d. Menugaskan Tim Surveior untuk melaksanakan survei akreditasi.
e. Menetapkan status akreditasi berdasarkan temuan objektif sesuai
standar akreditasi.
f. Menyampaikan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil survei.
3. Pascaakreditasi
a. Meminta laporan Perencanaan Perbaikan Strategis rumah sakit
berdasarkan rekomendasi perbaikan.
b. Melakukan penyesuaian penetapan status akreditasi atau
pelaksanaan kembali survei akreditasi berdasarkan hasil evaluasi
pascaakreditasi.
B. Kewajiban Lembaga
1. Pelaksanaan Akreditasi
a. Dalam melaksanakan akreditasi, Lembaga Independen Penyelenggara
Akreditasi Rumah Sakit menggunakan Standar Akreditasi yang telah
disetujui Menteri. Apabila ada perubahan Standar Akreditasi maka
harus diajukan permohonan persetujuan Standar Akreditasi kepada
Menteri dan Standar Akreditasi yang baru harus disosialisasikan
kepada rumah sakit.
b. Apabila Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit
menerima rekomendasi Direktur Jenderal untuk melakukan
penyesuaian penetapan status akreditasi atau pelaksanaan kembali
survei akreditasi karena ditemukan :
(1) adanya pelayanan kesehatan rumah sakit yang tidak sesuai
dengan indikator mutu,
(2) ketidaksesuaian status akreditasi berdasarkan Standar
Akreditasi saat pengawasan, dan/atau
(3) ditemukan tindakan yang membahayakan keselamatan pasien,
maka Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit
harus mengevaluasi kembali kesesuaian pemenuhan Standar
Akreditasi dengan status akreditasi yang diperoleh rumah sakit.
c. Menyelenggarakan sistem informasi di dalam website antara lain :
-27-
2. Pelaporan RS Terakreditasi
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit wajib
melaporkan rumah sakit yang telah terakreditasi kepada Menteri
Kesehatan melalui Direktur Jenderal secara berkala setiap 6 (enam)
bulan minimal meliputi :
a. Nama dan kode register rumah sakit
b. Status akreditasi dan Standar Akreditasi yang digunakan
c. Tanggal akreditasi
d. Masa berlaku akreditasi
e. Tanggal update data
Kementerian Kesehatan diberikan hak untuk dapat mengakses data
akreditasi rumah sakit secara real time (bridging data) sebagai data
nasional.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB VI
PENUTUP