DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA DEWASA DAN ANAK
Rumah Sakit Olahraga Nasional
No. RM : …………
Nama Pasien : ……………………… BB : ………Kg
Jenis Kelamin : ………………………. TB : ………cm
Tanggal Lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..
Diagnosa Masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..
Penyakit Utama : ………………………. Kode ICD Lama Rawat : ……….Hari
Penyakit Penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat
Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….
Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak
Maksimal Length
………………………. Kode ICD : …………. of Stay : 8 hari
Dietary Counseling and
Surveillance Kode ICD : Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7 8
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1. ASESMEN AWAL Status MR Lengkap Rekam Medis
13
Darah Rutin pasien umum dan asuransi pada hari
pertama rawat
Gula Darah, gula darah sewaktu
SGPT, SGOT Darah rutin diperiksa setiap 24 jam jika
trombosit 100000 – 150000, Ht
Ureum, Kreatinin, elektrolit
meningkat 10-20%
CRP atau Hs-CRP
Urin Lengkap Darah rutin diperiksa setiap 12 jam jika
NS1 (bila demam < 3 hari) trombosit 50000 – 100000, Ht meningkat
IgM, IgG, Dengue Blot (bila demam 10-20%
> 5 hari)
Albumin Darah rutin diperiksa setiap 8 jam jika
trombosit < 50000, Ht meningkat 10-20%
Widal, IgM Salmonella, malaria ICT,
bila gejala klinis meragukan Lainnya tergantung klinis
3. RADIOLOGI/IMAGING Thoraks AP / PA
LRD
4. KONSULTASI SpPD
5. ASESMEN LANJUTAN
6. DIAGNOSIS
Demam dengue atau
a. DIAGNOSIS MEDIS Demam berdarah dengue grade 1
atau
14
Demam berdarah dengue grade 2
D. 0130 Hipertermia
Diagnosis keperawatan yang dijumpai
D. 0036 Resiko ketidakseimbangan
setiap hari, Mengacu pada diagnosis
cairan
b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN SDKI.
D. 0037 Resiko ketidakseimbangan
Diagnosis keperawatan yang lain bisa
elektrolit
muncul sesuai kondisi pasien (varian).
D. 0080. Ansietas
Peningkatan kebutuhan energi
expenditure berkaitan dengan
meningkatnya kebutuhan untuk
menjaga suhu tubuh ditandai dengan
Sesuai dengan data asesmen, kemungkinan
demam (NI - 1.1)
c. DIAGNOSIS GIZI saja ada diagnosis lain atau diagnosis
Tidak cukupnya asupan cairan
berubah selama perawatan.
berkaitan dengan demam meningkat
insensible water losses ditandai
dengan estimasi asupan kurang dari
kebutuhan (NI - 3.1)
Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan
Identifikasi kebutuhan rumah
7. DISCHARGE PLANNING Hand Hygiene Program pendidikan pasien dan keluarga
Kebersihan Lingkungan: 3M
(Menimbun/Menutup, Menguras,
Mengubur)
8. EDUKASI TERINTEGRASI
15
Tirah baring (Bedrest)
Cara turunkan panas : WaterTapid
Sponge
Informasi Obat
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI DAN
Lembar Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga/Pasien
EDUKASI TERINTEGRASI
Memberikan O2 mulai 2-4 / menit
disesuaikan dengan saturasi Oksigen
9 .TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
(pemberian oksigen disesuaikan
dengan indikasi klinis medis)
Paracetamol 10 - 15 mg/kg BB/
Jika demam > 39 C
intravena
Anak tidak diberikan omeprazole.
Simptomatis (Omeprazole 1x1 amp / Dosis ranitidine 1 bulan – 16 tahun : 1-
a. INJEKSI
ranitidine 2x1 amp, ondansetron 8 4mg/kgBB/hari dibagi dalam 2-3 dosis,
mg 2x1 amp), dan lainnya sesuai maksimal 200mg/hari
indikasi Dosis ondansetron : 0,15mg/kgBB/ kali, 2-
3 kali sehari, maksimal 16mg/kali.
Varian
Jika trombosit semakin menurun,
pemberian cairan diberikan dalam 4 jam
16
Anak tidak diberikan omeprazole.
Simptomatis (Omeprazole 1x1 tablet Dosis ranitidine 1 bulan – 16 tahun : 2-
/ ranitidine 2x1tablet, ondansetron 8 4mg/kgBB sekali sehari, maksimal
mg 2x1tablet), dan lainnya sesuai 150mg/hari
indikasi Dosis ondansetron 4-11 tahun : 4 mg, 2-3
kali sehari.
Medikamentosa suportif lainnya
dilanjutkan (Isoprinosine
50mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis
terbagi, pada infeksi berat :
100mg/kgBB/hari dalam 4-6 dosis
terbagi) khususnya pada anak
Varian
d. RECTAL
Varian
17
dengan penuh perhatian, Jelaskan
setiap prosedur yang dilakukan, Latih
teknik relaksasi. Kolaborasi
pemberian obat antiansietas jika
perlu.
Memeriksa alat medis yang terpasang
di tubuh pasien (akses intravena,
kateter urin, dll)
Diet makanan lunak atau makan
Bentuk makanan, kebutuhan zat gizi
biasa
c. TATA LAKSANA/INTERVENSI GIZI disesuaikan dengan usia dan kondisi klinis
Cukup cairan dari makanan dan
anak secara bertahap
minuman
d. TATA LAKSANA/INTERVENSI
Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
FARMASI
11. MONITORING& EVALUASI Monitor perkembangan pasien
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
Monitoring TTV
Monitoring elektrolit
a. MEDIS
Tahapan mobilisasi sesuai kondisi pasien
b. KEPERAWATAN
c. FISIOTERAPI
18
13. OUTCOME/HASIL
Tegaknya diagnosis demam dengue
atau demam berdarah dengue grade 1
atau 2 yang memenuhi kriteria :
Demam atau riwayat demam akut
antara 2-7 hari, biasanya bifasik,
terdapat minimal satu dari
manifestasi perdarahan, dan
trombositopenia (trombosit < 100000
/ ml), dan terdapat minimal satu
tanda-tanda plasma leakage
(kebocoran plasma)
Demam turun
Hemodinamik stabil
a. MEDIS
Monitoring tanda perdarahan
Cegah komplikasi : tidak adanya
syok
Hemodinamik stabil
19
Kesadaran baik, intake baik, tidak
ada tanda perdarahan
Resume Medis dan Keperawatan
Pasien membawa Resume Perawatan/
15. RENCANA PULANG / Penjelasan diberikan sesuai dengan
Surat Rujukan/ Surat Kontrol/Homecare
EDUKASI PELAYANAN LANJUTAN keadaan umum pasien
saat pulang.
Surat pengantar kontrol
VARIAN
_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak (sesuai kondisi pasien)
√ Bila sudah dilakukan
20
CLINICAL PATHWAY
DEMAM TIFOID PADA DEWASA DAN ANAK
Rumah Sakit Olahraga Nasional
No. RM : …………
Nama Pasien : ……………………… BB : ………Kg
Jenis Kelamin : ………………………. TB : ………cm
Tanggal Lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..
Diagnosa Masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..
Penyakit Utama : ………………………. Kode ICD Lama Rawat : ……….Hari
Penyakit Penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat
Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….
Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak
Maksimal Length
………………………. Kode ICD : …………. of Stay : 6 hari
Dietary Counseling and
Surveillance Kode ICD : Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL Status MR Lengkap Rekam Medik
Pasien masuk melalui IGD / Poli
Dokter Umum
Umum
ASESMEN AWAL MEDIS
Pasien masuk melalui Poli
Dokter Spesialis
Spesialis
Triage IGD (untuk perawat IGD),
Assesmen awal dilakukan 2 kali,
pemeriksaan tanda vital, alas an
yaitu 1 kali pada pasien saat di
utama masuk rumah sakit, riwayat
IGD / Poliklinik, dan 1 kali
penyakit sebelumnya, riwayat
setelah pasien tiba di ruang
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN penyakit sekarang, status psikologis,
rawat.
mental, sosial, ekonomi dan budaya,
Dilanjutkan dengan asesmen bio,
pemeriksaan fisik, tingkat kesadaran,
psiko, sosial, spiritual dan
riwayat alergi, skrining gizi, nyeri,
budaya.
status fungsional: bartel index, risiko
21
jatuh, risiko decubitus, kebutuhan
edukasi dan Discharge Planning
DPL
Varian
4. KONSULTASI Sp.PD
5. ASESMEN LANJUTAN
22
Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
d. ASESMEN FARMASI farmasi yang sesuai hasil Telaah
Rekonsiliasi Obat dan Rekonsiliasi obat
6. DIAGNOSIS
D. 0130 Hipertermia
Masalah keperawatan yang
D. 0032 Resiko Defisit Nutrisi dijumpai setiap hari. Dibuat oleh
b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
D. 0056 Intoleransi aktivitas perawat penanggung jawab.
Mengacu pada diagnosis SDKI
D. 0080. Ansietas
Peningkatan kebutuhan zat gizi
energi berkaitan dengan Sesuai dengan data asesmen,
meningkatnya kebutuhan untuk kemungkinan saja ada diagnosis
c. DIAGNOSIS GIZI
menjaga suhu tubuh ditandai dengan lain atau diagnosis berubah
asupan tidak adekuat, demam (NI - selama perawatan.
1.1)
Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan
Program pendidikan pasien dan
7. DISCHARGE PLANNING Identifikasi kebutuhan di rumah keluarga
Hand Hygiene
8. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis
Oleh semua pemberi asuhan
Rencana terapi berdasarkan kebutuhan dan juga
berdasarkan Discharge Planning.
Informed Consent
Pengkajian komplikasi : Pengisian formulir informasi dan
Intestinal : perdarahan intestinal, edukasi terintegrasi oleh pasien
perforasi usus, ileus paralitik, dan atau keluarga
a. EDUKASI/ INFORMASI MEDIS
pancreatitis
Ekstraintestinal : cardiovascular Edukasi gizi dilakukan saat awal
(kegagalan sirkulasi perifer, masuk dan atau pada hari ke 4
miokarditis, thrombosis, atau hari ke 5
tromboflebitis), hematologic (anemia
hemolitik, trombositopenia, DIC), Meningkatkan kepatuhan pasien
paru (empiema, pneumonia, meminum/menggunakan obat
pleuritis), hepatobilier (hepatitis,
23
kolesistitis), ginjal (glomerulonefritis,
pielonefritis, perinefritis), tulang
(osteomielitis periostitis, spondilitis,
arthritis), neuropsikiatrik (tifoid
toksik), syok sepsis
Rencana kepulangan dan kontrol post
rawat inap
b. EDUKASI & KONSELING GIZI Diet lambung bentuk saring atau
lunak
Konseling nutrisi/pola makan
Informasi Obat
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI DAN
Lembar Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga/Pasien
EDUKASI TERINTEGRASI
9 .TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
O2 mulai 2-4 l/ menit disesuaikan
dengan saturasi oksigen (disesuaikan
dengan indikasi klinis medis)
Sefalosoprin generasi ketiga : Anak :
Ceftriaxone 2-4 gram dalam 100 cc Ceftriaxone : 50-100mg/kgBB,
NaCl drip habis dalam ½ jam, 1 x dibagi dalam 1-2 dosis, max
a. INJEKSI sehari selama 3-5 hari atau 2g/hari
cefotaxime 2-3 x 1 g atau Cefotaxime : 50mg/kgBB, dibagi
cefoperazone 2-3 x 1 gram 2-3 dosis / hari
Varian
RL 500 cc dalam 8 jam Untuk pasien dewasa
b.CAIRAN INFUS KaEN 1B / KaEN 3B 4 ml/kgBB Untuk pasien anak
Varian
Cefixime 15-20mg/kgBB/hari (anak) Sebagai alternatif jika obat
atau 2 x 200mg (dewasa) injeksi tidak dapat diberikan
kepada pasien. Kemudian
dilanjutkan sebagai obat pulang
c. OBAT ORAL
Tiamfenicol 4 x 500 mg s/d 7 hari sesuai dosis.
bebas demam
Cefixime sebagai pilihan
pertama, tiamfenicol sebagai
24
pilihan kedua
Varian
d. RECTAL
25
lakukan latihan ROM aktif dan pasif,
anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap, kolaborasi dengan ahli gizi
tentang meningkatkan asupan
makanan
Monitoring tanda-tanda ansietas
(bingung, khawatir, gelisah, dll),
Ciptakan suasana terapeutik untuk
memenuhi kepercayaan, Dengarkan
dengan penuh perhatian, Jelaskan
setiap prosedur yang dilakukan. Latih
teknik relaksasi. Kolaborasi
pemberian obat antiansietas jika
perlu.
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi/gizi
Diet Makanan Lunak atau Makanan Bentuk makanan, kebutuhan zat
c. TATA LAKSANA/INTERVENSI GIZI Saring (Diet Lambung) gizi disesuaikan dengan usia dan
Bertahap ke diet biasa kondisi klinis, secara bertahap
Diet biasa
d. TATA LAKSANA/INTERVENSI
Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
FARMASI
11. MONITORING & EVALUASI
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP Monitor perkembangan pasien
Rencana Asuhan
Monitoring tanda-tanda vital pasien
Monitoring status hidrasi pasien
meliputi balance cairan, diuresis,
terapi intravena dan tanda-tanda
dehidrasi
Monitoring tindakan pencegahan
infeksi yang harus dilakukan oleh
b. KEPERAWATAN pasien dan keluarga selama Mengacu pada SIKI
perawatan
Monitoring pemberian obat
antipiretik
Monitoring status nutrisi pasien dan
nilai balance intake dan outtake
Diet yang diberikan tepat dan tidak
ada gejala kontipasi atau diare
26
Monitoring tanda-tanda kurang
nutrisi
Monitoring hasil laboratorium yang
meliputi nilai albumin, protein total,
hemoglobin, imfosit dan elektrolit
Memeriksa alat medik yang
terpasang di tubuh pasien (akses
intravena, kateter urin,dll)
Monitoring asupan makan Sesuai dengan masalah gizi dan
tanda gejala yang akan dilihat
Monitoring Antropometri kemajuannya. Monev pada hari
ke 4atau ke 5 kecuali asupan
c. GIZI Monitoring Biokimia makanan
13. OUTCOME/HASIL
Tegaknya diagnosis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik
Didapatkan diagnosis definitif
a. MEDIS
salmonella typhi atau salmonella
paratyphi dari pemeriksaan
penunjang
Bebas demam
b. KEPERAWATAN Dilakukan dalam 3 shift
Aktivitas sudah tidak bermasalah
27
Nutrisi terpenuhi
Cegah komplikasi
_____-____-_____
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan
28
CLINICAL PATHWAY
RUPTURE ANTERIOR CRUCIATE LIGAMEN RECONSTRUCTION DENGAN ARTHROSCOPY
Rumah Sakit Olahraga Nasional
No. RM : …………
Nama Pasien : ……………………… BB : ………Kg
Jenis Kelamin : ………………………. TB : ………cm
Tanggal Lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..
Diagnosa Masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..
Penyakit Utama : ………………………. Kode ICD Lama Rawat : ……….Hari
Penyakit Penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat
Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….
Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak
Maksimal length
………………………. Kode ICD : …………. of stay : 7 hari
Dietary Conseling and
Surveilance Kode ICD :
29
jatuh, risiko decubitus, kebutuhan edukasi Assesmen awal dilakukan 2 kali,
dan budaya. yaitu 1 kali di rawat jalan saat di
Pengkajian pergerakan ROM, tanda-tanda IGD / poliklinik dan 1 kali saat
infeksi pasien sudah masuk ruang rawat.
DPL, BT, CT
Darah perifer lengkap, UL, CT,
PT, APTT dan BT untuk pasien < 40 tahun
Pasien > 40 tahun : darah
GDP-2PP perifer lengkap , CT, BT, UL,
2. LABORATORIUM
Albumin OT, PT, Ur, Cr, GDS
30
Movement – walk without
support
Pelatih olahraga dapat
melakukan kolaborasi dengan
Program Pelatih Olahraga (Kolaborasi)
Sp.KO dalam hal persiapan
return to play pada pasien atlet
6. ASESMEN LANJUTAN
7. DIAGNOSIS
Reconstruction ACL Rupture dengan
a. DIAGNOSIS MEDIS
Arthroscopy
D.0077 Nyeri Akut
Masalah keperawatan yang
D. 0056 Intoleransi Aktivitas dijumpai setiap hari. Dibuat oleh
perawat penanggung jawab.
b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN D.0142 Resiko Infeksi Mengacu pada SDKI dan SIKI
2018.
D.0080 Ansietas
31
ditandai dengan asupan energi lebih rendah lain atau diagnosis berubah
dari kebutuhan (NI - 1.4) selama perawatan.
Tidakcukup asupan makanan per oral
berkaitan dengan tidak naafsu makan
ditandai dengan asupan energi dan protein
kurang dari kebutuhan (NI - 2.1)
Identifikasi Kebutuhan Edukasi & Latihan
Selama Perawatan
Identifikasi kebutuhan di rumah : ADL, Program pendidikan pasien dan
8. DISCHARGE PLANNING anjurkan latihan gerak rutin di rumah keluarga
sesuai program dokter spesialis
Hand Hygiene
9. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi sejak sebelum operasi
sampai dengan rehabilitasi.
Pemberitahuan bahwa rehabilitasi post
operatif merupakan masa yang berat dan
lebih berat daripada operasinya sendiri
maupun sebelum dilakukan operasi
Informed Consent : Penjelasan tindakan,
Oleh semua pemberi asuhan
prosedur, komplikasi jika dilakukan / tidak
berdasarkan kebutuhan dan juga
dilakukan operasi, hal yang dilakukan
berdasarkan Discharge Planning.
setelah tindakan operasi
a. EDUKASI/ INFORMASI
Pelaksanaan PRINCE (protection, rest, ice,
MEDIS Pengisian formulir informasi dan
nsaid, compression, elevation) pada 0-2
edukasi terintegrasi oleh pasien
minggu post operasi. Posisi elevasi,
dan atau keluarga
mengurangi aktivitas yang membebani
sendi, kompres dingin dan penggunaan
Edukasi gizi dilakukan saat awal
elastik bandage jika masih bengkak,
masuk dan atau hari ke 5 atau 6
elevasi tungkai ketika istirahat. Ankle
pumping exercise, tetap menggunakan
Meningkatkan kepatuhan pasien
brace, weight bearing sesuai toleransi.
meminum/menggunakan obat
Atlet : pertandingan dengan level nasional
tidak dibolehkan dalam jangka waktu
paling cepat 6 bulan (tergantung hasil tes
return to play), koordinasi dengan dokter
tim, pelatih fisik dan pelatih kepala tentang
lama penyembuhan dan kembali return to
play
Rencana kepulangan dan rencana kontrol
32
post rawat inap
b. EDUKASI GIZI
Diet pra bedah dan post bedah
Persiapan Operasi
Perawatan Luka
Informasi Obat
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat
Di TTD Keluarga/Pasien,
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI
Lembar Edukasi Terintegrasi dilakukan oleh seluruh pemberi
DAN EDUKASI TERINTEGRASI
asuhan yang melakukan edukasi
10.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
Cefazolin 2gr/iv profilaksis 60 menit
sebelum incisi
Cefazolin 2 x 1g iv (post op di ruangan
rawat)
PPI/H2R : Omeprazole 2 x 1 gr/iv atau
Pantoprazole 2 x 4gr /iv atau Ranitidine 2 x
5 mg/iv
a. INJEKSI Analgesik : Paracetamol 3 x 1gr/iv per 8
jam
Marcain spinal 2, catapres 1 amp, efedrin 1
amp, efinefrin 1 amp, dexametason 2 amp,
Sulfat Atrpoin 2 amp, fentanil 1 amp,
petrlin 1 amp, ketalar 1 amp, ketorolac 2
amp, ondansetron 2 amp, ranitidine 2 amp,
miloz 1 amp, RL 500cc 2 kolf, WFI 3 Persiapan Operasi (anastesi)
BHP : Spinocain no 25 – 2 buah, no 26 – 1
buah, spuit 3 cc 5 buah, spuit 5 cc 5 buah,
spuit 10 cc 5 buah, urin bag 1 buah, kateter
no 16 – 1 buah, no 18 – 1 buah, handschon
no 7 – 2 buah
b. CAIRAN INFUS RL 500-1000 cc/24 jam
33
Varian
PPI/H2R Oral : Omeprazol 2 x 40mg/
Pantoprazole 2 x 20mg/ Ranitidine 2 x
150mg. Ac (pagi dan malam) Cefixime dilanjutkan sebagai
Analgesik Oral : Racikan nyeri (PCT obat pulang s.d. 14 hari post
c. OBAT ORAL
650mg, tramadol 10mg, diazepam 2 mg) 2 operasi
x 1 tablet. po/pc atau pagi dan malam
Cefixime 2 x 200mg tablet
34
dll)
Monitoring Hemodinamik
Monitoring Nyeri
35
Program latihan penguatan otot quadriceps Dilakukan preoperasi
Fase I :Latihan SLR, QSE Isometrik,
Latihan lingkup gerak sendi ekstensi lutut Program Rehab. Medik s.d. 2
bertahap dimulai dari 90-40⁰ aktif dan 0- minggu post operasi : SLR,
90⁰ pasif, weight Shifting, hamstring Curls. Isometri, lingkup gerak sendi
Medikamentosa: Analgetik oral dapat ekstensi lutut bertahap secara
diberikan NSAID atau topikal pasif, modalitas dengan TENS
Modalitas: Dapat diberikan Transcutaneus (jika perlu), ambulansi partial
Electrical Nerve Stimulations dengan walker sesuai toleransi
Ambulasi: Dengan Bilateral Crutches atau dengan tambahan knee brace,
walker sesuai toleransi. Bilateral Crutches ditingkatkan setiap 2 minggu.
dipertahankan selama 1 bulan.
Target: Lingkup gerak sendi 0-90 derajat (2 Full weight bearing dilakukan
minggu), 0-120 derajat (4 minggu), setelah 2-6 minggu post operasi.
Lingkup gerak sendi penuh (6 minggu) Setelah 4 bulan post operasi,
Kriteria progresi ke Fase Berikutnya: Efusi apabila kondisi pasien sudah
sendi terkontrol, kontrol quadrisep baik, memungkinkan, baru bisa
pola jalan baik tanpa penggunaan alat diserahkan kepada kedokteran
bantu jalan. Lingkup gerak sendi minimal olahraga.
0-90 derajat.
c. REHABILITASI MEDIK DAN Fase II : (2-6 minggu) Kriteria progresi ke fase
FISIOTERAPI Latihan: Latihan penguatan otot dengan berikutnya: Lingkup gerak sendi
beban untuk otot quadriceps dan hamstring penuh, mampu naik turun
bertahap menggunakan ankle weights, tangga, berhasil melakukan
Latihan dengan ergocycle, Lunges, squats. semua latihan yang diberikan di
Ambulasi: Full weight bearing. fase II.
Fase III : (6-10 minggu)
Latihan: Latihan penguatan otot dengan
beban untuk otot quadriceps dan hamstring Kriteria progresi ke Fase
dengan menggunakan NK-Table, Latihan berikutnya: dapat melakukan
balance dengan balance board, Latihan semua latihan yang diberikan
aerobik dengan ergocycle, Latihan pada fase III, Kekuatan otot
proprioceptive dengan trampoline. Boleh mencapai 70-80% sisi sehat.
mulai berlatiha di gymnasium atau tempat
latihan atlet.
Fase IV : (10 minggu – 6 bulan) Kriteria progresi ke Fase
Latihan: Latihan penguatan otot quadriseps berikutnya: berhasil
dan hamstring menggunakan NK-Table, menyelesaikan latihan penguatan
Latihan keseimbangan dengan balance isotonik yang diberikan, mampu
board, latihan aerobik dengan ergocycle, berlari dengan kecepatan 85%
Latihan berlari, melompat dari kecepatan sebelum cedera,
Target: mempersiapkan atlet untuk kembali mampu melompat tanpa ragu
berolahraga. dan tanpa keterbatasan yang
36
berarti.
37
Sendi Stabil
Mobilisasi mandiri dengan support (knee
locking brace)
ROM dengan batas normal
MEDIS:JANGKA PANJANG
Lolos dalam tes return to play sesuai cabor
masing-masing (setelah 6 bulan), skala
Dilakukan setelah 6 bulan
nyeri < 5, jika >5 dikembalikan kepada
rehabilitasi medik
TTV normal
Hemodinamik Normal
ADL terpenuhi
38
Penjelasan tentang bagian mana yang
paling teraktivasi sesuai dengan latihan
yang dilakukan, pemberitahuan jika ada
rasa nyeri selama latihan berlangsung dan
dimana letaknya (skala berapa?),
pencegahan agar tidak terjadi cedera
berulang
Konseling obat pulang oleh farmasi
VARIAN
_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan
39
CLINICAL PATHWAY
CLOSED FRAKTUR LONG BONE
Rumah Sakit Olahraga Nasional
No. RM : …………
Nama Pasien : ……………………… BB : ………Kg
Jenis Kelamin : ………………………. TB : ………cm
Tanggal Lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..
Diagnosa Masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..
Penyakit Utama : ………………………. Kode ICD Lama Rawat : ……….Hari
Penyakit Penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat
Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….
Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak
Maksimal Length
………………………. Kode ICD : …………. of Stay : 5 hari
Dietary Counseling and
Surveillance Kode ICD : Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
Pasien masuk melalui IGD /
Dokter Umum
Poliklinik Umum
ASESMEN AWAL MEDIS
Pasien masuk melalui Poliklinik
Dokter Spesialis / Tim Ortopedi
Spesialis
Triage IGD (Perawat IGD), Kondisi
umum, tingkat kesadaran, tanda-tanda Dilanjutkan dengan asesmen bio,
vital, riwayat alergi, skrining gizi, psiko, sosial, spiritual dan
nyeri, status fungsional: bartel index, budaya.
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN risiko jatuh, risiko decubitus, Assesmen awal dilakukan 2 kali,
kebutuhan edukasi dan budaya, yaitu 1 kali di rawat jalan saat di
tingkat kecemasan. IGD / poliklinik dan 1 kali saat
Pengkajian pergerakan ROM, tanda- pasien sudah masuk ruang rawat.
tanda infeksi.
40
DPL, BT/CT, PT, APTT, LFT (SGPT, Darah perifer lengkap, CT, BT,
SGOT), RFT (Ureum, Creatinin), PT, APTT, UL untuk pasien < 40
GDP - 2PP tahun
UL
Darah perifer lengkap, CT, BT,
PT, APTT, LFT, RFT, GDP-2PP,
2. LABORATORIUM UL untuk pasien > 40 tahun
HbsAg, anti HIV
Lainnya dilakukan jika ada
indikasi
Hb, SE, Albumin Dilakukan dihari ke 2 Post OP
Varian
Persiapan Pre op untuk konsul
Thorax Foto AP / PA kelayakan operasi ke PD dan
3. RADIOLOGI/IMAGING Anastesi
X- Ray Skeletal AP/ Lateral pada
Regio yang Dicurigai Patah
Usia > 40 tahun, Persiapan Pre
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA EKG op untuk konsul kelayakan
operasi ke PD dan Anastesi
Konsultasi Penyakit Dalam (Persiapan
Operasi)
Konsultasi Anastesi (Pre dan Post
Operasi)
Untuk exercise pasca op,
Program Rehabilitasi Medik konsultasi dengan spesialis
kedokteran fisik dan rehabilitasi
Konsultasi awal dengan Sp.KO,
5. KONSULTASI khususnya pada atlet dilakukan
untuk memberitahukan
konsekuensi atlet terhadap
pilihan terapi operasi, termasuk
Program Kedokteran Olahraga
koordinasi jadwal atlet dengan
dokter tim, pelatih, atlet yang
bersangkutan, dan pihak lain
yang terkait dengan karir atlet
ybs.
6. ASESMEN LANJUTAN
41
Emergency
7. DIAGNOSIS
42
Program rehab medik (Exercise)
Hand Hygiene
9. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis
Oleh semua pemberi asuhan
Rencana terapi sejak sebelum operasi berdasarkan kebutuhan dan juga
sampai dengan rehabilitasi berdasarkan Discharge Planning.
Informed Consent: penjelasan
a. EDUKASI/ INFORMASI MEDIS tindakan, prosedur, komplikasi jika Pengisian formulir informasi dan
dilakukan / tidak dilakukan operasi, edukasi terintegrasi oleh pasien
hal yang dilakukan setelah tindakan dan atau keluarga
operasi
Rencana kepulangan dan rencana
kontrol post rawat inap
Edukasi gizi dilakukan saat awal
Diet gizi seimbang, tinggi kalsium dan
b. EDUKASI & KONSELING GIZI masuk dan atau pada hari ke 4
vitamin D
atau hari ke 5.
Persiapan Operasi
Oleh semua pemberi asuhan
Cara mengurangi nyeri dengan
berdasarkan kebutuhan dan juga
c. EDUKASI KEPERAWATAN distraksi
berdasarkan Discharge Planning.
Menurunkan kecemasan
Pengisian formulir informasi dan
Latihan mobilisasi pasca operasi
edukasi terintegrasi oleh pasien
secara bertahap
dan atau keluarga
Perawatan luka
Antibiotik cefriaxone 1 x 2 gr
a. INJEKSI
Ranitidine 2 x 50 mg/iv
43
Analgesik : ketorolac 3 x 30 mg/iv per
8 jam
Marcain spinal 2, catapres 1 amp,
efedrin 1 amp, efinefrin 1 amp,
dexametason 2 amp, Sulfat Atrpoin 2
amp, fentanil 1 amp, petrlin 1 amp, Persiapan Operasi (Anastesi)
ketalar 1 amp, ketorolac 2 amp,
ondansetron 2 amp, ranitidine 2 amp,
miloz 1 amp, RL 500cc 2 kolf, WFI 3
BHP : Spinocain no 25 – 2 buah, no
26 – 1 buah, spuit 3 cc 5 buah, spuit 5
cc 5 buah, spuit 10 cc 5 buah, urin bag
1 buah, kateter no 16 – 1 buah, no 18
– 1 buah, handschon no 7 – 2 buah
RL 1000 cc - 1500 cc/ 24 jam
b. CAIRAN INFUS
Varian
Analgesik oral : Meloxicam 2 x 15
mg. PO/PC/pagi & malam
c. OBAT ORAL
Varian
Ranitidine 2 x 150 mg. Ac (pagi &
malam)
Cefixime 2 x 200 mg (5 hari)
d. OBAT PULANG
NSAID meloxicam 2 x 15 mg
PO/PC/pagi & malam
Roborantia : Calcium & vit D 2 x 1
44
nyeri ( distraksi ), Fasilitasi istirahat
dan tidur, Kolab: pemberian analgetik
Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan, Monitor kondisi umum
selama melakukan mobilisasi,
Fasilitasi ajtivitas mobilisasi dengan
alat bantu, Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi, Anjurkan
mobilisai secara bertahap.
Observasi tanda-tanda infeksi (kalor,
dolor, rubor, tumor, fungtio lesi)
Monitoring tanda-tanda ansietas
(bingung, khawatir, gelisah, dll ),
Ciptakan suasana terapeutik untuk
memenuhi kepercayaan, Dengarkan
dengan penuh perhatian, Jelaskan
setiap prosedur yang dilakukan, Latih
teknik relaksasi. Kolaborasi
pemberian obat antiansietas jika perlu.
Diet cair/saring/lunak/biasa bertahap Bentuk makanan, kebutuhan zat
c. TATA LAKSANA/INTERVENSI GIZI sesuai kondisi pasien, gizi seimbang gizi disesuaikan dengan usia dan
tinggi kalsium dan vitamin D kondisi klinis secara bertahap
d. TATA LAKSANA/INTERVENSI
Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
FARMASI
12. MONITORING & EVALUASI Monitor perkembangan pasien
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
Monitoring TTV
Monitoring Perdarahan
Monitoring Nyeri
b. KEPERAWATAN Mengacu pada SIKI
Monitoring Luka
45
(International Dietetics &
Monitoring Fisik/klinis terkait gizi
Nutrition Terminology)
Monitoring Interaksi Obat Menyusun Software interaksi
d. FARMASI Monitoring Efek Samping Obat
Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan Terapi Obat farmasi sesuai hasil monitoring
Sendi Stabil
TTV stabil
Kemampuan mobilisasi
Tidak Cemas
46
Asupan makanan > 80% Status Gizi berdasarkan
c. GIZI antropometri, biokimia, fisik/
Status Gizi Optimal klinis
_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan
47
CLINICAL PATHWAY
OPEN FRAKTUR LONG BONE
Rumah Sakit Olahraga Nasional
No. RM : …………
Nama Pasien : ……………………… BB : ………Kg
Jenis Kelamin : ………………………. TB : ………cm
Tanggal Lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..
Diagnosa Masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..
Penyakit Utama : ………………………. Kode ICD Lama Rawat : ……….Hari
Penyakit Penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat
Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….
Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak
Maksimal Length
………………………. Kode ICD : …………. of Stay : 5 hari
Dietary Counseling and
Surveillance Kode ICD : Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
Pasien masuk melalui IGD /
Dokter Umum
Poliklinik Umum
ASESMEN AWAL MEDIS
Pasien masuk melalui Poliklinik
Dokter Spesialis / Tim Ortopedi
Spesialis
Triage IGD (Perawat IGD), Kondisi
umum, tingkat kesadaran, tanda-tanda Dilanjutkan dengan asesmen bio,
vital, riwayat alergi, skrining gizi, psiko, sosial, spiritual dan
nyeri, status fungsional: bartel index, budaya.
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN risiko jatuh, risiko decubitus, Assesmen awal dilakukan 2 kali,
kebutuhan edukasi dan budaya, yaitu 1 kali di rawat jalan saat di
tingkat kecemasan. IGD / poliklinik dan 1 kali saat
Pengkajian pergerakan ROM, tanda- pasien sudah masuk ruang rawat.
tanda infeksi.
48
DPL, BT/CT, PT, APTT, LFT (SGPT, Darah perifer lengkap, CT, BT,
SGOT), RFT (Ureum, Creatinin), PT, APTT, UL untuk pasien < 40
GDP - 2PP tahun
UL
Darah perifer lengkap, CT, BT,
PT, APTT, LFT, RFT, GDP-2PP,
2. LABORATORIUM UL untuk pasien > 40 tahun
HbsAg, anti HIV
Lainnya dilakukan jika ada
indikasi
Hb, SE, Albumin Dilakukan dihari ke 2 Post OP
Varian
Persiapan Pre op untuk konsul
Thorax Foto AP / PA kelayakan operasi ke PD dan
3. RADIOLOGI/IMAGING Anastesi
X- Ray Skeletal AP/ Lateral pada
Regio yang Dicurigai Patah
Usia > 40 tahun, Persiapan Pre
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA EKG op untuk konsul kelayakan
operasi ke PD dan Anastesi
Konsultasi Penyakit Dalam (Persiapan
Operasi)
Konsultasi Anastesi (Pre dan Post
Operasi)
Untuk exercise pasca op,
Program Rehabilitasi Medik konsultasi dengan spesialis
kedokteran fisik dan rehabilitasi
Konsultasi awal dengan Sp.KO,
5. KONSULTASI khususnya pada atlet dilakukan
untuk memberitahukan
konsekuensi atlet terhadap
pilihan terapi operasi, termasuk
Program Kedokteran Olahraga
koordinasi jadwal atlet dengan
dokter tim, pelatih, atlet yang
bersangkutan, dan pihak lain
yang terkait dengan karir atlet
ybs.
6. ASESMEN LANJUTAN
49
Emergency
7. DIAGNOSIS
50
Program rehab medik (Exercise)
Hand Hygiene
9. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis
Oleh semua pemberi asuhan
Rencana terapi sejak sebelum operasi berdasarkan kebutuhan dan juga
sampai dengan rehabilitasi berdasarkan Discharge Planning.
Informed Consent: penjelasan
b. EDUKASI/ INFORMASI MEDIS tindakan, prosedur, komplikasi jika Pengisian formulir informasi dan
dilakukan / tidak dilakukan operasi, edukasi terintegrasi oleh pasien
hal yang dilakukan setelah tindakan dan atau keluarga
operasi
Rencana kepulangan dan rencana
kontrol post rawat inap
Edukasi gizi dilakukan saat awal
Diet gizi seimbang, tinggi kalsium dan
b. EDUKASI & KONSELING GIZI masuk dan atau pada hari ke 4
vitamin D
atau hari ke 5.
Persiapan Operasi
Oleh semua pemberi asuhan
Cara mengurangi nyeri dengan
berdasarkan kebutuhan dan juga
c. EDUKASI KEPERAWATAN distraksi
berdasarkan Discharge Planning.
Menurunkan kecemasan
Pengisian formulir informasi dan
Latihan mobilisasi pasca operasi
edukasi terintegrasi oleh pasien
secara bertahap
dan atau keluarga
Perawatan luka
51
Ranitidine 2 x 50 mg/iv
Analgesik : ketorolac 3 x 30 mg/iv per
8 jam
Marcain spinal 2, catapres 1 amp,
efedrin 1 amp, efinefrin 1 amp,
dexametason 2 amp, Sulfat Atrpoin 2
amp, fentanil 1 amp, petrlin 1 amp, Persiapan Operasi (Anastesi)
ketalar 1 amp, ketorolac 2 amp,
ondansetron 2 amp, ranitidine 2 amp,
miloz 1 amp, RL 500cc 2 kolf, WFI 3
BHP : Spinocain no 25 – 2 buah, no
26 – 1 buah, spuit 3 cc 5 buah, spuit 5
cc 5 buah, spuit 10 cc 5 buah, urin bag
1 buah, kateter no 16 – 1 buah, no 18
– 1 buah, handschon no 7 – 2 buah
RL 1000 cc - 1500 cc/ 24 jam
f. CAIRAN INFUS
Varian
Analgesik oral : Meloxicam 2 x 15
g. OBAT ORAL mg. PO/PC/pagi & malam
Varian
Ranitidine 2 x 150 mg. Ac (pagi &
malam)
Cefixime 2 x 200 mg (5 hari)
h. OBAT PULANG
NSAID meloxicam 2 x 15 mg
PO/PC/pagi & malam
Roborantia : Calcium & vit D 2 x 1
52
dan tidur, Kolab: pemberian analgetik
53
Monitoring Efek Samping Obat
Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan Terapi Obat farmasi sesuai hasil monitoring
Sendi Stabil
Kemampuan mobilisasi
Tidak Cemas
54
Obat rasional
_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan
55
CLINICAL PATHWAY
APPENDICITIS ACUTE (NON KOMPLIKATA)
Rumah Sakit Olahraga Nasional
No. RM : …………
Nama Pasien : ……………………… BB : ………Kg
Jenis Kelamin : ………………………. TB : ………cm
Tanggal Lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..
Diagnosa Masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..
Penyakit Utama : ………………………. Kode ICD Lama Rawat : ……….Hari
Penyakit Penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat
Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….
Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak
Maksimal Length
………………………. Kode ICD : …………. of Stay : 3 hari
Dietary Counseling and
Surveillance Kode ICD : Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
Pasien masuk melalui IGD /
Dokter Umum
Poliklinik Umum
ASESMEN AWAL MEDIS
Pasien masuk melalui Poliklinik
Dokter Spesialis Bedah
Bedah
Triage IGD (Perawat IGD), Kondisi Dilanjutkan dengan asesmen bio,
umum, tingkat kesadaran, tanda- psiko, sosial, spiritual dan
tanda vital, riwayat alergi, skrining budaya. Assesmen awal
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN gizi, nyeri, status fungsional: bartel dilakukan 2 kali, yaitu 1 kali di
index, risiko jatuh, risiko decubitus, rawat jalan saat di IGD /
kebutuhan edukasi dan budaya, poliklinik dan 1 kali saat pasien
tingkat kecemasan. sudah masuk ruang rawat.
56
Darah rutin, CT, BT, PT, APTT,
UL untuk pasien < 40 tahun
Darah Rutin, CT, BT, PT, APTT , UL Darah rutin, CT, BT, PT, APTT,
LFT, RFT, GDP-2PP / GDS, UL
2. LABORATORIUM untuk pasien > 40 tahun
6. ASESMEN LANJUTAN
57
farmasi yang sesuai hasil Telaah
Rekonsiliasi Obat
dan Rekonsiliasi obat
7. DIAGNOSIS
58
1. Persiapan Operasi
2. Manajemen nyeri
Meningkatkan kepatuhan pasien
3. Tanda-tanda infeksi dan meminum/menggunakan obat
c. EDUKASI KEPERAWATAN perawatan luka
4. Diet selama perawatan
5. Jelaskan tindakan keperawatan Di TTD Keluarga/Pasien
yang akan dilakukan untuk
mengurangi kecemasan.
6. Latihan mobilisasi pasca operasi
Informasi Obat
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI DAN
Lembar Edukasi Terintegrasi
EDUKASI TERINTEGRASI
Ketorolac 1 amp / 8 jam Sesuai kondisi pasien
Parasetamol 10 - 15 mg /Kg BB/
Sesuai kondisi pasien
intravena
Profilaksis Ceftriaxone 1 gr sebelum
operasi, dilanjutkan Ceftriaxone 1 x 2 Sesuai kondisi pasien
g selama 3 hari
Marcain spinal 2, catapres 1 amp,
efedrin 1 amp, efinefrin 1 amp,
10.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA dexametason 2 amp, Sulfat Atrpoin 2
a. INJEKSI amp, fentanil 1 amp, petrlin 1 amp,
ketalar 1 amp, ketorolac 2 amp,
ondansetron 2 amp, ranitidine 2 amp,
miloz 1 amp, RL 500cc 2 kolf, WFI 3 Persiapan operasi (anastesi)
BHP : Spinocain no 25 – 2 buah, no
26 – 1 buah, spuit 3 cc 5 buah, spuit 5
cc 5 buah, spuit 10 cc 5 buah, urin
bag 1 buah, kateter no 16 – 1 buah,
no 18 – 1 buah, handschon no 7 – 2
buah
RL 500 – 1500 cc / 24 jam Sesuai kondisi pasien
b. CAIRAN INFUS
Varian
Parasetamol 10 - 15 mg /Kg BB /kali
Sesuai kondisi pasien
/oral
c. OBAT ORAL
Varian
59
11. TATA LAKSANA/INTERVENSI
Appendectomy (Open)
Pelaksanaan bius dengan general
anastesi / spinal anastesi (sesuai
a. TATA LAKSANA/INTERVENSI kondisi pasien)
MEDIS Pemasangan kateter dengan indikasi
anastesi spinal / general
Pemasangan akses intravena
Identifikasi skala nyeri, ajarkan
tehnik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri ( distraksi ),
Fasilitasi istirahat dan tidur, Kolab:
pemberian analgetik
Observasi tanda-tanda infeksi (kalor,
dolor, rubor, tumor, fungtio lesi)
Periksa tanda dan gejala konstipasi,
Identifikasi factor resiko konstipasi,
anjurkan diet tinggi serat, Anjurkan
b. TATA LAKSANA/INTERVENSI peningkatan asupan cairan, latih
Mengacu pada SIKI dan SDKI
KEPERAWATAN BAB secara teratur, Kolaborasi:
penggunaan obat pencahar.
Monitoring tanda-tanda ansietas
(bingung, khawatir, gelisah, dll ),
Ciptakan suasana terapeutik untuk
memenuhi kepercayaan, Dengarkan
dengan penuh perhatian, Jelaskan
setiap prosedur yang dilakukan, Latih
teknik relaksasi. Kolaborasi
pemberian obat antiansietas jika
perlu.
Diet cair/saring/lunak/biasa secara
Bentuk makanan, kebutuhan zat
bertahap. Diet Tinggi Energi dan
c. TATA LAKSANA/INTERVENSI GIZI gizi disesuaikan dengan usia dan
Tinggi Protein (TETP) selama
kondisi klinis secara bertahap
pemulihan
d. TATA LAKSANA/INTERVENSI
Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
FARMASI
12. MONITORING & EVALUASI Monitor perkembangan pasien
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
a. Monitoring penurunan skala nyeri
b. KEPERAWATAN Mengacu pada SIKI
pasien
60
b. Monitoring implementasi mandiri
teknik relaksasi dan distraksi
untuk menurunkan nyeri
c. Monitoring tanda-tanda vital
pasien
d. Monitoring tanda-tanda infeksi
61
e. Tidak cemas
Asupan makanan > 80% Status Gizi berdasarkan
c. GIZI antropometri, biokimia, fisik/
Optimalisasi Status Gizi klinis
Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
d. FARMASI
Obat rasional pasien
Tanda Vital Normal
Nyeri hilang / berkurang Status pasien/tanda vital sesuai
15. KRITERIA PULANG Tidak ada tanda infeksi dengan PPK
Keperawatan : Sesuai SIKI dan SDKI
Varian
VARIAN
_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan
62