Anda di halaman 1dari 2

BRONKIOLITIS (ICD 10:J21)

RSUD PROF. DR. No .Dokumen No. Revisi Halaman


W.Z JOHANNES 1/2
KUPANG
Ditetapkan
Direktur RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang
PANDUAN TanggalTerbit
PRAKTIK KLINIS
( PPK )
Drg. Dominikus Minggu, Mkes
Pembina Utama Madya
Nip. 19600731 198112 1 001

1. Pengertian Merupakan penyakit seasonal viral dengan adanya inflamasi bronkioli


(Definisi) pada bayi < 2 tahun yang ditandai dengan adanya panas, pilek, batuk dan
mengi.
2. Anamnesis 1. Sering terjadi pada anak < 2 tahun
2. Demam atau riwayat demam, namun jarang demam tinggi
3. Rhinorrhea, nasal discharge (pilek), sering timbul sebelum gejala lain
seperti batuk, takipnea, sesak napas dan kesulitan makan.
4. Batuk kering dan mengi khas untuk bronkiolitis
3. Pemeriksaan 1. Napas cepat
Fisik 2. Retraksi dinding dada (subcostal, interkosta dan supraklavikula)
3. Fine inspiratory crackles pada seluruh lapangan paru sering
ditemukan.
4. Kriteria diagnosis a. Demam / riwayat demam
b. Sesak napas
c. Batuk mengi khas untuk bronkiolitis
d. Crackles

5. Diagnosis Kerja BRONKIOLITIS (ICD 10:J21)

6. Diagnosis Bronchitis
Banding TB anak
Asma
Penumoni
7. Pemeriksaan a. Saturasi oksigen
Penunjang b. Pulse oxymetry
c. Foto thorax

1
BRONKIOLITIS (ICD 10:J21)

No Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD PROF. DR. 2/2
W.Z JOHANNES
KUPANG
d. Pemeriksaan Lab: darah lengkap,C-RP, virology,bakteriologi

8. Terapi a. Antibiotika
i. Bila terdapat napas cepat saja, rawat jalan dan diberikan
kotrimoksazol (4 mgTMP/kgBB/kali) 2 kali sehari atau
amoksisilin (25 mg/kgBB/kali, 2 kali sehari selama 3 hari.
ii. Apabila terdapat disters pernapasan tanpa sianosis dan anak masih
bisa minum, anak dirawat di rumah sakit dan diberikan
ampislilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6
jam), dipantau selama 72 jam pertama. Jika keadaan memburuk,
ditambahkan kloramfenikol 25 mg/kgBB/kali IM atau IV
iii. Jika pasien datang dalam keadaan klinis berat (disertai sianosis),
berikan oksigen dan terapi kombinasi ampisilin kloramfenikol
atau ampisilin gentamisin. Sebagai alternatif dapat dipakai
seftriakson (80 100 mg/kgBB/kali ) IM atau IV sekali sehari
b. Oksigen
Oksigen diberikan kepada semua anak dengan wheezing dan distres
pernapasan berat sampai tanda hipoksia menghilang
c. Perawatan penunjang sesuai gejala
9. Edukasi a. Memberikan makanan sedikit- sedikit atau puasa bila anak dalam
keadaan sesak
b. Memberikan nutrisi yang cukup pada anak
10. Prognosis Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : bonam
11. Kepustakaan Pedoman Pelayanan Medis. Jilid I. Bronkiolitis.H. Pujiadi,A., Hegar,
B.,et al. Ikatan Dokter Anak Indonesia.2010. hal. 30-32

Anda mungkin juga menyukai