Anda di halaman 1dari 12

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.

02
RUMAH SAKIT TK III 04.06.03 DR. R. SOETARTO

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)


RUMAH SAKIT TK III 04.06.03 DR. R. SOETARTO
DEPRESI
1. Pengertian Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang dapat
memengaruhi pola pikir, perasaan, dan cara menghadapi aktivitas
sehari-hari.
2. Anamnesis Gejala utama (pada keadaan ringan, sedang dan berat) :
a. Afek depresif
b. kehilangan minat dan kegembiraan, dan
c. berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah( rasa lelah yang nyata sesudah
bekerja sedikit saja) dan menurunya aktivitas

Gejala lainnya :
a. Konsentrasi dan perhatian berkurang
b. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
d. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
e. Gagasan atau perbuatan membahayakan atau bunuh
diri
f. Tidur terganggu
g. Nafsu makan berkurang
3. Pemeriksaan - Pemeriksaan Fisik tanda-tanda vital ( Tekan
Fisik darah, nadi, respirasi, suhu)
- Pemeriksaan fisik general head to toe
- Pemeriksaan Status Mental
a. Mood depresi, putus asa, cemas atau
merendahkan diri
b. afek depresif
c. Bicara dapat lamban
d. Ada tidaknya ide bunuh diri
e. Ada tidaknya waham dan halusinasi

4. Kriteria Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status


Diagnosis mental penegakan diagnosis depresi perlu di
klasifikasikan menjadi depresi ringan, sedang, berat
tanpa gejala psikotik dan berat dengan gejala psikotik.

Episode Depresi Ringan


2 gejala utama + gejala lain > 2 minggu
Dengan atau tanpa gejala somatik

Episode Depresi Sedang


2 gejala utama + ≥ 3 gejala lain > 2 minggu
Dengan atau tanpa gejala somatik

Episode Depresi Berat tanpa gejala psikototik


3 gejala utama + 4 gejala lain > 2 minggu.
Jika gejala amat berat dan awitannya cepat, diagnosis
boleh ditegakkan meski kurang dari 2 minggu

Episode Depresi Berat dengan gejala psikotik


Episode depresif berat + waham, halusinasi atau
stupor depresif
5. Diagnosa Depresi
- Depresi Ringan (F.32.0)
- Depresi Sedang (F32.1)
- Depresi Berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
- Depresi Berat dengan gejala psikotik (F32.3)
6. Diagnosa a. Gangguan Depresi berulang (F33,-)
Banding b. Gangguan Afektif Bipolar (F31,-)
c. Distimia (F34.1)
d. Gangguan Campuran Anxietas-depresi (F41.2)
e. Reaksi depresi berkepanjangan (F43.21)
7. Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium
Penunjang Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan wawancara kepada keluarga, teman
atau tetangga pasien
8. Tata laksana Medikamentosa
- Anti depresan. Anti Depresan yang apat di
gunakan untuk lini pertama adalah golongan SSRI.
Contoh : Fluoxetine 20 – 40 mg/h, atau Sertaline
50-100 mg/h

9. Edukasi a. Penjelasan diagnosa


b. Penjelasan terapi
c. Penjelasan prognosa penyakit
10. Prognosis Advitam: dubia Ad Bonam
Adsanationam : Dubia Ad Bonam
Ad Fungsiolesa : Dubia Ad Bonam
11. Tingkat
Evidens
12. Tingkat
Rekomendasi
13. Penelaahan
Kritis
14. Indikator
15. Kepustakaan PPDGJ III

Yogyakarta, Juni 2018


Kepala Rumah Sakit

Dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letnan Kolonel (K) NRP 11980036321171
FORM PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

I. Deskripsi Umum
1. Penampilan
a. Ekspresi wajah
b. Postur dan gerakan
c. Kerapihan (pakaian dan dandanan)
2. Perilaku dan aktivitas psikomotorik
3. Sikap terhadap pemeriksa

II. Mood, afek, emosi, keserasiaan


1. Mood
2. Afek
3. Keserasian
4. Empati

III. Bicara
1. Kecepatan
2. Kuantitas
3. Pengucapan

IV. Gannguan Persepsi


1. Halusinasi (persepsi tanpa objek)
2. Ilusi (Kesalahan mempersepsikan objek)
3. Depersonalisasi (persepsi diri yang salah)
4. Derealisasi (persepsi terhadap lingkungan
yang salah)

V. Alam Pikiran
1. Proses dan bentuk pikir
2. Isi Pikiran : waham, obsesi, preokupasi

VI. Sensorium dan Fungsi Kognitif


1. Kesiagaan dan tingkat kesadaran
2. Orientasi
􀁸 Orientasi waktu
􀁸 Orientasi tempat
􀁸 Orientasi orang
3. Daya Ingat
􀁸 Daya Ingat segera
􀁸 Daya Ingat sedang
􀁸 Daya Ingat jangka pendek
􀁸 Daya Ingat jangka panjang
4. Konsentrasi dan perhatian
5. Pikiran Abstrak
6. Intelegensi dan kemampuan informasi (tingkat
Beri nilai untuk setiap langkah klinik
dengan mengguakan kriteria berikut :
1. Perlu perbaikan : Langkat-langkah tidak
dilakukan dengan benar dan tidak sesuai
Urutannya
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan
dengan benar, tetapi ridak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan
dengan benar, sesuai dengan urutan dan
efisien

VII Pengendalian Impuls


Pengendalian Impuls
􀁸 Baik
􀁸 Terganggu

VIII Daya Nilai


1. Daya Nilai Sosial
2. Daya nilai Realitas
3. Uji Daya nilai

IX. Tilikan
Baik atau Buruk
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.02
RUMAH SAKIT TK III 04.06.03 DR. R. SOETARTO

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)


RUMAH SAKIT TK III 04.06.03 DR. R. SOETARTO
GANGGUAN KEPRIBADIAN
1. Pengertian Gangguan kepribadian khas adalah suatu gangguan berat
dalam konstitusi karakteriologis dan kecenderungan perilaku
dari seseorang, biasanya meliputi beberapa bidang dari
kepribadian dan hampir selalu berhubungan dengan
kesulitan pribadi dan sosial.
2. Anamnesis a. Onset muncul gejala pada saat remaja atau dewasa
b. Berlangsung lama
c. Tidak ada riwayat penyakit jiwa sebelumnya
d. Tidak ada riwayat trauma atau penyakit berkaitan otak
sebelum perubahan perilaku
e. Ciri-ciri Gangguang kepribadian terlampir

3. Pemeriksaan Pemeriksaan fisik cenderung normal


Fisik
4. Kriteria Sesuai dengan Anamnesa, pemeriksaan Fisik, dan
Diagnosis pemeriksaan Status Mental. Pada umumnya harus
memenuhi kriteria umum dibawah
- Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan
kerusakanatau penyakit otak berat (gross brain
damage or disease) atau gangguan jiwa lain.
- Memenuhi kriteria berikut :
a. Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup
berat
b. Pola perilaku abnormal berlangsung lama,
berjangka panjang dan tidak berbatas pada
episode gangguan jiwa
c. Pola perilaku abnormal yang bersifat pervasif
dan maladaptif
d. Muncul pada saat remaja/dewasa
e. Menyebabkan penderitaan pribadi
f. Biasanya berkaitan dengan pekerjaan &
kinerja sosial
g. Tergantung budaya setempat.

5. Diagnosa Diagnosis Gangguan Kepribadian khas terbagi


menjadi 8 kepribadian, yaitu :
a. Gangguan Kepribadian paranoid (F60)
b. Gangguan Kepribadian skizoid (F60.1)
c. Gangguan Kepribadian dissosial (F60.2)
d. Gangguan Kepribadian emosi tak stabil (F60.3)
e. Gangguan Kepribadian histrionik (F60.4)
f. Gangguan Kepribadian anankastik (F60.5)
g. Gangguan Kepribadian cemas (F60.5)
h. Gangguan Kepribadian dependen (F60.7)
6. Diagnosa a. Gangguan kepribadian campuran (F61)
Banding b. Gangguan kebiasaan dan Impuls (F63)
c. Derilium
7. Pemeriksaan - Pemeriksaan Status Mental
Penunjang - Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan CT Scan
8. Tata laksana Psikoterapi
- Dukungan dasar psikterapeutik
- Psikoanalitik: individu atau kelompok
- terapi perilaku kognitif

Farmakoterapi
Terapi simptomatik, berdasarkan gejala jika dibutuhkan.
Misalnya :
- Depresi dapat diberikan antidepresan berupa
SSRI,MAOI,.AP atipikal
- kecemasan akut dan agitasi dapat diberikan
benzodiazepin
- anxietas dengan pemberian SSRI, buspiron, Imao, Anti
prikotik dosis rendah
- emosi tidak stabil dapat diberikan Valium, CBZ, Li, AP
dosis rendah
- emosi datardapat diberikan atyp.AP, SSRI, Imao
- disforia dapat diberikan SSRI, dosis rendah atyp.AP
- agresi dapat diberikan Li, antikonv., AP
- impulsivitasdapat diberikan SSRI, anticonv, Li, AP dosis
rendah.
- Psikotik dapat diberikan Anti Psikotik

9. Edukasi d. Penjelasan diagnosa, Diagnosa banding dan


pemeriksaan penunjang
e. Penjelasan penanganan

10. Prognosis Advitam: dubia


Adsanationam : Dubia
Ad Fungsiolesa : Dubia
11. Tingkat
Evidens
12. Tingkat
Rekomendasi
13. Penelaahan
Kritis
14. Indikator
15. Kepustakaan PPDGJ III
Waldinger RJ.: Psychiatry for medical students, Washington, DC :
American Psychaitric Press, 2007
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA.: Kaplan and Sadock´s synopsis
of psychiatry, Baltimore: Williams and Wilkins, 2007
Yogyakarta, Januari 2017
Kepala Rumah Sakit

Dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letnan Kolonel (K) NRP 11980036321171
CIRI GANGGUAN KEPRIBADIAN

1. Gangguan Kepribadian Paranoid


Sedikitnya terdapat tiga hal tersebut dibawah ini :
- Kepekaan berlebihan thd kegagalan/penolakan
- Kecenderungan tetap menyimpan dendam
- Kecurigaan & kecenderungn mendalam mendistorsi pengalaman dgn
menyalahartikan tindakan org lain sbg sikap permusuhan/penghinaan
- Perasaan bermusuhan & ngotot hak pribadi tanpa memperhatikan
situasi
- Kecurigaan berulang, tak berdasar ttg kesetiaan seksual pasangannya
- Kecenderungan merasa dirinya penting secara berlebihan
- Preokupasi persekongkolan
- Paling sedikit sudah 3 bulan

2. Gangguan Kepribadian Skizoid


- Sedikit aktivitas yang memberi kesenangan
- Emosi dingin, afek mendatar atau tdk peduli
- Kurang mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau
kemarahan terhadap orang lain
- Nyata ketidakpedulian terhadap pujian maupun kecaman
- Kurang tertarik mengalami pengalaman seksual dengan org lain
- Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
- Preokupasi dengan fantasi & introspeksi berlebihan
- Tidak mempunyai teman dekat/hubungan pribadi yang akrab
- Sangat tidak sensitif terhadap norma & kebiasaan sosial yang berlaku
- Paling sedikit sudah 3 bln

3. Gangguan Kepribadian Dissosial


- Sikap tidak peduli dgn perasaan org lain
- Amat tidak bertanggung jawab, tdk peduli thd norma, peraturan &
kewajiban sosial
- Tidak mampu memelihara hub berlangsung lama
- Toleransi thd frustasi sgt rendah, ambang rendah melampiaskan agresi
- Tidak mampu mengalami rasa salah & menarik manfaat dari
pengalaman
- Sangat cenderung menyalahkan org lain, rasionalisasi
- Paling sedikit 3 bln

4. Gangguan Kepribadian Emosional Tidak Stabil.


Kecendrungan mencolok bertindak Impulsif tanpa mempertimbangkan
konsekuensinya
Ada 2 varian:
- Tipe impulsive – karakteristik dengan predominan emosi tidak stabil
dan kurang pengendalian impuls,
- Tipe ambang – karakteristik dengan gangguan citra diri (self-image), tujuan,
dan preferensi internal, dengan rasa hampa yang kronik, dengan hubungan
interpersonal yang mendalam dan tidak stabil, dan kecenderungan perilaku
merusak diri sendiri, meliputi isyarat dan percobaan bunuh diri.

5. Gangguan Kepribadian Histrionik.


- Ekspresi emosi dibuat-buat, seperti bersandiwara, dibesar-besarkan
- Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi org lain/ keadaan
- Afektif dangkal & labil
- Terus-menerus mencari kegairahan, penghargaan org lain, aktivitas yg
menjadikannya pusat perhatian
- Penampilan/perilaku merangsang (seduktif)
- Tidak peduli dgn daya tarik fisik
- Paling sedikit sudah 3 bulan

6. Gangguan Kepribadian Anankastik


a. Ragu-ragu & hati-hati yg berlebihan
b. Preokupasi dgn hal-hal yg rinci, peraturan, daftar, urutan, organisasi,
jadwal
c. Perfeksionisme
d. Ketelitian berlebihan
e. Keterpakuan & keterikatan yg berlebihan pd kebiasaan sosial
f. Kaku & keras kepala
g. Pemaksaan agar org lain mengikuti persis caranya
h. Mencampuradukkan pikiran & dorongan yg memaksa & yg enggan
i. Paling sedikit sudah 3 bulan

7. Gangguan Kepribadian Menghindar


a. Perasaan tegang & takut yang menetap & pervasif
b. Merasa diri tidak mampu, tdk menarik, lebih rendah dari orang lain
c. Preokupasi dengan kritik & penolakan
d. Keengganan terlibat dengan orang lain, kecuali merasa yakin disukai
e. Pembatasan gaya hidup krn alasan keamanan fisik
f. Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yg banyak melibatkan
kontak interpersonal
g. Paling sedikit sudah 3 bulan

8. Gangguan Kepribadian Dependen.


a. Membiarkan orang lain mengambil keputusan penting untuk dirinya
b. Kebutuhan sendiri lebih rendah dari org lain kepada siapa ia
bergantung, kepatuhan tidak semestinya
c. Keengganan mengajukan permintaan yang layak kepada orang ia
bergantung
d. Perasaan tiddak enak/ tidak berdaya apabila sendiri
e. Preokupasi ketakutan akan ditinggalkan orang yg dekat dengannya
f. Terbatasnya kemampuan membuat keputusan sehari-hari tanpa
mendapat nasehat
g. Paling sedikit sudah 3 bulan
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.02
RUMAH SAKIT TK III 04.06.03 DR. R. SOETARTO

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)


RUMAH SAKIT TK III 04.06.03 DR. R. SOETARTO
GANGGUAN NEUROTIK
1. Pengertian Gangguan mental ringan yang tidak memiliki dasar organik,
dimana individu tidak mampu menghadapi kecemasan dan
konflik yang dialaminya secara langsung atau diubah oleh
berbagai mekanisme pembelaan psikologik.

2. Anamnesis Keluhan utama yang mengarah kepada anxietas fobik,


panik, cemas menyeluruh ataukan obsesif kompulsif.

3. Pemeriksaan Pada pemeriksaan fisik biasanya didapatkan normal


Fisik
4. Kriteria Sesuai dengan Anamnesa, pemeriksaan Fisik dan status
Diagnosis mental
5. Diagnosa Gangguan Neurotik :
- Gangguan Anxietas Fobik
- Gangguan panik
- Gangguan Cemas Menyeluruh
- Gangguan Obsesif Kompulsif
6. Diagnosa - Gangguan Psikiatri Pasca Trauma (F43.1)
Banding - Gangguan Penyesuaian (F43.2)
7. Pemeriksaan Pemeriksaan Status Mental
Penunjang
8. Tata laksana Sesuai gangguan yang mendasari :
1. Gangguan Anxietas Fobik
- Cognitive Behaviour Theraphy
- Insight Oriented Psycotherapy
- Hypnosis
- Family therapy
- Exposure Therapy
- Pharmacotherapy : Dapat diberikan SSRI
-
2. Gangguan Panik
Saat terjadi serangan panik dapat diberikan benodiazepin
oral, pada beberapa pasien mungkin memerlukan
pengobatan intravena (ex : lorazepam 0,5 mg IV)
Untuk terapi mantainance dapat diberikan golongan
SSRIs seperti Fuoxetine 20 mg/hari

3. Gangguan Cemas Menyeluruh


Anti Anxietas seperti Benzodiazepine (ex. Diazeam,
Lorazepam, Alprazolam)

4. Gangguan Obsesif Kompulsif


Obat anti Obsesif Kompulsif seperti Clomipramine 75-200
mg/h, Sertaline 50-150 mg/h
16. Edukasi - Menjelaskan gangguan yang di alami kepada pasien
dan kelurga
- Menjelaskan pentingnya support keluarga dan orang-
orang terdekat
- Menjelaskan terapi dan penatalaksanaan pada
gangguan tersebut
17. Prognosis Advitam: dubia Ad Bonam
Adsanationam : Dubia Ad Bonam
Ad Fungsiolesa : Dubia Ad Bonam
18. Tingkat
Evidens
19. Tingkat
Rekomendasi
20. Penelaahan
Kritis
21. Indikator
22. Kepustakaan PPDGJ III

Yogyakarta, Januari 2017


Kepala Rumah Sakit

Dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letnan Kolonel (K) NRP 11980036321171

Anda mungkin juga menyukai