Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

1. Perbedaan icterus fisiologis dan icterus patologis


Jawaban
Icterus fisiologis
1. Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan.
2. Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar dari 5 mg/dl/24 jam.
3. Kadar bilirubin serum lebih besar dari 12 mg/dl pada bayi aterm dan lebih besar dari 14
mg/dl pada bayi preterm.
4. Ikterus persisten sampai melewati minggu pertama kehidupan, atau
5. Bilirubin direk lebih besar dari 1 mg/dl.

Icterus patologis
1. Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam
2. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi
3. Peningkatan kadar bilirubin total serum >0.5 mg/dL/jam
4. Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi (muntah,letargis, malas
menetek, penurunan berat badan bayi yang cepat, apnea, takipnea atau suhu yang tidak
stabil)
5. Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi
kurang bulan.
6. Ikterus yang disertai:
- Berat lahir < 2.000 gr
- Masa gestasi < 36 minggu
- Asfiksia, hipoksia, sindroma gawat nafas pada neonatus
- Infeksi
- Trauma lahir pada kepala
- Hipoglikemia, hiperkarbia
2. Indikasi fototerapi dan kapan fototerapi diberhentikan
Jawaban
 Bayi kurang bulan atau bayi berat lahir rendah dengan kadar bilirubin >10 mg/dL.
 Bayi cukup bulan dengan kadar bilirubin >15 mg/dL.
Lama terapi sinar adalah selama 24 jam terus-menerus, istirahat 12 jam, bila perlu dapat
diberikan dosis kedua selama 24 jam.
Gambar 4. Kurva fototerapi berdasarkan America Association of Pediatry

 Sebagai patokan digunakan kadar bilirubin total


 Pada bayi usia kehamilan 35-37 minggu diperbolehkan untuk melakukan foto terapi
pada kadar bilirubin toral sekitar medium risk line. Merupakan pilihan untuk
melakukan intervensi pada kadar bilirubin total serum yang lebih rendah pada bayi-
bayi yang mendekati usia kehamilan 35 minggu dan kadar bilirubin total serum
yang lebih tinggi untuk bayi yang berusia mendekati 37 minggu.
 Diperbolehkan melakukan foto terapi baik di rumah sakit atau dirumah bila kadar
bilirubin serum total 2-3mg/dL dibawah garis yang ditunjukkan, namun bayi-bayo
yang memiliki faktor resiko foto terapi sebaiknya tidak dilakukan dirumah
Foto terapi intensif adalah fototerapi yang menggunakan sinar blue-green spectrum
( panjang gelombang 430-490 nm) dengan kekuatan paling kurang 30 uW/cm 2. Bila bilirubin
tidak menurun atau cenderung naik pada bayi-bayi yang mendapat fototerapi

Kapan foto terapi harus dihentikan


 Tidak ada standar pasti untuk menghentikan fototerapi
 Namun foto terapi bisa dihentikan bila kadar BTS sudah berada dibawah nilai cut off
point dari setiap kategori
 Untuk bayi yang dirawat di RS pertama kali setelah lahi (umumnya dengan kadar BTS ≥
18 mg/dL or 308 µmol/L)  fototerapi dapat dihentikan bila kadar BTS turun sampai
dibawah 13-14 mg/dL (239 µmol/L)
 Untuk bayi dengan penyakit hemolitik atau dengan keadaan lain yang difototerapi diusia
dini dan dipulangkan sebelum bayi berusia 3-4 hari  direkomendasikan untuk
pemeriksaan bilirubin 24 jam setelah dipulangkan
 Untuk bayi yang dirawat di RS untuk keduakalinya dengan hiperbilirubinemia dan
kemudian dipulangkan  kekambuhan yang signifikan jarang terjadi. Pemeriksaan ulang
bilirubin dapat dilakukan berdasarkan indikasi klinis

3. Perbedaan breastfeeding jaundice (BFJ) dan breastmilk jaundice (BMJ).


Jawaban
Hiperbilirubinemia yang berhubungan dengan pemberian ASI dapat berupa breastfeeding
jaundice (BFJ) dan breastmilk jaundice (BMJ).
A. Breastfeeding jaundice (BFJ)
Bayi yang mendapat ASI eksklusif dapat mengalami hiperbilirubinemia yang
dikenal dengan BFJ. Penyebab BFJ adalah kekurangan asupan ASI. Biasanya timbul
pada hari ke-2 atau ke-3 pada waktu ASI belum banyak. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain ; frekuensi menyusu yang tidak adekuat, kehilangan berat
badan / dehidrasi. Terdapat beberapa faktor etiologi yang
mungkin berhungan dengan hiperbilirubinemia pada bayi yang mendapat ASI,
diantaranya adalah

Tabel 3. faktor etiologi yang mungkin berhungan dengan hiperbilirubinemia pada


bayi yang mendapat ASI

Asupan cairan - Kelaparan


- Frekusensi menyusu
- Kehilangan berat badan /
dehidrasi

Hambatan ekskresi - Pregnandiol


bilirubin hepatik - Lipase-free fatty acid
- Unidentified inhibitor

Intestinal reabsorbtion of - Pasase mekonium


bilirubin: terlambat
- Pembentukan urobilinoid
bakteri
- Beta-glukoronidase
- Hidrolisis alkaline
- Asam empedu

Breastfeeding jaundice tidak memerlukan pengobatan dan tidak perlu diberikan


air putih atau air gula. Bayi sehat cukup bulan mempunyai cadangan cairan dan energi
yang dapat mempertahankan metabolismenya selama 72 jam. Pemberian ASI yang cukup
dapat mengatasi BFJ. Ibu harus memberikan kesempatan lebih pada bayinya untuk
menyusu. Kolostrum akan cepat keluar dengan hisapan bayi yang terus menerus. ASI
akan lebih cepat keluar dengan inisiasi menyusu dini dan rawat gabung. Gartner
menyatakan bahwa fasting penundaan pemberian asupak kalori atau juga bisa disebabkan
oleh karena asupan yang kurang menyebabkan sirkulasi enterohepatik lebih tinggi
sehingga total serum bilirubin meningkat (hiperbilirubinemia).
Beberapa penelitian disebutkan bahwa TSB ≥ 12,9 mg/dL sangat berhubungan
dengan suplementary feeding dan peburunan berat badan, sedangkan ASI tidak
berhubungan dengan TSB ≥ 12,9 mg/dL pada hari pertama setelah kelahiran. Hal ini
disebabkan , neonatus langsung akan di susui ASI setelah proses kelahiran di ruang
bersalin. Sedangkan suplementary feeding hanya diberikan apabila ASI tidak adekuat.
Hal ini berhubungan dengan penurunan berat badan dimana suplementary feeding
mengalami penurunan berat badan lebih besar dari ASI. Wu PYK, 1985 menyebutkan
bahwa neonatus yang memperoleh < 90 kalori/kg/24 jam memiliki kadar bilirubin serum
lebih tinggi dibanding dengan neonatus yang memperoleh >90 kalori/kg/24 jam, dan
fototerapi yang diberikan kurang efektif apabila diberikan pada asupan kalori dan cairan
yang kurang.
B. Breastmilk jaundice
Breastmilk jaundice mempunyai karakteristik kadar bilirubin indirek yang masih
meningkat setelah 4-7 hari pertama. Kondisi ini berlangsung lebih lama daripada
hiperbilirubinemia fisiologis dan dapat berlangsung 3-12 minggu tanpa ditemukan
penyebab hiperbilirubinemia lainnya. Penyebab BMJ berhubungan dengan pemberian
ASI dari seorang ibu tertentu dan biasanya akan timbul pada setiap bayi yang
disusukannya. Semua bergantung pada kemampuan bayi tersebut dalam mengkonjugasi
bilirubin indirek (bayi prematur akan lebih berat ikterusnya).
Penyebab BMJ belum jelas, beberapa faktor diduga telah berperan sebagai
penyebab terjadinya BMJ. Breastmilk jaundise diperkirakan timbul akibat terhambatnya
uridine diphosphoglucoronic acid glucoronyl transferase (UDPGA) oleh hasil
metabolisme progesteron yaitu pregnane-3-alpha 20 beta-diol yang ada dalam ASI ibu–
ibu tertentu. Pendapat lain menyatakan hambatan terhadap fungsi glukoronil transferase
di hati oleh peningkatan konsentrasi asam lemak bebas yang tidak di esterifikasi dapat
juga menimbulkan BMJ. Faktor terakhir yang diduga sebagai penyebab BMJ adalah
peningkatan sirkulasi enterohepatik. Kondisi ini terjadi akibat :
 Peningkatan aktifitas beta-glukoronidase dalam ASI dan juga pada usus bayi yang
mendapat ASI.
 Terlambatnya pembentukan flora usus pada bayi yang mendapat ASI
 Defek aktivitas uridine diphosphateglucoronyl transferase (UGT1A1) pada bayi
yang homozigot atau heterozigot untuk varian sindrom Gilbert.

Lawrnce ,2001 berpendapat bahwa berbagai faktor yang terkandung dalam ASI
meningkatkan siklus enterohepatik bilirubin. ASI mengandung inhibitor enzim glukoronil
transferase yang berfungsi mengkonjugasi bilirubin dengan asam glukoronat, sehingga
bilirubin tak terkonjugasi jumlahnya meningkat. Hal ini menyababkan hiperbilirubinemia
pada bayi. Selain itu, peningkatan absorbsi bilirubin lebih besar daripada produksinya
menyebabkan jaundice breast milk. Terjadi 4 sampai 7 hari setelah lahir. Dimana terdapat
kenaikan bilirubin tak terkonjugasi dengan kadar 25 sampai 30 mg/dl selama minggu ke-
2 sampai minggu ke-3. Biasanya dapat mencapai usia 4 minggu dan menurun 10 minggu

Anda mungkin juga menyukai