Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

Jasa Konsultasi

“BIMBINGAN DAN PELATIHAN DALAM


RANGKA PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH
SAKIT”

RSU PENGAYOMAN

Disusun oleh :

PT. SMARTPLUS CONSULTING INDONESIA

Jakarta 2019

1
I. LATAR BELAKANG
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga independen
melakukan assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari
Pemerintah karena telah memenuhi standar pelayanan dan manajemen yang
ditetapkan.

KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) merupakan lembaga resmi yang ditunjuk dan
berwenang untuk melakukan survei verifikasi dan survei akreditasi, untuk selanjutnya
memutuskan predikat Akreditasi yang tepat untuk suatu Rumah Sakit. Sebagai
lembaga independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional dan
nonstruktural, KARS bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.

Menghadapi perkembangan terkini dan tuntutan akan pelayanan kesehatan tingkat


lanjut, RS Pengayoman bertekad secara bertahap untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu serta paripurna agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tngginya dengan tersedianya pelayanan kesehatan tingkat lanjut, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, perlindungan terhadap keselamatan pasien, lingkungan dan
sumber daya manusia serta meningkatkan mutu dan membawa nama baik
perusahaan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari pelaksanaan pekerjaan pendampingan Akreditasi Rumah Sakit
diantaranya :
1. Sosialisasi / pembekalan (penjelasan standar dan Instrumen akreditasi)
2. Melaksanakan pertemuan tnjauan manajemen
3. Melakukan self assessment / sinkronisasi dokumen akreditasi
4. Melakukan telusur proses persiapan akreditasi
5. Melakukan Simulasi survey akreditasi
6. Melakukan Gladi resik pra akreditasi

2
7. Melaksanakan pendampingan dan memfasilitasi pra-akreditasi

III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan ini meliput kegiatan sebagai berikut :
1. Panita penyelenggara
2. Konsultasi Penyusunan dan Bimbingan Akreditasi Paket Khusus
3. Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
4. Training Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
5. Training Internal Audit Satuan Pengawasan Internal (SPI)
6. Training Code Blue

IV. METODE PELAKSANAAN


Pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkupnya akan dilakukan dalam suatu proses atau
langkah – langkah secara bertahap yang akan diuraikan selanjutnya sesuai
tahapannya sebagai berikut:
1. Panitia Penyelenggara
A. Koordinasi pemateri
B. Koordinasi Moderator
C. Koordinasi Tim Kepanitaan
D. Koordinasi Peserta
E. Koordinasi Bahan Bimbingan & Training
F. Koordinasi konsumsi
G. Koordinasi dokumentasi
H. Koordinasi bahan dan alat peraga
I. Koordinasi media penunjang acara (backdrop, Proyektor, laptop, dll)
J. Koordinasi sertfikat training

2. Konsultasi Penyusunan dan Pendampingan Persiapan akreditasi Rumah Sakit


(Paket khusus)
A. PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN/REGULASI
 Konsultan memberikan workshop internal tentang instrument akreditasi
yaitu :
- Pengarahan teknis pendampingan penyusunan dokumen / regulasi :
- ARK (Akses Ke Rumah Sakit dan Kontnuitas)
- PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat)
- HPK (Hak Pasien dan Keluarga)
- AP (Assesment Pasien)
- PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)

3
- MKE (Menejemen Komunikasi dan Edukasi)
- PAP (Pelayanan dan Asuhan Pasien)
- TKRS (Tata Kelola Rumah Sakit)
- PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
- PAB (Pelayanan Anastesi dan Bedah)
- MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)
- SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
- Prog.Nas (Program Nasional)
- KKS (Kompetensi dan Kewenangan Staf)
- MIRM (Menejemen Informasi dan Rekam Medis)
B. SINKRONISASI DOKUMEN
 Pengarahan teknis pendampingan sinkronisasi dokumen akreditasi
- Pengarahan teknis pendampingan penyusunan dokumen / regulasi :
- ARK (Akses Ke Rumah Sakit dan Kontnuitas)
- PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat)
- HPK (Hak Pasien dan Keluarga)
- AP (Assesment Pasien)
- PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)
- MKE (Menejemen Komunikasi dan Edukasi)
- PAP (Pelayanan dan Asuhan Pasien)
- TKRS (Tata Kelola Rumah Sakit)
- PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
- PAB (Pelayanan Anastesi dan Bedah)
- MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)
- SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
- Prog.Nas (Program Nasional)
- KKS (Kompetensi dan Kewenangan Staf)
- MIRM (Menejemen Informasi dan Rekam Medis)
 Rapat Pleno 1 Sinkronisasi dokumen
C. SURVEI PERSIAPAN AKREDITASI
 Presentasi profil RS serta PMKP dan indikator mutu sismadak
 Telaah regulasi keperawatan

4
 Telaah regulasi Manajerial
 Telaah regulasi medis
 Rapat pleno
 Gladi Resik Pra-Akreditasi

3. Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)


Pembahasan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 :
 PMKP 1 - Rumah Sakit mempunyai Komite/Tim yang kompeten untuk
mengelola kegiatan PMKP sesuai dengan peraturan UU.
 PMKP 2 - Rumah Sakit mempunyai referensi terkini tentang PMKP
berdasarkan ilmu pengetahuan dan informasi terkini serta perkembangan
konsep PMKP.
 PMKP 3 - Rumah Sakit mempunyai program program pelathan PMKP untuk
Pimpinan RS dan semua staff yang terlibat dalam pengumpulan, analisa dan
validasi data mutu.
 PMKP 4 - Komite/Tim yang PMKP terlibat proses pemilihan prioritas
pengukuran pelayanan klinis yang akan dievaluasi dan melakukan koordinasi
dan integrasi kegiatan pengukuran di seluruh unit RS.
 PMKP 5 - Rumah Sakit memilih dan menetapkan prioritas pengukuran mutu
pelayanan klinis yang akan dievaluasi dan indikator-indkator berdasarkan
prioritas tersebut.
 PMKP 6 - Setap unit kerja di Rumah Sakit memilah dan menetapkan indikator
mutu yang dipergunakan untuk mengukur mutu unit kerja.
 PMKP 7 – Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan program PMKP
untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen RS lebih baik.
 PMKP 8 - Rumah Sakit mempunyai regulasi validasi data indikator area klinik
yang baru atau mengalami perubahan dan data yang akan dipublikasikan.
Regulasi ini diterapkan dengan menggunakan proses internal validasi data.
 PMKP 9 - Rumah Sakit menetapkan system pelaporan insiden keselamatan
pasien baik Internal maupun Eksternal.
 PMKP 10 - Ada pengukuran dan Evaluasi budaya keselamatan pasien.
 PMKP 11 - PMKP dicapai dan di pertahankan.
 PMKP 12 - Program Manajemen Risiko berkelanjutan digunakan untuk
melakukan identfikasi dan mengurangi cedera dan mengurangi risiko lain
terhadap keselamatan pasien dan staff.

5
3. Training Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
Pembahasan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 :
 Pengantar standar Akreditasi Rumah Sakit tahun 2012 SKP.2/JCI IPSG2 terkait
dengan syarat agar Rumah Sakit menyusun cara komunikasi yang efektf, tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas dan dapat dipahami pasien.
 Berbagai keslahan yang sering kali muncul karena kurangnya penerapan
komunikasi yang efektf di Rumah Sakit.
 Aspek – aspek pentng yang perlu dibangun dalam membangun komunikasi
efektf di Rumah Sakit.
 Komunikasi Efektf berdasarkan kerangka SBAR (Situation, Background,
Assesment, and Recommendation).
 Aplikasi dan teknik komunikasi yang baik.
 Tips dan trik sukses menjadi Health Educator yang baik di Rumah Sakit.
 Aspek yang harus dibangun dalam komunikasi efektf.
 Teknik berkomunikasi yang baik dengan menggunakan metode REACH
(Respect, Emphaty, Audible, Clarity and Humble).

4. Training Internal Audit Satuan Pengawasan Internal (SPI)


Pembahasan materi :
 Terminology internal audit rumah sakit (Audit Internal dalam RS)
 Profesional Audit rumah sakit (Fungsi dari internal Auditor RS)
 Corporate Governance rumah sakit
 Internal Audit Service rumah sakit (konsep, teknik dan aplikasi audit internal
RS)
 Proses Audit Internal rumah sakit
 Penilaian Resiko rumah sakit
 Survey Pendahuluan Untuk Penugasan Audit rumah sakit
 Audit Program rumah sakit (program dan laporan hasila audit rumah sakit)
 Pembuktan rumah sakit (program audit san pelaksanaan audit rumah sakit)
 Kertas Kerja Audit (KKA) rumah sakit
 Penyusunan laporan hasil audit terkait dengan temuan dan rekomendasi
rumah sakit

5. Training CODE BLUE


Pembahasan materi :
 Membangun Sistem kode biru (Blue Code System)
 Code Blue di IGD dan hubungannya dengan Rumah Sakit
 Aspek paliatf pada penanganan Code Blue
 Menyusun Sistem dan Tim Code Blue
 Mengenali kondisi gawat darurat
 Bantuan hidup lanjut (tata laksana jalan napas, CPR, team work in emergency

6
medical conditon)
 Praktkum

V. HASIL PEKERJAAN
1. Konsultasi Penyusunan dan Bimbingan Akreditasi Paket Khusus
 Sinkronisasi dokumen
 Membantu persiapan presentasi
 Membantu kesiapan Dokumen perpokja versi snars
 Dokumentasi Sarana Prasarana untuk kesiapan akreditasi
 Report kesiapan untuk maju akreditasi
2. Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
 30 eksemplar Buku Pelathan
 30 buah Sertfikat bagi peserta
3. Training Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
 30 eksemplar Buku Pelathan
 30 buah Sertfikat bagi peserta
4. Training CODE BLUE
 30 eksemplar Buku Pelathan
 30 buah Sertfikat bagi peserta
5. Training Internal Audit Satuan Pengawasan Internal (SPI)
 30 eksemplar Buku Pelathan
 30 buah Sertfikat bagi peserta

VI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. Konsultasi Penyusunan dan Bimbingan Akreditasi Paket Khusus
Jangka waktu pelaksanaan Penyusunan dan Bimbingan Akreditasi Paket Khusus
selama 3 Bulan dengan jumlah kedatangan 3 kali yaitu :
a. Tahap I : 6 hari
b. Tahap II : 6 hari
c. Tahap III : 6 Hari
2. Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Jangka waktu pelaksanaan Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) selama 2 hari.
3. Training Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
Jangka waktu pelaksanaan Training Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
selama 2 hari.
4. Training Internal Audit Satuan Pengawasan Internal (SPI)
Jangka waktu pelaksanaan Training Internal Audit Satuan Pengawasan Internal
(SPI) selama 2 hari.
5. Training Code Blue
Jangka waktu pelaksanaan Training Code Blue selama 2 hari.
VII. PENAWARAN HARGA DAN BIAYA
Penawaran harga dan biaya diajukan secara keseluruhan yang mencakup informasi
antara lain :
1. Professional fee

7
2. PPN dan PPh 23
3. Jika didalam paket pekerjaan yang sudah tertera dalam lingkup pekerjaan tdak di
kerjakan, maka nilai pekerjaan akan di evaluasi kembali.

VIII. LOKASI PEKERJAAN


Kegiatan jasa konsultasi ini dilaksanakan di :
Kabupaten / Kotamadya : sesuai jenis pekerjaan
Provinsi : sesuai jenis pekerjaan

IX. KUALIFIKASI
Persyaratan anggota Tim Konsultan:
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh sebuah tm (project management) yang terdiri
dari tenaga – tenaga ahli profesional dengan susunan sebagai berikut :
1. Konsultasi Penyusunan dan Bimbingan Akreditasi Paket Khusus
A. Tenaga Ahli :
 Ketua Tim
Ahli professional kesehatan dan/ atau Manajemen Bisnis, dengan
pendidikan minimal S2 Manajemen Rumah Sakit minimal pengalaman 9
tahun.
 Tim Ahli Pembimbing Akreditasi
Ahli professional dibidang Akreditasi, dengan pendidikan S1 Keperawatan
minimal pengalaman 10 tahun.
 Asisten Professional
Ahli professional di berbagai bidang di bawah tenaga ahli, dengan
pendidikan minimal S1 pengalaman minimal 5 tahun. Dengan tugas
membantu tm tenaga ahli menyelesaikan tanggung jawabnya.

2. Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)


A. Tenaga Ahli :
 Ketua Tim
Ahli professional kesehatan dan/ atau Manajemen Bisnis, dengan
pendidikan minimal S2 Manajemen Rumah Sakit minimal pengalaman 9
tahun.
 Tim Ahli Pelathan PMKP
Ahli professional dibidang pelathan, dengan pendidikan S1 minimal
pengalaman 10 tahun.

3. Training Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)


A. Tenaga Ahli :
 Ketua Tim

8
Ahli professional kesehatan dan/ atau Manajemen Bisnis, dengan
pendidikan minimal S2 Manajemen Rumah Sakit minimal pengalaman 9
tahun.
 Tim Ahli Pelathan MKE
Ahli professional dibidang pelathan, dengan pendidikan S1 minimal
pengalaman 10 tahun.

4. Training Internal Audit Satuan Pengawasan Internal (SPI)


A. Tenaga Ahli :
 Ketua Tim
Ahli professional kesehatan dan/ atau Manajemen Bisnis, dengan
pendidikan minimal S2 Manajemen Rumah Sakit minimal pengalaman 9
tahun
 Tim Ahli Pelathan SPI
Ahli professional dibidang pelathan, dengan pendidikan S1 minimal
pengalaman 10 tahun.

5. Training Code Blue


A. Tenaga Ahli :
 Tim Ahli Pelathan Code Blue
Ahli professional kesehatan spesialis dokter Anastesi, Traumatologi dan
Darurat, serta dokter spesialis penyakit dalam, dengan pendidikan
minimal S2 pengalaman kurang dari 10 tahun.

X. JAMINAN KERAHASIAAN
Sehubungan dengan pekerjaan yang ditangani maupun semua informasi – informasi
yang diketahui Konsultan atas RSU Pengayoman, maka untuk maksud tersebut
Konsultan wajib menjaga dan menjamin kerahasiaan.

XI. LAIN-LAIN
Hal – hal yang belum diatur atau belum cukup diatur serta apabila terdapat kekeliruan
didalam Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini, akan diatur kemudian serta
diadakan perubahan sebagaimana mestnya dengan surat/dokumen/ berita acara
tersendiri yang merupakan bagian yang tdak terpisahkan dari Kerangka Acuan Kerja
(Term of Reference) ini.

9
10
XII. JADWAL PELAKSANAAN

No. Uraian Pekerjaan PIC Jadwal

1 Pembentukan Tim Penyelenggara


Koordinasi Pemateri
Koordinasi Moderator
Koordinasi Tim Kepanitaan
Koordinasi Peserta
Koordinasi Bahan Bimbingan & Training
TIM KONSULTAN 5-6 Agustus 2019
Koordinasi konsumsi
Koordinasi dokumentasi
Koordinasi bahan dan alat peraga
Koordinasi media penunjang acara (backdrop, Proyektor, laptop, dll)
Koordinasi sertfikat training
2 Konsultasi Penyusunan dan Pendampingan Persiapan akreditasi Rumah Sakit (Paket khusus)
A. PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN/REGULASI TIM AKREDITASI 7-27 Agustus 2019
 Konsultan memberikan workshop internal tentang instrument akreditasi yaitu : 19 – 24
- Pengarahan teknis pendampingan penyusunan dokumen / regulasi :
- ARK (Akses Ke Rumah Sakit dan Kontnuitas)
- PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat)
- HPK (Hak Pasien dan Keluarga)
- AP (Assesment Pasien)
- PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)
- MKE (Menejemen Komunikasi dan Edukasi)
- PAP (Pelayanan dan Asuhan Pasien)
- TKRS (Tata Kelola Rumah Sakit)
- PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
- PAB (Pelayanan Anastesi dan Bedah)
- MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)

11
- SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
- Prog. Nas (Program Nasional)
- KKS (Kompetensi dan Kewenangan Staf)
- MIRM (Menejemen Informasi dan Rekam Medis)
B. SINKRONISASI DOKUMEN
 Pengarahan teknis pendampingan sinkronisasi dokumen akreditasi
- Pengarahan teknis pendampingan penyusunan dokumen / regulasi :
- ARK (Akses Ke Rumah Sakit dan Kontnuitas)
- PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat)
- HPK (Hak Pasien dan Keluarga)
- AP (Assesment Pasien)
- PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)
- MKE (Menejemen Komunikasi dan Edukasi) 02-26 september 2019
- PAP (Pelayanan dan Asuhan Pasien) TIM AKREDITASI 23 – 28 september
- TKRS (Tata Kelola Rumah Sakit) 2019
- PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
- PAB (Pelayanan Anastesi dan Bedah)
- MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)
- SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
- Prog.Nas (Program Nasional)
- KKS (Kompetensi dan Kewenangan Staf)
- MIRM (Menejemen Informasi dan Rekam Medis)
 Rapat Pleno 1 Sinkronisasi dokumen
C. SURVEI PERSIAPAN AKREDITASI
 Presentasi profil RS serta PMKP dan indikator mutu sismadak
 Telaah regulasi keperawatan
01-31 Oktober 2019
 Telaah regulasi Manajerial TIM AKREDITASI
21 – 26 oktober 2019
 Telaah regulasi medis
 Rapat pleno
 Gladi Resik Pra-Akreditasi
3 Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Pembahasan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 : TIM PELATIHAN 21-22 Agustus 2019
 PMKP 1 - Rumah Sakit mempunyai Komite/Tim yang kompeten untuk mengelola kegiatan PMKP sesuai PMKP 28 – 29 agustus 2019

12
dengan peraturan UU.
 PMKP 2 - Rumah Sakit mempunyai referensi terkini tentang PMKP berdasarkan ilmu pengetahuan dan
informasi terkini serta perkembangan konsep PMKP.
 PMKP 3 - Rumah Sakit mempunyai program program pelathan PMKP untuk Pimpinan RS dan semua staff
yang terlibat dalam pengumpulan, analisa dan validasi data mutu.
 PMKP 4 - Komite/Tim yang PMKP terlibat proses pemilihan prioritas pengukuran pelayanan klinis yang
akan dievaluasi dan melakukan koordinasi dan integrasi kegiatan pengukuran di seluruh unit RS.
 PMKP 5 - Rumah Sakit memilih dan menetapkan prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis yang akan
dievaluasi dan indikator-indkator berdasarkan prioritas tersebut.
 PMKP 6 - Setap unit kerja di Rumah Sakit memilah dan menetapkan indikator mutu yang dipergunakan
untuk mengukur mutu unit kerja.
 PMKP 7 – Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan program PMKP untuk mendukung asuhan
pasien dan manajemen RS lebih baik.
 PMKP 8 - Rumah Sakit mempunyai regulasi validasi data indikator area klinik yang baru atau mengalami
perubahan dan data yang akan dipublikasikan. Regulasi ini diterapkan dengan menggunakan proses
internal validasi data.
 PMKP 9 - Rumah Sakit menetapkan system pelaporan insiden keselamatan pasien baik Internal maupun
Eksternal.
 PMKP 10 - Ada pengukuran dan Evaluasi budaya keselamatan pasien.
 PMKP 11 - PMKP dicapai dan di pertahankan.
 PMKP 12 - Program Manajemen Risiko berkelanjutan digunakan untuk melakukan identfikasi dan
mengurangi cedera dan mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien dan staff.
4 Training Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
Pembahasan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 : TIM PELATIHAN 28-29 Agustus 2019
 Pengantar standar Akreditasi Rumah Sakit tahun 2012 SKP.2/JCI IPSG2 terkait dengan syarat agar Rumah MKE 4 – 5 september 2019
Sakit menyusun cara komunikasi yang efektf, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dapat dipahami
pasien.
 Berbagai keslahan yang sering kali muncul karena kurangnya penerapan komunikasi yang efektf di Rumah
Sakit.
 Aspek – aspek pentng yang perlu dibangun dalam membangun komunikasi efektf di Rumah Sakit.
 Komunikasi Efektf berdasarkan kerangka SBAR (Situation, Background, Assesment, and Recommendation).
 Aplikasi dan teknik komunikasi yang baik.
 Tips dan trik sukses menjadi Health Educator yang baik di Rumah Sakit.

13
 Aspek yang harus dibangun dalam komunikasi efektf.
 Teknik berkomunikasi yang baik dengan menggunakan metode REACH (Respect, Emphaty, Audible, Clarity
and Humble).
5 Training Internal Audit Satuan Pengawasan Internal (SPI)
Pembahasan materi :
 Terminology internal audit rumah sakit (Audit Internal dalam RS)
 Profesional Audit rumah sakit (Fungsi dari internal Auditor RS)
 Corporate Governance rumah sakit
 Internal Audit Service rumah sakit (konsep, teknik dan aplikasi audit internal RS)
 Proses Audit Internal rumah sakit
TIM PELATIHAN SPI 11-12 September 2019
 Penilaian Resiko rumah sakit
 Survey Pendahuluan Untuk Penugasan Audit rumah sakit
 Audit Program rumah sakit (program dan laporan hasila audit rumah sakit)
 Pembuktan rumah sakit (program audit san pelaksanaan audit rumah sakit)
 Kertas Kerja Audit (KKA) rumah sakit
 Penyusunan laporan hasil audit terkait dengan temuan dan rekomendasi rumah sakit
6 Training CODE BLUE
Pembahasan materi :
 Membangun Sistem kode biru (Blue Code System)
 Code Blue di IGD dan hubungannya dengan Rumah Sakit
 Aspek paliatf pada penanganan Code Blue TIM PELATIHAN
18-19 September 2019
 Menyusun Sistem dan Tim Code Blue CODE BLUE
 Mengenali kondisi gawat darurat
 Bantuan hidup lanjut (tata laksana jalan napas, CPR, team work in emergency medical conditon)
 Praktkum

14
XIII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini dibuat sebagai pedoman dalam
rangka pekerjaan jasa Konsultan independen dan agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestnya.
Jakarta, Mei 2019

Devisi Pengembangan

15

Anda mungkin juga menyukai