Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LEMBAGA AKREDITASI MUTU KESELAMATAN PASIEN RUMAH


SAKIT
Diajukan untuk mata kuliah AKREDITASI

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

 KADEK DEVITA SARI (PBB220061)

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

POLITEKNIK BAUBAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN YME karena atas karunia, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “LEMBAGA
AKREDITASI MUTU KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT”.

Semoga dengan adanya makalah ini, bisa menambah pengetahuan kita semua,
terutama pada bidang kesehatan.

Kurang lebihnya kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat


kesalahan dalam pembuatan makalah ini, mengingat manusia merupakan
tempatnya salah, sehingga kritis dan saran dari pembaca dibutuhkan dalam
penulisan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Akreditasi Rumah Sakit merupakan suatu pengakuan dari Pemerintah yang


diberikan kepada Rumah Sakit yang telah memenuhi standar. Tujuan Akreditasi
untuk mencapai sejauh mana Rumah Sakit dapat memenuhi standar-standar yang
telah ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit, sehingga peningkatan mutu
terhadap pelayanan di Rumah Sakit dapat ditingkatkan, dipertahankan dan
dipertanggungjawabkan. Manfaat Akreditasi untuk meningkatkan mutu Rumah
Sakit itu sendiri, pemilik, pasien dan lingkungan masyarakat yang ada
disekitarnya. Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), menjadi Komisi yang
mengatur Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia. Dengan Akreditasi merupakan hal
yang penting dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan serta keselamatan
pasien, karena asuhan pelayanan medis dalam sistem pelayanan dan sasaran
keselamatan pasien. Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang dibentuk oleh
Pemerintah dengan dasar hukum pelaksanaan Akreditasi di Rumah Sakit adalah
UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit dan Permenkes 1144/ Menkes/ Per/ VIII/ 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan dan Peraturan yang terbaru Permenkes No.34
Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit. Akreditasi mengandung arti suatu
pengakuan yang diberikan Pemerintah kepada Rumah Sakit karena memenuhi
standar yang telah ditetapkan. Rumah Sakit yang telah terakreditasi, mendapat
pengakuan dari Pemerintah bahwa semua hal yang ada di dalam sarana dan
prasarana yang dimiliki Rumah Sakit, sudah sesuai standar. Dimana tata cara
pengelolaan Rumah Sakit harus diseragamkan sehingga dibuatlah standarisasi
pelayanan yang dilakukan Rumah Sakit, harus sesuai dengan Standar Akreditasi
Rumah Sakit yang telah disusun. Kegiatan Akreditasi dilakukan berdasarkan dan
tercantum didalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 2009
pada pasal 40 yang menyatakan “bahwa dalam meningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan Akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun
sekali” (Pemerintah Republik Indonesia, 2009). Akreditasi mulai dilakukan tahun
1995 dan pada Tahun 2012 ditetapkan Standar Akreditasi Rumah Sakit yang
disebut dengan KARS 2012, yang bertujuan untuk mengutamakan pasien, dokter
serta staf yang bekerja di Rumah Sakit, dimana Akreditasi menjadikan pasien
sebagai bagian terpenting di dalam memberikan pelayanan serta manfaat dapat
dirasakan oleh pemilik Rumah Sakit, karyawan, pihak ketiga (asuransi, supllier,
pendidikan tenaga kesehatan) maupun masyarakat pengguna jasa layanan Rumah
Sakit dengan memberikan pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggung
jawabkan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Sejarah Lembaga akreditasi mutu keselamatan pasien
rumah sakit
b. Apa visi-misi Lembaga akreditasi mutu keselamatan pasien rumah
sakit
c. Bagaimana struktur organisasi Lembaga akreditasi mutu
keselamatan pasien rumah sakit
d. Bagaimana tata penyelenggaraan
C. TUJUAN
a. Untuk memahami apa itu LAM-KPRS
b. Untuk mengetahui Sejarah/dasar hukum pendirian LAM-KPRS
c. Untuk dapat mengetahui visi-misi dan struktur LAM-KPRS
d. Untuk memahami bagaimana penyelenggaraan LAM-KPRS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Lembaga akreditasi mutu keselamatan pasien rumah sakit
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit atau
disingkat LAM-KPRS adalah lembaga yang dibentuk oleh praktisi dan
akademisi perumahsakitan yang berpedoman pada prinsip berorientasi
pada output/outcome (khususnya kepuasan pelanggan), berbasis digital,
memberdayakan wilayah atau regionalisasi, terjangkau dan menjaga
kesinambungan.
LAM-KPRS telah ditetapkan sebagai salah satu lembaga independen
penyelenggara akreditasi rumah sakit berdasar atas Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6604/2021.
Direktur Utama LAM-KPRS: dr. ANDI WAHYUNINGSIH ATTAS,
Sp.An, KIC, MARS
B. Visi & misi Lembaga akreditasi mutu keselamatan pasien rumah
sakit
1. Visi ; Menjadi Lembaga independen penyelenggara akreditasi
rumah sakit yang terkemuka dan dinamis dalam meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien untuk tercapainya
kepuasan pelanggan.

2. Misi ;

1. Meningkatkan pelaksanaan akreditasi rumah sakit sesuai standar,


terjangkau dan berbasis digital;
2. Mengembangkan profesionalisme dan karakter surveyor melalui
Pendidikan dan pelatihan
3. Mengembangkan pemberdayaan surveyor secara adil dan merata
4. Mengembangkan tata kelola organisasi yang transparan, efektif,
efisien, responsible dan akuntabel;
5. Mengembangkan kolaborasi dengan pemangku kepentingan di
bidang perumahsakitan baik didalam maupun luar negerI.

C. Struktur organisasi LAM-KPRS

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DEWAN PERTIMBANGAN
DEWAN PAKAR
ETIKA & DISIPLIN

SPI
SEKRETARIS UMUM

WAKIL SEKRETARIS UMUM

PUSAT DATA & COORPORATE


CHIEF FINANCIAL
TEKNOLOGI
OFFICER secretary
INFORMASI

Direktur
Direktur pembinaan Direktur pelayanan Direktur penunjang
perencanaan &
regional akreditasi akreditasi
pengembangan

1. Komp. Materi & 1. komp.


Regional I-XII 1.komp.pengemba
kurikulum Manajemen survey ngan organisasi
2. Komp. Diklat & & akreditasi
2.komp. advokasi &
litbang 2. komp pasca hukum
3. Komp. akreditasi
3.komp. mutu &
Pengadaan,pembinaa
D. Tata laksanan penyelenggaraan akreditasi lembaga akreditasi mutu
keselamatan pasien rumah sakit
Berikut ini adalah tata laksana penyelenggaraan lembaga akreditasi mutu
keselamatan pasien rumah sakit:
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia: Terdapat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 12 Tahun
2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit. Peraturan ini menjelaskan
tentang pentingnya penyempurnaan penyelenggaraan akreditasi
rumah sakit untuk melindungi masyarakat terhadap mutu
pelayanan rumah sakit.

2. Akreditasi Rumah Sakit: Akreditasi adalah pengakuan terhadap


mutu pelayanan rumah sakit setelah dilakukan penilaian bahwa
rumah sakit telah memenuhi Standar Akreditasi. Standar
Akreditasi adalah pedoman yang berisi tingkat pencapaian yang
harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.

Berikut adalah beberapa syarat dan ketentuan tata laksana


penyelenggaraan akreditasi lembaga akreditasi mutu keselamatan
pasien rumah sakit yang umum :

a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


12 Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit: Peraturan
ini menjelaskan tentang tata laksana penyelenggaraan
akreditasi rumah sakit. Beberapa syarat dan ketentuan yang
terdapat dalam peraturan ini antara lain:
b. Akreditasi dilakukan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.

c. Rumah Sakit harus mempertahankan dan/atau


meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan
rekomendasi dari lembaga independen penyelenggara
akreditasi.

d. Rumah Sakit yang telah memiliki status Akreditasi harus


melaporkan status akreditasi tersebut kepada Kementerian
Kesehatan.

e. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien: Peningkatan


mutu dan keselamatan pasien merupakan proses kegiatan
yang berkesinambungan. Hal ini dilaksanakan dengan
koordinasi dan integrasi antara unit pelayanan dan komite-
komite, seperti Komite Medik, Komite Keperawatan,
Komite PPI, Komite K3, Komite Etik, Komite PPRA, dan
lain-lain.

Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai alur dan prosedur


penyelenggaraan akreditasi lembaga akreditasi mutu keselamatan pasien rumah
sakit:

1. Lembaga Akreditasi Mandiri Kesehatan Penyelenggara Pelayanan Rumah


Sakit (LAM-KPRS): LAM-KPRS merupakan lembaga independen yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia untuk melakukan
akreditasi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit dilakukan berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi
Rumah Sakit
2. Standar Akreditasi Rumah Sakit: Standar akreditasi rumah sakit memuat
pedoman yang harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien. Standar akreditasi ini disusun
mengikuti ketentuan program nasional terutama bidang kesehatan dan
regulasi perumah sakitan yang terbaru.
3. Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit: Penyelenggaraan akreditasi
rumah sakit meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Rumah sakit
harus mempertahankan dan/atau meningkatkan mutu pelayanan sesuai
dengan rekomendasi dari lembaga independen penyelenggara akreditasi.
Rumah sakit yang telah memiliki status akreditasi juga harus melaporkan
status akreditasi tersebut kepada Kementerian Kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam kesimpulannya, lembaga akreditasi mutu keselamatan pasien rumah


sakit adalah alat yang penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien di rumah sakit. Dengan menjalani proses akreditasi, rumah
sakit dapat memastikan bahwa mereka memenuhi standar yang ditetapkan dan
memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas bagi pasien. Namun, tantangan
dalam proses akreditasi perlu diatasi dengan komitmen dan kerjasama dari semua
pihak terkait.
DAFTAR PUSTAKA

https://pubhtml5.com/dbku/ftsp/basic/

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2020

Anda mungkin juga menyukai