4. Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran menurun, delirium, lidah bagian tengah kotor bagian pinggir
hiperemis, meteorismus, nyeri epigastrium, kadang-kadang hepatomegali
dan ikterus.
2. Bradikardi relatif, supar, somnolen, spenomegali, shofor, dilirium
5. Kriteria Diagnosis 1. Demam
2. Kesadaran terganggu
3. Gangguan pencernaan
4. Coated tingue (+)
5. Widal typhi O +1/320, Peningkatan titer 4 kali
6. Tubex
7. Diagnosis Demam Tifoid
8. Diagnosis Banding 1. DHF
2. Gastroenteritis disertai demam
3. Malaria
9. Pemeriksaan 1. Lab darah rutin
2. Serologi widal
Penunjang
10. Terapi Non medikamentosa
1. Minta pasien tirah baring
2. Cukupi kebutuhan cairan dan kalori.
3. Berikan pasien diet rendah serat dan mudah dicerna, setelah demam reda
berikan makanan yang lebih padat.
Medikamentosa
1. Berikan antibiotik
2. Kloramfenikol (drug of choice) 50 -100 mg/kgbb/hari oral atau iv dibagi
dalam 4 kali pemberian selama 7 hari – bebas demam
3. Amoksisilin 500 mg/kgbb/hari oaral atau iv selama 14 hari.
4. Kotrimoksazol 6mg/kgbb/hari oral selama 10 hari.
5. Seftriakson 80 mg/kgbb/hari intravena sekali sehari selama 5 hari
6. Sefiksim 10mg/kgbb/hari oral dabagi dalam 2 dosis selama 10 hari.
Berikan kortikosteroid pada kasus berat dengan gangguan kesadaran.
DEMAM TIFOID